Anda di halaman 1dari 3

Tidur secara Umum dalam Perspektif Sains

Pengerian Tidur
Secara bahasa, kata tidur dalam bahasa Arab berasal dari kata (naama-yanaamu
naumaan) yang berarti tidur, mengantuk atau istirahat. 1 Kata tersebut (dalam
bahasa Arab) memiliki sinonim dengan kata al-Muntaji’ (berbaring), al-Ruqud
(tetap), al-Sinah dan al-Nu’as (mengantuk).2 Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, makna dari kata tidur adalah keadaan berhenti (mengaso) anggota
badan dan kesadarannya (biasanya memejamkan mata).3 Sedangkan dalam ilmu
kesehatan, tidur merupakan proses fisiologis4 normal yang bersifat aktif, teratur,
berulang, kehilangan tingkah laku yang reversible, dan tidak berespons terhadap
lingkungan.
Fisiologi Tidur
Setiap makhluk hidup memiliki pola atau irama kehidupan yang sesuai dengan
masa rotasi rotasi bola dunia yang dikenal dengan istilah irama sirkadian. Irama
sirkadian ini bersiklus 24 jam antara lain diperlihatkan oleh terbit dan
terbenamnya matahri, layu dan segarnya tanam-tanaman pada malam dan siang
hari, awas waspadanya manusia pada siang hari dan tidurnya mereka pada malam
hari.5 Tidur sangat dibutuhkan otak untuk menunjang proses fisiologis. Saat tidur,
manusia tampak istirahat dan tak melakukan apapun. Padahal, saat tidur tubuh
tetap melakukan aktivitas tertentu yang bermanfaat bagi tubuh, seperti
memulihkan tenaga, energi, dan pikiran.6
Jenis dan Tahapan Tidur
Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat
electroencephalograph (yang mencatat kegiatan listrik otak selama tidur),
didapatkan dua jenis utama dari tidur, yakni:7
a. Non Rapid Eye Movement (NREM) Sleep, yang dibutuhkan untuk istirahat
fisik. Tidur jenis NREM ini mempunyai tiga tahapan:
1. Tahap pertama, aktivitas otak sama dengan seseorang yang terjaga, hanya
merasa mengantuk, tetapi masih sadar dengan keributan dan suara di
sekitarnya.

1
Ahmad Warson Munawwir. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif.
1997. hlm. 1478
2
Kemenag RI. Tafsir al-Qur’an Tematik: Kesehatan dalam Perspektif al-Qur’an. Jakarta: PT.
Sinergi Pustaka Indonesia. 2012, hlm. 176-177.
3
https://kbbi.web.id/tidur.html. Diakses pada 1 Oktober 2019 pukul 22.00 WIB.
4
Cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ,
jaringan atau sel).
5
Ade Hashman. Rahasia Kesehatan Rasulullah: Meneladani Gaya Hidup Sehat Nabi Muhammad
Saw.. Jakarta: Noura. 2012, hlm. 202.
6
Arief Hakim. Jangan Tidur Sore hari!!!. Jogjakarta: DIVA Press. 2013. hlm. 17.
7
Aden R. Menjalani Pola dan Gaya hidup sehat. Yogyakarta: Hanggar Kreator, 2010. hlm. 31-33.
2. Tahap kedua, gelombang otak mulai melambat dan bertambah besar.
Seseoang pada tahap ini sudah mulai rileks dan sudah lebih sulit untuk
membangunkan orang tersebut.
3. Tahap ketiga, gelombang otak semakin melambat dan membesar, yang
disebut dengan gelombang delta. Pada tahap ini, seseorang akan
merasakan suasana rileks yang mendalam. Ia akan sama sekali tidak sadar
akan keaadan yang terjadi di sekitarnya. Inilah yang dinamakan tidur
nyenyak.
b. Rapid Eye Movement (REM) Sleep, yang dibutuhkan untuk istirahat
Mental. Pada tahapan ini, terjadi dua kejadian penting yang dialami
seseorang ketika tidur. Pertama, Pertama, terjadi penyimpanan dan retensi
(penahanan) daya ingat. Pada saat tidur REM, terjadi pengaktifan neuron
yang intensif yang menyebar ke atas dari batang otak. Hal ini dianggap
sebagai penyebab meningkatnya penyimpanan dan retensi ingatan, serta
memperbaiki kemampuan pengategorisasian informasi. Kedua, terjadi
proses organisasi dan reorganisasi ingatan. Berbagai informasi yang ada
dan melekat dalam ingatan ditata sebagaiamana penataan folder dalam
komputer. Dalam kondisi tidur nyenyak, otak mengganti, memodifikasi,
dan meningkatkan ingatan sesuai dengan keperluan.
Tidur jenis NREM biasanya memakan waktu sekitar 40 menit setelah kita mulai
tidur, kemudian kita memasuki tidur jenis REM yang penting untuk memulihkan
fungsi mental dan emosi kita. Tidur jenis ini dikenal juga dengan sebutan istirahat
mental di mana tiba-tiba catatan electroencephalograph menunjukkan lemparan-
lemparan kegiatan listrik seolah-olah kita sudah dalam keadaan bangun. Pada
tidur jenis REM ini, biji mata orang yang tidur bergerak bolak balik dengan sangat
cepat dan orang yang tidur tersebut dapat mulai mendengkur, berjalan selagi tidur,
ngompol, dan gemertak gigi. Selama tidur REM ini, selalu terjadi mimpi,
meskipun hal itu tidak dapat diingat keesokan harinya. Kedua jenis tidur ini akan
terulang 4 sampai 6 kali setiap malam dalam 90 menit putaran. n.Ilmuwan
mendefinisikan bahwa tidur yang terbaik adalah tidur yang mengalami perpaduan
tepat antara mengalami REM dan NREM.
Prinsip dan Manfaat Tidur
Tidur yang berpengaruh bagi kesehatan manusia adalah tidur yang sehat dan
berkualitas. Salah satu ciri tidur yang berkualitas antara lain kondisi yang terlelap
atau biasa disebut “tidur nyenyak”. Tidur yang berkualitas dapat memberi
kemampuan pada seseorang untuk mengambil keputusan secara baik, bijak, dan
optimal.8 Berikut ini akan diuraikan beberapa prinsip tidur sehat:9
a. Tidur dalam porsi yang cukup.
Setiap orang memerlukan waktu tidur yang cukup. Salah satu penelitian
berkesimpulan bahwasannya tidur yang sehat adalah 6-7 jam sehari.

8
Arief Hakim. Jangan Tidur Sore hari!!!. Jogjakarta: DIVA Press. 2013 hlm. 25
9
Ade Hashman. Rahasia Kesehatan Rasulullah; Meneladani Gaya Hidup Sehat Nabi Muhammad
Saw. Jakarta: Noura, 2012. hlm. 202.
Kelebihan tidur akan berdampak buruk bagi tubuh seperti tidak menyegarkan
dan cenderung emosional. Sama halnya dengan kekurangan tidur yang bisa
mengakibatkan gangguan kesehatan seperti penurunan system imun dalam
tubuh dan juga rentan akan serangan infeksi.
b. Menjaga jadwal tidur yang teratur
Setiap orang memiliki jam biologis yang memberikan sinyal kapan kita
mengantuk dan kapan tidak mengantuk. Menjaga keteraturan jadwal tidur bisa
membantu jam biologis bekerja sama dengan pola hidup kita. Walaupun
demikian hal tersebut bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan
mengingat aktivitas yang dilakukakan setiap individu berbeda-beda. Tetapi hal
ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Manfaat yang diperoleh
dari mengatur jadwal tidur secara teratur juga baik bagi kesehatan jasmani dan
rohani.
c. Tidur pada malam hari
Tidur malam banyak sekali manfaatnya ketimbang dengan tidur siang. Sebuah
penelitian telah menemukan bahwa pyneal body yang terdapat di dalam otak,
mempunyai tugas mengeluarkan zat melatonin. Zat ini bertambah banyak
produksinya di tempat-tempat gelap. Sedangkan pada malam hari dengan
suasananya yang tenang akan memberikan kenyamanan dalam beristirahat.
d. Lingkungan tidur yang nyaman
Lingkungan yang nyaman bagi seseorang ketika hendak tidur tentu sangat
relative. Ada yang lebih nyaman dengan lampu remang-remang, lebih suka
dengan suasana yang terang, sambil mendengarkan music ataupun keadaan
yang sunyi, dan lain-lain. Tidur yang baik sangat didukung oleh lingkungan
yang nyaman dan kondusif dari perspektif masing-masing orang.
e. Ritual sebelum tidur
Ritual yang dimaksud disini lebih condong pada proses relaksasi, baik secara
mental maupun fisik. Yang berkaitan dengan fisik bisa dengan peregangan
otot-otot secara simple, mulai dari jari kaki terus menjalar hingga kepala.
Sedangkan yang berkaitan dengan mental salah satu contohnya adalah dengan
meminimalkan ketegangan-ketegangan hidup (tidak membawa masalah ke
tempat tidur).

Anda mungkin juga menyukai