Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

FLU BURUNG
Kelompok 2
Abdillah.S
Akbar Kasim
Ariston Tangowi
Faradita Malewa
Dikka Zahra
Nabila Azhari putri
Tina Joji
Rana Aulia
Yovika Bansoe
Wilda W Palawa
Definisi
 Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian

Influenza) adalah suatu penyakit menular yang


disebabkan oleh virus influenza tipe A dan
ditularkan oleh unggas.Flu burung (bahas Inggris:
avian influenza) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti
burung dan mamalia (Rahmat Ilham, 2010).
Etiologi
 Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A. Virus

influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus


influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift),
dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus
influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan
Neuramidase (N), kedua huruf ini digunakan sebagai
identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3,
H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-
H5 dan N1-N9. Strain yang sangat virulen/ganas dan
menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1.
Manifestasi Klinis
1. Tanda dan Gejala pada unggas
Gejala pada unggas yang sakit cukup bervariasi, mulai dari gejala
ringan (nyaris tanpa gejala), sampai sangat berat. Hal ini
tergantung dari keganasan virus, lingkungan, dan keadaan
unggas sendiri. Gejala yang timbul seperti jengger berwarna biru,
kepala bengkak, sekitar mata bengkak, demam, diare, dan tidak
mau makan. Dapat terjadi gangguan pernafasan berupa batuk
dan bersin. Gejala awal dapat berupa gangguan reproduksi
berupa penurunan produksi telur. Gangguan sistem saraf dalam
bentuk depresi. Pada beberapa kasus, unggas mati tanpa gejala.
Kematian dapat terjadi 24 jam setelah timbul gejala. Pada
kalkun, kematian dapat terjadi dalam 2 sampai 3 hari. 2.
Patofisiologi
Flu burung bisa menular ke manusia bila terjadi kontak langsung
dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung. Virus flu
burung hidup di saluran pencernaan unggas. Unggas yang terinfeksi
dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian
mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang
dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Menurut WHO, flu
burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari
manusia ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke
manusia, dan juga belum terbukti penularan pada manusia lewat
daging yang dikonsumsi. Satu-satunya cara virus flu burung dapat
menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia adalah jika virus
flu burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu
manusia.
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan Laboratorium Setiap pasien yang
datang dengan gejala klinis seperti di atas
dianjurkan untuk sesegera mungkin dilakukan
pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
darah rutin (Hb, Leukosit, Trombosit, Hitung Jenis
Leukosit), spesimen serum, aspirasi nasofaringeal.
Diagnosis flu burung dibuktikan dengan : • Uji RT-
PCR (Reverse Transcription Polymerase Chain
Reaction) untuk H5. • Biakan dan identifikasi virus
Influenza A subtipe H5N1. •
2.Pemeriksaan Hematologi
Hemoglobin, leukosit, trombosit, hitung jenis leukosit,
limfosit total. Umumnya ditemukan leukopeni,
limfositopeni dan trombositopeni.
3. Pemeriksaan Kimia darah Albumin, Globulin, SGOT,
SGPT, Ureum, Kreatinin, Kreatin Kinase, Analisis Gas
Darah. Umumnya dijumpai penurunan albumin,
peningkatan SGOT dan SGPT, peningkatan ureum dan
kreatinin, peningkatan Kreatin Kinase, Analisis Gas
Darah dapat normal atau abnormal.
4. Pemeriksaan Radiologik Pemeriksaan foto toraks PA dan
Lateral harus dilakukan pada setiap tersangka flu
burung. Gambaran infiltrat di paru menunjukkan bahwa
kasus ini adalah pneumonia.
5.Pemeriksaan Post Mortem Pada pasien yang meninggal
sebelum diagnosis flu burung tertegakkan, dianjurkan
untuk mengambil sediaan postmortem dengan jalan
biopsi pada mayat (necropsi), specimen dikirim untuk
pemeriksaan patologi anatomi dan PCR. F. Komplikasi
a. Meningitis (aseptic meningitis, meningitis serosa/non
bakterial)
b. Encephalitis ( bulbar ) Encephalitis adalah suatu
peradangan dari otak.
c.Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis atau pericarditis
Myocarditis )
d. Paralisis akut flaksid
e. Pneumonia ( peradangan paru )
f. Kematian Terjadi jika mengalami gagal nafas akut
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui
wawancara, keluhan utama, pengumpulan riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1.Identitas /biodata klien Meliputi nama lengkap, tempat
tanggal lahir, asal suku bangsa, nama orangtua, pekerjaan
orangtua, dan penghasilan.
2. Keluhan utama Panas tinggi > 38ºc lebih dari 3 hari, pilek,
batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri otot, sakit
tenggorokan
3. Riwayat penyakit sekarang a. b. c. d.
Suhu badan meningkat, nafsu makan berkurang,/tidak ada.
Infeksi paru Batuk dan pilek Infeksi selaput mata
4. Pemeriksaan Fisik: a.Kulit ,b. Mata, c. Mulut dan
Lidah ,d. Pemeriksaaan penunjang

Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Bersihan jalan napas, b.d
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan,
tebal, sekresi kental akibat influenza.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
gangguan suplai oksigen (obstruksi jalan napas
oleh sekresi).
3. Ketidakseimbanngan nutrisi : Kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan dispnea dan
anorexia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai