NIM : 181000233
1. Penemuan kasus
Laporan KDRS di rumah sakit ini berasal dari unit rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
Laporan ini berisikan temuan kasus penyakit menular yang berpotensi menimbulkan wabah
penyakit. Ketika tenaga kesehatan yang memeriksa pasiendan menemukan adanya pasien yang
menderita penyakit menular yang dapat berpotensi menimbulkan wabah harus membuat
laporan KDRS setelah penegakkan diagnosis oleh dokter yang merawat.
2. Pengumpulan data
Laporan KDRS yang telah ditanda tangani oleh dokter harus diberikan kepada bagian rekam
medis atau tim surveilan RS dalam waktu 1x24 jam setelah ditegakkannya diagnosis tersebut.
Agar waktu pelaporan dapat mencapai 1x24 jam, laporan KDRS yang sudah dibuat akan difoto
kemudian dikirimkan kepada tim surveilan rumah sakit melalui aplikasi whatsapp. Hal ini
dikarenakan penemuan kasus dapat terjadi dalam 24 jam, padahal unit rekam medis tidak buka
24 jam. Barulah pada keesokannya laporan diserahkan ke bagian rekam medis.
3. Pengolahan laporan
Sesampai di unit rekam medis, laporan KDRS akan digandakan sebanyak dua rangkap oleh
petugas pelaporan yang. Satu rangkap untuk diberikan kepada dinas kesehatan dan satunya akan
disimpan dalam arsip tahunan.
4. Pelaporan KDRS
Rumah sakit ini harus melaporkan adanya temuan kasus penyakit menular yang berpotensi
wabah kepada Dinas Kesehatan setempat. Laporan yang dilaporkan berupa Laporan KDRS yang
harus dilaporkan dalam waktu 1x24 jam setelah ditegakkannya diagnosis.
Laporan yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan terdiri dari dua rangkap, satu asli dan satu foto copy.
Laporan yang asli ditujukan untuk dinas kesehatan dan salinan laporannya oleh dinas kesehatan
akan diberikan kepada puskesmas untuk selanjutnya dilakukan PE (penyelidikan epidemiologi).
Untuk mempercepat waktu pelaporan KDRS, tim surveilan rumah sakit yang telah menerima foto
laporan KDRSdari unit-unit yang menemukan kasus tersebut selanjutnya akan mem-forward
laporan tersebut melalui grup-grup surveilan baik surveilans puskesmas, rumah sakit, kabupaten,
maupun provinsi yang didalamnya berangotan tim dan koordinator surveilans dari masing-
masing pelayanan kesehatan. Walaupun laporan dikirimkan via WA, aspek kerahasiaan dari isi
laporan tersebut tetap diperhatikan karena semua orang yang msuk ke dalam grup tersebut haru
berkomitmen untuk menjaga kerahasaian laporan tersebut.
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB : Merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi surveilans
epidemiologi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap kesiap-siagaan, upaya-upaya
dan tindakan penanggu-langan KLB yang cepat dan tepat.
B. RUANG LINGKUP
1. SENTINEL KEJADIAN KESEHATAN
Merupakan kejadian penyakit, kecacatan, dan kematian yang dapat menjadi tanda penting bahwa
upaya prefentif atau pengobatan yang sedang dijalankan perlu perbaikan.
2. SURVEILANS SENTINEL
Suatu sistem yang dapat memperkirakan insiden penyakit pada suatu negara yang tidak memiliki
sistem surveilans yang baik berbasis populasi tanpa melakukan survei yang mahal
C. PEMBAGIAN SURVEILANS SENTINEL
Surveilans Sentinel terbagi atas 3 macam,antara lain:
1. Sentinel Health Event (Sentinel kejadian kesehatan).
2. Sentinel Site (Klinik atau pusat pelayanan lain yang memonitor kejadian-kejadian kesehatan).
3. Sentinel Provider (Kerjasama para penyelenggara pelayanan kesehatan perorangan).
D. SUMBER DATA
1. Register harian dan LB 1 Puskesmas.
2. Penyakit yang dicatat adalah kasus baru.
3. Pencatatan total laki-laki dan perempuan dan total kunjungan.
4. Register rawat jalan dan rawat inap RS dicatat total laki-laki dan perempuan, total kunjungan
dan total kematian perjenis penyakit.
5. Register rawat jalan dan rawat inap RS (RL 2a dan RL 2b)