Dosen Pembimbing :
Nurhayati,SST.,M.Tr.Kep
Oleh :
NIM : P07120220038
Mengetahui,
Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ISTIRAHAT DAN TIDUR DI
RUANG UGD ( UNIT GAWAT DARURAT )
RS TK.III. DR.R.SOEHARSONO BANJARMASIN
1. NREM tahap 1. Tahap ini merupakan tahap antara bangun dan tahap awal tidur
dengan ciri sebagai berikut; rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa
mengantuk, bola mata bergerak dari samping kesamping, frekuensi nadi dan nafas
sedikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama 5
menit. Memasuki tahap ini, gambaran EEG memperlihatkan gelombang beta yang
berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah (Hidayat, 2008).
2. Tahap 2. Tahap 2 merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun
dengan cirri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan
frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun,
berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit dan gambaran EEG
memperlihatkan istirahat tenang pada gelombang alfa (Hidayat, 2008).
3. Tahap 3 merupakan tahap tidur dengan cirri denyut nadi dan frekuensi nafas dan
proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf
parasimpatis, sulit untuk bangun dan gambaran EEG memperlihatkan tidur ringan
karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoltase
rendah (Hidayat, 2008).
4. Tahap 4. Tahap 4 merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan
pernafasan menurun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata
cepat, sekresi lambung menurun, tonus otot menurun dan gambaran EEG
memperlihatkan tidur nyenyak karena gelombang lambat dengan gelombang delta
bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2 per detik ( Hidayat,2008).
4.Fungsi Tidur
Fungsi Dan Tujuan Tidur Fungsi tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini
bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan,
mengurangi stress pada paru, kardiovaskuler, endokrin dan lain-lain. Energi disimpan selama
tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting. Secara umum terdapat
dua efek fisiologis dari tidur, yang pertama, efek dari system saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf dan yang
kedua yaitu pada efek struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ
tubuh karena selama tidur terjadi penurunan. (Haswita, dkk, 2017).
a) Hidup lebih sehat dan awet muda
Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to
a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan
kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di
titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara
hipertensi dan lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan
kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan
penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan system kekebalan
tubuh.
b) Memperindah Wajah Dan Tubuh
Kurang tidur akan merubah metabolism tubuh dan mempercepat proses penuaan,
anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti
wajah Nampak kusut dan sebaliknya Ketika anda tidur dengan rileks maka akan
memperindah wajah dan tubuh anda.
c) Menjauhi Stress
Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan
sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi
hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
d) Mencerdaskan Otak
Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum
alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti
orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas
alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan
membuat masalah dengan proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit
berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang
tidur.
2. Diagnosa keperawatan
a.Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen,
gangguanmetabolisme,kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, lingkungan yang
mengganggu.nyeri pada kaki, takut operasi.
b. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur, dan
ketidak mampuan mengawasi prilaku.
c.Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
d. Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur
e. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur hipersomia.
f. Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
3. Intervensi
Perencanaan keperawataan berhubungan dengan cara untuk mempertahan kan kebutuhan
istirahat dan tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
a) Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b) Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c) Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika diperlukan.
e) Tingkatkan aktivitas pada siang hari
f) Coba untuk memicu tidur
g) kurangi potensial cedera selama tidur.
4. Implementasi
Dalam implementasi, tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana tindakan di
intervensi. Tindakan dapat berupa tindakan keperawatan mandiri seperti monitoring,
kolaborasi dan edukasi Jika masalah yang dialami klien berupa masalah psikis yang yang
menyangkut jiwa klien, tindakan dapat berupa menyarankan klien untuk konsultasi
kepada psikolog atau konsultan.
Tindakan keparawatan pada orang dewasa :
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a. Bila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur dihubungkan dengan lingkungan
rumah sakit, maka :
Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
Berikan obat analgrsik sesuai aturan
Berikan linngkungan yang suportif
Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b. Bila faktor Insomnia maka
Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur
Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan
sore hari Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum
tidur.
Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.
c. Bila terjadi somabulisme, maka :
Berikan rasa aman pada diri pasien
Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
Cegah timbulnya cidera.
d. Bila terjadi enuresa, maka :
Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.
e. Bila terjadi Narkolepsi, maka :
Berikan obat kelompok Amfetamin /Metilfenidat hidroklorida (ritalin) untuk
mengendalikan narkolepsi.
2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur
Tutup pintu kamar pasien
Pasang Kelambu/garden tempat tidur
Matikan pesawat telapon
Bunyikan musik yang lembut
Redupkan atau matikan lampu
Kurangi jumlah stimulus
Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari :
Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari
Membuat Pasien untuk memicu tidur
Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
Anjurkan pasien minum susu hangat Anjurkan pasien membaca buku
Anjurkan pasien menonton televisi
Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
Anjurkan pasien membersihkan muka sebelum tidur
Anjurkan pasien membersuihkan tempat tidur .
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/352/3/15%20BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/doc/14391158/Konsep-Istirahat-Dan-Tidur
http://eprints.umm.ac.id/40927/3/jiptummpp-gdl-jauharotul-47514-3-bab2.pdf
SRI Rejeki, Sri Yuniarsih,Aeda Ernawati (2007) Jurnal Persepsi perawat dan pasien
tentang kebutuhan istirahat dan tidur.