Disusun oleh :
ARIES SUGIANTO 14080
BAYU D. PRATAMA 1408017
DIAH FATMAWATI 14080
NANI SRI IRYANI 1408099
RINAWATI 1408121
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirrobbil a’lamin segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam penulis
panjatkan , karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalahdengan
judul ” Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien Tn. ”S” Dengan DiagnosaOld
Miokard Infark Di Ruang IGD RSUD Kota Semarang”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan kesulitan, Namun berkat bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikanmakalah ini sesuai dengan waktu yang diberikan.
Penulis menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya profesi
keperawatan.
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………...............……… 5
B. Tujuan Penulisan………………………………………...............…… 5
C. Metode Penulisan………………………………………….................. 6
D. Sistematika Penulisan………………………………………............… 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian …………………………………............……………….. 7
2. Etiologi ……………………………………………..............……… 7
3. Klasifikasi ………………………………………………….............. 10
4. Patofisiologi ……………………………………………….............. 11
5. Pathway.............................................................................................. 13
6. Manifestasi Klinis ………….............………………………………. 15
7. Komplikasi ………………………….............……………………… 16
8. Pemeriksaan Penunjang …………………….............……………… 16
9. Penatalaksanaan …………………………………….............……… 17
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian ……………………………………………..............…… 17
2. Diagnosa Keperawatan ………………………………….............…. 20
3. Intervensi Keperawatan ……………………………….............…… 21
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ……………………………………………………............. 28
B. Diagnosa Keperawatan …………………….……………............…… 41
C. Intervensi Keperawatan……………………..………………...............42
D. Implementasi Keperawatan ………………………………................... 45
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan .......................................................................................... 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………...............……………………. 72
B. Saran …………………………………………….............…………… 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 74
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan untuk
menyelamatkan kehidupan penderita, mencegah kerusakan sebelum tindakan/perawatan
selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi yang berguna bagi kehidupan.
Karena sifat pelayanan gawat daruarat yang cepat dan tepat, maka sering dimanfaatkan untuk
memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita
dan keluarga yang menginginkan pelayanan secara cepat. Oleh karena itu diperlukan perawat
yang mempunyai kemampuan yang bagus dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan
gawat darurat untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial
mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak di perkirakan tanpa
atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan
gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat
darurat. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi biologis, psikologis, dan sosial klien
baik aktual yang timbul secara bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi
kegawatan seringkali tidak terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang
ke ruang gawat darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan
yang sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat,
keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang sangat mendasar,
tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan ketepatan yang tinggi (Maryuani, 2009).
Infark miokardial merupakan nekrosis jaringan jantung akibat iskemia jantung tak
berubah. Penyakit ini sering disebut dengan serangan jantung. Kebanyakan pasien salah
mengartikan dengan mendeskripsikan serangan jantung sebagai jantung yang meledak.
Dalam hal ini, pasien harus diajari etiologi nyata mengenai infark miokard. Dalam menangani
pasien yang mengidap penyakit ini. Perawat harus secara rutin memonitir tanda vital,
termasuk kadar hemodinamis, dan suara detak jantung. Selama tahap infark akut, perawat
perlu menyediakan suasana yang tenang bagi pasien. Selain itu perawat juga harus mengkaji
keberadaan nyeri dada.
Pada pasien dengan old infark miokard perlu penanganan khusus maka dari itu
penulis mengangkat kasus ini sebagai seminar kelompok dengan judul “Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat Pada Tn.S Dengan Diagnosa Medis Old Miokard Infark Di IGD RSUD Kota
Semarang”
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan Old Miokard
Infark.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien dengan Old Miokard Infark
b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan Old Miokard Infark
c. Mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan pada klien dengan Old Miokard Infark
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawata pada klien dengan Old Miokard Infark
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan Old
Miokard Infark
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
penjabaran masalah-masalah yang didapatkan dan menggunakan studi kepustakaan dari
literatur yang ada, baik di buku, jurnal maupun di internet.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari lima bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II :Tinjauan teoritis
BAB III :Laporan kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV :Pembahasan BAB V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Old Infark Miokard adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan
arteri koroner (Hudak & Gallo; 2007). Sumbatan terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik
pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi
lemak yang disebut Plak Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri.Sehingga
mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak &
Gallo; 2007)
B. Etiologi
Old Infark miokard disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan total atau
sebagian oleh emboli dan atau thrombus
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Old Infark Miokard old adalah :
1. Faktor resiko yang dapat diubah
a. Mayor merokok, hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolimia dan pola makan
(tinggi lemak dan tingi kalori).
b. Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) daninaktifitas fisik.
2. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a. Hereditas/keturunan
b. Usia lebih dari 40 tahun
c. Ras, insiden lebih tinggi orang berkulit hitam. Sex, pria lebih sering daripada wanita.
C. Patofisiologi
Proses terjadinya infark
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke
bagian distal terhambat., sel oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark,
kemudian serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi
teroduksi secara total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable,
terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.
Mekanisme nyeri pada AMI
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan
metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga
merangsang pengeluaran zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik
sleuler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri
dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks
serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri. Perangsangan syaraf simpatis yang
berlebihan akan menyebabkan :
1. Meningkatkan kerja jantung dengan menstamulasi SA Node sehingga menghasilkan
frekuensi denyut jantunglebih dari normal (takikardi).
2. Merangsang kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan.
3. Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulai cairan di
saluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah.
4. Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan
meningkat, dan akhirnya tekanan darah meningkat.
2. Gagal jantung
Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas, sehingga
jantung tidak mampu memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan
akan oksigen dan nutrisi.
3. Syok kardiogenik
Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, sehingga
menurunkan tekanan darah arteri ke organ-organ vital. Adapun tand-tandanya tekanan darah
rendah, nadi cepat dan lemah, hypoxia, kulit dingin dan lembab.
4. Tromboemboli
Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi yang
menyertai kelainan ini berleran dalam pembentukan thrombus intracardial dan intravesikular
5. Disritmia
Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen ke jantung.
6. Rupture miokardium
Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi miokadium
lain yang menyebabkan otot jantung melemah.
7. Efusi pericardial / tamponade jantung
Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya perikarditis dan gagal
jantung.
D. Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1. Pasien menunjukan pengurangan nyeri
2. Tidak menunjukan kesulitan dalam bernapas
3. Perfusi jaringan terpelihara secara adekuat
4. Memperlihatkan berkurangnya kecemasan
5. Mematuhi program perawatan diri
6. Tidak menunjukan adanya komplikasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Ds. KarangawenRt.02/06 Demak
Tanggal masuk RS : 19 April 2015
No.RM : 321620
Diagnosa Medis : OMI
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Nyeri dada
P: Terjadi penyempitan pembuluh darah
Q: Terasa tertusuk-tusuk
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
b. Riwayat kesehatan sekarang
keluarga pasien mengatakan klien mengeluh nyeri dada dan sesak nafas, sejak satu minggu
yang lalu, dan di bawa ke RSUD Kota Semarang di bawa tanggal 19-04-2015 jam 14.00. lalu
dari IGD dipindahkan ke nakula 3 pada jam 17.00
60 tahun
Ket:
e. Riwayat alergi
klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat ataupun makanan.
3. PENGKAJIAN PRIMER
Airway : Tidak ada secret
Breathing : Look : Adanya pengembangan dada. Frekuensi
nafas 28x/ menit
Listen : Suara Nafas vesikuler
Feel: Terasa hembusan nafas, 02 3 lt
Circulating : Akral hangat CRT <2 detik nadi 104
Disability : Composmentis GCS 15
4. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Kesadaran : Composmentis
b. Penampilan : klien nampak lemas dan sesak nafas, terpasang oksigen dengan nasal
kanul 3 liter
c. Vital sign :
Tekanan darah : 110/70n mmHg
Nadi : 104
RR : 28
Suhu : 37,5%
d. Kepala : bentuk kepala mesocephal, warna rambut hitam dan beruban, kulit kepala
bersih dan tidak ada lesi
e. Mata : kemampuan melihat baik pupil isokor reflek cahaya kanan kiri positif,
konjungtivitas simetris, tidak menggunakan alat bantu
f. Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada polip hidung, klien terpasang kanul O2 3
liter
g. Telinga : simetris kanan dan kiri, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
menggunakan alat bantu pendenaran.
h. Mulut dan tenggorokan : klien berbicara normal, gigi bersih dan tidak ada gangguan
mengunyah ataupun menelan, tidak ada pembesaran tonsil
i. Dada
Jantung
- Inspeksi : ictus cordis terlihat
- Palpasi : detak jantung tidak sama dengan nadi
- Perkusi : bunyi jantung sonor
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II terdengar, ada bunyi tambahan III (Mur-mur)
Paru-Paru
- Inspeksi : simetris kanan kiri
- Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama
- Perkusi : kanan kiri sonor
- Auskultasi : vesikuler
j. Abdoment
- Inspeksi : datar
- Palpasi : nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : peristaltik usus 9xmenit
k. Genetalia
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
l. Ekstemitas
- Atas : Terpasang Infus RL 16 tpm di tangan kiri
CRT <2 detik
- Bawah :
Akral hangat, tidak ada udem.
m. Kulit
Turgor kulit elastis, kulit berwarna sawo matang, bersih.
n. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Lab Hasil Analisa
Hb 15,3
Ht 45,30
Trombosit 381
Leukosit 12,3
GDS 100
Ureum/Kreatinin 30,6/0,9
Asam Urat 3,4
Colesterol total 17,1
Trigliserid 321 Hight
Bilirubin direc/ total 12,98/16,27 Hight
SGOT 50 Hight
SGPT 35 Hight
Alkali Phospate 364 Hight
Total protein 5,9
Albumin/ globulin 3,61/2,9
Natrium 139,0
Kalium 4,9
Calcium 1,2
CKMB 5,2 Hight
p. Therapy
- Inf RL 16 tpm
- Cefotaxime 3x1 gr
- Omeprazole 2x1 amp
- CPG 1x1
5.ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1DS : klien Gangguan rasa Penyempitan
merasakan nyeri dada nyaman nyeri pembuluh
P: Terjadi penyempitan darah arteri
pembuluh darah coroner
Q: Terasa tertusuk-tusuk
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
DO :- klien terlihat
meringis menahan rasa
nyeri
P: arteriosclerosis
Q; terasa tertusuk-tusuk
R; dada kiri
S: Menetap
Do: rr ; 28x/menit
Pola nafas cepat dan
dangkal
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyeri dan sesak nafas
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan atheriosklerosis arteri koroner
c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tirah baring kelemahan umum
imobilisasi,sesak nafas
7. INTERVENSI
Tgl/ dx. Tujuan & Kriteria hasi Planning Ttd
jam Kep
1 Setelah dilakukan1. Observasi : - observasi status nyeri,
tindakan keperawatan reaksi ketidaknyamanan
selama .. . diharapkan2. Nursing:- tingkatkan istirahat
klien menunjukkan -kaji skala nyeri (P,Q, R, S, T)
kenyamanan/ nyeri3. Edukasi : - ajarkan klien teknik nafas
berkurang dengan criteria dalam.
hasil: Anjurkan kompres hangat pada dada
Nyeri berkurang/ hilang 4. Kolaborasi: - pemberian analgesik
2 Setelah dilakukan
1. Observasi : - monitor TTV sebelum
tindakan keperawatan dansesudah aktivitas
selama . . . diharapkan 2. Nursing : - batasi aktivitas klien dan
klien menunjukkan tingkatkan istirahat.
intoleransi aktivitas Posisikan nyaman O2
berkurang dengan criteria 3. Edukasi : jelaskan pola peningkatan
hasil: bertahap dari aktivitas
Tidak ada kelemahan 4. Kolaborasi : ke program rehabilitasi
Aktivitas normal jantung
3 Setelah dilakukan1. Observasi : - obsevasi pola nafas
tindakan keperawatan Kaji nyeri, sesak nafas
selama . . . diharapkan2. Nursing : - berikan posisi nyaman
klien menunjukkan pola3. Edukasi : - ajarkan teknik nafas
nafas yang efektifdengan dalam.
criteria hasil: Kompres hangat pada dada
Pola nafas efektif Terapi O2
Irama normal 4. Kolaborasi : - pemberian analgetik
D. IMPLEMENTASI
Tgl/ DX. Implementasi Respon TTD
jam Kep
17/4 1 - Mengobservasi status DS: - Klien mengatakan nyeri dada
nyeri, ketidaknyamanan P : Aterosklerosis
Q : terasa tertusuk
R :Nyeri pada dada kiri
S : 6
T : Nyeri menetap
Merasa tidak nyama
DO: Klien terlihat menahan nyeri
1 - Ajarkan klien teknik DS : -
nafas dalam DO : Klien mengikuti instruksi
17/4 2 - Memonitor TTV DS: - klien mengatakan lemas
DO : Tekanan
darah : 110/70n mmHg
Nadi : 104
RR : 28
Suhu : 37,5%
2 - Memberikan O2 DS: -
DO : O2 : 3 liter/ menit
17/4 3 - Mengobservasi pola DS: klien mengatakan sesak nafas dan
nafas, kaji nyeri dan nyeri dada kiri
sesak nafas P: Arterosklerosis
Q : Terasa tertusuk-tusuk
R : nyeri pada dada kiri
S: 6
T : Menetap
DO: klien terlihat menahan nyeri dan
sesak , RR: 28x / menit
1,2,3- Memberikan DS: -
posisinyaman dan ajarkan DO : - Posisiskan semifowler
nafas dalam Klien mengikuti instruksi
E. EVALUASI SUMATIF
Tgl/ DX. Catatan Perkembangan TTD
jam Kep
1 S: Klien mengatakan nyeri dada
P : Arterosklerosis
Q : tertusuk-tusuk
R : nyeri pada dada kiri
S : 6
T : nyeri terasa menetap
O : Klien terlihat menahan nyeri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Sudoyo,W.et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Wilkinson, JM & Ahern,N. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Intervensi NIC, kriteria
hasil NOC.Edisi 9.Jakarta : EGC
Old Infark Miokard adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan arteri koroner (Hudak &
Gallo; 1997). Sumbatan terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi lemak yang disebut Plak
Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Sehingga mempersempit bahkan menyumbat suplai
aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak & Gallo; 1997)
Etiologi
Old Infark miokard disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan total atau sebagian oleh emboli
dan atau thrombus
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Old Infark Miokard old adalah :
Faktor resiko yang dapat diubah
Mayor merokok, hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolimia dan pola makan (tinggi lemak dan tingi
kalori).
Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) daninaktifitas fisik.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah
Hereditas/keturunan
Usia lebih dari 40 tahun
Ras, insiden lebih tinggi orang berkulit hitam. Sex, pria lebih sering daripada wanita.
Patofisiologi
Proses terjadinya infark
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke bagian distal terhambat., sel
oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark, kemudian serat otot menggunakan sisa akhir
oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi teroduksi secara total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri
menjadi permeable, terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.
Mekanisme nyeri pada AMI
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme CO2 (metabolisme
anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang pengeluaran zat-zatiritatif lainnya seperti
histamine, kinin, atau enzim proteolitik sleuler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung,
impuls nyeri dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri,
serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri. Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan akan menyebabkan :
Meningkatkan kerja jantung dengan menstamulasi SA Node sehingga menghasilkan frekuensi denyut
jantunglebih dari normal (takikardi).
Merangsang kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan.
Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulai cairan di saluran pencernaan, rasa
penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah.
Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan meningkat, dan akhirnya
yekanan darah meningkat.
Tanda dan Gejala Old Infark Miokard
Tanda dan gejala yang timbul pada Old Infark Miokard adalah sebagai berikut :
Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri, kebanyakan lamanya 30 menit
sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan, tertindik.
Takhikardi
Keringat banyak sekali
Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal yang disalurkan dari area
kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal
Dispnea
Abnormal Pada pemeriksaan EKG
Komplikasi
Adapun komplikasi akibat dari akut miokard infark, yaitu :
Edema paru akut
Terjadi peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan tekanan vena pulmonal sehingga meningkatkan
tekanan hydrostatic yang mengakibatkan cairan merembes keluar.
Gagal jantung
Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas, sehingga jantung tidak mampu
memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
Syok kardiogenik
Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, sehingga menurunkan tekanan
darah arteri ke organ-organ vital. Adapun tand-tandanya tekanan darah rendah, nadi cepat dan lemah, hypoxia,
kulit dingin dan lembab.
Tromboemboli
Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi yang menyertai kelainan ini
berleran dalam pembentukan thrombus intracardial dan intravesikular
Disritmia
Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen ke jantung.
Rupture miokardium
Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi miokadium lain yang menyebabkan
otot jantung melemah.
Efusi pericardial / tamponade jantung
Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya perikarditis dan gagal jantung.
Pengobatan Infark Miokard Old
Vasodilatator
Vasodilatator pilihan untuk mengurangi rasa nyeri jantung adalah nitroglycerin, baik secara intra vena maupun
sublingual, efek sampingnya yaitu dapat mengurangi preload, beban kerja jantung dan after load.
Antikoagulan
Heparin adalah anti koagulan pilihan utama, heparin bekerja memperpanjang waktu pembekuan darah, sehingga
mencegah thrombus Trombolitik
Untuk melarutkan thrombus yang telah terbentuk di arteri koroner, memperkecil penyumbatan dan meluasnya
infark, teombolitik yang biasa digunakan adalah streptokinase, aktifasi plasminogen jaringan dan amistropletase
Analgetik
Pemberian dibatasi hanya untukk pasien yang tidak efektif dengan pemberian nitrat dan antiloagulan, analgetik
pilihan adalah morvin sulfat secara IV
Proses Keperawatan Old Infark Miokard
Pengkajian
Salah satu aspek penting perawatan pasien MI adalah pengkajian keperawatan. Pengkajian dilakukan untuk
mendapatkan data dasar tentang informasi status terkini pasien, sehingga setiap perubahan bisa diketahui
sesegera mungkin. Pengkajian keperawatan harus sistematis dan ditunjukan untuk mengidentifikasi kebutuhan
jantung pasien dan menentukan prioritas tadi.
Pengkajian sistematis pasien mencangkup riwayat yang cermat khususnya yang berhubungan dengan
gambaran gejala : nyeri dada, sulit bernapas (dipnea), palpitasi, pingsan (sinkop) atau keringat dingin
(diaporesis). Masing-masing gejala harus di evaluasi waktu dan durasinya serta factor yang mencetuskan dan
yang meringankan.
Diagnosa keperawatan
Nyeri iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai dengan :
nyeri dada dengan / tanpa penyebaran
wajah meringis
gelisah
delirium
perubahan nadi, tekanan darah.
Resiko penurunan curah jantung b.d perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard.
Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan dengan penurunan perfusi ginjal, peningkatan
natrium / retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan protein plasma.
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru,
perubahan membran alveolar- kapiler ( atelektasis , kolaps jalan nafas/ alveolar edema paru/efusi, sekresi
berlebihan / perdarahan aktif ) ditandai dengan : Dispnea berat, Gelisah, Sianosis, Perubahan GDA, Hipoksemia
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan kebutuhan,
adanya iskemik/ nekrosis jaringan miokard ditandai dengan gangguan frekuensi jantung, tekanan darah dalam
aktifitas, terjadinya disritmia, kelemahan umum
Cemas berhubungan dengan ancaman aktual terhadap integritas biologis
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit jantung
dan status kesehatan yang akan datang , kebutuhan perubahan pola hidup ditandai dengan pernyataan
masalah, kesalahan konsep, pertanyaan, terjadinya kompliksi yang dapat dicegah.
Intervensi Keperawatan
Misalnya Pada pasien dengan Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Pantau / catat karakteristik nyeri dada pasien : lokasi, radius, durasi, kualitas, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Identifikasi karakteristik nyeri dada secara tepat akan menjadi acuan untuk melakukan
intervensi.
2 Ukur dan catat tanda vital tiap jam. supply O2 koroner yang adekuat dapat dimanifestasikan dengan kestabilan
tanda vital.
3 Beri posisi semifowler Posisi semifowler dapat meningkatkan ekspansi dada dan sirkulasi darah meningkat.
4 Beri O2 sesuai terapi Pemberian O2 dapat menambah supply O2 miokard.
5 Anjurkan dan bimbing pasien untuk tarik nafas dalam (teknik relaksisi), teknik distraksi, dan bimbingan
imajinasi.
Teknik relaksisi dibutuhkan untuk meminimalkan konsumsi O2 miokard dan meningkatkan supply O2 jaringan,
teknik distribusi dan imajinasi membantu mengalihkan focus perhatian dari rasa nyeri.
6 Lakukan pemeriksaan ECG tiap hari dan saat nyeri dada timbul. Pemeriksaan ECG tiap hari dan saat nyeri
dada timbul berguna untuk mendiagnosa luasnya infark.
7 Berikan terapi tirah baring (bedrest) selama 24 jam pertama post serangan. Tirah bating/istirahat total dapat
mengurangi konsumsi/demand O2 miokard.
8 Ciptakan lingkungan yang tenang Stressor dari luar diminimalkan sehingga kebutuhan O2 miokard berkurang.
Evaluasi
Hasil yang diharapkan
Pasien menunjukan pengurangan nyeri
Tidak menunjukan kesulitan dalam bernapas
Perfusi jaringan terpelihara secara adekuat
Memperlihatkan berkurangnya kecemasan
Mematuhi program perawatan diri
Tidak menunjukan adanya komplikasi
Oleh:
ABDUL AZIS
01/144979/EIK/00107
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Sabtu,10 Mei 2003
Oleh : Abdul Azis
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik
A. DATA KELUARGA
Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. SD
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 63 tahun
d. Pendidikan : SGA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Pensiunan Guru
g. Alamat : Dusun Gamping Tengah
RT 06/RW 15
Ambarketawang, Gamping, Sleman
h. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 2 orang (Termasuk KK)
Susunan Anggota keluarga
N0 Nama Umur Sex Hub dg KK Pendd Pekerjaan Ket
Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga usia lanjut terdiri suami dan isteri yang sudah tua dengan anak
sudah memisahkan diri.
Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
: Laki-laki
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Ny.SH
7. Aktifitas Rekreasi
Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi yang teratur, karena merasa sudah tua dan cukup
menikmati rekreasi menonton televisi di rumah dan mengasuh cucu.
Tn. SD
Keluarga mengatakan bahwa Tn.SD tidak pernah menderita sakit yang parah sejak dari masa
mudanya. Pemeriksaan fisik TD 100/70mmHg, Nadi 76x/menit,kadang-kadang batuk, saat ini
keluhan sementara tidak ada.
Ny.SH
Keluarga mengatakan bahwa Ny.SH menderita sakit jantung sejak Bulan Januari 2001, Ny.SH pernah
dirawat di RS Panti Rapih selama 1 minggu dengan keluhan sesak nafas,dada terasa berat didiagnose
menderita kelainan jantung. Terapi yang diperoleh ISDN 5 mg 3x1, Furosemid 2x1 dan Aspar K 2x1.
Hingga saat ini Ny.SH rajin memeriksakan dirinya di RS Panti Rapih.
Pada saat pengkajian TD 90/70 mmHg, Nadi 72x/menit RR 18x/menit BB 48 Kg,turgor kulit baik,
kadang mengeluh dada terasa berat bila kelelahan. Gambaran Foto Thorak menunjukkan adanya
pembesaran jantung.
Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan bahwa selain menderita sakit jantung Ny.SH belum pernah menderita penyakit
parah yang lain.
b. Penyakit keturunan
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak Ny.SH maupun dari
keluarga Tn.SD.
c. Penyakit kronis/menular
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular.
d. Kecacatan anggota keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami cacat fisik.
e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan ke dokter atau ke RS/Puskesmas.
4. Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual.
- Keluarga Tn.SD merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan karena anak-anak secara rutin datang
menjenguk beserta cucu.
- Riwayat spiritual anggota keluarga
Ny.SH rajin beribadah ke Gereja setiap minggu.
- Gangguan mental dan psikologis anggota keluarga
Tn.SD maupunNy.SH tidak merasa tertekan atau mengalami gangguan mental, komunikasi dengan
anak dan cucu baik.
5. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan.
Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan baik, terbukti dengan kebiasaaan anggota keluarga
memeriksakan diri ke RS dan pelayanan kesehatan lainnya.
6. Pola Pengambilan Keputusan
Setiap ada masalah maka selalu dimusyawarahkan untuk mengambil keputusan, biasanya ayah yang
dominan dalam pengambilan keputusan.
Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari.
a. Makan
Keluarga Tn.SD terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan
susu kadang-kadang. Keluarga makan bersama-sama karena Ny.SH dan Tn.SD mempunyai waktu
yang cukup luang untuk makan bersama.
b. Minum
Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 6 – 8
gelas per hari.
c. Cara mengolah makanan
Ny.SH memasak makanan sendiri di dapur , cara memasak sayuran biasanya dipotong baru dicuci.
Air minum dari sumur dan selalu dimasak lebih dahulu.
d. Cara penyajian
Makanan yang disajikan di meja setelah dimasak, bila sudah makan disimpan dalam almari makan..
e. Pola aktivitas dan Istirahat
Tn.SD memiliki aktivitas mengantar dan menjemput cucunya kesekolah. Tn.SD dan Ny.SH memiliki
kebiasaan tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 6-8 jam sedangkan Tn.SD dan Ny.SH jarang berolah
raga.
f. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
Menurut keluarga , Tn.SD memiliki kebiasaan merokok yaitu i bungkus perhari.
C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada permasalahan dimusyawarahkan.
1. Rumah
Keluarga menempati rumah sendiri, jenis permanen, dinding / tembok dari batu bata, lantai semen
mempunyai 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 buah Kamar Mandi, 1 buah WC dan 1 buah dapur, 2 buah
Gudang, ventilasi cukup, cahaya baik dan penerangan dengan listrik.
Denah Rumah Keluarga Tn.SD
U
2
4
2 3
1 2
2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga bila penuh kemudian dibuang di TPA.
3. Sumber air minum
Keluarga menggunakan sumur gali dengan pompa listrik.
4. Jamban Keluarga
Keluarga Tn.SD mempunyai jamban sendiri, jenis jamban leher angsa kondisi baik.
5. Pembuangan Air Limbah
Keluarga Tn.SD mempunyai tempat pembuangan air limbah yang kondisinya masih baik.
6. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih.
7. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah terawat dengan baik, banayak pepohonan/tanaman hias disekitar rumah.
8. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 500 meter dari rumah, fasilitas kesehatan yaitu
Puskesmas berjarak + 2 km, dokter praktek 300 m, rumah sakit 5-6 km, fasilitas peribadatan seperti
Masjid 300 meter dari rumah dan Gereja 400 meter dari rumah.
III. PERENCANAAN
a. Diagnose Keperawatan
1. Resiko terjadinya infark meluas pada Ny.SH keluarga Tn.SD berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggotanya yang sakit
2. Resiko terjadinya penyakit Kardiovaskuler pada Tn.SD berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan.
b.Perencanaan Keperawatan
Tujuan Tujuan
No. Jangka Jangka KriteriaEvaluas Standar
Intervensi
Dx Panjang Pendek i Evaluasi
(Tupan) (Tupen)
No. Tindakan
Waktu Evaluasi
Dx Keperawatan
Memberikan
2 Senin,29-05-2003 S : - Keluarga mengatakan paham
penyuluhan
Pk.13.00 – 13.30 tentang dengan penjelasan yang
WIB - Pengaruh buruk disampaikan
merokok O : Keluarga dapat
-
- Cara mencegah
menjelaskan kembali
tentang pengaruh buruk
merokok
merokok, cara mencegah
- Kiat-kiat berhenti merokok dan kiat-kiat
merokok berhenti merokok.
A : Pengetahuan keluarga
tentang mencegah
merokok dan berhenti
merokok bertambah
Bersama keluarga memantau
P : jumlah rokok yang dihabiskan
Tn.SD sehari.
1,2 Sabtu,31-05-2003 Mengevaluasi S : - Keluarga mengatakan
kegiatan
Pk. 12.30 – 13.00 paham
kunjungan
WIB perawatan dengan penjelasan materi
keluarga yang disampaikan tentan
Infark jantung dan
perawatannya.
- Tn.SD berjanji untuk
mengurangi merokok dan
O : ingin berolah raga
- Keluarga dapat
menjelaskan kembali
tentang penyakit Jantung
dan perawatannya
- Ny.SH dapat beraktivitas
tanpa mengeluh sesak
A : nafas