Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM VIROLOGI

VAKSINASI NEWCASTLE DISEASE (ND)

Oleh:

Diah Ayu Utami

181810401046

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2021
PEMBAHASAN
Vaksinasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peternak
untuk menjaga imunitas ayam yang diternak sehingga terhindar dari berbagai
penyakit. Vaksinasi yang dilakukan adalah vaksinasi ND (Newcastle Disease)
atau biasa disebut dengan penyakit tetelo yang merupakan penyakit yang
menyerang saluran pernafasan dan pencernaan ungags. Penyakit ini disebabkan
oleh Avian paramyxovirus yang termasuk dalam RNA virus (Wibowo, et. al.,
2017).
Vaksinasi dilakukan dengan cara meneteskan vaksin di daerah mata
atau hidung ayam yang sehat saat usia DOC (4 hari). Usia ini merupakan usia
yang paling efektif karena pada usia tersebut ayam tergolong lemah dan mudah
terserang penyakit. Hal ini menyebabkan ayam membutuhkan vaksin untuk
mencegah penyakit. Cara vaksinasi yaitu diawali dengan membuat suatu
pembatas untuk memisahkan ayam yang sudah divaksin dengan ayam yang
belum divaksin. Selanjutnya disiapkan vaksin dengan melarutkan dan
mencampurkan vaksin yang akan digunakan. Jika pelarutan sudah selesai, proses
vaksin dapat dilakukan dengan cara tetes mata dan penyuntikan di bagian leher
ayam. Ayam yang sudah divaksin kemudian dipindahkan ke tempat atau
pembatas yang lain.
Vaksin ND pada awalnya berbentuk serbuk yang dilarutkan dengan
pelarut sehingga dapat diteteskan di mata ayam. Pelarut yang digunakan untuk
pelarut vaksin dinamakan dengan larutan dapar (buffer) (Ariyadi, B., et. al.,
2020). Vaksin juga harus disimpan dalam keadaan dingin untuk menjaga
kandungan vaksin (agar tidak rusak) dan aman untuk diteteskan ke mata ayam.
Vaksin ND yang cara pengaplikasiannya dengan penetesan di bagian
mata tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan makan dan minum oleh ayam.
Hal ini tidak mengharuskan ayam untuk berpuasa selama beberapa waktu
terlebih dahulu sebelum dilakukan vaksin. Vaksin juga tidak hanya dilakukan
satu kali saja, namun dilakukan pengulangan yang disebut dengan booster.
Pengulangan dilakukan sekitar 15 hari hingga 2 bulan lamanya setelah dilakukan
vaksin pertama. . Booster merupakan suatu pengulangan vaksin yang dilakukan
setelah pemberian vaksin dengan jarak beberapa hari yang bertujuan untuk
memberikan titer antibodi yang lebih baik pada ayam (Hewajuli dan
Dharmayanti, 2015).
Vaksin yang berkembang di Indonesia tidak hanya ND saja, namun juga
terdapat jenis vaksin yang lain antara lain IB, AI, GUMBORO, FOC, KORISA,
dan SAS. Vaksin yang dilakukan bersamaan dengan ND adalah GUMBORO,
AI (Avian Influenza), dan IB (Infectious Bronchitis). Vaksin yang diteteskan
berupa ND dan IB, sedangkan yang disuntikkan adalah ND, GUMBORO, dan
AI.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyadi, B., et. al. 2020. Pengaruh Pembatasan Pakan dengan Cara Pemuasan Satu
Kali Seminggu terhadap Performa Produksi Ayam Broiler. Prosiding
Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan VII-Webinar. 328 – 336.
Herwajuli, D. A. dan N. L. P. I. Dharmayanti. 2015. Peran Sistem Kekebalan Non-
spesifik dan Spesifik pada Unggas terhadap Newcastle Disease.
WARTAZOA. 25(3): 135 – 146.
Wibowo, S. E., M. H. Wibowo, dan B. Sutrisno. 2017. Penentuan Patogenisitas
Molekuler Virus Newcastle Disease yang Diisolasi dari Ayam Komersial
Tahun 2013-2016.

Anda mungkin juga menyukai