Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANGINA PECTORIS

Dosen Pengampu : Hermanto, Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Erly Safitri 2021-01-14201-104
Ernestina Giovani 2021-01-14201-105
Meylina Sinthae 2021-01-14201-123
Nova Melisa 2021-01-14201-126
Nurhasanah 2021-01-14201-002
Rina Sulistio 2021-01-14201-135
Ririn Gusniati Saputri 2021-01-14201-136
Riska Natalia kristiyani 2021-01-14201-137
Rosmilawatie 2021-01-14201-139
Sinta Bela 2021-01-14201-003
Sonia Purnamasari 2021-01-14201-147

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI S-1 KEPERAWATAN 2B

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembacanya.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami sadari masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 26 Oktober 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................3

1.4 Manfaat.........................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................4

2.1 Definisi Infark Miokard Akut Dan Angina Pektoris................................4

2.2 Anatomi Fisiologi Jantung...........................................................................7

2.3 Etiologi...........................................................................................................7

2.4 Patofisiologi...................................................................................................8

2.5 Tanda dan Gejala.........................................................................................8

2.6 Pemeriksaan Penunjang..............................................................................9

2.7 Penatalaksaan Medis..................................................................................10

2.8 Komplikasi..................................................................................................10

2.9 Pencegahan..................................................................................................11

BAB III..................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.................................................................................................12

3.2 Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infark miokard akut adalah suatu keadaan di mana terjadi nekrosis otot
jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan suplai oksigen
yang terjadi secara mendadak. Penyebab yang paling sering adalah
terjadinya sumbatan koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah.
Sumbatan tersebut terjadi karena ruptur plak yang menginduksi terjadinya
agregasi trombosit, pembentukan trombus, dan spasme koroner.

Serangan infark miokard biasanya akut, dengan rasa sakit seperti


angina,tetapi tidak seperti angina yang biasa, maka disini terdapat rasa
penekanan yang luar biasa pada dada atau perasaan akan datangnya
kematian. Bila pasien sebelumnya pernah mendapat serangan angina,maka
ia tabu bahwa sesuatu yang berbeda dari serangan angina sebelumnya
sedang berlangsung. Juga, kebalikan dengan angina yang biasa, infark
miokard akut terjadi sewaktu pasien dalam keadaan istirahat,sering pada
jam-jam awal dipagi hari.

Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan


episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan,
penyebab diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan
suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai
kebutuhan jantung meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit
aterosklerotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri
koroner utama (Barbara C Long, 2006) Di Indonesia penyakit jantung
adalah pembunuh nomor tiga. Jantung adalah organ tubuh yang bekerja
paling kuat. Setiap harinya organ tubuh ini memompa ± 16.000 liter darah
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah sekitar 90.000 km. Walaupun
relative kecil, namun organ ini bekerja dua kali lebih keras dari pada betis
pelari sprint atau otot petinju kelas berat. Tidak ada otot kecuali otot rahim

1
wanita yang bekerja siang dan malam selama 70 tahun atau lebih seperti
jantung. Berikut ini terdapat beberapa anjuran yang akan berguna bagi
pemeliharaan kesehatan jantung.

Namun, yang perlu ditekankan bahwa dengan mengikuti anjuran-


anjuran bukan berati kita akan kebal terhadap penyakit jantung, sebab
sampai sekarang belum ada sesuatupun yang dapat memberi kekebalan
seperti itu (Barbara C. Long. 2006)

Mengingat banyaknya jumlah penderita angina pectoris dan


kerugian yang ditimbulkan terutama secara ekonomi, diperlukan
penatalaksanaan yang lebih komperehensif. Tetapi angina pectoris stabil
terutama ditujukan untuk menghindarkan terjadinya infark miokard akut
dan kematian sehingga meningkatkan harapan hidup serta mengurangi
gejala dengan harapan meningkatnya kualitas hidup. Pada penderita yang
berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan awal didapatkan
kemungkinan sedang atau tinggi untuk menderita suatu penyakit jantung
koroner perlu dilakukan tes secara noninvasive maupun invasive untuk
memastikan diagnose serta menentukan sertifikasi resiko.

Penderita angina pectoris stabil dengan resiko tinggi atau resiko


sedang yang kurang berhasil dengan terpi standar, perlu dilakukan
tindakan revaskularisasi, terutama bila penderita memang menghendaki.
Walaupun telah banyak kemajuan dalam penatalaksanaannya.
(Departemen ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran universitas
Indonesia, 2006).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi infark miokard akut dan angina pektoris ?

2. Bagaimana tanda dan gejala infark miokard akut dan angina pektoris?

3. Bagaimana jenis-jenis infark miokard dan angina pektoris ?

4. Bagaimana klasifikasi infark miokard?

5. Bagaimana pencegahan infark miokard dan angina pektoris ?

2
1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penanganan pada pasien dalam penyakit infark miokard


dan angina pektoris.

2. Tujuan Khusus

1. Siswa mampu mengetahui definisi infark miokard akut dan angina


pektoris.
2. Siswa mampu mengetahui tanda dan gejala infark miokard akut dan
angina pektoris
3. Siswa mampu mengetahui jenis-jenis infark miokard akut dan angina
pektoris.
4. Siswa mampu mengetahui pencegahan infark miokard akut dan angina
pektoris.

1.4 Manfaat

Dengan makalah ini diharapkan :

1. Siswa lebih mengerti dan paham mengenai penyakit infark miokard


dan angina pektoris.
2. Masyarakat paham dengan penyakit infark miokard dan angina
pektoris sehinnga dapat melakukan pencegahan dan waspada pada
penyakit infark miokard dan angina pektoris.

3
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Definisi Infark Miokard Akut Dan Angina Pektoris

Infark Miokard adalah suatu keadaan infark atau nekrosis otot jantung
karena kurangnya suplai darah dan oksigen pada miokard
(ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard). Infark
Miokard Akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena
sumbatan arteri koroner (Hudak & Gallo: 1997). Sumbatan akut terjadi
oleh karena adanya ateroksklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan oto jantung.

Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran


darah ke otot jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa
serangan mendadak umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala
pendahuluan. Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri
coroner, prosesnya mula-mula berawal dari rupturnya plak yang kemudian
diikuti oleh pembentukan trombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya
infark miokard tergantung pada jenis arteri yang oklusi dan aliran darah
kolateral.

Tipe infark miokard didasarkan pada lokasi infark dan meliputi


lapisan-lapisan otot jantung. Infark miokard dikelompokkan sebagai
anterior,inferior, lateral atau posterior. Area infark dapat meliputi sub-
endokardium,epikardium atau seluruh lapisan (tiga lapisan) otot jantung
atau transmural. Kebanyakan infark miokard terjadi pada ventrikel kiri
karena suplaioksigen terbesar di tempat tersebut.

Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan


sedang dimana lesi lemak yang disebut Plak Ateromatosa timbul pada
permukaan dalam dinding arteri. Sehingga mempersempit bahkan
menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak & Gallo;
1997).

4
Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa
tidak enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang
berkaitan yang disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai
terjadi nekrosis. Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai
rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa terbakar, rasa bengkak dan
rasa seperti sakit gigi. Rasa tidak enak tersebut biasanya berkisar 115
menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher,
bahu, punggung dan lengan kiri.

Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan kanan. Kadang-


kadang keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat
aktivitas yang disebabkan oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard
(Sjaifoelah Noor, 2010).

Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan


episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan didada depan,
penyebab diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan
suplai oksigen kejantung tidak adekuat atau dengan kata lain suplai
kebutuhan jantung meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit
aterosklerotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri
koroner utama (Smaltzer, 2006).

Tejadinya serangan angina menunjukan adanya iskemia. Iskemia yang


terjadi pada agina terbatas pada durasi serangan tidak menyebabkan
kerusakan permanen jaringan meokardium. Namun angina merupakan hal
yang mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan disritmia atau
bekembang menjadi infark meokardium (Udjianti, 2010).

Faktor pencetus yang paling banyak menyebabkan angina adalah


kegiatan fisik, emosi yang berlebihan dan kadang-kadang sesudah makan.
Semua keadaan ini meningkatkan kebutuhan oksigen miokard dengan
mengingkatkan baik denyut nadi maupun tekanan darah sistemik. Hasil
perkalian kedua parameter ini merupakan indeks dari kebutuhan oksigen
miokard.

5
Jenis-Jenis Infark Miokard :

1. Miokard Infark Subendokardial


Daerah subendokardial merupakan daerah miokard yang amat
peka terhadap iskemia dan infark. Miokard infark subendokardial
terjadi akibat aliran darah subendokardial yang relatif menurun dalam
waktu lama sebagai akibat perubahan derajat penyempitan arteri
koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi seperti hipotensi,
perdarahan dan hipoksia. Derajat nekrosis dapat bertambah bila
disertai peningkatan kebutuhan oksigen miokard, misalnya akibat
takikardia atau hipertrofi ventrikel. Walaupun pada mulanya
gambaran klinis dapat relatif ringan, kecenderungan iskemia dan
infark lebih jauh merupakan ancaman besarn setelah pasien
dipulangkan dari Rumah Sakit.
2. Miokard Infark Transmural
Pada lebih dari 90% pasien miokard infark transmural berkaitan
dengan trombosis koroner. Trombosis seing terjadi di daerah yang
mengalami penyempitan arteriosklerotik. Penyebab lain lebih jarang
ditemukan. Termasuk disini misalnya perdarahan dalam plaque
aterosklerotik dengan hematom intramural, spasme yang umumnya
terjadi di tempat aterosklerotik yang emboli koroner. Miokard infark
dapat terjadi walau pembuluh koroner normal, tetapi hal ini amat
jarang.

Jenis jenis angina pektoris :

1. Angina stabil
Angina stabil adalah nyeri dada yang kemungkinan terjadi karena
aktivitas. Gejala dari angina stabil biasanya terjadi karena
berkurangnya oksigen, miokardium, pemakaian oksigen dan suhu
yang ekstrim. Penanganan pada angina stabil yaitu dengan pemberian
nitrogliserin dan istirahat. Pada beberapa pasien juga menggunakan
kalsium chanel bloker dan beta adrenergic blockers
2. Angina prinzmetal (variant)

6
Karakteristik dari nyeri dada pada angina prinzmetal terjadi pada
saat istirahat atau tidak beraktifitas. Penyebab angina prinzmetal yaitu
karena adanya vasospasme arteri koroner dimana dapat menyebabkan
peningkatan kebutuhan ooksigen neokardium dan adanya segmen
elefasi, jenis ini penanganannya dengan kalsium chanel blockers.
3. Angina tidak stabil
Angina tidak stabil terjadi pada pasien saat istirahat dan bisa juga
terjadi pada pasien dengan aktifitas terbatas.

2.2 Anatomi Fisiologi Jantung

Jantung adalah orgn berupa otot berbentuk kerucut berongga dan


dengan basis nya diatas dan puncaknya dibawah. Apeks atau puncaknya
miring ke sebelah kiri, jantung berada di thorax antara kedua paru-paru
dan dibelakan sternum dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan.
Ukuran jantung kira kira sebesar sekepal tangan, jantung dewasa beratnya
antara 220-260gr. Jantung terbagi oleh sebuah septum atau sekat menjadi
dua belah yaitu kiri dan kanan.

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak pada pusat
dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang
sebelah atas (athrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah
bawah atau ventrikel yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya
mengalir dalam satu arah maka ventrikel memiliki satu katub pada jalan
masuk dan satu katub dijalan keluar.

2.3 Etiologi

1. Infark Miokard
Penyebabinfark miokard secara umum adalah penyempitan atau
penyumbatan pada arteri coroner. Arteri coroner mengambil darah
kaya oksigen ke otot jantung,apabila terjdi penyumbatan, makan aliran
darah ke jantung akan berkurang atau bahkan berhenti sama sekali.
2. Angina pektoris
a. Kurangnya aliran drah kejantung.

7
b. Penyait jantung coroner dari arterusclorosis atau penutupan
lemak pada pembuluh darah jantung.
c. Denyut jantung abnormal.
d. Kurangnya sel darah merah pembawa oksigen.
e. Kaku arteri coroner.

2.4 Patofisiologi

1. Infark miokard akut biasanya terjadi karena penurunan mendadak pada


aliran darah coroner yang mengikuti okulasi trombotik dari arteri
koronaria yang sebelumnya menjepit oleh karena
artherosclerosis.Progresi lesi artherosclorosis sampai dengan
pembentukan thrombus merupakan proses kompleks yang
berhubungan dengan cedera vaskuler.Dalam sebagian besar kasus
terjadi akibat penyumbatan total arthericolonaria oleh thrombus yang
terbentuk pada plak arterhosclerosis yang tidak stabil. Besarnya
kerusakan yang di sebabkan oleh oplusi coroner tergantung aerah yang
di pasok oleh pembuluh darah yang terkena.pembuluh darah tersebut
tertutup seluruhnya atau tidak.junblah darah yang di pasok oleh
pembuluh darah kolateral ke jaringan yang terkena dan besarnya
kebutuhan 02 miokard yang pasokan darahnya mendadak menjadi
terbatas.
2. Angina pektoris terjadi karena oksigen ke sel sel miokardium yang di
akibatkan karena kekakuan arteri dan penyempitan lumen arteri
coroner. Sewaktu beban kerja jaringan meningkat,maka kebutuhan
oksigen juga meningkat jika kebutuhan meningkat pada jantung yang
sehat maka arteri coroner berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak
darah dan oksigen ke otot jantung. Namun menunggu arteri coroner
meningkat,penyempitan oleh Atheroclorosis dan tidak bisa bedilatasi
sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen,maka
terjadi iskemik atau kekuranga suplai darah miokardium.

2.5 Tanda dan Gejala

1. Infark Miokard Akut

8
Tanda dan gejala yang timbul pada Infark Mioma akut adalah sebagai
berikut.Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan
lengan atas kiri, kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam,
sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan, tertindik.

a) Takhikardi.
b) Keringat banyak sekali.
c) Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat
dan reflek vasosegal yang disalurkan dari area kerusakan
miokard ke trakus gastro intestinal.
d) Dispnea.
e) Abnormal Pada pemeriksaan EKG.
2. Angina pektoris
Gejalanya (Syaufuddin, 2006) adalah sakit dada sentral atau
restrosentral yang dapat menyebar kesalah satu atau kedua tangan, leher
atau punggung. Sakit sering timbul pada kegiatan fisik maupun emosi
atau dapat timbul spontan waktu istirahat.
Penderita dengan angina pektoris dapat dibagi dalam beberapa subset
klinik. Penderita dengan angina pektoris stabil, pola sakit dadanya dapat
dicetuskan kembali oleh kegiatan dan oleh factor-faktor pencetus tertentu,
dalam 30 hari terakhir tidak ada perubahan dalam hal frekueensi, lama
dan factor-faktor pencetusnya (sakit dada tidak lebih lama dari 15 menit).

Pada angina pektoris tidak stabil, umumnya terjadi perubahan-perubahan


pola : meningkatnya frekuensi, parahnya dan atau lama sakitnya dan
faktor pencetusnya. Sering termasuk di sini sakit waktu istirahat,
pendeknya terjadi crescendo ke arah perburukan gejala-gejalanya. Subset
ketiga adalah angina Prinzmetal (variant) yang terjadi karena spasme
arteri koronaria.

2.6 Pemeriksaan Penunjang

1. Infra Miokard
 Elektrokardiografi(EKG)

9
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Radiologi
 Ekokardiografi
2. Angina pektoris
 Elektrokardiogram
 Foto Thorax
 Pemeriksaan Laboratorium
 Ekokardiogram
 CT Scan
 Tes darah lanjutan
 Myocardial perfusion scintigrphy (MPS)
 Angiogram coroner

2.7 Penatalaksaan Medis

1. Infark Miokard
 Pemberian oksigen
 Pemberian analgesic
 Pemberian aspirin dan klopidogrel
2. Angina pektoris
 Pemberian obat-obatan
 Operasi
 Terapi

2.8 Komplikasi

1. Komplikasi infark miokard akut rentan terjadi pada pasien yang lebih
tua,memiliki gejala klafisifikasi kilip II-IV, memiliki gangguan pada tiga
pembuluh darah, infarak di regjo nterior, dan iskemik yang
berkepanjangan.
 Regurgasi mitral
 Reptur jantumg
 Reptur septum ventrikel

10
 Infark venrikel knan
 Parkirarditis
 Aneurisma ventrikel kiri
 Thrombus ventrikel kanan
2. Komlikasi Angina Pekrotis
 Angina Pekrotis tak stabil
 Gagal jntung
 Infark miokard dan aritmia

2.9 Pencegahan

Sedapat mungkin mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya


penyakit arteri koroner dan angina pectoris, terutama yang dapat dirubah oleh
penderita:

1. Berhenti merokok
2. Menurunkan berat badan
3. Mengendalikan tekanan darah
4. Menurunkan kadar kolesterol darah dengan diet atau dengan obat
5. Melakukan olah raga secara teratur

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran


darah ke otot jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa
serangan mendadak umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala
pendahuluan. Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri
coroner.prosesnya mula-mula berawal dari rupturnya plak yang kemudian
diikuti oleh pembentukan trombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya
infark miokard tergantung pada jenis arteri yang oklusi dan aliran darah
kolateral. Adapun gejalanya seperti Nyeri hebat pada dada kiri menyebar
ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri, kebanyakan lamanya 30 menit
sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan, tertindik,
takikardhi. Keringat banyak sekali, Kadang mual bahkan muntah
diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang disalurkan dari
area kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal.

Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa


tidak enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang
berkaitan yang disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai
terjadi nekrosis.

3.2 Saran

Diharapkan kepada pembaca lebih paham pada penyakit infark


miokard, beserta cara pencegahan dan pengobatannya, sehingga dapat
menjalakan penanganan awal apabila terjadi kasus penyakit ini disekitar
kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Doenges.Marilynn E. Dkk.2000.Rencana Asuhan Kesiswaan.jakarta : EGC Price,


Sylvia A.dkk. 2006.Patofisiologi. Jakarta : EGC

Udjianti, Wajan Juni.2010.Kesiswaan Kardiovaskuler.jakarta : Salemba medika

Barbara C Long, 2006. Perawatan Medikal Bedah,Edisi II, Yayasan ikatan alumni
pendidikan keperawatan padjajaran, Bandung.

Drs. Syaufuddin, A.Mk. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.


edisi 3.Jakarta : EGC.

Kumar, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Jakarta: EGC Sjaifoelah Noor,
2001. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Pustaka.

Smaltzer, Susanna. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. E&.


8 .Jakarta: EGC.

Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing. Udjianti, Juni Wajan. 2010. Keperawatan Kardiovaskular.
Jakarta: Salemba Medika.

(Brunner and Suddarth, KMB, Edisi 8, Volum 2, hal 779)

(Marilynn E. Doenges, Edisi 3, EGC, hal 73-74)

13

Anda mungkin juga menyukai