Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN ISTIRAHAT TIDUR

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Laurensia Novi M

Mariatul Qiptiyah

Maulana Riski S

Murniningtyas P S

Nindia Ayu P

Novirda Lila K

Novita Cahyuni

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak yang harus dipenuhi
oleh semua orang. Dengan istirahat yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara
optimal.Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.Secara
umun, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional, dan bebas
dari perasaan gelisah. Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika
persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun.Tidur di karakteristikkan
dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat. Kesadaran yang bervariasi, perubahan
fisiologis tubuh, dan penurunan respon stimulasi eksternal. Tidur dapat memulihkan
atau mengistirahatkan fisik, mengurangi kecemasan stres, dan dapat meningkatkan
kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari (Wahid
&Nurul, 2007).
Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat tidur yang berbeda. Pola
istirahat dan tidur yang baik dan teratur mamberikan efek yang bagus terhadap
kesehatan (Tarwotodan Wartonah, 2010). Keadaan tidur yang normal dapat berubah
dipengaruhi oleh factor fisiologis dan non fisiologis. Faktor fisiologis yaitu penyakit
fisik. Faktor non fisiologisya itu obat-obatan dan substansi, gaya hidup, pola tidur yang
biasa dan mengantuk berlebihan pada siang hari, stresemosional, lingkungan, latihan
fisik dan kelelahan serta asupan makanan dan kalori (Potter & Perry, 2005). Orang
dewasa butuh rata-rata 7-8 jam untuk tidur dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
untuk tidur saat orang semakin tua.Orang yang sudah tua biasanya membutuhkan 5 - 6
jam, sesekali begadang tidak mengganggu kecuali menyebabkan kelelahan esok
harinya.
Gangguan tidur yang menetap sering diakibatkan stres, kegelisahan, atau
depresi, dan takdapat berkonsentrasi. Simpton atau gejala fisik seperti nyeri, Juga
beberapa obat dapat mengganggu tidur, kejadian ini sering di alami pada ibu nifas
(Bobak, 2005). Post partum (masanifas) adalah merupakan masa setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifasberlangsungselamakira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi
Universitas Sumatera Utara perubahan-perubahan fisiologi maupun psikologi, yaitu
perubahan fisik, involusi uterus, dan pengeluaran lokhia, laktasi ASI, perubahan system
tubuh lainnya (buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternital dan Neonatal,
2006).
Gangguan pola tidur pada masa nifas terjadi terutama segera setelah
melahirkan.Hal ini diakibatkan kelelahan saat persalinan dan kesulitan beristirahat
karena ada nyeri perineum.Selain itu, rasa tidak nyaman di kandung kemih, dan
perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang
dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor.Secara teoritis pola tidur
kembali mendekati normal dalam 2/3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang
menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar.Kebutuhan istirahat dan
tidur pada ibu nifas sangat diperlukan dalam proses penyembuhan organ-organ
reproduksi. Fungsi tidur pada masanifas untuk mengistrahatkan tubuh yang letih,
meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri,
memperbanyak produksi ASI, manambah konsentrasi, dan kemampuan fisik (Bobak,
2005).
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan tidur?
2. Bagaimana tahapan tidur?
3. Bagaimana kebutuhan tidur?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tidur?
5. Bagaimana siklus tidur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tidur
2. Untuk mengetahui tahapan tidur
3. Untuk mengetahui kebutuhan tidur
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
5. Untuk mengetahui siklus tidur
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tidur


Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang merupakan mekanisme untuk
memulihkan tubuh dan fungsinya, memelihara energi dan kesehatan, memelihara
manfaat untuk memperbaharui & memulihkan tubuh baik secara fisik maupun emosional
serta diperlukan untuk bertahan hidup (Foreman & Wykle, 1995).
Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan
yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masingmasing menyatakan fase
kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Tidur suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi
selama periode tertentu.Jika orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa
tenaganya telah pulih.Beberapa ahli tidur yakin bahwa perasaan tenaga yang pulih ini
menunjukkan tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan penyembuhan sistem tubuh
untuk periode keterjagaan yang berikutnya (Potter & Perry, 2005).

2.2 Tahapan Tidur


Normalnya tidur dibagi menjadi dua fase yaitu pergerakan mata yang tidak cepat
(Nonrapid Eye Movement, NREM) dan pergerakan mata yang cepat (Rapid Eye
Movement, REM).Selama NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan dan
memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur.Sedangkan tahapan REM adalah
tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
a. Tahapan tidur NREM
1). NREM tahap 1
a. Tahap meliputi tingkat paling dangkal dan tidur
b. Tahap berakhir atau berlangsung beberapa menit
c. Pengurangan aktivitas fisiologi dimulai dengan penurunan secara bertahap
tanda-tanda vital dan metabolisme
d. Mudah terbangun dengan rangsangan, seperti suara
e. Bila terbangun,seseorang merasa seperti telah bermimpi (Potter &
Perry,2006).
2). NREM tahap II
a). Periode suara tidur
b). Mulai relaksasi otot
c). Berlangsung 10-20 menit
d). Fungsi tubuh berlangsung lambat
e). Dapat dibangunkan dengan mudah
3). NREM tahap III
a). Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
b). Sulit dibangunkan
c). Otot-otot dalam keadaan santai penuh
d). Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap teratur
e). Berlangsung 15-30 menit
4). NREM tahap IV
a). Tidur nyenyak
b). Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
c). Untuk restorasi, tonus otot menurun d. Sekresi lambung menurun
d). Gerak bola mata cepat
e). Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi
malam yang seimbang pada tahap ini
f). Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam terjaga
g). Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi.
b. Tahapan tidur REM
1).Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
2).Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya
3).Jika individu terbangun pada tidur AREM maka biasanya terjadi mimpi
4).Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam
belajar, memori dan adaptasi.
5).Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM. Mimpi
kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain
6).Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur
7).Peningkatan sekresi lambung
8).Durasi dari tidur REM meningkatkan pada tiap siklus dan rata-rata 20 menit.

Karakteristik tidur REM

1). Mata : cepat tertutup dan terbuka


2). Otot-otot : kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
3). Pernafasan : tidak teratur, kadang dengan apnea
4). Nadi : cepat dan ireguler
5). Tekanan darah : meningkat atau fluktuasi
6). Sekresi gaster : meningkat
7). Metabolisme : meningkat, temperatur tubuh naik
8). Gelombang otak : EEG aktif
9). Siklus tidur : sulit dibangunkan

2.3 Kebutuhan Tidur


Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan. Kebutuhan dan
pola tidur Normal menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) yaitu :
1). Neonatus sampai dengan 3 bulan
a. Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari
b. Mudah berespons terhadap stimulus
c. Pada minggu peratama kelahiran 50% adalah tahap REM
2). Bayi
a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b. Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c. Tahap REM 20-30 % Universitas Sumatera Utara 11 3. Toddler
d. Tidur 10-12 jam/hari
e. Tahap REM 25% 4. Prasekolah
f. Tidur 11 jam pada malam hari
g. Tahap REM 20%
3). Usia sekolah
a. Tidur 10 jam pada malam hari
b. Tahap REM 18,5% 6. Remaja
c. Tidur 8,5 jam pada malam hari
d. Tahap REM 20%
4). Dewasa muda
a. Tidur 7-9 jam/hari
b. Tahap REM 20-25 %
5). Usia dewasa pertengahan
a. Tidur kurang lebih 7 jam /hari
b. Tahap REM 20%
6). Usia tua
a. Tidur kurang lebih 6 jam/hari
b. Tahap REM 20-25 %

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur


Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor.Kualitas tersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat
sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) faktor-faktor yang
mempengaruhi tidur yaitu :
1). Penyakit Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tiduratau tidak
dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan hipertensi, gangguan pernapasan seperti
asma, bronkitis, dan penyakit persyarafan.
2). Lingkungan Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,
kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
3). Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan kantuk.
4). Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
5). Kecemasan Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis
sehingga mengganggu tidurnya
6). Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat
mengakibatkan insomnia dan lekas marah
7). Obat-obatan Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antaralain
a. Diuretik : menyebabkan insomnia
b. Antidepresan : menyupresi REM
c. Kafein : meningkatkan saraf simpatik
d. Narkotika : menyupresi REM

2.5 Siklus Tidur


Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang
komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui
empat hingga lima siklus selama 7 – 8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap
NREM yang berlanjut ke REM. Tahap NREM I – III berlangsung selama 30 menit,
kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit.Setelah itu, individu kembali
melalui tahap III dan II selama 20 menit.Tahap I REM muncul sesudahnya dan
berlangsung selama 10 menit.
Secara umum, siklus tidur normal adalah sebagai berikut :

Bangun

NREM I REM

NREM II NREM II NREM II

NREM III NREM III

NREM IV
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Ilustrasi kasus

Ny. M mengatakan sulit untuk memulai tidur pada malam hari, kadang tidur hanya 2
jam saja, sering terbangun pada malam hari, jika sudah terbangun dari tidur maka akan
sulit untuk tidur kembali. Klien mengatakan sering pusing, dan kurang aktivitas pada
siang hari sehingga ia sering menguap pada siang hari.

A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 59 thn
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Tinggi badan/berat badan : 155cm/49kg
Penampilan umum : Rapi
Ciri-ciri tubuh : Kulit putih, rambut panjang dan memiliki tai lalat
dihidung
Alamat : Mojoroto kota kediri
Orang yang mudah dihubungi : anaknya nomer 1
Hubungan dengan klien : Anak

B. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan riwayat dari keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi

Genogram :

Keterangan :

C. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengatakan pensiunan pabrik gudang garam

D. Riwayat Lingkungan Hidup


Pasien mengatakan diterima baik oleh lingkungan tempat yang ia tinggali
E. Riwayat Rekreasi
Pasien mengatakan bahwa anaknya 1 minggu sekali selalu mengajak untuk olah raga
ataupun makan bersama diluar

F. Sistem Pendukung
Pasien mengatakan jika anaknya tidak membolehkan pasien untuk bekerja

G. Diskripsi kekhususan
Kebiasaan ritual : sholat dan mengaji

Yang lainnya :

H. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :
Pasien mengatak 5 tahun yang lalu memiliki penyakit hipertensi

Keluhan utama: pasien mengatakan pusing

Obat-obatan

NO NAMA OBAT DOSIS KET

1 Captopil -

Status imunisasi : pasien mengatakan lupa

Alergi : tidak ada

Obat-obatan :-

Makanan :-

Faktor lingkungan :-

Penyakit yang diderita : Hipertensi


I. Aktivitas Hidup Sehari-hari
Nutrisi : makan 3x sehari

Eliminasi : tidak menentu

Aktivitas : kurang beraktivitas

Istirahat dan tidur :terganggu

Personal hygiene : mandi 2x sehari

Seksual :-

Rekreasi : 1 minggu sekali

Psikologis :

· Persepsi klien : pasien mengatakan bosan jika tidak beraktivitas


· Konsep diri : pasien mengatakan menyukai bentuk tubuhnya
· Emosi : pasien mengatakan emosi stabil
· Adaptasi : pasien mengatakan tidak memiliki hambatan berhubungan dengan
orang lain
· Mekanisme pertahanan diri : berpendapat

J. Tinjauan Sistem Organ


Keadaan umum : compos mentis (CM)

Tingkat kesadaran : sadar penuh

GCS : 4.5.6

Tanda-tanda vital : TD : 150/90mmHg RR : 20x/menit

S : 36◦C Nadi : 86x/menit

Sistem Integumen

Kulit lembab dan tidak pucat

Hemopoetik
-

Kepala

Rambut panjang, kepala bersih tidak ada ketombe

Mata

Mata bersih, konjungtiva anemis, mata terlihat berair dan lingkar mata tampak
menghitam

Telinga

Telinga bersih dan tidak ada serumen

Hidung dan sinus

Hidung mancung, simetris dan bersih

Mulut dan tenggorokan

BEsih dan simetris

Leher

Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid

Payudara

Simetris

Sistem Pernapasan

Baik

Sistem kardiovaskuler

Baik

Sistem perkemihan

Normal tidak mengalami retensi urine

Sistem musculoskeletal
Baik walaupun kekuatan menurun

Sistem endokrin

Baik

Sistem imunitas

Baik

Sistem gastrointestinal

Baik

Sistem reproduksi

-
Sistem persyarafan

Baik

Sistem pengecapan

Baik

Sistem penciuman

Baik

K. Data Tambahan

Short Porteble Mental Status Questionaire ( SPMSQ )

= ………………………..

Mini - Mental State Exam ( MMSE )

= ………………………..

Depresi Geriatri

= nilai13 tidak terjadi

APGAR Keluarga
= nilai 2 Disfungsi keluarga sangat tinggi

L. Data Penunjang

Tidak ada

Kediri, 15 Desember 2019

(………………………)
ANALISA DATA

Nama Klien : Ny M

Dx Medis : Gangguan istirahat tidur

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Ds : Gangguan pola
Pasien mengatakan tidur
mengatakan sulit untuk
memulai tidur pada
malam hari, kadang tidur
hanya 2 jam saja, sering
terbangun pada malam
hari, jika sudah terbangun
dari tidur maka akan sulit
untuk tidur kembali

Do:
- Lingkar mata pasien
tampak menghitam
- Pasien tampak sering
menguap
TTV :
- TD 130/90
mmHg
- Nadi 86 x/menit
- Suhu 36˚C
- RR 20 x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny M

Dx Medis : Ganguan istirahat tidur

TUJUAN &
NO DX KEP INTERVENSI
KRITERIA HASIL

1. Gangguan pola tidur Tujuan : Observassi


Klien dapat 1). Identifikasi pola
mempertahankan aktivitas tidur
kebutuhan tidur dalam 2). Identifikasi faktor
batas normal pengganggu tidur
1. Keluhan sulit tidur Terapeutik
1 2 3 4 5 1). Modifikasi lingkungan
( mis, penahayaan,
2. Keluhan sering kebisingan, suhu,
terjaga matras dan tempat
1 2 3 4 5 tidur)
2). Batasi waktu tidur
3. Keluhan tidak puas siang, jika perlu
tidur 3). Tetapkan jadwal tidur
1 2 3 4 5 rutin
4). Lakukan prosedur
4. Keluhan pola tidur untuk meningkatkan
berubah kenyamanan (mis,
1 2 3 4 5 pijat, pengaturan posisi,
terapi akupressur)
5. Keluhan istirahat Edukasi
tidak cukup 1). Anjurkan menepati
1 2 3 4 5 kebiasaan waktu tidur
2). Anjurkan untuk
menghindari makanan
atau minuman yang
mengganggu tidur
3). Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang.
Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola
istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap
kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek
terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.
 
4.2 Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap
klien dapat berjalan dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai