INFARK MIOKARD
OLEH :
Kelompok 2
Aufa Anastasya Nisrina P07120220006
Dwina Ananda Putri P07120220009
Lintang Cahya Mulya P07120220021
Siti Yusrida Muthya P07120220044
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..........................................................................................................................7
A. Pengertian....................................................................................................................7
B. Etologi..........................................................................................................................7
C. Patofisiologi..................................................................................................................7
D. Klasifikasi......................................................................................................................8
E. Gambaran Klinis...........................................................................................................8
F. Faktor-faktor Risiko Infark Miokard.............................................................................9
G. Penatalaksanaan Infark Miokard................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infark Miokard Akut (IMA) menurut PERKI 2018 didefinisikan sebagai suatu
masalah kardiovaskuler dengan angka perawatan yang tinggi dan menjadi penyebab
angka kematian tertinggi di Indonesia yang ditandai dengan terjadinya kematian sel
miokardium akibat dari tersumbatnya secara total pembuluh darah koroner (PERKI,
2018). Infark miokard akut atau yang dikenal dengan serangan jantung merupakan
suatu penyakit yang disebabkan oleh aterosklerosis atau thrombus arteri yang
mengakibatkan terjadinya obstruksi di daerah pembuluh darah koroner sehingga
menyebabkan daerah otot tidak mendapatkan aliran darah yang berakibat otot tidak
dapat mempertahankan fungsi otot jantung hingga menyebabkan sel jantung
mengalami kematian (Simanjuntak et al., 2020)
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 melaporkan
bahwa Penyakit kardiovaskuler mengakibatkan 17,5 juta kematian atau sekitar 31%
dari seluruh penyebab kematian di dunia. Penyakit ini diperkirakan pada tahun 2030
akan meningkat sekitar 23,3 juta kematian (Wahid, Abdurahman, 2019). Berdasarkan
data The American Heart Association pada tahun 2013 memprediksi sekitar 6 juta
lebih penduduk Amerika menderita penyakit jantung coroner serta sekitar 1 juta lebih
diantaranya mengalami infark miokard akut untuk setiap tahunnya dengan angka
kematian sebesar 30% (Simanjuntak et al., 2020). Selain itu, di Amerika Serikat juga
setiap tahunnya sekitar satu juta orang menderita IMA dengan angka kematian sekitar
450.000 pasien (Amaliah et al., 2019). Dikatakan dalam data Riset Kesehatan dasar
tahun 2013 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prevalensi penyakit jantung
sebesar 1,5% dengan angka tertinggi penderita infark miokard akut ialah di Nusa
Tenggara Timur sebanyak 4,4%, di Sulawesi Tengah sebesar 3,8% dan di Jawa
Tengah mencapai 0,5%. Sedangkan menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) pada tahun 2015 melaporkan sebanyak 51.160 pasen di rawat inap dengan
penyakit jantung (Kemenkes, 2017)
Infark mioakard adalah suatu keadan ketidakseimbangan antara suplai & kebutuhan
oksigen miokard sehingga jaringan miokard mengalami kematian. Infark
menyebabkan kematian jaringan yang ireversibel. Sebesar 80-90% kasus IMA
disertai adanya trombus, dan berdasarkan penelitian lepasnya trombus terjadi pada
jam 6-siang hari. Infark tidak statis dan dapat berkembang secara progresif.
IMA apabila tidak segera di tangani atau dirawat dengan cepat dan tepat
dapat menimbulkan komplikasi seperti CHF, disritmia, syok kardiogenik yang dapat
menyebabkan kematian, dan apabila IMA sembuh akan terbentuk jaringan parut
yang menggantikan sel-sel miokardium yang mati, apabila jaringan parut yang
cukup luas maka kontraktilitas jantung menurun secara permanent, jaringan parut
tersebut lemah sehingga terjadi ruptur miokardium atau anurisma, maka diperlukan
tindakan medis dan tindakan keperawatan yang cepat dan tepat untuk mencegah
komplikasi yang tidak diinginkan.
Hal ini dapat dicapai melalui pelayanan maupun perawatan yang cepat dan
tepat untuk memberikan pelayanan cepat dan tepat diperlukan pengetahuan,
keterampilan yang khusus dalam mengkaji, dan mengevaluasi status kesehatan klien
dan diwujudkan dengan pemberian asuhan keperawatan tanpa melupakan usaha
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran dan konsep penyakit infark miokard
2. Apa penyebab infark miokard
3. Bagaimana patofisiologi infark miokard
4. Klasifikasi infark miokard
5. Apa saja gambaran klinis infark miokard
6. Apa saja faktor resiko infark miokard
7. Bagaimana penatalaksanaan infark miokard
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dari penyusunan makalah ini diharapkan penulis dapat mengerti, memahami dan
memperoleh gambaran tentang penerapan penatalaksanaan infark miokard
2. Tujuan Khusus
Setelah penulisan makalah ini, penulis mampu :
1. Mengetahi bagaimana gambaran dan konsep penyakit infark miokard
2. Mengetahui apa penyebab infark miokard
3. Mengetahui bagaimana patofisiologi infark miokard
4. Mengetahui klasifikasi infark miokard
5. Mengetahui apa saja gambaran klinis infark miokard
6. Mengetahui apa saja faktor resiko infark miokard
7. Mengetahui bagaimana penatalaksanaan infark miokard
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Infark miokard merupakan kematian atau nekrosis jaringan miokard
akibat penurunan secara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria ke jantung atau
terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba- tiba tanpa perfusi arteri
koronaria yang cukup. Infark miokard dapat disebabkan oleh penyempitan
kritis arteri koronaria akibat aterioklerosis atau oklusi arteri komplet akibat
embolus atau thrombus. Penurunan aliran darah koroner dapat disebabkan oleh
syok, hemoragi dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
pada jantung (Wahyuningsih, 2013).
B. Etologi
Infark miokard disebabkan karena rupturnya plak aterosklerosis dan
adanya thrombus. Penyebab lain infark tanpa aterosklerosis pembuluh
koronaria dapat disebabkan karena emboli arteri koronaria, anomali arteri
koronaria kongenital, spasme koronaria terisolasi, arteritis trauma, gangguan
hematologik dan berbagai penyakit inflamasi sistemik (Sudoyo AW, Setiyohadi
B, Alwi I, dkk, dalam Haniastri 2015).
C. Patofisiologi
Infark miokard merupakan manifestasi akut dari plak ateroma pembuluh
darah koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan
komposisi plak dan penipisan tudung fibrus yang menutupi plak tersebut.
Kejadian ini akan diikuti oleh proses agregasi trombosit dan aktivasi jalur
koagulasi. Terbentuklah trombus yang kaya trombosit (white thrombus).
Trombus ini akan menyumbat liang pembuluh darah koroner, baik secara total
maupun parsial; atau menjadi mikroemboli yang menyumbat pembuluh koroner
yang lebih distal. Selain itu terjadi pelepasan zat vasoaktif yang menyebabkan
vasokonstriksi sehingga memperberat gangguan aliran darah koroner.
Berkurangnya aliran darah koroner menyebabkan iskemia miokardium.
Pasokan oksigen yang berhenti selama kurang lebih 20 menit menyebabkan
miokardium mengalami nekrosis atau infark miokard. Infark miokard tidak
selalu disebabkan oleh oklusi total pembuluh darah koroner. Obstruksi
subtotal yang disertai vasokonstriksi yang dinamis dapat menyebabkan
terjadinya iskemia dan nekrosis jaringan otot jantung (Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2015).
D. Klasifikasi
1) Infark miokard dengan ST-elevasi atau ST Segment Elevation Myocardial
Infarction (STEMI)
Oklusi total dari arteri koroner yang menyebabkan area infark yang
lebih luas meliputi seluruh ketebalan miokardium, yang ditandai dengan
adanya elevasi segmen ST pada EKG.
2) Infark miokard non ST- elevasi atau Non ST Segment Elevation Myocardial
Infarction (NSTEMI)
Oklusi sebagian dari arteri koroner tanpa melibatkan seluruh
ketebalan miokardium, sehingga tidak ada elevasi segmen ST pada EKG.
(Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk, dalam Haniastri 2015)
E. Gambaran Klinis
Gambaran penyakit infark miokard dapat bervariasi dari pasien yang
datang hanya untuk melakukan pemeriksaan rutin, pasien yang merasa nyeri
disubsternal yag hebat dan secara cepat berkembang menjadi shock, pasien
edema pulmonal, hingga pasien yang tampak sehat namun tiba-tiba
meninggal. Serangan infark miokard biasanya akut dengan rasa sakit seperti
angina tetapi tidak biasa. Terdapat penekanan yang luar biasa pada dada.
Angina pada infark miokard akut terjadi sewaktu pasien dalam keadaan
istirahat dan pada jam-jam awal di pagi hari yang dapat disertai dengan
nausea dan vomitus. Pasien sering memperlihatkan wajah pucat dengan
keringat dan kulit yang dingin dan disertai nadi yang berdetak cepat (Naga,
Sholeh S., 2012).
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-
remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat
menjalar ke lengan (umumnya
e. Serat diberikan tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel,
beras tumbuk, beras merah, havermout, dan kacang-kacangan
f. Vitamin dan mineral diberikan cukup.
A. Kesimpulan
Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran
darah ke otot jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa
serangan mendadak tanpa gejala pendahuluan. Infark miokard biasanya
disebabkan oleh trombus arteri koroner; prosesnya mula-mula berawal dari
rupturnya plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus oleh
trombosit. Lokasi dan luasnya infark miokard tergantung pada jenis arteri
yang oklusi dan aliran darah kolateral. Adapun gejalanya seperti Nyeri hebat
pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri,
kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-
tusuk, ditekan, tertindik,Takhikardi,Keringat banyak sekali, Kadang mual
bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang
disalurkan dari area kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal, dispnea.
B. Saran
Diharapkan kepada perawat lebih paham pada penyakit infark miokard,
beserta cara pencegahan dan pengobatannya, sehingga dapat menjalakan
asuhan keperawatan untuk kesembuhan pasien. Perawat juga harus lebih
fokus dalam menjalankan intervensi keperawatan pada pasien infark miokard.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume
Jakarta:EGC.
Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. 2014. Patofisiologis: Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit Vol 2 Ed 6. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika