KepalaRuang
pasien Pasien
Pasien
Tim Tim
Tim
Gambar MAKPMetodeModular di RuangBougenvil
Sumber : Data dari Kepala Ruang Bougenvil RSUD MARDI WALUYO Kediri, 20 Juli
2021
Berdasarkanobservasi di Ruangbougenvilsudah di
bentukstrukturorganisasiakantetapitenagakeperawatan di ruangbougenvil
sudahmelakukantugassesuai yang telah di tetapkanolehkepalaruang.
Perawatbekerjasecarabersama-sama, ketika 1
perawatselesaimelaksanakantugasnyamakaperawattersebutakanmembantuperawat lain
dalammemberikanasuhankeperawatan. SOP untuk MAKP model tim di
Ruangbougenvilbelumada.visi, misiruangan yang baru
c. Unsur-unsur MAKP
a. Penerimaanpasienbaru
Penerimaanpasienbarumerupakansuatucaramenerimapasienbarudiruangan.
Menuruthasilwawancara pada tanggal 10 juli 2020 kepada
kepalaruanganbougenvil, penerimaanpasienbaru sudah dilakukan dan sudah ada
format penerimaan pasien baru. Adapun teknis pelaksanaan penerimaan pasien
baru di ruang bougenvil adalah perawat terlebih dahulu mendapat informasi dari
IGD/Poli via telephone dan indikasi alih ruang dilanjutkan ke ruang bougenvil,
diterima oleh perawat jaga sesuai dengan tim kemudian ditempatkan di bed sesuai
dengan klasifikasi diagnosa medis, kemudian perawat menanyakan kepada
pengirim terkait tindakan yang sudah dilakukan di ruang sebelumnya, hasil
labolatorium dan obat yang sudah diberikan lalu perawat melakukan anamnesa
pasien. Berdasarkan hasil wawancara kepala ruang dalam proses penerimaan
pasien baru seharusnya disertai juga pengenalan diri peawat kepada pasien siapa
yang bertanggung jawab selama perawatan atau shift, orientasi terkait ruanagan
kepada klien, kamarmandi, dancarasaatcucitanganserta penjelasan tata tertib
ruangan.
b. Timbangterima
Timbangterimamerupakansuatucaramenyampaikandanmenerimasesuatuataula
poran yang berkaitandengankeadaanklienataupasien (Nursalam, 2007).
Berdasarkanhasilwawancarapadatanggal10Juli
2021diruangbougenvildidapatkantimbangterimasesudahdilakukanmetodebukukati
m (yang
berisilaporankondisidanterapiklien).Dimanaserahterimadibacakanolehpenanggung
jawab shiftatauperawatjaga namun tidak harus dibacakan oleh ketua
tim.Timbangterimadilakukansetiappergantian sift. Timbangterima dilakukan di
nurse stationselanjutnyaperawatberkelilingkeruangantempattidurpasien untuk
melakukan validasi.Untuk pergantian shift pagi siang maupun ke shift malam
kegiatan timbang trima hanya dilakukan diruang perawat tanpa berkeliling ke
pasien Selanjutnya berdoa bersama dan menyampaikan kembali hal-hal yang
kurang yang perlu dioperkan kembali.
BerdasarkanhasilobservasidiruangbougenvilIsi
darikegiatantimbangterimatersebut diantaranya identitas pasien, diagnosamedis,
tindakan yang sudah dilakukan, terapi yang sudah diberikan dan yang belum
diberikan. Dan berdasarkanhasilobservasididapatkanperawatselalu
melakukantimbangterimadalam 3 kali pergantian shift.
c. Rondekeperawatan
Ronde keperawatanadalahkegiatanuntukmengatasimasalahkeperawatanklien
yang
dilaksanakanolehperawatdenganmelibatkanpasienuntukmelaksanakanasuhankepera
watan (Nursalam, 2007).
Sentralisasiobat (teknikpengelolaanobatpenuh)
adalahpengelolaanobatdimanaseluruhobat yang
akandiberikankepadapasiendiserahkansepenuhnyakepadaperawat,
pengeluarandanpembagianobatsepenuhnyadilakukanolehperawat (Nursalam,
2007).
Berdasarkanhasilobservasidiruangbougenvilpengelolaansentralisasiobatsudah
sesuai terdapat ruangan khusus untuk sentralisasi obat, tempat oplos obat, kulkas
dan pendingin ruangan.Dasarpemberianobat yang
digunakandiruangbougenviladalah6benar (benarpasien, benarobat, benardosis,
benarwaktu, benarrute, benardokumentasi).Semuaobatpasienberada di
lokerpasienruangsentralisasiobat dan sudah terdapat nomer bed pasien untuk obat
oral sedangkan untuk obat sirup langsung diberikan kepada pasien.
Alurpemberianobatdimulaidaripemberianresepdokterspesialissetelahdilakukanpem
eriksaanresepdiambilataudiserahkanpadapetugasfarmasikemudiandibantuolehpetug
asruangan, obatlangsungdiberikankepadapasiendanobatdikelolaolehperawat.
e. Supervisi
Dalam meningkatkan pelayanan yang berkualitas sesuai visi dan misi RSUD
Mardi Waluyo Blitar, maka dilakukan supervisi yang kelanjutan terhadap berbagai
kinerja pegawai dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai karyawan untuk melayani
konsumen (klien). Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencangkup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar klien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap hari (Nursalam, 2018). Kegiatan supervisi di ruang
Bougenvil sudah dilaksanakan tetap belum terjadwal.
Menurut Nursalam (2002), melakukan supervisi yang tepat harus bisa
menentukan kapan dan apa saja yang perlu dilakukan supervisi dan bantuan. Supervisi
harus dilakukan dengan frekuensi yang berbeda, supervisi yang dilakukan harus sekali
bukan supervisi yang baik.
Alur Supervisi Keperawatan
Kasi Perawatan
Kepala Supervisi
PP 1 PP 2
Pembinaan 3F :
Penyampaian Penilaian (Fair)
Feed Back (Umpan balik )
Follow up (tidak lanjut) pemecahan masalah dan reward
f. Discharge Planning
Discharge Planning merupakan suatu bentuk kegiatan MAKP agar klien dan keluarga
yang masuk di ruang Bougenvil, yang sedang dalam perawatan dan yang akan
pulang/keluar RS mengerti tentang perawatan selama pasien dirawat di ruang
Bougenvil sehingga klien dan keluarga dapat mengikuti semua proses perawatannya
dengan baik. Beberapa hal yang terkandung didalamnya antara lain pemberian materi
atau pengetahuan yang umum mengenai penyakit.
Berdasarkan hasil observasi di ruang Bougenvil, Discard Planning
dilaksanakan oleh kepala ruangan atau perawat yang sedang bertugas, Discard
Planning telah direncanakan pada saat penerimaan pasien baru. Pelaksanaan Discard
Planning telah dilaksanakan dengan optimal, format Discard Planning yang tersedia
diaplikasikan secara optimal. Penilaian Discard Planning meliputi :
Jumlah 12 12 12 12