INFARK MIOKARD
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “(asuhan keperawatan Infark Miokard)”.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat di Universitas
Aufa Royhan Padangsidimpuan ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil, Selain itu
makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam mempelajari
Asuhan Keperawatan. Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa Keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum...............................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus..............................................................................................
1.3 Ruang Lingkup....................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................
1.5 Metode penulisan................................................................................................
1.5.1 Web Search...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2 Defenisi
A. Promosi Kesehatan di Puskesmas
B. Visi dan Misi Puskesmas
C. Fungsi Puskesmas
D. Tujuan Promosi Kesehatan di Puskesmas
E. Manfaat Promosi Kesehatan di Puskesmas
F. Sasaran Promosi Kesehatan di Puskesmas
G. Metode Promosi Kesehatan di Puskesmas
H. Prinsip Promosi Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.5.1 Web search yaitu pengambilan sumber dari internet mengenai materi tentang
asuhan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Infark Miokard adalah rusaknya jaringan jantung akibat supllai darah yang
tidak adekuat sehingga aliran darah ke koroner berkurang
Seorang wanita berusia 63thn dirawat dii rumah sakit karena merasa mual disertai
nyeri dada sepert terbakar setelah makan. Klien mengra bahwa sesak tersebut
disebabkan oleh sesuatu yang dia makan dan 2 jam kemudian a mengatakan bahwa
nyeri dada saya tdak berkurang dan rasanya menjalar ke bahu kiri saya. Saat ini klen
mengatakan rasanya seperti ada gajah duduk di atas dada saya. Keadaan umum klien
tampak lemah, TD 160/84, nad 118x/menit, HR= 120, RR=28, suhu= 37,40C,
spo2=98%, terpasang O2 kanul 2L/m. hasil EKG menunjukkan premature ventricular
kontraksi. Gelombang inverted ST elevasi, nilai lab menunjukkan kalium 4,0
MEG/L, Magnesium 9Mg/dl, kreatinin knase total 157 m/l, CKMB 7,6 ng/ml,
troponin 2,8 ng/ml.
1. Mengetahui Definisi
2. Mengethaui Prevalansi
3. Mengetahui Etiologi Infark Miokard
4. Mengetahui Faktor Resiko Infark Miokard
5. Mengetahui manifestasi Klinis Infark Miokard
6. Mengetahui Pathway Infark Miokard
7. Mengetahui Komplikasi Infark Miokard
8. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Infark Miokard
9. Mengetahui Penatalaksanaan Infark Miokard
10. Mnegetahui Pencegahan Infark Miokard
11. Asuhan Keperawatan
(Sumber : Nanda NIC-NOC; Sudoyo Aru, dkk 2009). Infark Miokard adalah
penurunan aliran darah melalui satu atau lebih arteri koroner mengakibatkan iskemia
miokard dan nekrosis. (Sumber : Doenges, Marilyn E : 1999)
1.2 Nyeri dada Adalah perasaan nyeri pada dada akibat suatu rangsangan yang
merusak yang disebabkan oleh trauma atau kelainan pada dindiing dada, jantung,
selaput paru, sekat rongga dada, kerongkongan atau lambung.(kamus kesehatan)
1.3 PVC Adalah kontraksi ventrikel yang diprakarsai oleh focus oktopik dan terjadi
lebih awal darii sinus normal beriikutnya yang diharapkan. (kamus kesehatan)
1.4 Kreatinin Kinase Juga disebut krreatinin fosfokinase (cpk) adalah enzim yang
mengkatalisis fosforilasi kreatinin untuk membentuk fosfokreatinin.enzim ini sangat
berkonsentrasi tinggi di otot jantung dan rendah di jaringan otak (kamus kesehatan)
1.5 ST elevasi Adalah gangguan gambaran pada EKG dimana segmen ST berada di
atas garis isoelektrik (kamus kesehatan)
1.6 Gelombang T inverted Atau biasa disebut gelombang T terbalik yaitu menandakan
adannya iskemik.
1.7 Troponin T Adalah suatu tanda biokimiawi dalam mendeteksi kerusakan miokard.
Troponin ini terdeteksi 3-4 jam sesudah kerusakan miokard dan mencapai puncak
pada 12-48 jam kemudian dan masih tinggi dalam serum selama 1-2 minggu. (Elias
tarigan, 2003; lowbeer, 2007)
1.8 CKMB Adalah enzim yang spesifik untuk marker kerusakan otot jantung, enzim
ini menigkat 6-10 jam setelah nyeri dada dan Kembali normal dalam 48-72 jam (Elias
tarigan, 2003; lowbeer, 2007)
2. Etiologi Infark Miokard
a. Factor Penyebab :
a. Aktivitas berlebihan
b. Emosi
d. Hypertiroidisme
a. Kerusakan miokard
b. Hypertropimiokard
c. Hypertensi diastolic
(Nanda NIC-NOC)
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya infark miokard akut adalah:
- Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) dan aktivitas
fisik.
2. Yang tidak dapat diubah
- Hereditas/keturunan
- Usia lebih dari 40 tahun,ras, insiden lebih tinggi orang yang berkulit hitam. Sex, pria
lebih sering dari pada wanita.
Keluhan yang khas adalah nyeri dada retrosternal seperti diremas-remas, ditekan,
ditusuk, panas, atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya
kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung
lebih lama dari angina pektoris dan responsive terhadap nitrogliserin kadang-kadang,
terutama pada pasien diabetes dan orang tua, tidak ditemukan sama sekali. Nyeri
dapat disertai rasa mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau
sinkope. Pasien sering tampak ketakutan walaupun infark miokard akut ini dapat
merupakan manifestasi pertama penyakit jantung koroner namun bila anamesis
dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina,
perasaan tidak enak didada atau epigastrium. Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak
ada yang spesifik dan dapat normal.
Dapat ditemui bunyi jantung yakni yang pecah, paradoksal dan irama gallop. Adanya
kreatifitas basal menunjukan adanya bendungan paru-paru. Takikardi, kulit yang
pucat, dingin dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif berat, kadang-kadang
ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada didinding dada pada infark
miokard akut imperior.
Gejala Klinis :
a) Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus menerus, terletak di bawah bagian
sternum dan perut atas.
b) Rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar ke bahu dan biasanya ke lengan
kiri.
c) Nyeri muncul secara spontan dan menetap selama beberapa jam samapi beberapa
hari dan tidak akan hilang dngan istirahat maupun nitrogliserin.
d) Nyeri sering disertai dengan nafas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing dan
kepala ringan, mual serta muntah
g) Dapat ditemui bunyi jantung ke-2 yang pecah paradoksal, irama gallop
h) Takikardi, kulit yang pucat, dingin dan hipertensi ditemukan pada kasus yang
ralative lebih berat.
1. Nyeri :
a) Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak mereda, biasanya
diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.
b) Keparahan nyeri dapat meningkat secaara menetap sampai nyeri tidak tertahankan
lagi.
c) Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan
terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).
d) Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan
emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan
istirahat atau nitrogliserin (NTG).
e) Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher. f) Nyeri sering disertai dengan
sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pening atau kepala terasa melayang dan
mual muntah.
f) Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena
neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor (mengumpulkan
pengalaman nyeri).
2. Laboratorium
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak
dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam. LDH/HBDH Meningkat
dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali normal AST/SGOT
Meningkat ( kurang nyata/khusus ) terjadi dalam 6-12 jam, memuncak dalam 24 jam,
kembali normal dalam 3 atau 4 hari
3. EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris.
Setelah ini terdapat elevasi segmen ST.Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya
gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.
2) Enzim jantung dan isoenzim, CPK-MB meningkat antara 4-6 jam memuncak
dalam 12-24 jam
4) Sel darah putih, leokosit (10.000-20.000) tampak pada hari ke-2 sehubungan
dengan proses implamasi.
7) Poto dada, mungkin normal atau menunjukan pembesaran jantung diduga GJK
4. Morfin
Morfin sangat efektif mengurangi nyeri dada dan merupakan analgesic pilihan dalam
tatalaksana nyeri dada pada STEMI. Morfin diberikan dengan dosis 2-4 mg dan dapat
diulang dengan interval 5-15 menit sampai dosis total 20 mg.
5. Aspirin
Aspirin merupakan tatalaksana dasar pada pasien yang dicurigai STEMI dan efektif
pada spektrum sindrom karena akut. Inhibisi cepatsiklooksingnae trombosit yang
dilanjutkan reduksi tromboksan A2 dicapai dengan absorpsi aspirin bukkal dengan
dosis 160-325 mg diruang emergensi. Selanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis
75-162 mg.
6. Penyekat Beta
Jika morfin tidak berhail mengurangi nyeri dada, pemberian penyekat beta IV, selain
nitrat mungkin efektif. Regimen yang biasa diberikan adalah metoprolol 5 mg setiap
2-5 menit sampai total 3 dosis, dengan syarat frekuensi jantung >60 menit, tekanan
darah sistolik >100 mmHg, interval PR <0,24 detik dan ronki tidak lebih dari 10 cm
dari diagframa. Lima belas menit setelah dosis IV terakhir dilanjutkan 17dengan
metoprolol oral dengan dosis 50 mg tiap 6 jam selama 48 jam,dan dilanjutkan 100 mg
tiap 12 jam.
Penatalaksanaan Reperfusi Non mekanik :
a) Antitrombotik
Pengunaan terapi antiplatelet dan antitrombin selama fase awal STEMI berdasarkan
bukti klinis laboratoris bahwa trombosis mempunyai peran penting dalam
patogenesis. Mempertahankan patensi arteri koroner yang terkait infark. Tujuan
sekunder adalah penurunan tendensi pasien menjadi trombosis. Aspirin merupakan
antiplatelet terutama aspirin pada STEMI dapat dilihat pada Antiplatelets Trialists’
Collaboration. Data dari hampir 20.000 pasien dengan infark miokard yang berasal
dari 15 randomised trial dikumpulkan dan menunjukan penurunan relatif laju
mortalitas sebesar 27%, dari 14,2% pada kelompok kontrol dibandingkan 10,4% pada
pasien yang mendapat antiplatelet. Pada penelitian ISIS-2 pember ian aspirin
menurunkan mortalitas vaskular sebesar 23% dan infark nonfatal sebesar 49%.
dan institusi
Deviasi ST yg berulang/persisten
18•
VT
Penghambat ACE/ARB
a) Pencegahan primer
5. Kurangi stress.
b) Pencegahan tersier
h. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Keluhan Utama :
Q : Quality Of Pain : nyeri seperti terbakar, menjalar dan terasa seperti di timpa beban
berat.
R : Region : Radition, Relief : nyeri di dada dan menjalar ke bahu kiri S : Severit
(scale) of Pain : klien di tanya dengan menggunakan rentang 0-4 atau 0-10 (visua
analogue secale-VAS) dan klien akan menilai seberapa berat nyeri yang di rasakan.
Biasanya pada saat angina terjadi, skala nyeri berkisar antara 3-4 (skala 0-4) atau 7-9
(skala 0-10).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot
jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak
umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala pendahuluan. Infark miokard
biasanya disebabkan oleh trombus arteri koroner; prosesnya mula-mula berawal
dari rupturnya plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus oleh
trombosit. Lokasi dan luasnya infark miokard tergantung pada jenis arteri yang
oklusi dan aliran darah kolateral. Adapun gejalanya seperti Nyeri hebat pada dada
kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri, kebanyakan lamanya 30
menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan,
tertindik,Takhikardi,Keringat banyak sekali, Kadang mual bahkan muntah
diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang disalurkan dari area
kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal, Dispnea.
B. Saran
Diharapkan kepada perawat lebih paham pada penyakit infark miokard, beserta
cara pencegahan dan pengobatannya, sehingga dapat menjalakan asuhan
keperawatan untuk kesembuhan pasien. Perawat juga harus lebih fokus dalam
menjalankan intervensi keperawatan pada pasien infark miokard.
DAFTAR PUSTAKA