Anda di halaman 1dari 7

Prosedur Tindakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Istirahat dan Tidur :

Membantu Melaksanakan Ritual Tidur


Dosen Pembimbing : Nur Febrianti S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun Oleh :
Moh. Adi
20035

Akademi Keperawatan Justitia Palu


DIII Keperawatan
Tahun ajaran
2021/2022
A. Definisi Istirahat dan Tidur
Terdapat beberapa pengertian tidur menurut para ahli. Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar
dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
(Guyton & Hall, 1997). Menurut (Potter dan Perry, 2005) tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus
bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulasi atau sensori yang sesuai
atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relative, bukan hanya keadaan penuh ketenangan
tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim,
memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan
dari luar (Guyton dalam Aziz Alimul H).
Seseorang benar-benar istirahat apabila :
a. Merasa segala sesuatu dapat diatasi dan di bawah kontrolnya
b. Merasa diterima eksistensinya baik di tempat tinggal, kantor, atau dimana pun juga termasuk ide-idenya diterima
oleh orang lain
c. Mengetahui apa yang terjadi
d. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
e. Memiliki kepuasan terhadap aktivitas yang dilakukan
f. Mengetahui adanya bantuan sewaktu-waktu bila memerlukannya
B. Cara-Cara Tidur
Dari berbagai penelitian tentang posisi tidur, para ilmuwan menyimpulkan ada beberapa macam cara tidur yang
biasa dilakukan oleh seseorang, yaitu :
1. Tidur pada salah satu sisi tubuh, menekukkan kedua kaki, dan menyimpan salah satu tangan di wajah.
2. Tidur qarfusha (menekung), yaitu tidur pada salah satu sisi tubuh sambil menekukkan lutut sedalam-dalamnya.
3. Tidur telungkup dengan kedua tangan dibentangkan ke depan kepala.
4. Tidur telengkup dengan melipatkan kedua tangan di bawah wajah.
5. Tidur telentang dengan melepaskan kedua tangan lurus sejajar di samping tubuh.
6. Tidur telentang sambil meletakkan kedua lengan di bawah kepala.
7. Tidur telentang dengan mengangkat kedua lengan dan meletakkannya di samping kepala.
8. Tidur telentang dengan meletakkan kedua lengan di atas dada.
9. Tidur telentang dengan menekukkan kedua lutut ke atas, mengangkat satu lengan kearah kepala, dan melepaskan
satu lengan lagi ke arah tubuh.
10. Tidur telentang dengan meletakkan salah satu kaki di atas kaki yang lain.
11. Tidur pada samping kanan tubuh, sedikit menekuk kaki dan kedua lengan sambil meletakkan telapak tangan
kanan di bawah wajah.
C. Ritual Sebelum Tidur
Tidur tidak dipaksa, terjadi begitu saja. Untuk itu, perlu membuat ritual tidur yang baik. Misalnya,
menyelaraskan diri dan rileks, baik secara mental maupun fisik. Rileks dapat dilakukan dengan melenturkan otot-otot
tubuh dimulai dari jari kaki terus menjalar sampai kepala.
Dalam hal yang berkaitan dengan mental dapat dilakukan dengan meminimalkan ketegangan-ketegangan hidup,
tidak membawa masalah ke tempat tidur. Dari uraian diatas diketahui betapa pentingnya peran tidur bagi kehidupan
manusia. Tidur adalah aktivitas yang terkesan sepele dan sederhana, meskipun sangat berguna. Tidur adalah
semacam jeda atau rehat dalam kehidupan yang terasa nikmat. Saking nikmatnya, kadang seseorang menjalani
aktivitas tidur secara berlebihan. Padahal berlebihan dalam tidur tidak baik dan menyebabkan kehidupan seseorang
tidak produktif karena sebagian besar waktunya digunakan untuk tidur. Jadi ritual tidur yang memberi suatu kegiatan
ritual untuk mengatasi gangguan tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mempengaruhi gaya pengalaman
hidup. Yang bertujuan sebagai acuan dalam melaksanakan langkah-langkah ritual mengatasi gangguan waktu tidur.
Adapun alat alat yang diperlukan dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan ritual tidur, yaitu :
1. Satu baki berisi handuk satu buah, satu sikat gigi, satu buah pasta gigi, satu buah sabun mandi
2. Satu gelas susu hangat
1. Prosedur yang akan dilakukan :
- Pra interaksi
a. Melaporkan kebutuhan pasien akan pemenuhan kebutuhan ritual tidur :
b. Mengkaji kebutuhan pemenuhan ritual tidur
c. Memvalidasi data pemenuhan kebutuhan ritual tidur
d. Menyiapkan alat pemenuhan kebutuhan ritual tidur
- Interaksi
- Orientasi :
a. Menyampaikan salam (Selamat pagi, siang, malam)
b. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
c. Menanyakan nama pasien (nama panggilan)
d. Menjelaskan maksud dan tujuan intervensi
e. Menjelaskan prosedur kerja
f. Mendekatkan alat dan bahan untuk melakukan intervensi
g. Mencuci tangan
- Kerja :
a. Siapkan lingkungan
b. Anjurkan pasien buang air kecil sebelum tidur, gosok gigi, mencuci muka, tangan, dan kaki
C. Anjurkan pasien minum susu hangat satu gelas
d. Anjurkan pasien tidur dengan posisi/sikap rileks/nyaman
e. Anjurkan menarik nafas dalam secara teratur
f. Anjurkan pasien mengucapkan doa/mendengar cerita ritual sesuai keyakinan dan kepercayaan hingga tidur
- Terminasi
a. Mengelola alat dan bahan yang telah digunakan
b. Mencuci tangan
c. Mendokumentasikan seluruh kegiatan perawatan
d. Membuat laporan kegiatan disampaikan ke pembimbing
D. Lingkungan Tidur yang Nyaman
Tidur yang baik juga dapat didukung oleh lingkungan yang nyaman dan kondusif. Ada banyak faktor yang
terkait di sini, diantaranya faktor suara dan cahaya. Dalam meminimalkan ketidaknyamanan ini, ada beberapa hal
yang dapat dilakukan :
a. Mengatur suhu ruangan agar terasa nyaman
b. Mematikan lampu dan mengurangi kebisingan dengan mendengarkan suara-suara lembut, seperti suara kipas angin
c. Memilih peralatan tidur seperti kasur dan bantal yang cocok dan nyaman untuk kita gunakan
d. Tidur dengan posisi yang baik. Para ahli menyarankan untuk tidu telentang karena memungkinkan organ-organ
istirahat dengan benar. Tetapi banyak pakar menyarankan tidur menyamping ke arah kanan. Tidur menyamping ke
arah kiri dikhawatirkan akan menekan paru-paru, lambung, hati, dan jantung, sehingga bisa menyebabkan
ketegangan pada organ-organ tersebut.
e. Menghindari makanan berat dan makanan berbumbu sebelum tidur.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai