Pembimbing:
Disusun oleh:
MOJOKERTO
2022/2023
LEMBAR PERTANYAAN
Kami mempunyai kopi dari makalah ini bisa kami reproduksi jika makalah yang dikumpulkan
hilang atau rusak
Makalah ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang telah
ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuat makalah ini untuk
kammi.
Jika kemudian hari terbukti adanya ketidak jujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
Puji syukur kam panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah inI
membahas tentang "Kardiovaskular dengan infark miokard acut"
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tugas ini bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyusun makalah ini.
Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Terutama bagi teman-
teman yang ingin menerusan karya tulis ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. COVER ............................................................................................................
Infark Miokard adalah penyumbatan sebagian atau lebih arteri koroner (dikenal juga seranggan
jantung), (Holloway, 2003). Infark Miokard adalah rusaknya jaringan jantung akibat adalah
rusaknya jaringan jantung akibat
Serangan infark miokard biasanya akut, dengan rasa sakit sepertiangina,tetapi tidak
seperti angina yang biasa, maka disini terdapat rasa penekananyang luar biasa pada dada
atau perasaan akan datangnya kematian. Bila pasiensebelumnya pernah mendapat
serangan angina ,maka ia tabu bahwa sesuatu yangberbeda dari serangan angina
sebelumnya sedang berlangsung. Juga, kebalikandengan angina yang biasa, infark miokard
akut terjadi sewaktu pasien dalam keadaanistirahat ,sering pada jam-jam awal dipagi hari
Jantung merupakan organ tubuh manusia yang mempunyai peran penting dalam kehidupan
manusia dan pastinya sangat berbahaya jika jantung kita mempunyai masalah mengingat
bahwa banyak kematian disebabkan oleh penyakit jantung (Nugroho, 2018).
Infark miokard akut (IMA) sebagai nekrosis miokardium yang disebabkan oleh tidak adekuatnya
pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner. Sdisebabkan oleh ruptureflak
atheroma pada arteri koroner yang kemudian di ikuti oleh terjadinya thrombosis, vasokontriksi,
reaksi inflamasi dan mikroembolisasi distal. Kadang-kadang sumbatan akut ini disebebkan oleh
spasme arteri koroner, emboli, atau vaskulitis. (Muttaqin, 2009).
Menurut Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukan 17,5 juta orang di
dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh tau
31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit
kardiovaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sedang. Dari Dari
seluruh seluruh kematian kematian penyakit penyakit kardiovaskuler kardiovaskuler 7,4 juta
(42,3%) di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta
(38,3%)disebabkan oleh stroke. (Kemenkes. RI, 2017)
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KONSEP MEDIS
2.1.1 pengertian
Infark miokard akut atau sering juga disebut akut miokard infark adalahnekrosis miokard akibat
aliran darah ke otot jantung terganggu (Suyono, 2018).
Akut Miokard Infrak adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan pada
arteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya aterosklerotik pada dinding arteri
koroner sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
Menurut Udjianti Wajan Juni di dalam buku Keperawatan Kardiovaskular(2011), Infark Miokard
Akut adalah suatu keadaan infark atau nekrosis otot jantungkarena kurangnya suplai darah dan
oksigen pada miokard (ketidakseimbangan antarasuplai dan kebutuhan oksigen
miokard).Menurut Alwi, I di dalam buku Ilmu Penyakit Dalam (2014), ST ElevasiInfark Miokard
adalah sindrom klinis yang didefinisikan sebagai gejala iskemiamiokard dan dikaitkan dengan
gambaran EKG berupa elevasi ST yang persisten dandiikuti pelepasan biomarker nekrosis
miokard. Mortalitas selama perawatan (5-6%)dan mortalitas 1 tahun (7-18%) cenderung
menurun dikaitkan dengan peningkatanterapi medis sesuai pedoman dan intervensi. Tanda dan
gejala umum pada penderitaSTEMI sendiri yaitu, nyeri pada dada kiri yang menyebar smpai ke
bahu, leher danlengan. Nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk, ditekan, rasa terbakar,rasa
terpelintir,rasa tertindih benda berat. Selain nyeri, klien juga mersakan mual, muntah,
berkeringat dingin, cemas terhadap penyakit yang dirasakannya, bada tersa lemas,kadang sulit
bernafas.
2.1.2 Etiologi
- Spasme
- Arteritis
b. Faktor sirkulasi:
- Hipotensi
- Stenosos aurta
- Insufisiensi
c. Faktor darah:
- Anemia
- Hipoksemia
- Polisitemia
2. Curah jantung yang meningkat:
a. Aktifitas berlebihan
b. Emosi
c. Makan terlalu banyak
d. Hypertiroidisme
3. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada:
a. Kerusakan miocard
b. Hypertropimiocard
c. Hypertensi diastolic
d. Faktor Predisposisi:
1. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah:
a. Usia lebih dari 40 tahun
b. Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat Jenis kelamin:
insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat setelah menopause
c. Hereditas
d. Ras: lebih tinggi insiden pada kulit hitam
2. Faktor resiko yang dapat diubah:
a. Mayor:
- Hiperlipidemia
- Hipertensi
- Merokok
- Diabetes
- Obesitas
- Diet tinggi lemak jenuh, kalori
b. Minor:
- Inaktifitas fisik
- Pola kepribadian tipe A ( emosional, agresif, ambisius, kompetitif )
- Stress psikologis berlebihan
2.1.3 Patofisiologi
Segera setelah terjadi Infark Miokard daerah miokard setempat akan memperlihatkan
penonjolan sitolik (diskinesia) dengan akibat menurunnya ejeksi fraction, isi sekuncup, dan
peningkatan volume akhir sistolik dan akhir diastolik ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium kiri
diatas 25 mmHg yang lama akanmenyebabkan transudat cairan ke jaringan interstitium paru
(gagal jantung).
Pemburukan hemodinamik ini bukan saja disebabkan karena daerah infark, tetapi juga daerah
iskemik disekitarnya. Miokard yang masih relatif baik akan mengdakan kompensasi, khususnya
dengan bantuan rangsang adrenergik untuk mempertahankan curah jantung tetapi dengan
peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Kompensasi ini jelas tidak memadai memadai jika jika
daerah daerah yang yang bersangkutan bersangkutan juga juga mengalami mengalami iskemia
iskemia atau bahkan sudah fibrotik. fibrotik. Bila Bila infark infark kecil kecil dan dan miokard
miokard yang kompensasi yang kompensasi masih normal maka pemburukan hemodinamik
akan minimal. Sebaliknya jika infark luas dan miokard yang harus berkompensasi juga buruk
akibat iskemia atau infark lama,tekanan akhir diastolik akan naik dan gagal jantung terjadi.
Perubahan-perubahan hemodinamik Infark Miokard ini tidak statis. Bila Infark Miokard makin
tenang fungsi jantung membaik walaupu Miokard makin tenang fungsi jantung membaik
walaupun tidak diobati. Hal ini disebabkan daerah-daerah yang tadi iskemik mengalami
perbaikan. Perubahan hemodinamik akan terjadi bila iskemik berkepanjangan atau infark
meluas.Terjadinya mekanis penyulit seperti rupture septum ventrikel, mekanis penyulit seperti
rupture septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan aneurisma ventrikel akan memperburuk
faal hemodinamik jantung.
Aritmia merupakan penyulit Infark Miokard yang tersering dan terjadi pada saat pertama
serangan. Hal Hal ini ini disebabkan disebabkan karena karena perubahan perubahan masa
masa refrakter, refrakter, daya daya hantar rangsang dan kepekaan terhadap rangsangan.
Sistem saraf otonom juga berperan rangsang dan kepekaan terhadap rangsangan. Sistem saraf
otonom juga berperan terhadap terjadinya aritmia. Penderita Infark Miokard umumnya
mengalami peningkatan tonus parasimpatis dengan akibat kecendengan akibat kecenderungan
bradiaritmia meningkat Sedangkan peningkatan tonus simpatis pada Infark Miokard anterior
akan mempertinggi kecenderungan fibrilasi ventrikel dan perluasan infark.
Faktor resiko yang dapat memperburuk keadaan ini adalah kebiasaan merokok, memiliki
riwayat tekanan darah tinggi dan kolestrol tinggi, memiliki riwayat keluarga mengalami
penyakit jantung koroner atau stroke, kurang aktivitas fisik, memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus, memiliki berat badan berlebihan (overweight) ataupun obesitas (Iskandar, 2017)
A. Nyeri Dada Mayoritas pasien AMI (90%) datang dengan keluhan nyeri dada.
Perbedaandengan nyeri pada angina adalah nyer pada AMI lebih panjang yaitu minimal
30menit, sedangkan pada angina kurang dari itu. Meskipun AMI memiliki ciri nyeriyang khas
yaitu menjalar ke lengan kiri, bahu, leher sampai ke epigastrium, akantetapi pada orang
tertentu nyeri yang terasa hanya sedikit. Hal tersebut biasanyaterjadi pada manula, atau
penderita DM berkaitan dengan neuropathy.
B. Sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir diastolicventrikel kiri,
disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkanhipervenntilasi.Pada infark yang tanpa gejala
nyeri, sesak nafas merupakan tandaadanya disfungsi ventrikel kiri yang bermakna.
- Pemeriksaan pencitraan nuklir a. Talium : mengevaluasi aliran darah miocardiadan status sel
miocardia missal lokasi atau luasnya IMA b. Technetium : terkumpuldalam sel iskemi di sekitar
area nekrotik
- Pencitraan darah jantung (MUGA) Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus danumum,
gerakan dinding regional dan fraksi ejeksi (aliran darah)
2.1.6 Terapi
1) Berikan oksigen meskipun kadar oksigen darah normal. Persediaan oksigen yangmelimpah
untuk jaringan, dapat menurunkan beban kerja jantung. Oksigen yangdiberikan 5-6 L /menit
melalu binasal kanul.
2) Pasang monitor kontinyu EKG segera, karena aritmia yang mematikan dapatterjadi dalam
jam-jam pertama pasca serangan.
3) Pasien dalam kondisi bedrest untuk menurunkan kerja jantung sehingga mencegahkerusakan
otot jantung lebih lanjut. Mengistirahatkan jantung berarti memberikankesempatan kepada sel-
selnya untuk memulihkan diri.
6) Nitroglycerin dapat diberikan untuk menurunkan beban kerja jantung danmemperbaiki aliran
darah yang melalui arteri koroner. Nitrogliserin juga dapatmembedakan apakah ia Infark atau
Angina, pada infark biasanya nyeri tidak hilangdengan pemberian nitrogliserin.
7) Morphin merupakan antinyeri narkotik paling poten, akan tetapi sangat mendepresiaktivitas
pernafasan, sehingga tdak boleh digunakan pada pasien dengan riwayatgangguan pernafasan.
Sebagai gantinya maka digunakan petidin
8) Pada prinsipnya jika mendapatkan korban yang dicurigai mendapatkan serangan jantung,
segera hubungi 118 untuk mendapatkan pertolongan segera. Karenaterlambat 1-2 menit saa
nyawa korban mungkin tidak terselamatkan lagi
memerlukan pengelolaan waktu yang baik karena jika terjadi keterlambatan reperfusi ke arteri
koroner dapat menyebabkan perluasan daerah infark dan kemungkinan mortalitas akan
meningkat (Douglas, 2015; Kawecki et al., 2017). Semakin pendek waktu perawatan dan
pengobatan akan meurunkan derajat nekrosis miokardium (Koh et al., 2018).
2.1.7 Komplikasi
1. Disritmia
Komplikasi paling sering dalam Infark Miokard Akut (IMA) adalah gangguan irama jantung
(90%). Faktor predisposisi adalah :
a. Iskemia jaringan
b. Hipoksemia
c. Pengaruh sistem syaraf Para-Simpatis dan Simpatis
d. Asidosis laktat
e. Kelainan hemodinamik
f. Keracunan obat, dan
g. Gangguan keseimbangan elektrolit
2. Gagal jantung kongestif dan syok kardiogenik
Sepuluh dan sampai lima belas pasiem infark miokard mengalami syok kardiogenik, dengan
mortalitas antara 80-95%.
3. Tromboemboli
Study pada 924 kasus kematian akibat infart miokard akut (IMA) menunjukkan adanya trombi
mural pada 44% kasus endokardium. Study autopsy menunjukkan 10% kasus Infark Miokard
Akut (IMA)yang meninggal mempunyai emboli arterial ke otak, ginjal, limfa, atau
mensenterium.
4. Perikarditis Sindrom ini dihubungkan dengan Infark Miokard Akut (IMA) yang digambarkan
pertama kali oleh Dressler dan sering disebut Sindrom Dressler. Biasanya terjadi setelah infark
transmural tetapi dapat menyertai infark subepikardial. Perikarditis biasanya sementara, yang
tampak pada minggu pertama setela infark. Nyeri dada dari perikarditis akut terjadi tiba-tiba
dan berat serta konstan pada dada anterior. Nyeri ini memburuk dengan inspirasi dan biasanya
dihubungkan dengan takikardia, demam ringan, dan friksion rup perikardial yang trifasik dan
sementara.
5. Ruptura miokardium
Ruptur dinding bebas dari ventrikel kiri menimbulkan kematian sebanyak 10% dirumah sakit
karena Infark Miokard Akut (IMA). Ruptur ini menyebabkan tamponade jantung dan kematian.
Ruptur septum interventrikular jarang terjadi pada kerusakan miokard luas, dan menimbulkan
Defek Septum Ventrikel.
6. Aneurisma ventrikel
Kejadian adalah komplikasi lambat dari Infark Miokard Akut (IMA) yang meliputi penipisan,
pengembungan, dan hipokinesis dari dinding ventrikel kiri setelah infark transmural. Aneurisma
ini sering menimbulkan gerakan proksimal pada dinding ventrikel, dengan pengembungan
keluar segmen aneurisma pada kontraksi ventrikel. Kadang-kadang aneurisma ini ruptur dan
menimbulkan temponade jantung, tetapi biasanya masalah yang terjadi disebabkan penurunan
kontraktilitas atau embolisasi.
Perluasan infark dan iskemiapasca infark,aritmia (sinus
bradikardi,supraventrikulertakiaritmia,aritmia ventrikular, gangguan konduksi), disfungsi otot
jantung (gagal jantung kiri, hipotensi, dan shock), infarkventrikel kanan, defek mekanik,ruptur
miokard,aneurisma ventrikel kiri,perikarditis, dan trombus mural.
2.2.1 Pengkajian
1) Primery Survey
b. Breathing :kaji adanya sesak dengan aktivitas ringan atau istirahat, RR>24kali/menit, irama
ireguler dangkal, ronki, krekels, ekspansi dada tidak maksimal/penuh, penggunaan obat bantu
nafas.
c. Circulation : nadi lemah atau nadi tidak teratur, takikardi, tekanan darah
meningkat/menurun, edema, gelisah, akral dingin, kulit pucat atau sianosis, output urine
menurun.
- provokingincident (P) : nyeri timbul setelah aktivitas atau tidak berkurang dengan istirahat dan
setelah diberikan nitrogliserin
- Qualitty of pain (Q) :sepert iapa nyeri yang dirasakan (sifat keluhan nyeri seperti tertekan).
- Region(R) :lokasi nyeri didaerah substerna latau nyeri diatas pericardium. Penyebaran
dapat meluas kedada, bahu, hingga punggung.
- Time (T) : gejala timbul mendadak mendadak. Lama timbulnya nyeri dikeluhkan lebih dari
15 menit. Nyeri oleh infaark miokar dapat timbul pada waktu istirahat, biasanya lebih parah dan
berlangsung lebih lama. Gejala ‚gejala yang meyertai infark miokardium meliputi dispnea,
berkeringat, ansietas dan pingsan.
2) SecondarySurvey.
a. TTV:
- Tekanan darah bisa normal/naik/turun (perubahan postural dicatat dari tidur sampai
duduk/berdiri.
- Nadi dapat normal/penuh atau tidak kuat atau lemah/kuat kualitasnya dengan pengisian
kapiler lambat (>3detik), tidak teratur (disritmia).
b. Pemeriksaan fisik
2. Nyeridada.
3. Peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak, bunyi nafas (bersih, krekels, mengi), sputum.
6. Odem ektermitas
5. Riwayat alergi
3. Tersier
1. Pemeriksaan laboratorium
• GDA ( hipoksia)
2. Pemeriksaan rotgen : mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK
atau Aneurisma ventrikuler
4. Pemeriksaan lainnya
B. Pengkajian lainnya
1. Data subjektif: pasien mengeluh lemah, nyeri dada seperti ditusuk-tusuk dan mengatakan
berkeringatberkeringat, sulit bernafas
2. Data objektif: pasien tampak keringat dingindingin, cemas, pasien bertanya" Tekanan darah
meningkat/menurun, denyut nadi, respirasi, dll.
4. Riwayat kesehatan keluarga: apabila ada anggota keluarga yang meninggal dengan Riwayat
penyakit jantung iskemik pada orang tua yang timbulnya pada usia muda merupakan faktor
resiko utama untuk penyakit jantung iskemik pada keturunannya.
5. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan: perludikaji mengenysitus tempat kerja dan lingkungannya
dan kebiasaan sosial seperti kebiasaan pola hidup ( kebiasaan merokok, minum alkohol dan
minum obat tertentu)
6. Keadaan psikologis: kecemasan juga akan menstimulasi respon saraf simpatisimpatis untuk
menjawab respon fighfight and flight dengan upaya peningkatan denyut jantung, dan tekanan
darah dengan manifestasi terjadinya vasokontrusi pembuluh darah. Sehingga dapat
memperberat kerja jantung dan meningkatkan konsumsi miokaridum yang akan memperberat
kondisi iskemia.
- nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia). Ditandai pasien nyeri
dada (D.0077)
- gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli( D. 0003)
2.2.3 Intervensi
Teraupetik
Edukasi
- ajurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Kolaborasi
Edukasi
- informasikan hasil
pemantauan
2.2.4 Evaluasi
Evaluasi adalah langkah akhir dalam proses keperawatan dan merupakan dasar pertimbangan
yang sistematis untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan dan sekaligus dan
merupakan alat untuk melakukan pengkajian ulang dalam upaya melakukan modifikasi/ revisi
diagnosa dan tindakan. Evaluasi dapat dilakukan setiap akhir tindakan pemberian asuhan yang
disebut sebagai evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dilakukan untuk menilai keadaan
kesehatan pasien selama dan pada akhir perawatan. Evaluasi di catatan perkembangan pasien
di lakukan secara cepat, terus menerus dandalam waktu yang lama untuk mencapai keefektifan
masing-masing tindakan / terapi, secara terus-menerus menilai kriteria hasil untuk mengetahui
perubahan status pasien. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas
pemenuhan kebutuhan tetap mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan tidak
meninggalkan prinsip holistic bio-psiko-sosio dan spritual.
Evaluasi untuk penderita Infark Miokard Akut (IMA) dapat berkurang dengan melakukan
managemen nyeri. Menurut peneliti evaluasi dari managemen nyeri bisa membantu klien untuk
menahan timbulnya rasa nyeri saat terjadinya serangan.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang Infark miokard
adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yangdisebabkan oleh
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Infarkmiokard akut adalah penyakit
jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan padaarteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh
karena adanya aterosklerotik pada dindingarteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena
adanya aterosklerotik pada dindingarteri koroner sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan
otot jantung.Gambaran klinis pada infark miokard adalah nyeri dengan awitan yang mendadak
dan menyebar, mual muntah, lemas, kulit dingin dan dingin dan takikardia. Nyeri dada
merupakankeluhan khas pada kasus infark miokard dengan kualitas seperti diremas-
remas,ditekan, ditusuk, panas, atau ditindih barang berat. Nyeri dada pada infark miokard
terjadi akibat peninkatan asam laktat yang dihasilkan oleh metabolism anaerob karena
terjadinya iskemik pembuluh darah.
3.2 Saran
Penyakit ima(infark miokard akut) penyakit koroner yang dapat menyerang siapa saja, oleh
karena itu perlu dilakukan penyuluhan yang lebih fektif untuk memberi pengetahuan kepada
masyarakat agar dapat mencegah meningkatnya kasus ima(infark miokard akut).
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, F. A. (2018). Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan Metode
Forward Chaining. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 3(2), 75.
https://doi.org/10.32493/informatika.v3i2.1431.
Douglas, J. S. (2015). Timely Primary Percutaneous Coronary Intervention A Call to Action in the
Post-Coronary Artery Bypass Graft Patient. JACC: Cardiovascular Interventions, 8(15), 1963–
1965. https://doi.org/10.1016/j.jcin.2015
Tim Pokja SIKI DPP PNI. 2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Edisi I. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PNI. 2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Edisi I. Jakarta: DPP PPNI
https://id.scribd.com/doc/316130397/ASKEP-IMA