Disusun oleh :
KELOMPOK 2
HENDRA WAHYUDI
KHOIRIYATI
ANNA SUSIANA
RAHMANUDIN
LAMLIANOR
AMRULLAH
M.AINI
ABDUL HARIS
HENI FAUZIAH
MERRY SUSANTI
MASNIANOOR
NORJANNAH
NORHAYATI
KOPNAH
Alhamdulillah hirrobbil a'lamin segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam penulis
panjatkan , karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalahdengan
judul ” Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Old Miokard Infark ”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan kesulitan, Namun berkat bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikanmakalah ini sesuai dengan waktu yang diberikan.
Penulis menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya profesi
keperawatan.
penulis
kelompok 2
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………...............……… 5
B. Tujuan Penulisan………………………………………...............…… 5
C. Metode Penulisan………………………………………….................. 6
D. Sistematika Penulisan………………………………………............… 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian …………………………………............……………….. 7
2. Etiologi ……………………………………………..............……… 7
3. Klasifikasi ………………………………………………….............. 10
4. Patofisiologi ……………………………………………….............. 11
5. Pathway.............................................................................................. 13
6. Manifestasi Klinis ………….............………………………………. 15
7. Komplikasi ………………………….............……………………… 16
8. Pemeriksaan Penunjang …………………….............……………… 16
9. Penatalaksanaan …………………………………….............……… 17
A. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan untuk
menyelamatkan kehidupan penderita, mencegah kerusakan sebelum tindakan/perawatan
selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi yang berguna bagi kehidupan.
Karena sifat pelayanan gawat daruarat yang cepat dan tepat, maka sering dimanfaatkan untuk
memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita
dan keluarga yang menginginkan pelayanan secara cepat. Oleh karena itu diperlukan perawat
yang mempunyai kemampuan yang bagus dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan
gawat darurat untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial
mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak di perkirakan tanpa
atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan
gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat
darurat. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi biologis, psikologis, dan sosial klien
baik aktual yang timbul secara bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi
kegawatan seringkali tidak terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang
ke ruang gawat darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan
yang sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat,
keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang sangat mendasar,
tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan ketepatan yang tinggi (Maryuani, 2009).
Infark miokardial merupakan nekrosis jaringan jantung akibat iskemia jantung tak
berubah. Penyakit ini sering disebut dengan serangan jantung. Kebanyakan pasien salah
mengartikan dengan mendeskripsikan serangan jantung sebagai jantung yang meledak.
Dalam hal ini, pasien harus diajari etiologi nyata mengenai infark miokard. Dalam menangani
pasien yang mengidap penyakit ini. Perawat harus secara rutin memonitir tanda vital,
termasuk kadar hemodinamis, dan suara detak jantung. Selama tahap infark akut, perawat
perlu menyediakan suasana yang tenang bagi pasien. Selain itu perawat juga harus mengkaji
keberadaan nyeri dada.
Pada pasien dengan old infark miokard perlu penanganan khusus maka dari itu
penulis mengangkat kasus ini sebagai seminar kelompok dengan judul “Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat Pada Tn.A Dengan Diagnosa Medis Old Miokard Infark Di IGD ”
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan Old Miokard
Infark.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien dengan Old Miokard Infark
b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan Old Miokard Infark
c. Mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan pada klien dengan Old Miokard Infark
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawata pada klien dengan Old Miokard Infark
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan Old
Miokard Infark
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
penjabaran masalah-masalah yang didapatkan dan menggunakan studi kepustakaan dari
literatur yang ada, baik di buku, jurnal maupun di internet.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari lima bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II :Tinjauan teoritis
BAB III :Laporan kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
BAB IV :Pembahasan
BAB V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Old Infark Miokard adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan
arteri koroner (Hudak & Gallo; 2007). Sumbatan terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik
pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi
lemak yang disebut Plak Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri.Sehingga
mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak &
Gallo;
Old Infark miokard disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan total atau
sebagian oleh emboli dan atau thrombus
2007)
B. Etiologi
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Old Infark Miokard old adalah :
1. Faktor resiko yang dapat diubah
a. Mayor merokok, hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolimia dan pola makan
(tinggi lemak dan tingi kalori).
b. Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) daninaktifitas fisik.
2. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a. Hereditas/keturunan
b. Usia lebih dari 40 tahun
c. Ras, insiden lebih tinggi orang berkulit hitam. Sex, pria lebih sering daripada wanita.
C. Patofisiologi
Proses terjadinya infark
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke
bagian distal terhambat., sel oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark,
kemudian serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi
teroduksi secara total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable,
terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.
Mekanisme nyeri pada AMI
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan
metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga
merangsang pengeluaran zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik
sleuler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri
dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks
serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri. Perangsangan syaraf simpatis yang
berlebihan akan menyebabkan :
1. Meningkatkan kerja jantung dengan menstamulasi SA Node sehingga menghasilkan
frekuensi denyut jantunglebih dari normal (takikardi).
2. Merangsang kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan.
3. Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulai cairan di
saluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah.
4. Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan
meningkat, dan akhirnya tekanan darah meningkat.
D. Tanda dan Gejala Old Infark Miokard
Tanda dan gejala yang timbul pada Old Infark Miokard adalah sebagai berikut :
1. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas
kiri, kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-
tusuk, ditekan, tertindik.
2. Takhikardi
3. Keringat banyak sekali
4. Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek
vasosegal yang disalurkan dari area kerusakan miokard ke trakus gastro intestinal
5. Dispnea
6. Abnormal Pada pemeriksaan EKG
E. Komplikasi
Adapun komplikasi akibat dari akut miokard infark, yaitu :
1. Edema paru akut
Terjadi peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan tekanan vena pulmonal
sehingga meningkatkan tekanan hydrostatic yang mengakibatkan cairan merembes keluar.
2. Gagal jantung
Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas, sehingga
jantung tidak mampu memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan
akan oksigen dan nutrisi.
3. Syok kardiogenik
Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, sehingga
menurunkan tekanan darah arteri ke organ-organ vital. Adapun tand-tandanya tekanan darah
rendah, nadi cepat dan lemah, hypoxia, kulit dingin dan lembab.
4. Tromboemboli
Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi yang
menyertai kelainan ini berleran dalam pembentukan thrombus intracardial dan intravesikular
5. Disritmia
Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen ke jantung.
6. Rupture miokardium
Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi miokadium
lain yang menyebabkan otot jantung melemah.
7. Efusi pericardial / tamponade jantung
Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya perikarditis dan gagal
jantung.
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Pantau / catat karakteristik nyeri Identifikasi karakteristik nyeri dada secara
dada pasien : lokasi, radius, durasi, tepat akan menjadi acuan untuk melakukan
kualitas, dan faktor-faktor yang intervensi.
mempengaruhi.
2 Ukur dan catat tanda vital tiap jam. supply O2 koroner yang adekuat dapat
dimanifestasikan dengan kestabilan tanda
vital.
D. Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1. Pasien menunjukan pengurangan nyeri
2. Tidak menunjukan kesulitan dalam bernapas
3. Perfusi jaringan terpelihara secara adekuat
4. Memperlihatkan berkurangnya kecemasan
5. Mematuhi program perawatan diri
6. Tidak menunjukan adanya komplikasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn.A
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Suku/bangsa : Banjar/ Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Ds.Hamak
Tanggal masuk RS : 19 oktober 2017
No.RM : 321620
Diagnosa Medis : OMI
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Nyeri dada
P: Terjadi penyempitan pembuluh darah
Q: Terasa tertusuk-tusuk
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
e. Riwayat alergi
klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat ataupun makanan.
3. PENGKAJIAN PRIMER
Airway : Tidak ada secret
Breathing : Look : Adanya pengembangan dada.
Frekuensi nafas 28x/ menit
Listen : Suara Nafas vesikuler
Feel: Terasa hembusan nafas, 02 3 lt
Circulating : Akral hangat CRT <2 detik nadi 104
Disability : Composmentis GCS 15
4. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Kesadaran : Composmentis
b. Penampilan : klien nampak lemas dan sesak nafas, terpasang oksigen dengan nasal
kanul 3 liter
c. Vital sign :
Tekanan darah : 110/70n mmHg
Nadi : 104
RR : 28
Suhu : 37,5%
d. Kepala : bentuk kepala mesocephal, warna rambut hitam dan beruban, kulit kepala
bersih dan tidak ada lesi
e. Mata : kemampuan melihat baik pupil isokor reflek cahaya kanan kiri positif,
konjungtivitas simetris, tidak menggunakan alat bantu
f. Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada polip hidung, klien terpasang kanul O2 3
liter
g. Telinga : simetris kanan dan kiri, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
menggunakan alat bantu pendenaran.
h. Mulut dan tenggorokan : klien berbicara normal, gigi bersih dan tidak ada gangguan
mengunyah ataupun menelan, tidak ada pembesaran tonsil
i. Dada
Jantung
- Inspeksi : ictus cordis terlihat
- Palpasi : detak jantung tidak sama dengan nadi
- Perkusi : bunyi jantung sonor
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II terdengar, ada bunyi tambahan III (Mur-mur)
Paru-Paru
- Inspeksi : simetris kanan kiri
- Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama
- Perkusi : kanan kiri sonor
- Auskultasi : vesikuler
j. Abdoment
- Inspeksi : datar
- Palpasi : nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : peristaltik usus 9xmenit
k. Genetalia
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
l. Ekstemitas
- Atas : Terpasang Infus RL 16 tpm di tangan kiri
CRT <2 detik
- Bawah :
Akral hangat, tidak ada udem.
m. Kulit
Turgor kulit elastis, kulit berwarna sawo matang, bersih.
n. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
p. Therapy
- Inf RL 16 tpm
- Cefotaxime 3x1 gr
- Omeprazole 2x1 amp
- CPG 1x1
5.ANALISA DATA
DO :- klien terlihat
meringis menahan rasa
nyeri
P: arteriosclerosis
Q; terasa tertusuk-tusuk
R; dada kiri
S: Menetap
Do: rr ; 28x/menit
Pola nafas cepat dan
dangkal
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyeri dan sesak nafas
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan atheriosklerosis
arteri koroner
c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tirah baring kelemahan umum
imobilisasi,sesak nafas
7. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
2 - Memberikan O2 DS: -
DO : O2 : 3 liter/ menit
7/4 3 - Mengobservasi pola DS: klien mengatakan sesak nafas dan
nafas, kaji nyeri dan nyeri dada kiri
sesak nafas - P: Arterosklerosis
- Q : Terasa tertusuk-tusuk
- R : nyeri pada dada kiri
- S: 6
- T : Menetap
DO: klien terlihat menahan nyeri dan
sesak , RR: 28x / menit
1,2,3 - Memberikan DS: -
posisinyaman dan DO : - Posisiskan semifowler
ajarkan nafas dalam - Klien mengikuti instruksi
2,3 - Memberikan terapi O2 DS: klien mengtakan sesak
DO : terpasang O2 3 liter/ menit
- Melakukan Ds:
pemasangan infuse Do: klien terpasang infuse rl pada
tangan kiri
- Melakukan
perekaman jantung
(ECG)
E. EVALUASI SUMATIF
Arief Mansjoer, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.