Anda di halaman 1dari 9

A.

METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (M3-METODE)


Sistem MAKP adalahsuatukerja yang mendefinisikanempatunsuryaknistandar,
proses keperawatan, pendidikankeperawatan, dansistem
MAKP.Definisitersebutberdasarkanprinsip-prinsip yang di
yakinidanakanmenentukanproduksiataujasalayanankesehatan.
Berdasarkanwawancaradengankepalaruanganpadatanggal20 juli
2021ditetapkanbahwa MAKP diruangbougenvilmenggunakan metode moduler, yaitu
mode gabungan antara tim dan metode primer, dengan perawat profesional berkerja sama
dalam memberikanasuhan keperawatan, disamping itu terdapat dua atau tiga orang
bertanggung jawab penuh pada sekelompok yang berkisar 8 hingga 12 orang.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 Juli 2021 pada perawat di Ruang
bougenvil mengenai model asuhan keperawatan profesional dengan hasil menggunakan
model moduler sudah terlaksana dengan baik, didapatkan presentase .90% .
Kami mahasiswa mengkaji pada tanggal 20-23juli 2021, berdasarkanTeori
nursalam (2015) metode keperawatan modular merupakan modifikasi keperawatan tim-
primer, yang dicoba untuk meningkatkan efektifitas kosep keperawatan tim melalui
penugasan modular. Sistem ini dipimpin pleh perawat register (Ners). Dan anggota
memberikan asuhan keperawatan dibawah pengarahan dan pimpinan mo dulnya.
Idealnya 2-3 perawat memnerikan asuhan keperawatan terhadap 8-12 pasien. Model
tim yang diterapkan di Bougenvil sudah sesuai dengan teori diatas dimana
terdapatperawat profesional berkerja sama dalam memberikanasuhan keperawatan,
disamping itu terdapat dua atau tiga orang bertanggung jawab penuh pada sekelompok
yang berkisar 8 hingga 12 orang.

KepalaRuang

Pj Shif Pj Shif Pj Shif

pasien Pasien
Pasien

Tim Tim
Tim
Gambar MAKPMetodeModular di RuangBougenvil
Sumber : Data dari Kepala Ruang Bougenvil RSUD MARDI WALUYO Kediri, 20 Juli
2021
Berdasarkanobservasi di Ruangbougenvilsudah di
bentukstrukturorganisasiakantetapitenagakeperawatan di ruangbougenvil
sudahmelakukantugassesuai yang telah di tetapkanolehkepalaruang.
Perawatbekerjasecarabersama-sama, ketika 1
perawatselesaimelaksanakantugasnyamakaperawattersebutakanmembantuperawat lain
dalammemberikanasuhankeperawatan. SOP untuk MAKP model tim di
Ruangbougenvilbelumada.visi, misiruangan yang baru

c. Unsur-unsur MAKP

a. Penerimaanpasienbaru

Penerimaanpasienbarumerupakansuatucaramenerimapasienbarudiruangan.
Menuruthasilwawancara pada tanggal 10 juli 2020 kepada
kepalaruanganbougenvil, penerimaanpasienbaru sudah dilakukan dan sudah ada
format penerimaan pasien baru. Adapun teknis pelaksanaan penerimaan pasien
baru di ruang bougenvil adalah perawat terlebih dahulu mendapat informasi dari
IGD/Poli via telephone dan indikasi alih ruang dilanjutkan ke ruang bougenvil,
diterima oleh perawat jaga sesuai dengan tim kemudian ditempatkan di bed sesuai
dengan klasifikasi diagnosa medis, kemudian perawat menanyakan kepada
pengirim terkait tindakan yang sudah dilakukan di ruang sebelumnya, hasil
labolatorium dan obat yang sudah diberikan lalu perawat melakukan anamnesa
pasien. Berdasarkan hasil wawancara kepala ruang dalam proses penerimaan
pasien baru seharusnya disertai juga pengenalan diri peawat kepada pasien siapa
yang bertanggung jawab selama perawatan atau shift, orientasi terkait ruanagan
kepada klien, kamarmandi, dancarasaatcucitanganserta penjelasan tata tertib
ruangan.
b. Timbangterima
Timbangterimamerupakansuatucaramenyampaikandanmenerimasesuatuataula
poran yang berkaitandengankeadaanklienataupasien (Nursalam, 2007).
Berdasarkanhasilwawancarapadatanggal10Juli
2021diruangbougenvildidapatkantimbangterimasesudahdilakukanmetodebukukati
m (yang
berisilaporankondisidanterapiklien).Dimanaserahterimadibacakanolehpenanggung
jawab shiftatauperawatjaga namun tidak harus dibacakan oleh ketua
tim.Timbangterimadilakukansetiappergantian sift. Timbangterima dilakukan di
nurse stationselanjutnyaperawatberkelilingkeruangantempattidurpasien untuk
melakukan validasi.Untuk pergantian shift pagi siang maupun ke shift malam
kegiatan timbang trima hanya dilakukan diruang perawat tanpa berkeliling ke
pasien Selanjutnya berdoa bersama dan menyampaikan kembali hal-hal yang
kurang yang perlu dioperkan kembali.

Berdasarkanhasilwawancara kepala ruang di ruang bougenvil untuk timbang


terima agar efektif dapat dilakukan tepat waktu pada jam dinas yang telah
disepakati, dipimpin oleh katim dan diikuti pleh semua perawat yang akan dan
setelah dinas.

BerdasarkanhasilobservasidiruangbougenvilIsi
darikegiatantimbangterimatersebut diantaranya identitas pasien, diagnosamedis,
tindakan yang sudah dilakukan, terapi yang sudah diberikan dan yang belum
diberikan. Dan berdasarkanhasilobservasididapatkanperawatselalu
melakukantimbangterimadalam 3 kali pergantian shift.

c. Rondekeperawatan

Ronde keperawatanadalahkegiatanuntukmengatasimasalahkeperawatanklien
yang
dilaksanakanolehperawatdenganmelibatkanpasienuntukmelaksanakanasuhankepera
watan (Nursalam, 2007).

Berdasarkanhasilwawancarakepala ruang padatanggal20 juli 2021diruang


bougenvil didapatkan hasil untuk ronde keperawatan diruang bougenvil dilakukan
pada saat ada mahasiswa keperawatan praktik keperawatan manajement. Ruangan
mendukung jika ada kegiatan ronde keperawatan. Berdasarkan hasil
observasidiruang bougenvil dilakukan pada saat ada mahasiswa keperawatan
praktik keperawatan manajement.
d. Sentralisasiobat

Sentralisasiobat (teknikpengelolaanobatpenuh)
adalahpengelolaanobatdimanaseluruhobat yang
akandiberikankepadapasiendiserahkansepenuhnyakepadaperawat,
pengeluarandanpembagianobatsepenuhnyadilakukanolehperawat (Nursalam,
2007).

Berdasarkanhasilwawancarapadatanggal20 juli 2021


diruangbougenvildidapatkankegiatansentralisasiobatinisudahterlaksanadenganadan
yamodifikasi, untuk pasien umum atau biaya mandiri serta pasien bpjs, semua obat
baik injeksi maupun obat oral telah dilakukan sistem sentralisasi di ruang perawat.
Untuk buku inventaris obat injeksi dan oral dalam satu buku namun belum ada
pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas dalam sentralisasi obat..

Berdasarkanhasilobservasidiruangbougenvilpengelolaansentralisasiobatsudah
sesuai terdapat ruangan khusus untuk sentralisasi obat, tempat oplos obat, kulkas
dan pendingin ruangan.Dasarpemberianobat yang
digunakandiruangbougenviladalah6benar (benarpasien, benarobat, benardosis,
benarwaktu, benarrute, benardokumentasi).Semuaobatpasienberada di
lokerpasienruangsentralisasiobat dan sudah terdapat nomer bed pasien untuk obat
oral sedangkan untuk obat sirup langsung diberikan kepada pasien.
Alurpemberianobatdimulaidaripemberianresepdokterspesialissetelahdilakukanpem
eriksaanresepdiambilataudiserahkanpadapetugasfarmasikemudiandibantuolehpetug
asruangan, obatlangsungdiberikankepadapasiendanobatdikelolaolehperawat.

e. Supervisi
Dalam meningkatkan pelayanan yang berkualitas sesuai visi dan misi RSUD
Mardi Waluyo Blitar, maka dilakukan supervisi yang kelanjutan terhadap berbagai
kinerja pegawai dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai karyawan untuk melayani
konsumen (klien). Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencangkup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar klien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap hari (Nursalam, 2018). Kegiatan supervisi di ruang
Bougenvil sudah dilaksanakan tetap belum terjadwal.
Menurut Nursalam (2002), melakukan supervisi yang tepat harus bisa
menentukan kapan dan apa saja yang perlu dilakukan supervisi dan bantuan. Supervisi
harus dilakukan dengan frekuensi yang berbeda, supervisi yang dilakukan harus sekali
bukan supervisi yang baik.
Alur Supervisi Keperawatan

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka. Per IRNA

Kepala Supervisi

Menetapkan kegiatan dan tujuan serta instrumen alat ukur

PP 1 PP 2

Menilai Kinerja Perawat : PA PA


Responbility
Accountability
authorithy Kinerja Perawat dan Kualitas

Pembinaan 3F :
Penyampaian Penilaian (Fair)
Feed Back (Umpan balik )
Follow up (tidak lanjut) pemecahan masalah dan reward
f. Discharge Planning
Discharge Planning merupakan suatu bentuk kegiatan MAKP agar klien dan keluarga
yang masuk di ruang Bougenvil, yang sedang dalam perawatan dan yang akan
pulang/keluar RS mengerti tentang perawatan selama pasien dirawat di ruang
Bougenvil sehingga klien dan keluarga dapat mengikuti semua proses perawatannya
dengan baik. Beberapa hal yang terkandung didalamnya antara lain pemberian materi
atau pengetahuan yang umum mengenai penyakit.
Berdasarkan hasil observasi di ruang Bougenvil, Discard Planning
dilaksanakan oleh kepala ruangan atau perawat yang sedang bertugas, Discard
Planning telah direncanakan pada saat penerimaan pasien baru. Pelaksanaan Discard
Planning telah dilaksanakan dengan optimal, format Discard Planning yang tersedia
diaplikasikan secara optimal. Penilaian Discard Planning meliputi :

No Daftar Pertanyaan 20-07- 21-07-2021 22-07- 23-07-2021


2021 2021
1. Nomor Register √ √ √ √
2. Nama Pasien √ √ √ √
3. Alamat √ √ √ √
4. Diagnosa Medis - - - -
5. Tanggal MRS √ √ √ √
6. Tanggal KRS √ √ √ √
7. Status Pulang √ √ √ √
8. Rencana Kontrol √ √ √ √
9. Rencana - - - -
Keperawatan
Selama dirumah
10. Aturan diet/nutrisi √ √ √ √
11. Obat-obatan yang √ √ √ √
diminum dan
jumlahnya
12. Aktivitas dan √ √ √ √
istirahat
13. Hasil pemeriksaan √ √ √ √
yang dibawa pulang
14. Lain-lain √ √ √ √

Jumlah 12 12 12 12

Presentase 85,71% 85,71% 85,71% 85,71%


g. Dokumentasi
Pendokumentasian yang berlaku di ruang Bougenvil adalah sistem SOR
(Sources Oriented Record) yaitu berlaku diruang Bougenvil adalah sistem SOR l
Komponen (Ilembar penilaian berisi biodata, lembar order dokter, lembar riwayat
medis atau penyakit, catatan perawat, catatan dan laporan). Adapun bagan uraian
lembar dokumentasi yang ada di ruang Bougenvil antara lain :

Tabel 3.17 Uraian Dokumentasi Ruang Bougenvil


RSUD Mardi Waluyo Blitar
Bulan juli 2021

Daftar Lembar Dokumentasi di Ruang Bougenvil Tahun 2021


No URAIAN BAGAN Ada Tidak
1. Lembar pengkajian awal pasien rawat inap √
2. Lembar tindakan dan evaluasi perawat √
3. Blanko kelengkapan status pasien √
4. Pengantar pasien masuk RS/rawat inap √
5. Lembar konsul √
6. Asuhan Keperawatan √
7. Pengkajian Keperawatan √
8. Laporan proses keperawatan √
9. Ringkasan dokumen asuhan keperawatan √
10. Tempat hasil pemeriksaan penunjang √
11. Lembar discharge planning √
12. Blanko Pasien Pulang √
13. Rincian pembayaran perawatan √
Total 100
Presentase 100%
Berdasarkan tabel di atas evaluasi dokumentasi keperawatan di ruang Bougenvil
lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelengkapan dokumen keperawatan yang ada
sesuai dengan juknis yang berlaku.

Tabel 3.18 Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Ruang


Bougenvil RSUD Mardi Waluyo Blitar
Bulan Juli 2021
Daftar Lembar Dokumentasi di Ruang Bougenvil Tahun 2021
No Aspek Yang Dinilai RM P2 P3 P4 P5 P6 Total
1
A Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji dengan √ √ √ √ √ √ 6
pedoman pengkajian
2. Data dikaji sejak pasien masuk sampai √ √ √ √ √ √ 6
pulang
3. Masalah dirumuskan berdasarkan √ √ √ √ √ √ 6
kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi kehidupan
B Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan berdasarkan √ √ √ √ √ √ 6
masalah yang telah dirumuskan
2. Merumuskan diagnosa keperawatan √ √ √ √ √ √ 6
actual/potensial
C Rencana Tindakan
1. Berdasarkan diagnosa keperawatan √ √ √ √ √ √ 6
2. Disusun menurut urutan prioritas √ √ √ √ √ √ 6
3. Rumusan tujuan mengandung komponen √ √ √ √ √ √ 6
pasien/subjek perubahan, perilaku,
kondisi pasien dan atau kriteria
4. Rencana tindakan mengacu pada tujuan √ √ √ √ √ √ 6
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas
5. Rencana tindakan menggambarkan √ √ √ √ √ √ 6
keterlibatan pasien atau keluarga
6. Rencana tindakan menggambarkan √ √ √ √ √ √ 6
kerjasama tim kesehatan lain
D Tindakan
1. Tindakan dilaksanakan sesuai rencana √ √ √ √ √ √ 6
2. Perawat mengobservasi respon pasien √ √ √ √ √ √ 6
terhadap tindakan keperawatan
3. Revisi tindakan berdasarkan hasil √ √ √ √ √ √ 6
evaluasi
4. Semua tindakan yang telah dilaksanakan √ √ √ √ √ √ 6
dicatat ringkas dan jelas
E Evaluasi
1. Perawat mengevaluasi respon pasien √ √ √ √ √ √ 6
sesuai dengan kriteria hasil yang sudah
ditentukan
2. Perawat mengevaluasi respon pasien, √ √ √ √ √ √ 6
analisa masalah keperawatan dan rencana
tindak lanjut
F Catatan asuhan keperawatan
1. Menulis pada format yang baku √ √ √ √ √ √ 6
2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan √ √ √ √ √ √ 6
tindakan yang dilaksanakan
3. Setiap melakukan tindakan perawat √ √ √ √ √ √ 6
mencantumkan parat/nama jelas dan
tanggal jam dilakukan tindakan
4. Berkas catatan keperawatan disimpan √ √ √ √ √ √
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
TOTAL 21 20 21 20 21 21
RATA-RATA 20,6
PRESENTASE 98%

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pendokumentasian asuhan


keperawatan pada pasien di ruang Bougenvil didapatkan nilai rata-rata sebesar 20. Hal ini
termasuk dalam kategori sangat baik, karena pendokumentasian tindakan ataupun identitas
pasien sudah sangat sesuai dengan standar asuhan keperawatan. Meskipun demikian ada
beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan mendapat tindak lanjut yaitu :
a. Pengkajian pendokumentasian belum lengkap pada lembar SBAR
b. Format laporan harian perawat dalan lembar CPPT masih mengarah pada
diagnosa dan terapi medis, kondisi umum, jawaban atas advise dokter dan
tindakan rytin
c. Diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan belum tertuang secara
maksimal
d. Lembar informed consent, pengkajian penerimaan pasien sudah dilaksanakan.
e. Perawat, ahli gizi, fisioterapi, dokter, apoteker, sebagai PPA (Professional
Pemberi Asuhan) telah mengisi lembar dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai