Anda di halaman 1dari 2

Tugas MTU Modul 3

Poin – Poin Pemeliharaan Ayam Broiler Fase Starter

1. Pemilihan Day Old Chick (DOC)


Pemilihan bibit atau DOC Broiler yang baik dan berkualitas merupakan salah
satu kunci agar dalam berternak mendapatkan hasil yang maksimal. Bibit DOC yang
baik mempunyai kriteria sebagai berikut sehat dan aktif bergerak, tubuh yang tidak cacat
secara fisik, bulu  bersih  dan kelihatan  mengkilat, hidung  bersih, mata  tajam, paruh
dan kaki yang kuning cerah serta  lubang  kotoran (anus)  bersih, berat badan 35 – 45
gram. Kualitas DOC yang dipelihara harus yang terbaik, karena performa yang jelek
bukan saja dipengaruhi oleh faktor pemeliharaan tetapi juga oleh kualitas DOC pada saat
diterima (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006)
2. Pakan dan Minum
Pakan yang diberikan berupa pakan yang berbentuk fine crumble dengan
kandungan protein 21-24 %. Pemberian pakan bisa dilakukan dengan cara sedikit demi
sedikit. Hal ini bertujuan agar pakan yang diberikan selalu segar dan tidak kotor, dan
ayam selalu terangsang untuk selalu makan (Fadilah, 2013).
Pada 4 – 6 jam pertama sejak DOC masuk ke dalam  kandang, air minum dapat
dicampur dengan vitamin, antibiotik, atau larutan NaCl. Kebutuhan air minum
tergantung temperatur kandang dan aktivitas ayam (Rasyaf, 2012).
3. Perkandangan
Faktor yang menentukan keberhasilan usaha peternakan ayam broiler (pedaging)
adalah kandang intensif. Kandang harus dikondisikan sedemikian rupa agar mendapatkan
rasa nyaman pada ayam. Kepadatan awal untuk ayam broiler yaitu 40 – 60 ekor / m2.
Kepadatan kandang dilebarkan sedikitm demi sedikit mengikuti perkembangan ayam
dari minggu ke minggu berikutnya. Alas kandang menggunakan system “litter” atau
lantai bersekam padi. Untuk lebar dan panjang kandang mengikuti jumlah ayam dan
luasan pada kandang. (Rasyaf, 1995).
Masa brooding merupakan masa paling sensitif bagi ayam broiler (pedaging)
karena pada masa ini proses pertumbuhan ayam dimulai. Masa brooding merupakan
masa penyesuaian dimana ayam memulai hidup dengan lingkungan yang baru, masa
awal perkembangan dimana segala aspek kehidupan ayam terutama organ – organ
penting pada tubuh ayam memulai masa perkembangan yang sangat cepat, dan masa
menentukan hasil akhir yang kelak akan dicapai karena masa brooding ini merupakan
pondasi dalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging).
Pengecekan suhu di area brooding dilakukan sesering mungkin. Pengontrolan
suhu dapat dilakukan dengan memasang thermohidrometer dan pemantauan secara
visual. Pengontrolan secara visual dapat dilakukan dengan memerhatikan penyebaran
anak ayam di area brooding. Anak ayam menyebar secara merata di
area brooding merupakan kondisi yang baik karena suhu yang ada di
area brooding sesuai dengan yang dibutuhkan anak ayam. Apabila anak ayam berkumpul
di sekitar pemanas tandanya suhu kurang panas, sebaliknya apabila anak ayam menjauhi
pemanas menunjukkan suhu brooder terlalu panas (Nova et al., 2014).
Chick guard (lingkaran pembatas) dapat dipindahkan setiap 2 hari sekali untuk
memperluas area brooding sesuai dengan kebutuhan dan pertumbuhan ayam.
Area brooding yang dilengkapi dengan brooder dan dibatasi oleh chick guard bermanfaat
untuk menghemat 1/3 bahan bakar brooder dan untuk membatasi gerak ayam. Dengan
demikian, energi yang dikonsumsi oleh ayam benar – benar dapat digunakan untuk
pertumbuhan ayam dan tidak terbuang menjadi energi untuk bergerak yang berlebihan.
(Nova et al., 2014).
4. Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit adalah segala aktivitas yang dapat mencegah serangan
penyakit pada ayam dan peternakan. (Rasyaf, 2009). Secara garis besar program
pencegahan penyakit pada ternak ayam broiler dibagi menjadi tiga golongan yakni
program sanitasi, program vaksinasi dan pengobatan penyakit. (Narantaka, 2012).
Sanitasi merupakan suatu kegiatan pencegahan penyakit yang dilakukan dengan
cara menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang, peralatan kandang, pengelola
kandang, serta orang dan kendaraan yang keluar masuk komplek perkandangan.
(Suprijatn dkk, 2005). Sanitasi harus dilakukan secara teratur untuk mencegah timbulnya
penyakit. Selain memperhatikan kebersihan lingkungan, pemberian vaksin dan obat –
obatan juga sangat diperlukan menunjang kesehatan ayam yang dipelihara.
Vaksinasi adalah usaha memasukkan vaksin kedalam tubuh ternak untuk
melindungi ternak dari serangan penyakit tertentu. Vaksinasi ditujukan untuk
merangsang pembentukan zat kebal yang sesuai dengan jenis vaksinnya. (Tamalluddin,
2015). Walaupun vaksinasi telah dilakukan, tetap perlu diingat bahwa proses seleksi
dan culling harus dilakukan sejak dini disertai penerapan biosecurity yang ketat dan
melaksanakan prinsip – prinsip pencegahan penyakit secara konsisten. Vaksinasi untuk
mencegah penyakit terutama yang berasal dari virus seperti Newcastle Disease (ND),
Gumboro, Infectious Bronchitis (IB), Avian Influenza (AI). Hal ini sesuai dengan
pendapat Murtidjo (1992) yang menyatakan bahwa vaksin yang biasa digunakan selama
pemeliharaan ayam broiler yaitu vaksin Newcastle Disease (ND) dan gumboro.

Alfian Adhi Nugraga


2050500007

Anda mungkin juga menyukai