TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang mendasari
penelitian ini, antara lain konsep dasar tidur, kerangka teori, kerangka konseptual.
2008).
dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai atau juga dapat
merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas
Sedangkan kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur (Potter & Perry, 2010).
5
6
bahwa tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang yang
Menguap adalah tanda yang utama individu atau seseorang berhasrat ingin
ada pergerakan tubuh dan bernapas dengan tenang dan teratur. Selama
empat tahapan selama siklus tidur yang tipikal 90 menit. Kualitas tidur
Tahap 3 dan 4 melibatkan tidur yang dalam dan seseorang akan sulit
terbangun (Potter & Perry, 2010). Tahap pada tidur NREM terdapat
dan kedua bola mata bergerak bolak-balik ke kedua sisi. EEG yang
b. Tahap kedua.
atau sleep spindles. Dalam tahap tidur kedua itu kedua bola mata
berhenti bergerak dan tonus otot masih terpelihara (Guyton & Hall,
2008).
c. Tahap ketiga.
badan lemah lunglai seperti pada tahap tidur ketiga (Guyton &
Hall, 2008).
8
bersifat sangat aktif. Tidur REM ini ditandai dengan mimpi, otot – otot
Selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap 4), tubuh
memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak. Penelitian lain
9
lambung, atau otak terjadi selama istirahat dan tidur. Tidur NREM
Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi selama
tidur, otot skeletal berelaksasi secara progresif, dan tidak adanya kontraksi
metabolik basal lebih jauh menyimpan persediaan energi tubuh (Potter &
Perry, 2010).
maka fungsi fisiologis dan psikologis dapat terganggu (Potter & Perry,
2010).
dkk, 2015).
rangsangan dari luar seperti suara keras, bunyi bel, suara telepon
terkait pola tidur klien. Catatan tidur dapat mencakup keseluruhan atau
2. Aktivitas yang dilakukan 2-3 jam sebelum tidur (jenis, durasi, dan
waktu)
4. Waktu (a) pergi tidur, (b) mencoba tidur, (c) tertidur, (d) terjaga di
6. Faktor yang klien yakini memberi pengaruh positif atau negatif pada
terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak
jam tidur sementara yang lain membutuhkan 10 jam (Potter & Perry,
sehari. Sesudah itu tampaknya ia cukup tidur selama 10-12 jam sehari.
Orang dewasa cukup tidur selama 6-8 jam sehari, bergantung pada
dan untuk membedakan antara kualitas tidur yang baik, dan yang buruk.
laboraorium yaitu EEG yang merupakan rekaman arus listrik dari otak.
Perekaman listrik dari permukaan otak atau permukaan luar kepala dapat
otak. Ini sangat dipengaruhi oleh derajat eksitasi otak sebagai akibat dari
keadaan tidur, keadaan siaga atau karena penyakit lain yang diderita. Tipe
13
tidur dapat dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis. Di bawah ini
akan dijelaskan apa saja tanda fisik dan psikologis yang dialami.
a. Tanda fisik
b. Tanda psikologis
Interpretasi skor:
K4 : (total jam tidur/total jam di atas tempat tidur) x 100% (jika > 85%
2; 19-27 = 3)
2) Skor ≥ 5 = Buruk
(Smyth, 2012)
gejala dari berbagai gangguan fisik, mental dan spiritual. Gangguan tidur
berpendidikan tinggi dan rendah, orang muda serta yang paling sering
ditemukan pada usia lanjut. Pada orang normal, gangguan tidur yang
2.1.7.1 Insomnia
2.1.7.2 Parasomnia
muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak.
2.1.7.3 Hipersomnia
oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan sistem saraf, gangguan pada hati
hari.
2.1.7.4 Narkolepsi
muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai
Apnea saat tidur atau sleep apnea adalah kondisi terhentinya nafas
secara periodik pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang
berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang hari, iritabilitas, atau
2.1.8.1 Penyakit
waktu tidur untuk mengatasi keletihan. Banyak juga keadaan sakit yang
2.1.8.2 Lingkungan
tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing
Akan tetapi seiring waktu individu dapat beradaptasi dan tidak lagi
2.1.8.3 Kelelahan
Hal ini terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan
mencapai kelelahan. Maka, orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat
2.1.8.5 Stimulant
mimpi buruk.
2.1.8.6 Diet
gizi yang kurang juga dapat mempengaruhi proses tidur, bahkan terkadang
2.1.8.7 Merokok
pada tubuh. Akhirnya perokok seringkali kesulitas masuk untuk tidur dan
2.1.8.8 Medikasi
Hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, beta blocker
malam hari.
2.1.8.9 Motivasi
dibagi menjadi 2 yaitu tidur nonREM dan REM. Tidur terbagi menjadi
kuantitas dan kualitas tidur. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah kualitas
gaya hidup, stress emosional, stimulant dan alkohol, diet, merokok, medikasi,
hipersomnia, narkolepsi, dan sleep apnea. Hal ini akan membuat kualitas tidur
buruk. Indikator kualitas tidur sendiri meliputi kualitas tidur subyektif, durasi
Mahasiswa S1 Keperawatan
Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti