JUDUL PROGRAM
Aplikasi Preventif Bakteri Probiotik pada Burung Unta (Struthio camelus)
sebagai Penangkal Newcastle Disease
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Andrea Puput Handayani
135130100111015
Dyasti Arda Primastia
135130100111019
Samuel Halomoan
135090101111005
Margareth Rika
135090100111016
Julian Mantara
145130101111026
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2014
Diusulkan oleh :
Andrea Puput Handayani
135130100111015
Dyasti Arda Primastia
135130100111019
Samuel Halomoan
135090101111005
Margareth Rika
135090100111016
Julian Mantara
145130101111026
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2014
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
RINGKASAN...................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan............................................................................ 2
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Newcastle Disease....................................................................................... 3
2.2 Burung Unta (Camelus struthio)................................................................. 3
2.3 Probiotik...................................................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian................................................................................. 5
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................... 5
3.3 Sampel Penelitian....................................................................................... 5
3.4 Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................... 5
3.5 Prosedur Penelitia....................................................................................... 6
3.5.1 Persiapan Hewan Coba Ayam (Gallus gallus domesticus).............. 6
3.5.2 Isolasi Bakteri dari Feses Burung Unta (Struthio camelus)............. 6
3.5.3 Karakterisasi Bakteri Asam Laktat.................................................. 7
3.5.4 Pembuatan Hewan Model Terkena ND........................................... 7
3.5.5 Pengaplikasian Bakteri Probiotik sebagai Pengangkal ND............. 7
3.5.6 Pengamatan Pasca Pengaplikasian Bakteri Probiotik sebagai
Penangkal ND ................................................................................. 7
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10
LAMPIRAN......................................................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Burung Unta........................................................................................... 4
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
Tabel 2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9
Ringkasan
Burung Unta (Camelus struthio) adalah bangsa burung terbesar yang
masih hidup di dunia dan tidak memiliki kemampuan untuk terbang. Burung unta
dapat terserang berbagai penyakit, salah satunya terserang virus ND. Burung unta
menjadi perhatian terhadap virus ND sejak mulai dimanfaatkan sebagi salah satu
komuditi. Newcastle Disease atau tetelo unggas disebabkan oleh virus Avian
paramyxovirus-1 yang merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian
pemerintah sehingga diklasifikasikan dalam penyakit yang harus harus
dilaporkan. Probiotik merupakan mikroorganisme yang bersifat non patogen, yang
bekerja memproduksi bahan-bahan anti-mikrobial, berkompetisi dengan bakteri
patogen untuk adhesi pada reseptor, dan zat makanan, serta menstimulis imunitas.
Penelitian ini bertujuan melihat aktivitas pemberian bakteri probiotik terhadap
pencegahan penyakit Newcastle yang diisolasi dari feses burung unta. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental dan rancangan penelitian yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilakukan pada hewan coba yaitu
ayam (Gallus gallus domesticus) usia 3 minggu sebanyak 20 ekor dengan berat
badan mencapai 1 kilogram dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dan 4
ulangan. Kelompok A (ayam sebagai kontrol negatif), kelompok B (ayam sebagai
kontrol positif diberi virus ND), kelompok C (ayam terinfeksi ND diberikan terapi
probiotik 0,5 ml), kelompok D (ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1
ml), dan kelompok E (ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1,5 ml).
Pembuatan infeksi virus ND pada ayam dilakukan dengan cara inokulasi virus ND
dengan titer virus 106 HA unit sebanyak 0,5 cc melalui tetes hidung. Calon bakteri
probiotik diisolasi dari feses burung unta yang dikoleksi dari colon dan dilakukan
pengkarakterisasian Bakteri Asam Laktat (BAL). Pemberian terapi dengan cara
oral menggunakan sonde lambung 2 kali sehari. Pengamatan dilakukan dengan
cara melihat titer antibodi melalui uji HA dan HI.
Kata Kunci : Camelus struthio, Newcastle Disease, Avian paramyxovirus-1,
Gallus gallus domesticus, Probiotik
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burung unta (Struthio camelus) adalah bangsa burung terbesar yang masih
hidup di dunia dan tidak memiliki kemampuan untuk terbang. Pada Burung Unta
dewasa berat dapat mencapai antara 150 - 200 kg dengan tinggi sekitar 2 - 3 m
(Ketaren, 1999). Dewasa ini, burung Unta menjadi salah satu komuditi yang
dimanfaatkan telur, daging, bulu dan kulit sebagai hasil utamanya (Moore, 2014).
Burung unta dapat terserang berbagai penyakit, salah satunya terserang
virus ND (Darminto, 1997). Burung unta menjadi perhatian terhadap virus ND
sejak mulai dimanfaatkan sebagi salah satu komuditi. Penelitian membuktikan
bahwa burung unta lebih rentan terkena ND dibandingkan flu burung (Avian
influenza) (Parede, 2011).
Newcastle Disease atau tetelo unggas disebabkan oleh virus Avian
paramyxovirus-1 yang merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian
pemerintah. Hal ini dikarenakan Newcastle disease dilaporkan sebagai penyakit
endemis yang terjadi di beberapa negara di dunia. Penyakit ini menyebabkan
kerugian yang sangat signifikan terhadap perekonomian perunggasan (Hewajuli,
2011). Menurut World Organization for Animal Health (OIE), penyakit ini
diklasifikasikan dalam penyakit yang harus harus dilaporkan (Jaganathan et al.,
2015). Cara penularan lewat kontak dan benda-benda yang terkontaminasi berak
dan cairan radang penderita. Rute infeksi utama masuk melalui saluran nafas
(Parede, 2011).
Pencegahan ND biasanya dengan pemberian vaksin. Pemberian vaksin
masih tidak mencegah sepenuhnya terhadap penyakit ini karena kemungkinan
adanya perbedaan isolat lapangan dengan isolat untuk pembuatan vaksin.
Biasanya, pemberian vaksin dilakukan secara berkala. Fungsi pemberian vaksin
untuk menambah kekebalan tubuh dan memproteksi adanya agen asing. Sebuah
penelitian membuktikan bahwa, probiotik mampu meningkatkan respon IgA
dalam usus makhluk hidup sebagai pertahanan tubuh (Wresdiyati, 2013).
Probiotik merupakan mikroorganisme yang bersifat non patogen, yang jika
dikonsumsi memberikan pengaruh positif terhadap tubuh (Yulinery, 2006).
Berdasarkan hal tersebut, dirasakan perlu adanya alternatif pencegahan
penyebaran virus ND menggunakan bakteri probiotik untuk menambah ketahanan
tubuh. Sehingga, tujuan dari penelitian ini untuk melihat aktivitas pemberian
bakteri probiotik terhadap pencegahan penyakit Newcastle yang diisolasi dari
feses burung unta.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah dari program
kreatifitas penelitian yang kami buat ini, yaitu apakah pemberian calon bakteri
2
1
probiotik yang diisolasi dari feses burung unta dapat menjadi alternatif
pencegahan penyakit Newcastle.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari program kreatifitas karsa cipta ini, yaitu :
1. Memperoleh bakteri asam laktat dari burung unta sebagai calon probiotik.
2. Karakterisasi bakteri asam laktat sebagai calon probiotik.
3. Mengetahui daya hambat pertumbuhan virus ND setelah pemberian
probiotik.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreatifitas penelitian ini, adalah :
1. Publikasi ilmiah.
2. Draf paten.
1.5 Manfaat program
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam program kreatifitas penelitian
ini, yaitu hasil penelitian digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap
calon bakteri probiotik yang ditemukan dari feses burung unta sebagai probiotik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Newcastle Disease
Newcastle Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang
sangat menular pada unggas (Jaganathan et al., 2015) . Penyakit ini sering disebut
penyakit tetelo unggas yang disebabkan oleh infeksi virus Avian paramyxovirus-1
yang diklasifikasikan dalam golongan genus Avulavirus dan famili
Paramyxoviridae. Virus ini berbentuk pleomorfik, sebagian besar berbentuk bulat
kasar dengan diameter 100 500 nm tetapi juga ditemukan dalam bentuk filamen
dengan diameter 100 nm. Panjang virus paramyxovirus terlihat bervariasi. Genom
virus ND bersifat single-stranded (ss), berpolaritas RNA negatif dengan panjang
genom 15,186 nukleotida dan tidak bersegmen. Genom virus ini mempunyai 6
protein utama yang menyusunnya yaitu Nucleocapsid protein (N), Phosphoprotein
(P), Matrix protein (M), Fusion protein (F), Hemagglutinin-neuraminidase protein
(HN) dan Large polymerase protein (L) (Hewajuli, 2011).
Menurut Parede (2011), Avian paramyxovirus-1 memiliki sifat keganasan
berbeda-beda dalam menimbulkan kerusakan organ: amat ganas (velogenik),
ganas (mesogenik), dan kurang / tidak ganas (lentogenik). Avian paramyxovirus-1
lentogenik strain B1 dan La Sota sering digunakan sebagai biang vaksin guna
mencegah timbulnya penyakit ND oleh infeksi virus velogenic dan mesogenik.
Cara penularan lewat kontak dan benda-benda yang terkontaminasi feses dan
cairan radang penderita. Rute infeksi utama masuk melalui saluran nafas. Gejala
klinis terserang ND tipe ganas atau amat ganas dapat menimbulkan gangguan
pernafasan, bengkak muka sekitar mata, diarrhea, dan gejala syaraf. Semua jenis
unggas lokal dapat terserang ND, sedangkan unggas air dan burung liar dapat
menjadi resevoir.
2.2 Burung Unta (Struthio camelus)
Burung unta (Struthio camelus) atau yang dikenal dengan Ostrick
merupakan burung terbesar didunia yang saat ini masih hidup. Burung unta yang
sudah punah maupun yang masih hidup berasal dari benua Afrika. Burung unta
tersebut digolongkan ke dalam ordo Sruthioniformes dan termasuk species
Struthio camelus. Species ini memiliki enam sub species, satu diantaranya telah
punah pada tahun 1914 yaitu Struthio camelus syriacus yang berasal dari gurun
pasir Siria . Sedangkan lima sub spesies lainnya berkembang di habitat asalnya di
berbagai negara Afrika dan beberapa negara di luar Afrika seperti Amerika,
Australia, Eropa dan negara-negara Asia seperti Indonesia. Diperkirakan hanya 4
sub spesies dari Burung unta yang masih hidup (Ketaren, 1999).
Burung unta mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1996.
Walaupun dikenal sebagai komoditas ternak yang baru, populasinya berkembang
dengan pesat di Indonesia. Diperkirakan populasi burung unta saat ini sudah
4
mendekati 10.000 ekor. Kecepatan perkembangan populasi tersebut diduga karena
kemampuan reproduksi buning Unta serta daya tarik produk yang dihasilkannya
seperti daging kulit dam bulu ( Ketaren, 1999).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan rancangan
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisa data
dilakukan dengan one way ANOVA = 0,05%.
Estimasi besar sampel dihitung berdasarkan rumus: (Kusriningrum, 2008).
P(n-1) 15
Keterangan :
5(n-1) 15
p = jumlah kelompok perlakuan
5n-4 15
n = jumlah ulangan yang diperlukan
5n
19,75
N
4
Berdasarkan perhitungan diatas, maka untuk 5 macam kelompok
perlakuaan diperlukan jumlah ulangan paling sedikit 4 kali dalam setiap
kelompok, sehingga dibutuhkan 20 ekor hewan coba. Pelaksanaan dilakukan
dengan mengisolasi feses dari colon burung unta dan melakukan identifikasi
bakteri. Pengumpulan data dan analisa hasil, akan dilaksanakan evaluasi terhadap
percobaan yang dihasilkan, dimana data yang didapat di analisa dan dilakukan
penarikan kesimpulan serta melakukan penyusunan laporan kegiatan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penelitian di
laboratorium berlangsung selama 5 bulan mulai bulan Februari Juli 2016.
3.3 Sampel Penelitian
Hewan coba yang digunakan yaitu ayam (Gallus gallus domesticus) usia
3 minggu sebanyak 20 ekor dengan berat badan mencapai 1 kilogram dibagi
secara acak menjadi 5 kelompok dan 4 ulangan. Kelompok A (ayam sebagai
kontrol negatif), kelompok B (ayam sebagai kontrol positif diberi virus ND),
kelompok C (ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 0,5 ml), kelompok D
(ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1 ml), dan kelompok E (ayam
terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1,5 ml).
3.4 Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : botol kaca
steril, botol kecil 3 ml, cotton swab, cawan petri, tabung polypropilen,tabung
reaksi, tabung durham, backer glass, tabung elemeyer, laminar air flow (LAF),
inkubator, mikroskop cahaya, foto digital mikroskopik, obyek glass, cover glass,
anerobic jar, eppendof, autoclave, refrigerator, spektofotometer, sentrifugasi,
6
gelas ukur, pengaduk kaca, mikropipet, blue tip, ose, sonde lambung, tusuk gigi,
bunsen, vortex, ice box, ice pack, timbangan, alumunium foil, plastikwrap,
Ultrasonic clearer, timer, shaker, elektroforensis chamber, dan kandang ayam.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : feses burung unta,
larutan pengencer Peptone, aquades, alkohol 70 %, H2O2 3 %, KOH 3 %,
Oksidase kit, NaCl 6,5 %, 10 %, 18 %, pewarna gram, pewarna spora, cairan
empedu (Ox gall) 0,3 %, HCl, NaOH, Gel Polyacrylamide, inhibitor protease 1
mM PSMF, cell-lyticB-II-Bacterial solution 0,3 % Tris, 1,44 % glycine, 0,1 %
SDS, media MRS Agar (MRSA), media NA, media starch agar, media
sulfatiIndole Motility, media tryptone broth, reagen kovacs, larutan iodium,
general anaerobic kit, gliserol 60 %, spirtus, paraffin cair, 50 % methanol, 10 %
acetic acid, feses burung unta, ayam (Gallus gallus domesticus), pakan ayam, dan
air minum.
3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Persiapan Hewan Coba Ayam (Gallus gallus domesticus)
Pada tahap persiapan , hewan coba ayam (Gallus gallus domesticus), umur
3 minggu, sehat dengan berat tubuh sekitar 1 kilo gram, pakan dan minum yang
disediakan secara ad libitum selama 5 bulan. Ayam (Gallus gallus domesticus)
yang disediakan berjumlah 20 ekor, dimana 18 ekor ayam diberikan perlakuan
dan 2 ekor ayam sebagai kontrol. Ayam diadaptasikan selama 1 minggu.
3.5.2 Isolasi Bakteri dari Feses Burung Unta (Struthio camelus)
Sampel feses burung Unta (Struthio camelus) sebanyak 1 gram dikoleksi
dari tractusdigestivus bagian rectum secara aseptis dan dimasukkan ke dalam
botol steril pada suhu 5oC. Sampel telah dikoleksi dilakukan pengenceran secara
berseri (10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6) menggunakan pepton water steril.
Hasil pengenceran 10-2, 10-4, dan 10-6 ditanam menggunakan metode pour plate
pada media selektif MRSA, diikubasi secara anerobic dalam 5 % CO2 pada suhu
37oC selama 48 jam. Hasil koloni yang tumbuh dilakukan perhitungan koloni
serta pengamatan morfologi koloni. Pemurnian bakteri dengan menggunakan
teknik penggoresan kuadran pada media MRSA diinkubasikan pada suhu 37oC
selama 48 jam. Target pemurnian adalah koloni yang memiliki morfologi koloni
yang berbeda, bersifat katalase negatif dan termasuk kedalam bakteri Gram
positif. Kemudian, dipilih 3 jenis koloni dominan untuk dilakukan karakterisasi
koloni dan bakteri. Setiap koloni dibuat triplo sehingga diperoleh 54 isolat yang
berasal dari burung unta A, burung unta B, dan burung unta C. Hasil pemurnian
ditumbuhkan pada agar miring media MRSA, diinkubasi pada suhu 37oC selama
48 jam dan disimpan pada suhu -20oC sebagai stock culture. Penyimpanan isolat
murni bakteri dengan penambahan gliserol 60 % dengan perbandingan 1:1 pada
suhu -80oC. Metode mikrobioligi isolasi bakteri yang dilakukan sesuai Standar
Nasional Indonesia (SNI) ISO 6887-1: 2012 (Putri, 2012).
Rancangan Penelitian
Gram ( + )
Katalase ( - )
Morfologi
Fisiologi
Biokimia
Tahan Asam
Lambung
(pH 2,5)
Tahan
Garam
Empedu
(Oxygall
0,3%)
Analisa
Hasil
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No.
Jenis Pengeluaran
1 Peralatan penunjang,
2 Bahan habis pakai
3 Perjalanan survey
4 Lain-lain :
Jumlah
4.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan
I. Persiapan
1.1 Persiapan Tempat
1.2 Observasi dan
Pembelian Alat
dan Bahan
II. Pelaksanaan
2.1 Koleksi Sampel
Feses
2.2 Pengidentifikasian
Bakteri
2.3 Pemberian Virus
ND pada hewan
percobaan
2.4 Pemberian Koleksi
Sampel Probiotik
III. Pengumpulan
Data dan Evaluasi
Hasil
3.1 Evaluasi Hasil
3.2 Pengumpulan Data
3.3 Analisa dan
Pengolahan Data
3.4 Penarikan
kesimpulan dan
penyusunan laporan
Biaya (Rp.)
4.050.000
4.850.000
1.300.000
2.050.000
12.250.000,00
Bulan Ke1
2
3
4
5
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
KeKeKeKeKe1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10
DAFTAR PUSTAKA
Barrow, G.I. and Feltham. 1993. Cowan and Steels Manual for the Identification
of Medical Bacteria. 3rd ed. Cambridge University Press. Great Britain
Darminto, dan Sjamsul H. 1997. Mengenal Penyakit-Penyakit Menular Penting
pada Burung Unta (Struthio camelus). Wartazoa Vol 7 No. 1. Hal : 22-32
Djunaedi, Djoni. 2007. Pengaruh Probiotik pada Respon Imun. Jurnal
Kedokteran. 23 (1) : 22-37.
Gugolek., Lorek., and Rotkiewicz. 2004. Effect of Probiotic Bacteria Isolated
From alergian Arid Zone: RawGoats Milk. African J. Biotech., 49, 377-381.
Halim, C.N., Elok, Z. 2013. Studi Kemampuan Probiotik Isolat Bakteri Asam
Laktat Penghasil Eksopolisakarida Tinggi Asal Sawi Asin (Brassica Juncea).
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No.1 :129-137.
Hewajuli, D.A dan N.L.P.I Dharmayanti. 2011. Patogenitas Virus Newcastle
Disease pada Ayam. WARTAZOA Vol. 21 No. 2. Hal : 72-80.
Jaganathan et al., 2015. Observation of Risk Factors, Clinical Manifestations and
Genetic Characterization of Recent Newcastle Disease Virus Outbreak in West
Malaysia. BMC Veterinary Research (2015) 11:219
Ketaren, P.P. 1999. Burung Unta sebagai Komoditas Harapan : Klasifikasi dan
Keunggulan Biologis Burung Unta (Struthio camelus). WARTAZOA Vol. 8 No.
I. Hal : 9-14.
Kusriningrum. 2008. Perancangan Percobaan. Surabaya : Universitas Airlangga
Press.
Madigan, M.T., J.M. Martinko, dan J.Parker. 2003. Brock Biology of
Microorganism Pearson Education. Inc. New Jersey. Hal. 79-80.
Moore, C., Graema S.C., Jasper, P. dan John, G. 2014. Tracking Socioeconomic
Vulnerability Using Network Analysis: Insights from an Avian Influenza
Outbreak in an Ostrich Production Network. Plos One Vol. 9. Hal : 1-12.
Parede, L., D. Zainuddin, dan H Huminto. 2011. Penyakit Menular pada
Intensifikasi Unggas Lokal dan Cara Penanggulangannya. Lokakarya Nasional
Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Indonesia. Hal : 314-319.
Putri, I.P.M. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Feses
Orangutan (Pongo pygmaeus) sebabgai Kandidat Probiotik. Universitas
Brawijaya.
Wresdiyati, T., Yeni, S., Sri, R.M., Irma, I.A., dan Made, A. 2013. Probiotik
Lokal Meningkatkan Kandungan IgA Usus Halus Tikus yang Diinfeksi
Enteropathogenic E. Coli (Epec): Studi Imunohistokimia. Jurnal Kedokteran
Hewan. ISSN :1978- 225X. 109-115.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pimbimbing
12
13
2. Anggota 1
14
3. Anggota 2
15
4. Anggota 3
16
17
5. Anggota 4
18
6. Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
2. NIP
3. NIDN
4. Tanggal Lahir
5. Pangkat/Golongan
6. Jabatan
7. Instansi
8.
Alamat Rumah
9.
Tlp/HP/email
B. Riwayat Pendidikan:
No. JenisPendidikan
/ Gelar
1.
S1-Sarjana
Kedokteran
Hewan
2.
ProfesiDokterHewan
3.
S2-Megister
Pertanian
4.
S3-Doktor
Tempat / Universitas
Tahun
Fak. Kedokteran
Hewan Universitas
Gadjah Mada
Fak. Kedokteran
Hewan Universitas
Gadjah Mada
Fak. Kedokteran
Hewan Universitas
Gadjah Mada
Fak. Kedokteran
Universitas Brawijaya
1986
Kedokteran
Hewan
1987
Kedokteran
Hewan
1995
Sains Veteriner
2008
Biomedik
Kedokteran
C. Pengalaman Penelitian:
No Judul Penelitian
.
1.
Antibodi Monoklonal terhadap Outer Membrane
Protein Pasteurella multocida Isolat Dompu
2.
Deteksi Antigen Protektif menggunakan Antibodi
Monoklonal
3.
Protein Adhesin 32 kDa Helicobacter pylori Isolat
Malang, Sifat Imunogenisitasnya dan Reaksi
Silangnya Dengan Patogen Enterik
Bidang Ilmu
Keterangan
Tesis S2
Penelitian Dosen
Muda
IPTEKDOK
19
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
20
19.
20.
21.
22.
23.
3.
Jurnal
Kedokteran
Brawijaya
Penulis
pertama
Majalah
Kesehatan
Fakultas
Hasil
penelitian
Hasil
penelitian
DPP-PKHUB
Dana Mandiri
Dana Mandiri
Penelitian
Unggulan PT 2
tahun
Penelitia
Unggulan PT
masihberjalan
Volume/
Nomor
Identifikasi Protein
Vol.
Imunogenik
XXIII,
Chlamydia pneumonia No.2
terhadap Serum
Penderita Infark
Miokard Akut
Diet Aterogenik pada Vol.
Tikus Putih (Rattus
XXII,
novergicus strain
No. 1
Wistar) sebagai Model
Hewan Aterosklerosis
Perbandingan Daya
Vol. 2,
Antifungal Dekok
No. 2
Sirih Segar (Piper
Judul
Bulan/
Tahun
Agustus
2004
April 2006
Desember
2007
21
Kedokteran
UB
Penulis
pertama
4.
Jurnal
Kedokteran
YARSI
Penulis
pertama
Hasil
penelitian
5.
The
Official
Journal of
The World
Heart
Federation
http://www.
elsevier.co
m/locate/pr
econ
www.scopu
s.com
Penulis
pertama
Journal of
Biological
Research
Penulispert
ama
Hasil
penelitian
6.
Hasil
penelitian
Vol. 15,
N0. 1
1 Januari
April 2007
Vol. 4
Suplle. 1
May 2009
22
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2008
Jakarta
2008
Lab. Sentral
Ilmu Hayati
UB Malang
2009
Kyoto,
Jepang
2009
FK UGM,
Yogyakarta
2009
Jakarta
2009
LSIH UB
Malang
2009
FKH Unair,
Surabaya
2010
FKH IPB,
Bogor
2010
Jakarta
2010
23
12.
13.
14.
15.
16.
Buku
No.
1.
Judul
Dasar-Dasar Bakteriologi Medik
Penulis
Tim Pengajar
Mikrobiolog iFakultas
Kedokteran UB
Tahun
2003 s/d
sekarang
24
25
Justifikasi
Pemakaian
Tempat Sampel
Kultur bakteri
5 buah
5 buah
Perlakuan uji
1 set
Perlakuan uji
Perlakuan uji
Pengukuran
waktu
Perlakuan uji
Wadah larutan
Melihat mikros
bakteri
Perlakuan uji
Pengaduk
Pengukur bahan
Homogenisator
Streak bakteri
Wadah virus
Wadah larutan
Sterilisasi
Pendingin
Tempat hewan
coba
Transfer larutan
Penanaman
bakteri agar
steril
Transfer
larutan
Inkubasi
bakteri
melihat mikros
bakteri
wadah kultur
bakteri
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
30.000
40.000
Jumlah
(Rp
150.000
200.000
350.000
350.000
8 buah
5 buah
25.000
10.000
200.000
50.000
1 buah
50.000
50.000
4 buah
10 buah
25.000
50.000
100.000
500.000
1 box
30.000
30.000
2 pack
1 buah
2 buah
2 buah
5 buah
1 buah
25 buah
5 buah
10 buah
10.000
50.000
125.000
25.000
5.000
150.000
1000
20.000
10.000
20.000
50.000
250.000
50.000
25.000
150.000
25.000
100.000
100.000
1 buah
200.000
200.000
25.000
100.000
5 bulan
200.000
200.000
1 pack
50.000
50.000
5 bulan
200.000
200.000
5 bulan
200.000
200.000
5 bulan
100.000
100.000
26
Autoclave (Sewa
Lab)
Refrigerator (Sewa
Lab)
Spektofotometer
(Sewa Lab)
Sentrifugasi (Sewa
Lab)
sterilisator alat
penyimpanan
kultur bakteri
alat pengukur
parameter
alat pengukur
parameter
5 bulan
200.000
200.000
5 bulan
200.000
200.000
5 bulan
100.000
100.000
5 bulan
100.000
100.000
4.050.000
Kuantitas
2 botol
5 liter
2 botol
2 botol
2 botol
1 paket
1 gulung
1 pack
1 pack
1 pack
2 botol
2 botol
2 botol
1 botol
1 botol
Harga
Jumlah
Satuan (Rp) (Rp)
25.000
50.000
10.000
50.000
25.000
50.000
75.000
150.000
75.000
150.000
300.000
300.000
50.000
50.000
20.000
20.000
20.000
20.000
10.000
10.000
25.000
50.000
25.000
50.000
25.000
50.000
50.000
100.000
100.000
100.000
2 botol
50.000
100.000
2 botol
2 botol
25.000
25.000
50.000
50.000
1 buah
75.000
75.000
1 botol
100.000
100.000
1 botol
125.000
125.000
1 botol
50.000
50.000
27
SDS 0,1 %
MRSA
Media NA
Media starch agar
Media sulfati
Indole Motility
Media tryptone
broth
Reagen kovacs
Larutan iodium
Gliserol 60%
Larutan
Media kultur
Media kultur
Media kultur
2 botol
5 buah
5 buah
5 buah
25.000
50.000
40.000
40.000
50.000
250.000
200.000
200.000
Media kultur
5 buah
40.000
200.000
Media kultur
5 buah
30.000
150.000
Pereaksi
Larutan
larutan uji
2 botol
2 botol
2 botol
50.000
25.000
75.000
100.000
50.000
150.000
Ayam
Hewan coba
Bahan
penelitian
Pengembangbia
kan virus
35 ekor
35.000
875.000
1 set
500.000
500.000
3 rak
125.000
375.000
4.850.000
Virus ND
Telur ayam
berembrio
3. Perjalanan survey
Justifikasi
Material
Perjalanan
Malang-sekitar
Survey
dan
Malang-Surabaya pembelian alat
dan bahan
Pengambilan
Malang-Pasuruan
sampel feses
Kuantitas
10 kali
Harga
Jumlah
Satuan (Rp) (Rp)
50.000
500.000
1 kali
300.000
300.000
2 kali
250.000
500.000
1.300.000
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
1.000.000
1.000.000
2 kali
200.000
200.000
3 kali
50.000
150.000
5 bulan
500.000
500.000
1 set
200.000
200.000
4. Lain-lain
Material
Sewa
Laboratorium
Masuk TSI
Laporan
Dokumentasi
Atk
Justifikasi
Perjalanan
Tempat
penelitian
Pengambilan
sampel feses
Pembuatan hasil
Sewa kamera,
foto kegiatan
Untuk
pelaporan
Kuantitas
1 tempat
28
evaluasi dan
pencatanan
hasil penelitian
SUB TOTAL (Rp)
2.050.000
29
Nama / NIM
Program
Studi
1 Andrea
Puput Pend.
Handayani
/ Dokter
135130100111015 Hewan
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Dokter
Hewan
18
2 Dyasti
Arda Pend.
Primastia
/ Dokter
135130100111019 Hewan
Dokter
Hewan
18
3 Samuel Halomoan
/
135090101111005
Biologi
IPA
18
4 Margareth Rika /
135090100111016
Biologi
IPA
18
Uraian Tugas
- Ketua Tim
- Mempersiapkan
semua kebutuhan
penelitian
- Mengkoordinir
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Menyusun
rancangan dan
hasil akhir luaran
penelitian
- Menyusun
laporan
- Anggota 1
- Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Melakukan
analisis data
- Menyusun
laporan bersama
tim
- Anggota 2
- Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Mengumpulkan
data
- Menyusun
laporan bersama
tim
- Anggota 3
- Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Melakukan
analisis data
- Menyusun
30
Julian Mantara /
145130101111026
Pend.
Dokter
Hewan
Dokter
Hewan
18
laporan bersama
tim
Anggota 4
Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
Melakukan
analisis data
Menyusun
laporan bersama
tim
31