X
DENGAN MASALH PRIORITAS NYERI AKUT PADA PASIEN HEMATEMESIS
MELENA
Di Susun oleh :
NIM : 40220004
2020
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 1.1
Numberic rating scale (NRS)
Sumber : (Yudiyanata, Khoirunnisa, & Novitasari, 2015)
Gambar 1.4
Wong Backer Face Pain Rating Scale
Sumber : (kozier, 2011)
J. PATHWAY HEMATOMESIS MELENA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. R
Umur : 40 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Nama : Tn. P
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG → Kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai awal
hingga di bawa ke RS secara lengkap meliputi (PQRST) :
a. P = Provoking atau Paliatif
Nyeri pada perut saat pasien berpindah posisi
b. Q = Quality
Terasa seperti di tusuk- tusuk
c. R = Regio
Nyeri terasa di perut hingga menyebar ke dada
d. S = Severity
Skala nyeri 7
e. T = Time
Nyeri hilang timbul
Berubah
√Tidak
TD : 160/100 Mmhg
ND : 98 x/m
SH : 36,2℃
RR : 22 x/m
BB : 58 Kg
TB : 160 cm
2. Keadaan Umum
..................................................................................................................
3. HEAD TO TOE
KEPALA
KULIT
Oedema ya √ tidak
Peradangan ya √ tidak
PENGLIHATAN
PENCIUMAN/PENGHIDUNG
Perdarahan ya √ tidak
PENDENGARAN/TELINGA
Perdarahan ya √ tidak
MULUT
LEHER
Kekakuan ya √ tidak
DADA/PERNAFASAN
PARU
Inspeksi
Bentuk thorax √ Normal chest Pigeon chest Funnel chest Barrel chest
Jenis................... Flow..............lpm
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vokal fremitus : Getaran antara kanan dan kiri teraba ( sama / tidak sama ), lebih
bergetar pada sisi........................
Perkusi
Auskultasi
Suara nafas :
Suara tambahan :
JANTUNG
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
ABDOMEN
REPRODUKSI
Lesi ya √ tidak
EKSTREMITAS ATAS/BAWAH
Nyeri ya √ tidak
Kemerahan ya √ tidak
Kekuatan otot
4 4
4 4
Oedem ─ ─
─ ─
b. Pola Eliminasi
e. Merokok ya √ tidak
f. Alkohol ya √ tidak
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
tegang marah/menangis
Kebiasaan beribadah
LABORATORIUM :
A. Darah Lengkap
B. Kimia Darah
Ureum : 34 mg/ dl ( N : 10 – 50 mg / dl )
SGOT : 50 u/l ( N : 2 – 17 )
SGPT : 24 u/l ( N : 3 – 19 )
C. Analisa aelektrolit
Natrium : 135 mmol/l ( N : 136 – 145 mmol / l )
Foto Rontgent
USG
EKG
EEG
CT- Scan
MRI
Endoscopy
Lain – lain
Ranitidine 3×1 Ranitidine adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk
menangani gejala atau penyakit yang berkaitan dengan asam berlebih
didalam lambung. (menurunkan sekresi asam lambung)
Ondan 3×1 Obat golongan antiemetik yang berfungsi untuk mencegah dan
mengobati mual dan muntah.
Asam tranex 3×1 Obat golongan antifibrinolitik untuk mengurangi atau menghentikan
perdarahan.
Infus Ringer 500ml/6 jam/ Ringer laktak digunakan sbg penambah cairan dan elektrolit tubuh
Laktat 30 tpm untuk mengembalikan keseimbangan cairan.
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
...................................................
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. R
No Rekam Medis : 229923
Hari Rawat ke : 1 (pertama)
Dokumentasikan hasil
pemantauan.
Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
Berikan oksigen tambahan jika
perlu
Pertahankan kepatenan jalan
nafas
Kolaborasi
DX
1. 1 okt 09.00 Observasi S:
Mengidentifikasi lokasi,
2020 Px mengatakan nyeri,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan nyeri terasa tidak
09.15 intensitas nyeri.
seperti biasanya.
Mengidentifikasi skala
nyeri. Px mengatakan terapi
Mengidentifikasi faktor relaksasi nafas dalam
yang memperberat dan
09.30 memperingan nyeri. ssangat membantu
Memonitor efek samping O:
penggunaan analgetik.
Mengidentifikasi riwayat Tanda-Tanda Vital :
11.20 alergi obat TD : 140/90 Mmhg
Memonitor ttv sebelum
dan sesudan diberikan ND : 90 x/m
obat SB: 36,5℃
Memonitor efektifitas
11.40 pemberian analgesik RR : 19x/m
Memonitor keberhasilan CRT : < 2 detik
terapi komplementeryang
12.00 PQRST :
sudah diberikan
Teraupetik P : nyeri pada perut
Memberikan teknin non
farmakologi (relaksasi Q : tertusuk –tusuk
nafas dalam). R : bagian perut
13.00
(https://ojs.fdk.ac.id/inde
x.php/Nursing/article/do hingga kedada
wnload/341/109) S : skala nyeri 7
Memberikan terapi
kompres hangat terhadap T : hilang timbul
nyeri pada abdomen Injeksi obat melalui iv
(http://ejournal.lldikti10.i
d/index.php/endurance/ar (ranitidin, ondan. Dan
ticle/download/278/448 ) asam tranex).
Memfasilitas istirahat
tidur Infus RL ( ringer
Edukasi laktat) 500ml/6 jam/
Mengajarkan teknik
nonfarmakologi 30 Tpm.
(relaksasi nafas dalam) A : masalah belum teratasi
Kolaborasi
P : lanjutkan intervensi
Berkolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgetik
2. 09.00 Observasi S:
Memonitor frekuensi,
Px mengatakan sesak.
irama, kedalaman dan
09.15 upaya napas Pasien mengatakan
Memonitor pola nafas
lemas
Memberikan terapi O2
melalui nassal canul O:
Memonitor efektifitas
Px terpasang oksigen
09.30 terap oksigen
Memonitor (+), nassal kanul 3-4
kemampuan
melepasakan oksigen rpm.
11.20 saat makan
Tanda-Tanda Vital :
Teraupetik
Mendokumentasikan TD : 140/90 Mmhg
hasil pemantauan.
ND : 90 x/m
Menyiapkan dan atur
11.40 peralatan pemberian SB: 36,5℃
oksigen
RR : 19x/m
Memberikan oksigen
12.00 tambahan jika perlu CRT : < 2 detik
Mempertahankan Injeksi obat melalui iv
kepatenan jalan nafas
Kolaborasi (ranitidin, ondan. Dan
Berkolaborasi asam tranex).
13.00 penentuan dosis
oksigen Infus RL ( ringer
laktat) 500ml/6 jam/
30 Tpm.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
3. 09.00 Observasi S:
Mengidentifikasi
Px mengatakan mual
satatus nutrisi
09.15 Mengidentifikasi dan muntah darah
kebutuhan kalori dan berwarna merah
jenis nutrien
Mengidentifikasi kehitaman.
perlunya penggunaan Px mengatakan masih
09.30 selang nasogastriktube
Memonitor asupan sedikit lemas
makanan Px mengatakan pola
Mengidentifikasi
11.20 penyebab diare makan dan mium air
Memonitor warna, putih, makan 1 sendok
volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja bubur dan minum air
Memonitor tanda dan 1-2 gelas/ hari.
11.40 gejala hypovolemia
(mukosa bibir, crt Px mengatakn buang
lambat, turgor kulit air besar menurun
12.00 turun)
Memonitor jumlah menjadi 12-13 x/hari.
pengeluaran diare O:
Teraupetik
Memberikan makanan Muntah disertai darah
13.00 tinggi kalori dan (+)
protein
Memberikan makanan Feses berwarna
tinggi serat untuk kehitaman (+)
mencegak konstipasi
Memberikan cairan Mukosa bibir kering.
oral
Memberikan cairan Tanda-Tanda Vital :
intra vena : RL
TD : 140/90 Mmhg
Edukasi
Menganjurkan posisi ND : 90 x/m
duduk, jika mampu
SB: 36,5℃
Menganjurkan porsi
makan kecil secara RR : 19x/m
bertahap CRT : < 2 detik
Kolaborasi
Berkolaborasi dengan Injeksi obat melalui iv
ahli gizi untuk (ranitidin, ondan. Dan
menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien asam tranex).
yang dibutuhkan
Infus RL ( ringer
Berkolaborasi
pemberian obat laktat) 500ml/6 jam/
motilitas 30 Tpm.
Berkolaborasi
pemberian obat A : masalah belum teratasi
pengeras feses P : lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Kozier, Erb, Berman, & Snyder. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses & Praktik (7 ed., Vol. I). Jakarta: EGC
Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Jakarta: Salemba Emban Patria.
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2017). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran.
Yudiayanta, Khoirunnisa, N., & Novitasari, R. W. (2015). Assessment Nyeri. Retrieved from
https://www.academia.edu/25452544/Teknik- Assessment_Nyeri
Wong, D. L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M. L., &Schwartz, P. (2001).
Buku Ajar Keperawatan Pediastrik. Jakarta : EGC.