Anda di halaman 1dari 24

ENCHEPALITIS

NAMA :ABD GAFUR


NIM : 20002

AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA PALU


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Konsep Dasar
 Pengertian
Ensafalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri,
cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif Mansur : 2010).
Ensafalitis adalah infeksi yang mengenai system saraf pusat (SSP) yang
disebabkan oleh virus atau mikrooganisme lain yang nonpurulen. Penyebab tersering
dari ensefatis adalah virus kemudian herps simpleks, arbovirus, dan jaring
disebabkan oleh enterovarius, mumps, dan adenovirus, ensefalitis biasa juga terjadi
pascainfeksi campak, influenza, varicella, dan pascavaksinasi pertusis.
Ensafalitis adalah infeksi jaringan perenkim otak oleh berbagai macam
mikrooeganisme. Pada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat
mengenai selaput pembungkus otak sampai dengan medula spinalis (Smelzer, 2012).
Encephalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau
mikroorganisme lain yang menbabkan infiltrasi limfositik yang kuat pada jaringan
otak dan leptomeningen menyebabkan adema serebral, degenerasi ganglion otak dan
kehancuran sel saraf difusi (Anania, 2012).
 Etiologi
Berbagai macam mikroorganisme dapat menyebabkan ensefalitis misalnya bakteri protozoa,
cacing, jamur, spiroxheata dan virus. Penyebab terpenting dan paling sering adalah virus. Infeksi
dapat terjadi karena virus langsung ke otak atu reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau
vaksimasi terdahulu.
Macam-macam ensefalitis virus menurut Robin :
1. Infeksi virus yang bersifat epidemic
2. Infeksi virus yang bersifat sporadic
3. Ensefalitis pasca infeksio, pasca morbili, dan pasca varisela.

   Patofisiologi
Virus masuk tubuh klien melalui kulit, saluran napas dan saluran cerna, stelah masuk ke
dalam tubuh, virus akan menyebab seluruh tubuh dengan secara local: aliran virus
terbayas mengonfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu, penyebaran
hematogen primer : virus masuk kedalam darah, kemudian menyebar keorgan dan
berkembang biak diorgan tersebut dan menyebar melalui saraf: virus berkembang biak
dipermukaan selput lendir dan menyebar melalui sistem persarafan.
Setelah terjadi penyebaran kotak, timbul manifestasi klinis ensegalitis, Masa Prodromal
berlangsung selama 1-4 hari ditandai demgam demam, sakit kepala, sulit menguyah. Suhu
badan naik, muntah, kejang hingga penurunan kwsadaran, paralisis, dan afasia.

 
 Klasifikasi
Klasifikasi encephalitis berdasar jenis virus serta epidemiologinya ialah:
1. Infeksi virus yang bersifat endemik
a. Golongan enterovirus : poliomyelitis, virus coxckie, virus ECHO.
b. Golongan virus Arbo : Westwrn equen encephalitis, St Louis
Encephalitis, Eastern equine encephalitis, Japanse B encephalitis, Russian spring summerr
encephalitis, Murray valley encephalitis.
2. Infeksi virus yang bersifat sporadik : Rabies, Herpes simpleks, Herpes zoster, Limfogranuloma,
Mumps, Lymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yang dianggap di sebabkan oleh virus tetapi
belum jelas.
3. Encephalitis pasca-infeksi : pasca-morbili, pasca-varisela, pasca-rubela, pasca-vaksinia, pasca-
mononukleosis infeksius, dan jenis-jenis kain yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang
tidak spesifik. (Robin cit. Hassan, 2013).
 Manifestasi Klinis
Adapun gejala-gejala yang mungkin timbul pada masalah adalah :
1. Panas badan meningkat
2. Sakit kepala
3. Muntah-muntah lethargi
4. Kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen
5. Delisah kadang disertai perubahan tingkah laku
6. Gangguan penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang
 Penatalaksanaan
Penderita baru dengan kemungkinan esefalitis harus di rawat inap sampai
menghilanya gejala-gejala neurologik. Tujuan penatalaksanaan adalah
mempertahankan fungsi organ dengan mengusahakan jalan nafas tetap terbuka,
pemberian makanan enteral atau paranteral, menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolot dan koreksi gangguan asam basah darah (Arif, 2010). Tata laksana yang
dikerjakan sebagai berikut :
a. Mengatasi kejang adalah tindakan viral, karena kejang dalam ensefalitis biasanya
berat, pemberian fenobarbital 5-8 mg/kgBB/24 jam. Jika kejang sering terjadi, perlu
diberikan Diazepam (0,1-0,2 mg/kgBB) IV, dalam bentuk infus selama 3 menit.
b. Meperbaiki homeostatis, dengan infus cairan D5-1/2 S atau D5-1/4 S (tergantung
umur) dan pemberian oksigen.
c. Mengurangi edema serebri serta mengurangi akibat yang di timbulkan oleh
anoksia serebri dengan Deksametason 0,15-1,0 mg/kgBB.hari i.v dibagi dalam 3
dosis
d. Menurunkan tekanan intrakranial yang meninggi dengan monitol diberikan
intravena dengan dosis 1,5-2,0 g/kgBB selama 30-60 menit. Pemberian dapat di
ulang setiap 8-12 jam. Dapat juga dengan Gliserol, melalui pipa nasogastrik, 0,5-
1,0 ml/kgbb diencerkan dengan dua bagian sari jeruk. Bahan ini tidak toksik dan
dapat diulangi setiap 6 jam untuk waktu lama.
 Pemeriksaan Penunjang
a. Biakan
b. Pemeriksaan serologis
c. Pemeriksaan darah
d. Punksi lumbal
e. EEG
f. CT scan
 
 Komplikasi
Komplikasi pada ensefalitis berupa :
a. Retardasi
b. Iritabel
c. Gangguan motorik
d. Epilepsi
e. Emosi tidak stabil
f. Sulit tidur
g. Halusinasi
h. Enuresis
i. Anak menjadi perisak dan melakukan tindakan asosial lain.
 Skenario
Seorang ibu usia 25 tahun dibawa keluarganya ke RS
Undata dengan keluhan kejang. Kejang mulai semalam
dan sudah berulang 3 kali. Bentuk kejang kelojotan
tangan dan kaki kanan-kiri, lama kejang sekitar 1 menit
dan setelahnya berhenti sendiri. Keluhan lain adalah
demam sejak 3 hari sebelumnya dengan suhu yang tinggi
yang di sertai sakit kepala. Riwayat kejang sebelumnya
tidak ada .
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal Masuk RS : 01-03-2022 Jam Masuk : 23.00
Tanggal Pengkaji : 02-03-2022 No. Rekam Medis : 01-04-39-25
Jam Pengkajian : 09:00 Diagnosa Medis : Enchepalitis
 
 Identitas Klien
Nama : Ny. H
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Taipambali
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Kaili
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
 
 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. Rahmat
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Taipambali
Status pekawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Kaili
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Hubungan dengan klien : Suami
 
 
 Status Kesehatan
Keluhan utama : Panas badan meningkat
Riwayat keluhan utama : Keluarga klien mengatakan klien mengalami panas badan
meningkat,sesak napas, kesadaran menurun.

 Riwayat Penyakit Sekarang


Mula-mula klien merasa tidak nyaman, gelisah,sesak, muntah-muntah, panas badan
menigkat kurang lebih 1-4 hari, sakit kepala.
 
 Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah memiliki penyakit dahulu

 Riwayat Penyakit Keluarga : -


 Riwayat Penyakit Keluarga
Genogram
 

 
 
 Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien/Pasien
= Garis Keturunan
= Tinggal Serumah
 Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan
 Klien mengatakan masih sering mengonsumsi makanan
sembarangan
 Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
TD : 140/70 mmhg
N : 95 x/menit
S : 38,5 C˚
R : 22 x/menit
SPO2 : 99 %
 Kepala
Inspeksi : Tidak ada ketombe,Kulit kepala bersih, tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Wajah
Inspeksi : Tidak ada benjolan,Tidak ada luka
Palpasi : Tidak nyeri tekan
 Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis, pemglihatan baik, scleratidak ikterik,
tidak memakai alat bantu penglihatan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Hidung
Inspeksi : Simetris kanan kiri, tidak ada luka, tidak ada serumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Mulut Dan Gigi
Inspeksi : Tidak ada sariawan, gigi lengkap, mukosa bibir kering
 Leher
Inspeksi : Tidak ada benjolan dan pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Abdomen
Inspeksi : Kulit memilih warna yang sama dengan tubuh yang lain, pola vena
pasien normal, tidak ada lesih, tidak terdapat pembengkakan
Askultasi : Terdengar bunyi berdeguk (bunyi klik) yang tidak teratur
Perkusi : Pada lambung dan usus terdengar bunyi timpani pada hati, linfea
pankrean, ginjal dan kandung kemih yang terditensi terdengar bunyi pekak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Ekstremitas atas : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan jari, dan tidak ada lesih
 Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan dan tidak ada oedema
 Kulit
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, dan tugor kulit baik
Palpasi : Tidak ada nyri tekan
 Thorax
 Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Paru-paru
Inspeksi : Pengembangan paru kiri dan kanan simetris, tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Askultasi : Reguler
 Jantung
Inspeksi : Tidak terjadi pembesaran Ictus cordis
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi jantung 1-2 reguler, tidak ada tambahan
 
 
 
 
 
 Keadaan sehat sakit

No Keterangan Sehat Sakit

1. Pola presepsi dan Klien mengatakan keaadaan Klien mengatakan


pelaksanaan kesehatan sehat adalah keadaan yang sakit adalah
nyaman keadaan yang tidak
nyaman
2. Pola Nutrisi
a. Pola makan
- Frekuensi makan 4-3 x sehari 2-3 x sehari
- Porsi makan Dihabiskan ¼ porsi
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Jenis makanan Semua jenis makanan Bubur
b. Pola minum    
- Jumlah cairan 8 Gelas 6-7 Gelas
- Jenis cairan Air putih Air putih
3. Pola Istirahat Tidur
- Malam 23.00 - 06:00 3-4 jam
- Siang 14:00 – 17:00 1 jam
4. Pola Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 2x sehari Tidak BAB
- Warna Kuning Kuning
Pengkajian Psikososial
a. Presepsi klien tehadap penyakitnya
Klien menerima dengan penyakitnya, klien mengatakan ingin cepat sembuh
dan bisa kumpul dengan keluarganya, bisa beraktivitas seperti biasa.
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Klien nampak sesak dan mengatakan cemas akan penyakitnya
c. Reaksi saat interaksi
Interaksi klien tidak baik
d. Gangguan konsep diri
Klien mengatakan sebagian aktivitasnya masih di bantu dengan keluarganya
.
Data Penunjang
•Hasi Laboratorium:
•Hb 11,6g/dl, Lokosit 16,900/mm3, diff count shift to the left
•Analisis CSS : £ sel 15.000 dengan dominasi PMN, glukosa menurun, protein meningkat,
none/pandy +/+
•Radiologi : kepala dalam batas normal

Therapy
Asam mefenamat 4 x 500 mg
Phenitoin 50 mg/ml I.V 2 x sehari
Diazepan 0,3-0,5 mg/kg
 Personal Hygine
 Kebersihaan Diri : Klien menjaga kebersihan diri
 Kemampuan Klien Dalam Pemenuhan Dan Kebutuhan
 Mandi
Sehat : Klien mampu mandi 2x sehari secara mandiri
Sakit : klien di bantu keluarga untuk kebersihan badanya
 Ganti Pakaian
Sehat : klien melakukan sendiri 2x sehari
Sakit : Klien di bantu keluarga
 Keramas
Sehat : Klien keramas 2-3 x dalam seminggu saat sehat
Sakit : klien tidak pernah keramas
 Sikat Gigi
Sehat : Klien melakukan sendiri 3x sehari
Sakit : Klien di bantu keluarga
 Memotong Kuku
Sehat : Klien memotong kuku seminggu sekali secara mandiri
Sakit : Klien di bantu keluarga
 Makan
Sehat : Klien makan 3-4 x sehari
Sakit : Klien di bantu keluarga
 
 Klasifikasi Data
Ds :
 klien mengatakan nyeri pada kepala
 Keluarga klien mengatakan klien mengalami panas tinggi
 Keluarga klien mengatakan klien mengalami sesak napas
 Klien mengatakan cemas akan penyakit yang di alami
Do :
 Klien tampak meringis
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak lemas
 Klien tampak sesak
 Klien tampak pucat
 Skala nyeri 5
 TTV
TD : 140/70 mmhg
N : 95 x/menit
S : 38,5 C˚
R : 22 x/menit
SPO2 : 99 %
 Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

1. Ds : Agen pencedera fisologis Nyeri Akut


- klien mengatakan nyeri  
pada kepala  
- Keluarga klien Agen pencedera kimiawi
mengatakan klien  
mengalami panas tinggi  
Do : Agen pencedera fisik
- Klien tampak meringis
- Klien tampak pucat
 

2. Ds : Depresi pusat pernapasan Pola Nafas Tidak


- Keluarga klien   Efektif
mengatakan klien sesak Hambatan upaya napas
napas  
Do : Deformitas dinding dada
- Klien tampak lemas  
- Klien tampak sesak Deformitas tulang dada
   
Gangguan neuromuskular
 
Gangguan neurologis
 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera biologis di tandai dengan :
Ds :
 klien mengatakan nyeri pada kepala
 Keluarga klien mengatakan klien mengalami panas tinggi
Do :
 Klien tampak meringis
 Klien tampak pucat
 Skala nyeri 5
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hambatan upaya napas di tandai dengan :
Ds :
 Keluarga klien mengatakan klien mengalami sesak
Do :
 Klien tampak lemas
 Klien tampak sesak
3. Ansietas berhubungan dengan ke khawatiran terhadap penyakit yang dialami di tandai dengan :
Ds :
 Klien mengatakan cemas akan penyakit yang di alami
Do :
 Klien tampak gelisah
 TD : 140/70 mmhg R : 22 x/menit
 N : 95 x/menit Spo2 : 99 %
 S : 38,5 C˚
 Intervesi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional

Hasil
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Setelah dilakukan Observasi - Untuk menentukan

pencedera biologis di tandai dengan : tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi, intervensi yang

Ds : selama 1 x 24 jam karakteristik, akan dilakukan

- klien mengatakan nyeri pada kepala diharapkan tingkat nyeri durasi, frekuensi, dalam proses

- Keluarga klien mengatakan klien menurun dengan kriteria kualitas, intensitas perawatan

mengalami panas tinggi hasil : nyeri - Untuk

Do : 1. Keluhan nyeri - Identifikasi skala meminimalisir rasa

- Klien tampak meringis menurun nyeri nyeri

- Klien tampak pucat 2. Meringis menurun Terapeutik - Untuk mengurangi

- Skala nyeri 5 3. Gelisah menurun - Berikan tehnik non rsa nyeri

farmakologi untuk

mengurangi rasa

nyeri

Edukasi

- Jelaskan penyebab,

periode, dan
 Implementasi

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Paraf

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen 09:00 1. Mengidentifikasi lokasi,

pencedera biologis di tandai dengan : karakteristik, durasi, frekuensi,

Ds : kualitas, insensitas nyeri

- klien mengatakan nyeri pada kepala Hasil : Nyeri pada kepala, nyeri

- Keluarga klien mengatakan klien di rasakan tidak menurun, skala

mengalami panas tinggi nyeri 5, klien tampak meringis

Do : 09: 10 2. Untuk mengetahui skala nyeri

- Klien tampak meringis Hasil: skala nyeri 5


09:25
- Klien tampak pucat 3. Memberikan teknik

- Skala nyeri 5 nonfarmakologi untuk

mengurangi rasa nyeri

Hasil : Masase bagian kepala

klien
09:45
4. Melakukan kolaborasi pemberian

analgetik

Hasil : Dilakukan pemberian

analgetik
 Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Jam Evaluasi

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen 01:00 S:

pencedera biologis di tandai dengan : - Klien mengatakan nyeri dibagian kepala

Ds : O:

- klien mengatakan nyeri pada - Klien tampak meringis

kepala - Klien tampak pucat

- Keluarga klien mengatakan klien - Skala nyeri 3

mengalami panas tinggi A:

Do : - Nyeri akut sedikit teratasi

- Klien tampak meringis P : Lanjutkan Intervensi

- Klien tampak pucat - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,

- Skala nyeri 5 frekuensi, kualitas, intensitas nyri

- Memberikan teknik non farmakologi

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan 01:10 S:

dengan Hambatan upaya napas di - Keluarga klien mengatakan klien mengalami sesak

tandai dengan : O:

Ds : - Klien tampak lemas

- Keluarga klien mengatakan klien - Klien masih sedikit sesak


TERIMAH KASIH

SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai