DISRITMIA
OLEH :
KELOMPOK 3
NAMA NIM
Ahmad Rifai P07120421002A
Alfi Maulana P07120421003A
Deni Yulistiawan P07120421013A
Dewa Ayu Linda M P07120421014A
Rian Zukarnain P07120421025A
Rizky Dwi Kurniawan P07120421026A
Susi Mariyati P07120421032A
Wahyu Apni Saswidi P07120421034A
Wiwin Apriani P07120421035A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Disritmia”, makalah ini
dibuat sebagai penunjang kegiatan perkuliahan pada mata kuliah
Keperawatan Kegawatdaruratan 2.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis hanturkan kepada
dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Kegawatdaruratan 2 yang
telah membimbing kami dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberi manfaat bagi pihak
yang membutuhkan.
Mataram, 22 September2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II KONSEP TEORI......................................................................................4
A. Konsep Penyakit...........................................................................................4
1. Definisi.......................................................................................................4
2. Klasifikasi Disritmia..................................................................................5
3. Etiologi.......................................................................................................6
4. Patofisiologi...............................................................................................6
5. Manifestasi Klinis......................................................................................8
6. Komplikasi.................................................................................................9
7. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................10
8. Penatalaksanaan Medik............................................................................11
B. Pelayanan Gawat Darurat Pada Pasien Kritis Dengan COVID-19............15
1. Proses Triase............................................................................................15
2. Manajemen Pasien Kritis.........................................................................18
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pasien COVID-19.......................19
C. Konsep Asuhan Keperawatan........................................................................20
1. Pengkajian................................................................................................20
2. Diagnosa Keperawatan............................................................................22
3. Perencanaan.............................................................................................22
BAB III PENUTUP..............................................................................................28
A. Kesimpulan.................................................................................................28
B. Saran...........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
2. Klasifikasi Disritmia
3. Etiologi
4. Patofisiologi
Distritmia diakibatkan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu
infark miokard.Infark miokard menyebabkan kurang efektifnya otot
jantung untuk memompa darahnya, kemudian mengakibatkan
penurunan cardiac output. Penurunan cardiac output ini mengakibatkan
penurunan perfusi jaringan yang ditandai dengan kulit dingin, pucat,
sianosis, nadi, dan respiratori rate (RR) menjadi meningkat. Selain itu,
penurunan perfusi jaringan juga mengakibatkan penurunan konstruksi
jantung. Penurunan kontruksi jantung menyebabkan vasodilatasi
pembuluh darah juga akan menurun, kemudian menyebabkan
penurunan tekanan darah, akhirnya akan menyebabkan kerusakan otot
jantung dan mengakibatkan gangguan transmisi impuls dan akan
mengakibatkan distritmia
5. Manifestasi Klinis
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Penatalaksanaan Medik
I. Kelas 1 A
II. Kelas 1 B
III. Kelas 1 C
b. Kardioversi
Mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan
disritmia yang memiliki kompleks QRS, biasanya merupakan
prosedur elektif.Pasien dalam keadaan sadar dan diminta
persetujuannya.
c. Defibrilasi
Defibrilasi adalah cardioversi asinkronis yang digunakan
pada keadaan gawat darurat.Biasanya terbatas penatalaksanaan
fibrilasi ventrikel apabila tidak ada irama jantung yang
terorganisasi. Defibrilasi akan mendepolarisasi secara lengkap
semua sel miokard sekaligus, sehingga memungkinkan nodus sinus
memperoleh kembali fungsinya sebagai pacemaker.
d. Terapi Pacemaker
Merupakan alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus
listrik berulang otot jantung untuk mengontrol frekwensi jantung.
Alat ini akan memulai dan mempertahankan frekwensi jantung
ketika pacemaker aritmia jantung tak mampu lagi memenuhi
fungsinya. Pacemaker biasanya di gunakan bila pasien mengalami
gangguan hantaran atau loncatan gangguan hantaran yang
mengakibatkan kegagalan curah jantung.
e. Pembedahan Hantaran Jantung
Takikardian atrium dan ventrikel yang tidak berespon
terhadap pengobatan dan tidak sesuai untuk cetusan anti takikardia
dapat di tangani dengan metode selain obat dan pacemaker.Metode
tersebut mencakup isolasi endokardial, resepsi endokardial,
krioglasi, ablasi listrik dan ablasi frekwensi radio.
Isolasi endokardial dilakukan dengan membuat irisan ke
dalam endokardium, memisahkannya dari area endokardium
tempat di mana terjadi disritmia.Batas irisan kemudian dijahit
kembali. Irisan dan jaringan parut yang ditimbulakn akan
mencegah disritmia mempengaruhi seluruh jantung pada reseksi
endokardial, sumber disritmia diidentifikasi dan daerah
endokardium tersebut dikelupas. Tidak perlu dilakukan
rekonstruksi atau perbaikan.
Krioblasi dilakukan dengan meletakkan alat khusus, yang
didinginkan sampai suhu -60°C (-76°F), pada endokardiumdi
tempat asal disritmia selama 2 menit. Daerah yang membeku akan
menjadi jaringan parut kecil dan sumber disritmia dapat
dihilangkan.
Pada ablasi listrik sebuah kateter dimsukkan pada atau
sumber disritmia dan 1-5 syok sebesar 100-300 joule diberikan
melalui kateter langsung ke endokardium dan jaringan
sekitarnya.Jaringan jantung menjadi terbakar dan menjadi parut,
sehingga menghilangkan sumber disritmia.
Ablasi frekwensi radio dilakukan dengan memasang
kateter khusus pada atau dekat asal disritmia.Gelombang suara
frekwensi tinggi kemudian disalurkan melalui kateter tersebut,
untuk menghancurkan jaringan disritmia kerusakan jaringan yang
ditimbulkan lebih spesifik yaitu hanya pada jaringan disritmia saja
disertai trauma kecil pada jaringan sekitarnya dan bukan trauma
luar seperti pada krioblasi atau ablasi listrik.
11.Diagnosa Keperawatan
12.Perencanaan
3) Observasi hematuri
13.Implementasi Keperawatan
14.Evaluasi Keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
F. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Guyton., Hall. 1997. Fisologi Kedokteran. Edisi 9,Jakarta: buku kedokteran EGC
National Health Society. NHS Clinical guide for the management of cardiology
patiens during the coronavirus pandemic. (April 1, 2020; date last
accessed)
Noer, Sjaifoellah,Prof. dr. H. M,. dkk. 1996. Ilmu Penyakit Dalam: Jilid 1 Edisi
ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
LAMPIRAN
2. Kelompok 4 (Hartono)
a. Bagaimana pathway terjadinya nyeri pada disritmia?
Jawaban :
(Dewa Ayu Linda Mahayani)
WOC
Frekuensi jantung
meningkat
Intoleransi
Suplai O2 ke jaringan Suplai O2 ke
jantung
Menghasilkan asam
laktat
Pelepasan
peradangan Nyeri
mediator
dada
inflamasi
b. Bagaimana cara menentukan skala prioritas dari diagnosa
keperawatan?
Jawaban :
(Rian Zulkarnain) => Dalam askep disritmia penentuan diagnose
keperawatan yang utama yang mengenai keselamatan yang
mengancam nyawa dan yang dapat menimbulkan kecacatan seperti
diagnose penurunan curah jantung. Tambahan : (Susi Mariyati) =>
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, penentuan
prioritas diagnosa keperawatan didasarkan pada kebutuhan Maslow
(1970) yang mengatur tingkat kebutuhan dasar manusia yang terdiri
dari lima tingkat prioritas. Tingkat yang paling mendasar atau pertama
mencakup kebutuhan seperti udara (oksigen), air dan makanan.
Tingkat kedua mencakup kebutuhan keselamatan dan keamanan.
Tingkat ketiga mencakup kebutuhan dicintai dan memiliki. Tingkat
keempat mencakup kebutuhan dihargai dan percaya diri. Tingkat
paling akhir atau kelima adalah kebutuhan aktualisasi diri. Prioritas
diagnosa keperawatan diklasifikasikan menjadi tinggi, menengah atau
rendah. Prioritas bergantung pada urgensi dari masalah. Sebagai
contohnya yaitu gangguan pertukaran gas dan penurunan curah jantung
adalah diagnosa keperawatan yang paling tinggi.