Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


DASAR NUTRISI DI RUANG BEDAH (WIRA)
RS Dr. R. SUHARSONO (TPT) BANJARMASIN

Dosen Pembimbing :
Ns. Agustine Ramie, S.Kep., M.Kep.
Oleh :
Kelompok I
Adila Alfina Rahmah (P07120220001)
Alvin Bahar Rozak (P07120220002)
Aprilia Hikmatul Husna (P07120220004)
Arief Rahman (P07120220005)
Aufa Anastasya Nisrina (P07120220006)
Delvina Fauzih Wahyuni (P07120220007)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2021
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA (NIM): Adila Alfina Rahmah (P07120220001)


Alvin Bahar Rozak (P07120220002)
Aprilia Hikmatul Husna (P07120220004)
Arief Rahman (P07120220005)
Aufa Anastasya Nisrina (P07120220006)
Delvina Fauzih Wahyuni (P07120220007)

JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG BEDAH ( WIRA )

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

(..............................................) (........................................)

Hj.Ns.Agustine Ramie,M.Kep MERAWATI, S.KEP.,NS


ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AN. A DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN AKTIVITAS DIRUANG ANAK ( FLAMBOYAN )

RUMAH SAKIT TK III DR. R SOEHARSONO (TPT) BANJARMASIN

A.PENGKAJIAN

I. BIODATA

Nama : NY. R
Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Kebangsaan : Banjar/WNI
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani
Ruang Dirawat : Ruang Bedah (Wira 4)
No Reg : 162/XI/2021
No RM : 033560
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk Rs : 10-11-2021
Tanggal Pengkajian : 11-11-2021
Diagnosa Medis : Obstruksi Ileus
Alamat : Jl. Sekunder kanan, Rt. 5

Identitas Penagguang Jawab


Nama : Tn. Sadam
Umur :
Jenis Kelamin : Laki laki
Pekerjaan : Agen bursa saham
Suku/Bangsa : Banjar/WNI
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sekunder kanan, Rt. 5
Hubungan Dengan Klien :
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
- Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
pasien mengeluh perut membesar sejak 2 minggu, nyeri perut , dan mual
muntah.

- Keluahan saat pengkajian


Pasien mengatakan bahwa perutnya terasa nyeri 2 minggu serta mual dan
muntah sebelum masuk rumah sakit.

B. Riwayat Penyakit sekarang


Keluarga pasien mengatakan bahwa perut pasien terasa nyeri dari 3 bulan yang
lalu namun nyeri nya tidak separah sekarang dengan rasa hilang timbul. Pasien
dibawa oleh orang tuanya pada hari rabu tanggal 10 November 2021,dan pasien
mendapatkan perawatan inap di ruang bedah ( wira ) RS.TK.III
DR.R.SOEHARSONO. Pemeriksaan lebih lanjut pasien di diagnosa Obstruksi
Ileus.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat hipertensi

D. Riwayat Penyakit Keluarga.


Keluarga pasien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada menderita
penyakit menular dan tidak ada penyakit turunan.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum :
- Kesaadaran : Compos Mentis (kesadaran Penuh)
- Vital Sign : RR : 20x/menit BB : kg
TB : cm Suhu : 36,7 ºC
Nadi : 90x/menit SPO2 : 96%

GCS : Eye (E) : 5 spontan dapat membuka mata,


dan spontan ketika perawat menyapa.

Verbal (V) : 5 orientasi baik ketika perawat


memberikan pertanyaan, pasien menjawab dengan
baik sesuai apa yang ditanyakan.

Motorik (M) : 6 pasien bergerak sesuai perintah


ketika perawat meminta pasien untuk menggangkat
tangannya, pasien dapat bergerak sesuai dengan
perintah.

2. Kepala
Inspeksi = Kepala cukup bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi
Bentuk kepala simetris kanan dan kiri, pertumbuhan
rambut merata, terdapat rambut uban dan berwarna
hitam.

Palpasi = Tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada kepala.

3. Mata
Inspeksi = Mata terliat bersih, simetris antara kiri dan kanan,
pergerakan mata normal, tidak ada peradangan, reflek
pupil terhadap cahaya, normal (bila diberi cahaya),
konjungtiva merah muda, sclera putih dan pasien tidak
memakai alat bantu (kaca mata).
Palpasi = Tidak ada benjolan pada daerah mata.

4. Hidung
Inspeksi = Hidung terlihat bersih, bentuk hidung simetris kanan dan
kiri, tidak ada polop pada hidung, tidak ada sinus pada
hidung dan tidak ada peradangan pada hidung, fungsi
penciuman pasien baik bisa membedakan aroma-aorma.
Palpasi = Tidak ada nyeri tekan pada hidung.

5. Telinga

Inspeksi = Telinga terlihat bersih,simetris kanan dan kiri,tidak ada


cairan atau setrum yang keluar dari telinga, tidak terdapat
peradangan, fungus pendengaran baik, dan pasien tidak
menggunakan alat pendengaran.
Palpasi = Tidak ada nyeri tekan pada telinga.

6. Mulut
Inspeksi = Mulut terlihat bersih, gigi terlihat lengkap, tidak terdapat
masalah menelan, bicara jelas, fungsi menelan baik,
pasien mampu mengecak rasa asin, manis, asam dan
pahit.
Palpasi = Tidak ada pembengkakan pada mulut.

7. Leher
Inspeksi =Tidak ada penonjolan vena jugularis, tidak terdapat
pembasaran tiroid dan kalenjer life dan torak
Palpasi = Tidak ada benjolan dan nyeri tekan bagian leher.
8. Dada
Inspeksi = Bentuk dada simetris kanan dan kiri.
Palpasi = Tidak ada nyeri tekan pada dada.
Perkusi = Sonor
Aukultasi = Tidak terdapat suara tambahan.

9. Jantung
Inspeksi = Tidak ada pembesaran pada jantung
Palpasi = Tidak ada nyeri tekan pada jantung
Auskultasi = S1 dan S2 ( Lub dub )
10. Abdomen
Inspeksi = Warna kulit sawo matang, terdapat pembasaran
pada abdomen bagian bawah.
Palpasi = Terdapat nyeri tekan pada bagian perut.
Auskultasi =Bunyi peristaltik 15x/menit

11.Genatalia
Inspeksi =Berdasarkan hasil anamnesa genetalia pasien cukup
bersih.

12. Ekstramitas atas dan bawah


Inspeksi =Struktur ektremitas kanan dan kiri, atas dan bawah
simetris
Kekuatan otot =
5 5

5 5

Skala keterangan kekuatan otot :

0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi/ditekan
2 = gerakan otto penuh melawan grativitasi dan melawan tekanan normal
3 = gerakan yang normal melawan grativitasi
4 = gerakan yang melawan grativitatsi
5 = gerakan otot normal melawan grativitasi dan melawan tekanan penuh.

13.Kulit

Inspeksi = Kulit terlihat bersih, tidak terdapat lesi, warna kulit sawo
mateng.
Palpasi = Turgor kulit baik dapat kembali dalam <2 detik
Kulit dan teraba hangat.
IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAl
1. Nutrisi
Di rumah = Keluarga pasien mengatakan pasien dirumah sebelum sakit
nafsu makan baik dan teratur 3 kali sehari dengan makanan yang
macam-macam serta pasien mengatakan tidak ada alergi dengan
makanan.
Di RS = Keluarga pasien mengatakan pasien makan sedikit semenjak
dirumah sakit. Pada tanggal 11 november 2021 setelah makan
pasien muntah. Pada tanggal 12 november 2021 pasien dipasang
NGT
2. Eliminasi
Di rumah = Keluarga pasien mengatakan pasien 3 hari sebelum masuk
rumah sakit tidak bisa BAB
Di RS = Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 11 november 2021
pasien ada BAB tapi hanya sedikit.
3. Higiene
Di rumah = Keluarga pasien mengatakan pasien mandi dan menggosok
gigi 2 kali sehari
Di RS = Keluarga pasien mengatakan pasien selama dirumah sakit
belum ada mandi.
4. Istirahat/tidur
Di rumah = Keluarga pasien mengatakan pasien dapat tidur 6-7 jam
Di RS = Keluarga pasien mengatakan pasien tidurnya terganggu karena
Menahan rasa sakit di bagaian abdomen.
5. Aktivitas
Di rumah = Keluarga pasien mengatakan saat dirumah pasien dapat
beraktifitas sendiri.
Di RS = Keluarga pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien
dibantu oleh keluarga.
6. Psikososial
Keluarga pasien merasa khwatir dan cemas dari kondisi pasien
sekarang. Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan
sekitarnya, harapan pasien setelah menjalani perawatan ingin
cepat sembuh dan pulang. Serta pasien dapat bekerjasama
dengan tindakan medis.

V. KEBUTUHAN SPIRITUAL
1. Agama yang dianut: Islam
2. Kegiatan spiritual yang dilakukan: Selama dirawat di rumah sakit pasien selalu
berdo’a kepada Allah SWT untuk diberikan kelancaran dalam proses kesembuhan
3. Dampak penyakit terhadap kegiatan spiritual: Selama dirawat di rumah sakit
pasien kurang bisa melakukan kegiatan-kegiatan spiritual selain berdo’a
VI. DATA PENUNJANG
1. Hasil Pemeriksaan Kimia Darah
Waktu Pengambilan sampel darah : 10 November 2021 Jam Pengambilan Sample: 13.45
Nama pemeriksaan Metode Hasil Nilai

Karbohidrat/Gula

Glukosa puasa GOD-PAP Mg/dL 76 - 110

Glukosa 2 J PP GOD-PAP Mg/dL < 125

Glukosa Sewaktu GOD-PAP Mg/dL < 200

Faal Lemak

Kolestrol Total CHOD-PAP Mg/dL < 200

Triglycerids GPO-PAP Mg/dL < 150

Kolestrol HDL CHOD-PAP Mg/dL P:> 35, W: >45

Kolestrol LDL Mg/dL < 190

Faal Hati

Alkali fosfatase Optimised DGKC U/L 40 - 190


(25˚C) (37oC)

SGOT IFCC (37oC) U/L < 37

SGPT IFCC (37oC) U/L < 42

Bilirubin Total Modif – Mg/dL < 1,10


jend&Groff

Bilirubin Direk Modif – Mg/dL < 0.25


jend&Groff
Bilirubin Indireg Modif – Mg/dL < 0,75
jend&Groff

HbsAg Card - Test Non Reaktif

HIV Card - Test Non Reaktif

VII. ANALISA DATA

HARI/TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH

DS:

-Pasien mengatakan bahwa


perutnya terasa nyeri 2 minggu
serta mual dan muntah sebelum
masuk rumah sakit. - Pasien
mengatakan bahwa perutnya
terasa nyeri 2 minggu serta mual
dan muntah sebelum masuk
rumah sakit.

DO:

-Compos Mentis (kesadaran ketidakmampuan


Resiko defisit
mencerna
Penuh) nutrisi
makanan
Didapatkan hasil pengkajian:
TTV
RR : 20x/menit

BB : kg

TB : cm

Suhu : 36,7 ºC

Nadi : 90x/menit
SPO2 : 96%
DS:
keluhan utama pasien yang
mengarah ke tanda dan gejala
munculnya luka dekubitus yang
dirasakan pasien, seperti merasa
gatal, nyeri, dan panas.

DO:

Berisi keadaan umum pasien


meliputi tanda-tanda vital
pasien. Pasien stroke umumnya
mengalami penurunan kesadaran
dan kelemahan bahkan
kelumpuhan anggota gerak.
Kekuatan otot juga mengalami
penurunan. Suara bicara kadang
immobilisasi Risiko kerusakan
mengalami gangguan, yaitu
fisik integritas kulit
sukar dimengerti, kadang tidak
bisa bicara, dan tanda-tanda vital
: tekanan darah meningkat,
denyut nadi bervariasi.

Didapatkan hasil pengkajian:


TTV
RR : 20x/menit

BB : kg

TB : cm

Suhu : 36,7 ºC

Nadi : 90x/menit
SPO2 : 96%
VIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intevensi Rasional

1. Resiko defisit Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


nutrisi b.d tindakan keperawatan
ketidakmampua 3×24 jam ,diharapkan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
n mencerna resiko defisit nutrisi status nutrisi perkembang
makanana pada pasien dapat pasien an status
teratasi : 2. Identifikasi nutrisi
kebutuhan pasien
- status nutrisi pasien kalori dan jenis 2. Mengetahui
terpenuhi nutrien kebutuhan
3. Monitor berat kalori dan
- berat badan pasien badan jenis nutrien
tidak mengalami 4. Monitor asupan pasien
penurunan makanan 3. Mengetahui
- status menelan pasien 5. Berikan perkembang
baik makanan tinggi an berat
serat untuk badan pasien
mencegah 4. Untuk
kontsipasi menilai
asupan
makanan
yang
adekuat
5. Untuk
mengurangi
resiko
konstipasi

Manajemen
Gangguan Makan

1. Timbang berat
badan secara 1. untuk
rutin mengetahui
2. Kolaborasi perkembang
dengan ahli gizi an berat
tentang target badan pasien
berat badan , 2. umtuk
kebutuhan memnuhi
kalori , dan target berat
jenis nutrien badan pasien
3. Monitor asupan 3. untuk
dan keluarnya mencegah
makanan dan resiko
cairan serta nutrisi
kebutuhan kurang dari
kalori kebutuhan
pasien

Edukasi Diet
1. Agar pasien
1. Jelaskan tujuan dan
diet terhadap keluarga
kesehatan mengetahui
2. Identifikasi pentingnya
kemampuan diet bagi
pasien dan kesehatan
keluarga 2. Untuk
menerima mengetahui
informasi pemahaman
3. Informasikan keluarga
makanan yang terhadap
diperbolehkan informasi
dan dilarang yang
4. Identifikasi diberikan
kebiasaan pola 3. Untuk
makan saat ini mencegah
dan dimasa lalu pasien dan
keluarga
melakukan
kesalahan
dalam
pemberian
makanan
4. Untuk
menyesuaik
an pola
makan
pasien
sebeum dan
sesudah
masuk RS

Pemantauan Tanda
Vital
1. Untuk
1. Monitor mengetahui
tekanan darah perkembanga
2. Monitor nadi n tekanan
darah pasien
3. Monitor
2. Untuk
pernafasan
mengetahui
4. Monitor suhu perkembanga
tubuh n nadi pasien
5. Dokumentasika 3. Untuk
n hasil mengurangi
pemantauan resiko sesak
nafas
4. Untuk
mencegah
resiko
peningkatan /
penurunan
suhu tubuh
pasien
5. Sebagai bukti
tertulis dari
semua
tindakan yang
dilakukan

2. Risiko Setelah dilakukan Perawatan Integritas


kerusakan tindakan keperawatan Kulit
integritas kulit 3×24 jam ,diharapkan
b.d immobilisasi reaiko kerusakan 1. Identifikasi
penyebab 1. Untuk
fisik integritas kulit pada mengetahui
pasien dapat teratasi : gangguan
integritas kulit penyebab
- Pasien mengerti 2. Ubah posisitiap gangguan
tentang faktor risiko 2 jam jika tirah integritas
yang dapat baring kulit
menyebabkan 3. Anjurkan 2. Untuk
kerusakan integritas meningkatkan mencegah
kulit asupan nutrisi resiko luka
4. Anjurkan tekan
- Tanda-tanda vital menggunakan 3. Untuk
dalam batas normal. pelembab memenuhi
(lotion\serum) target nutrisi
- Memodifikasi 4. Untuk
lingkungan untuk melebabkan
mengurangi faktor bagian kulit
risiko. tertentu
untuk
mencegah
luka tekan

Pencegahan Infeksi

1. Monitor tanda
dan gejala 1. Untuk
infeksi lokal mengetahui
dan sistemik tanda dan
2. Jelaskan tanda gejala
dan gejala infeksi
infeksi 2. Agar pasien
3. Anjurkan untuk dan keluarga
meningkatkan mengetahui
asupan nutrisi dan
4. Ajarkan cara mencegah
memeriksa terjadinya
kondisi luka infeksi
atau luka 3. Untuk
operasi memenuhi
target nutrisi
dan
membantu
menjaga
integritas
kulit
4. Agar pasien
dan kelurga
dapat
melakukany
secara
mandiri saat
sudah
pulang
kerumah

Pengaturan Posisi

1. Monitor status
oksigenasi 1. Untuk
sebelum dan mengetahui
sesudah perkembang
mengubah an tingkat
posisi oksigenasi
2. Tempatkan pasien
pada posisi 2. Untuk
terapeutik mencegah
ketidaknyam
3. Hindari an pasien
menempatkan dan untuk
pada posisi mencegah
yang dapat luka bekas
meningkatkan operasi tetap
nyeri terjaga
4. Ubah posisi 3. Untuk
setiap 2 Jam mencegah
5. Motivasi nyeri pada
melakukan luka
ROM fasif 4. Untuk
mencegah
luka tekan
5. untuk
meningkat

mobilisasi sendi

Pemantauan Tanda
Vital

1. Monitor
tekanan darah
2. Monitor nadi
3. Monitor
pernafasan
4. Monitor suhu
tubuh
5. Dokumentasika
n hasil
pemantauan
1. Untuk
mengetahui
perkembanga
n tekanan
darah pasien
2. Untuk
mengetahui
perkembanga
n nadi pasien
3. Untuk
mengurangi
resiko sesak
nafas
4. Untuk
mencegah
resiko
peningkatan /
penurunan
suhu tubuh
pasien
5. Sebagai bukti
tertulis dari
semua
tindakan yang
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai