Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Aplikasi Preventif Bakteri Probiotik pada Burung Unta (Struthio camelus)
sebagai Penangkal Newcastle Disease
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Andrea Puput Handayani
135130100111015
Dyasti Arda Primastia
135130100111019
Samuel Halomoan
135090101111005
Margareth Rika
135090100111016
Julian Mantara
145130101111026

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2014

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
Aplikasi Preventif Bakteri Probiotik pada Burung Unta (Struthio camelus)
sebagai Penangkal Newcastle Disease
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Andrea Puput Handayani
135130100111015
Dyasti Arda Primastia
135130100111019
Samuel Halomoan
135090101111005
Margareth Rika
135090100111016
Julian Mantara
145130101111026

Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
RINGKASAN...................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan............................................................................ 2
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Newcastle Disease....................................................................................... 3
2.2 Burung Unta (Camelus struthio)................................................................. 3
2.3 Probiotik...................................................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian................................................................................. 5
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................... 5
3.3 Sampel Penelitian....................................................................................... 5
3.4 Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................... 5
3.5 Prosedur Penelitia....................................................................................... 6
3.5.1 Persiapan Hewan Coba Ayam (Gallus gallus domesticus).............. 6
3.5.2 Isolasi Bakteri dari Feses Burung Unta (Struthio camelus)............. 6
3.5.3 Karakterisasi Bakteri Asam Laktat.................................................. 7
3.5.4 Pembuatan Hewan Model Terkena ND........................................... 7
3.5.5 Pengaplikasian Bakteri Probiotik sebagai Pengangkal ND............. 7
3.5.6 Pengamatan Pasca Pengaplikasian Bakteri Probiotik sebagai
Penangkal ND ................................................................................. 7
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10
LAMPIRAN......................................................................................................... 11

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Burung Unta........................................................................................... 4

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
Tabel 2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9

Ringkasan
Burung Unta (Camelus struthio) adalah bangsa burung terbesar yang
masih hidup di dunia dan tidak memiliki kemampuan untuk terbang. Burung unta
dapat terserang berbagai penyakit, salah satunya terserang virus ND. Burung unta
menjadi perhatian terhadap virus ND sejak mulai dimanfaatkan sebagi salah satu
komuditi. Newcastle Disease atau tetelo unggas disebabkan oleh virus Avian
paramyxovirus-1 yang merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian
pemerintah sehingga diklasifikasikan dalam penyakit yang harus harus
dilaporkan. Probiotik merupakan mikroorganisme yang bersifat non patogen, yang
bekerja memproduksi bahan-bahan anti-mikrobial, berkompetisi dengan bakteri
patogen untuk adhesi pada reseptor, dan zat makanan, serta menstimulis imunitas.
Penelitian ini bertujuan melihat aktivitas pemberian bakteri probiotik terhadap
pencegahan penyakit Newcastle yang diisolasi dari feses burung unta. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental dan rancangan penelitian yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilakukan pada hewan coba yaitu
ayam (Gallus gallus domesticus) usia 3 minggu sebanyak 20 ekor dengan berat
badan mencapai 1 kilogram dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dan 4
ulangan. Kelompok A (ayam sebagai kontrol negatif), kelompok B (ayam sebagai
kontrol positif diberi virus ND), kelompok C (ayam terinfeksi ND diberikan terapi
probiotik 0,5 ml), kelompok D (ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1
ml), dan kelompok E (ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1,5 ml).
Pembuatan infeksi virus ND pada ayam dilakukan dengan cara inokulasi virus ND
dengan titer virus 106 HA unit sebanyak 0,5 cc melalui tetes hidung. Calon bakteri
probiotik diisolasi dari feses burung unta yang dikoleksi dari colon dan dilakukan
pengkarakterisasian Bakteri Asam Laktat (BAL). Pemberian terapi dengan cara
oral menggunakan sonde lambung 2 kali sehari. Pengamatan dilakukan dengan
cara melihat titer antibodi melalui uji HA dan HI.
Kata Kunci : Camelus struthio, Newcastle Disease, Avian paramyxovirus-1,
Gallus gallus domesticus, Probiotik

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burung unta (Struthio camelus) adalah bangsa burung terbesar yang masih
hidup di dunia dan tidak memiliki kemampuan untuk terbang. Pada Burung Unta
dewasa berat dapat mencapai antara 150 - 200 kg dengan tinggi sekitar 2 - 3 m
(Ketaren, 1999). Dewasa ini, burung Unta menjadi salah satu komuditi yang
dimanfaatkan telur, daging, bulu dan kulit sebagai hasil utamanya (Moore, 2014).
Burung unta dapat terserang berbagai penyakit, salah satunya terserang
virus ND (Darminto, 1997). Burung unta menjadi perhatian terhadap virus ND
sejak mulai dimanfaatkan sebagi salah satu komuditi. Penelitian membuktikan
bahwa burung unta lebih rentan terkena ND dibandingkan flu burung (Avian
influenza) (Parede, 2011).
Newcastle Disease atau tetelo unggas disebabkan oleh virus Avian
paramyxovirus-1 yang merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian
pemerintah. Hal ini dikarenakan Newcastle disease dilaporkan sebagai penyakit
endemis yang terjadi di beberapa negara di dunia. Penyakit ini menyebabkan
kerugian yang sangat signifikan terhadap perekonomian perunggasan (Hewajuli,
2011). Menurut World Organization for Animal Health (OIE), penyakit ini
diklasifikasikan dalam penyakit yang harus harus dilaporkan (Jaganathan et al.,
2015). Cara penularan lewat kontak dan benda-benda yang terkontaminasi berak
dan cairan radang penderita. Rute infeksi utama masuk melalui saluran nafas
(Parede, 2011).
Pencegahan ND biasanya dengan pemberian vaksin. Pemberian vaksin
masih tidak mencegah sepenuhnya terhadap penyakit ini karena kemungkinan
adanya perbedaan isolat lapangan dengan isolat untuk pembuatan vaksin.
Biasanya, pemberian vaksin dilakukan secara berkala. Fungsi pemberian vaksin
untuk menambah kekebalan tubuh dan memproteksi adanya agen asing. Sebuah
penelitian membuktikan bahwa, probiotik mampu meningkatkan respon IgA
dalam usus makhluk hidup sebagai pertahanan tubuh (Wresdiyati, 2013).
Probiotik merupakan mikroorganisme yang bersifat non patogen, yang jika
dikonsumsi memberikan pengaruh positif terhadap tubuh (Yulinery, 2006).
Berdasarkan hal tersebut, dirasakan perlu adanya alternatif pencegahan
penyebaran virus ND menggunakan bakteri probiotik untuk menambah ketahanan
tubuh. Sehingga, tujuan dari penelitian ini untuk melihat aktivitas pemberian
bakteri probiotik terhadap pencegahan penyakit Newcastle yang diisolasi dari
feses burung unta.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah dari program
kreatifitas penelitian yang kami buat ini, yaitu apakah pemberian calon bakteri

2
1

probiotik yang diisolasi dari feses burung unta dapat menjadi alternatif
pencegahan penyakit Newcastle.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari program kreatifitas karsa cipta ini, yaitu :
1. Memperoleh bakteri asam laktat dari burung unta sebagai calon probiotik.
2. Karakterisasi bakteri asam laktat sebagai calon probiotik.
3. Mengetahui daya hambat pertumbuhan virus ND setelah pemberian
probiotik.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreatifitas penelitian ini, adalah :
1. Publikasi ilmiah.
2. Draf paten.
1.5 Manfaat program
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam program kreatifitas penelitian
ini, yaitu hasil penelitian digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap
calon bakteri probiotik yang ditemukan dari feses burung unta sebagai probiotik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Newcastle Disease
Newcastle Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang
sangat menular pada unggas (Jaganathan et al., 2015) . Penyakit ini sering disebut
penyakit tetelo unggas yang disebabkan oleh infeksi virus Avian paramyxovirus-1
yang diklasifikasikan dalam golongan genus Avulavirus dan famili
Paramyxoviridae. Virus ini berbentuk pleomorfik, sebagian besar berbentuk bulat
kasar dengan diameter 100 500 nm tetapi juga ditemukan dalam bentuk filamen
dengan diameter 100 nm. Panjang virus paramyxovirus terlihat bervariasi. Genom
virus ND bersifat single-stranded (ss), berpolaritas RNA negatif dengan panjang
genom 15,186 nukleotida dan tidak bersegmen. Genom virus ini mempunyai 6
protein utama yang menyusunnya yaitu Nucleocapsid protein (N), Phosphoprotein
(P), Matrix protein (M), Fusion protein (F), Hemagglutinin-neuraminidase protein
(HN) dan Large polymerase protein (L) (Hewajuli, 2011).
Menurut Parede (2011), Avian paramyxovirus-1 memiliki sifat keganasan
berbeda-beda dalam menimbulkan kerusakan organ: amat ganas (velogenik),
ganas (mesogenik), dan kurang / tidak ganas (lentogenik). Avian paramyxovirus-1
lentogenik strain B1 dan La Sota sering digunakan sebagai biang vaksin guna
mencegah timbulnya penyakit ND oleh infeksi virus velogenic dan mesogenik.
Cara penularan lewat kontak dan benda-benda yang terkontaminasi feses dan
cairan radang penderita. Rute infeksi utama masuk melalui saluran nafas. Gejala
klinis terserang ND tipe ganas atau amat ganas dapat menimbulkan gangguan
pernafasan, bengkak muka sekitar mata, diarrhea, dan gejala syaraf. Semua jenis
unggas lokal dapat terserang ND, sedangkan unggas air dan burung liar dapat
menjadi resevoir.
2.2 Burung Unta (Struthio camelus)
Burung unta (Struthio camelus) atau yang dikenal dengan Ostrick
merupakan burung terbesar didunia yang saat ini masih hidup. Burung unta yang
sudah punah maupun yang masih hidup berasal dari benua Afrika. Burung unta
tersebut digolongkan ke dalam ordo Sruthioniformes dan termasuk species
Struthio camelus. Species ini memiliki enam sub species, satu diantaranya telah
punah pada tahun 1914 yaitu Struthio camelus syriacus yang berasal dari gurun
pasir Siria . Sedangkan lima sub spesies lainnya berkembang di habitat asalnya di
berbagai negara Afrika dan beberapa negara di luar Afrika seperti Amerika,
Australia, Eropa dan negara-negara Asia seperti Indonesia. Diperkirakan hanya 4
sub spesies dari Burung unta yang masih hidup (Ketaren, 1999).
Burung unta mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1996.
Walaupun dikenal sebagai komoditas ternak yang baru, populasinya berkembang
dengan pesat di Indonesia. Diperkirakan populasi burung unta saat ini sudah

4
mendekati 10.000 ekor. Kecepatan perkembangan populasi tersebut diduga karena
kemampuan reproduksi buning Unta serta daya tarik produk yang dihasilkannya
seperti daging kulit dam bulu ( Ketaren, 1999).

Gambar 1. Burung Unta


2.3 Probiotik
Probiotik merupakan mikroorganisme yang bersifat non patogen, yang jika
dikonsumsi memberikan pengaruh positif terhadap tubuh (Yulinery, 2006).
Pemanfaat bakteri probiotik biasanya ada dalam bahan pangan dan merupakan
mikroorganisme hidup dalam jumlah cukup serta memberikan manfaat kesehatan
bagi saluran pencernaan (Halim dkk,. 2013). Probiotik terdiri dari sebagian besar
bakteri, jamur serta mikroorganisme lain yang tidak patogen. Bakteri yang biasa
digunakan dalam probiotik adalah bakteri asam laktat (BAL). Cara kerja probiotik
adalah dengan memproduksi bahan-bahan anti-mikrobial, berkompetisi dengan
bakteri patogen untuk adhesi pada reseptor, dan zat makanan, serta menstimulis
imunitas. Pengaruh probiotik pada sistem imun sendiri, yaitu dengan mendesak
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit diawali dari pengaruh kerjanya terhadap
sistem imun (Djunaedi, 2007).

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan rancangan
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisa data
dilakukan dengan one way ANOVA = 0,05%.
Estimasi besar sampel dihitung berdasarkan rumus: (Kusriningrum, 2008).
P(n-1) 15
Keterangan :
5(n-1) 15
p = jumlah kelompok perlakuan
5n-4 15
n = jumlah ulangan yang diperlukan
5n
19,75
N
4
Berdasarkan perhitungan diatas, maka untuk 5 macam kelompok
perlakuaan diperlukan jumlah ulangan paling sedikit 4 kali dalam setiap
kelompok, sehingga dibutuhkan 20 ekor hewan coba. Pelaksanaan dilakukan
dengan mengisolasi feses dari colon burung unta dan melakukan identifikasi
bakteri. Pengumpulan data dan analisa hasil, akan dilaksanakan evaluasi terhadap
percobaan yang dihasilkan, dimana data yang didapat di analisa dan dilakukan
penarikan kesimpulan serta melakukan penyusunan laporan kegiatan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penelitian di
laboratorium berlangsung selama 5 bulan mulai bulan Februari Juli 2016.
3.3 Sampel Penelitian
Hewan coba yang digunakan yaitu ayam (Gallus gallus domesticus) usia
3 minggu sebanyak 20 ekor dengan berat badan mencapai 1 kilogram dibagi
secara acak menjadi 5 kelompok dan 4 ulangan. Kelompok A (ayam sebagai
kontrol negatif), kelompok B (ayam sebagai kontrol positif diberi virus ND),
kelompok C (ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 0,5 ml), kelompok D
(ayam terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1 ml), dan kelompok E (ayam
terinfeksi ND diberikan terapi probiotik 1,5 ml).
3.4 Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : botol kaca
steril, botol kecil 3 ml, cotton swab, cawan petri, tabung polypropilen,tabung
reaksi, tabung durham, backer glass, tabung elemeyer, laminar air flow (LAF),
inkubator, mikroskop cahaya, foto digital mikroskopik, obyek glass, cover glass,
anerobic jar, eppendof, autoclave, refrigerator, spektofotometer, sentrifugasi,

6
gelas ukur, pengaduk kaca, mikropipet, blue tip, ose, sonde lambung, tusuk gigi,
bunsen, vortex, ice box, ice pack, timbangan, alumunium foil, plastikwrap,
Ultrasonic clearer, timer, shaker, elektroforensis chamber, dan kandang ayam.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : feses burung unta,
larutan pengencer Peptone, aquades, alkohol 70 %, H2O2 3 %, KOH 3 %,
Oksidase kit, NaCl 6,5 %, 10 %, 18 %, pewarna gram, pewarna spora, cairan
empedu (Ox gall) 0,3 %, HCl, NaOH, Gel Polyacrylamide, inhibitor protease 1
mM PSMF, cell-lyticB-II-Bacterial solution 0,3 % Tris, 1,44 % glycine, 0,1 %
SDS, media MRS Agar (MRSA), media NA, media starch agar, media
sulfatiIndole Motility, media tryptone broth, reagen kovacs, larutan iodium,
general anaerobic kit, gliserol 60 %, spirtus, paraffin cair, 50 % methanol, 10 %
acetic acid, feses burung unta, ayam (Gallus gallus domesticus), pakan ayam, dan
air minum.
3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Persiapan Hewan Coba Ayam (Gallus gallus domesticus)
Pada tahap persiapan , hewan coba ayam (Gallus gallus domesticus), umur
3 minggu, sehat dengan berat tubuh sekitar 1 kilo gram, pakan dan minum yang
disediakan secara ad libitum selama 5 bulan. Ayam (Gallus gallus domesticus)
yang disediakan berjumlah 20 ekor, dimana 18 ekor ayam diberikan perlakuan
dan 2 ekor ayam sebagai kontrol. Ayam diadaptasikan selama 1 minggu.
3.5.2 Isolasi Bakteri dari Feses Burung Unta (Struthio camelus)
Sampel feses burung Unta (Struthio camelus) sebanyak 1 gram dikoleksi
dari tractusdigestivus bagian rectum secara aseptis dan dimasukkan ke dalam
botol steril pada suhu 5oC. Sampel telah dikoleksi dilakukan pengenceran secara
berseri (10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6) menggunakan pepton water steril.
Hasil pengenceran 10-2, 10-4, dan 10-6 ditanam menggunakan metode pour plate
pada media selektif MRSA, diikubasi secara anerobic dalam 5 % CO2 pada suhu
37oC selama 48 jam. Hasil koloni yang tumbuh dilakukan perhitungan koloni
serta pengamatan morfologi koloni. Pemurnian bakteri dengan menggunakan
teknik penggoresan kuadran pada media MRSA diinkubasikan pada suhu 37oC
selama 48 jam. Target pemurnian adalah koloni yang memiliki morfologi koloni
yang berbeda, bersifat katalase negatif dan termasuk kedalam bakteri Gram
positif. Kemudian, dipilih 3 jenis koloni dominan untuk dilakukan karakterisasi
koloni dan bakteri. Setiap koloni dibuat triplo sehingga diperoleh 54 isolat yang
berasal dari burung unta A, burung unta B, dan burung unta C. Hasil pemurnian
ditumbuhkan pada agar miring media MRSA, diinkubasi pada suhu 37oC selama
48 jam dan disimpan pada suhu -20oC sebagai stock culture. Penyimpanan isolat
murni bakteri dengan penambahan gliserol 60 % dengan perbandingan 1:1 pada
suhu -80oC. Metode mikrobioligi isolasi bakteri yang dilakukan sesuai Standar
Nasional Indonesia (SNI) ISO 6887-1: 2012 (Putri, 2012).

3.5.3 Karakterisasi Bakteri Asam Laktat


Karakterisasi terhadap isolat bakteri asam laktat bertujuan untuk
mengetahui sifat morfologi, fisiologis, dan biokimia didalam melakukan
karakterisasi yang berpedoman pada buku Cowan and Steels Manual for the
identification of medical bacteria (Barrow & Feltham, 1993). Sifat morfologi
yang diamati meliputi morfologi koloni dan morfologi sel yang terdiri dari
pewarnaan Gram dan pewarnaan spora. Pengamatan fisiologis yang meliputi
motilitas, uji kemampuan tumbuh pada suhu 15C, 37C, dan 45C, pada MRS
broth dengan konsentrasi NaCL 6,5 %, 10 %, dan 18 % sedangkan karakterisasi
secara biokimiawi yang dilakukan antara lain : uji katalase, oksidase, Indole,
reduksi nitrat, hidrolisis pati, oksidatif-fermentatif (OF) dan uji fermentasi
glukosa (Putri, 2012). Karakterisasi lanjutan dilakukan dengan uji adhesi pada
bakteri yang didapat.
3.5.4 Pembuatan Hewan Model Terkena ND
Virus ND didapat dari Balitvet yang kemudian ditumbuhkan dalam telur
ayam berembrio yang bebas dari patogen tertentu (specific pathogen free, SPF).
Satu ampul virus yang berisi 1 ml cairan virus beku dikeluarkan dari tempat
penyimpanannya (deep freezer, -70C). Setelah mencair sempurna, virus tersebut
diencerkan 1.000 kali dengan larutan PBS pH 7,2 yang mengandung antibiotika
2.000 IU penisilin dan 2.000 pg streptomisin per ml. Kemudian, enceran tersebut
diinokulasikan pada 55 butir telur SPF dan 5 butir sisanya untuk kontrol . Dua
hari pascainokulasi cairan alantois telur-telur tersebut dipanen dan diukur titer
virusnya. Setelah itu, cairan virus diencerkan dengan larutan BPS pH 7,2 yang
mengandung antibiotika 2.000 IU penisilin dan 2.000 pg streptomisin per ml
untuk mencapai dosis infeksi (Darminto, 1997). Dosis yang diterima oleh setiap
ekor ayam adalah sebanyak 0,5 cc dari titer virus 106 HA unityang diinokulasikan
melalui saluran pernapasan (tetes hidung) (Wibowo, 2013).
3.5.5 Pengaplikasian Bakteri Probiotik sebagai Pengangkal ND
Hewan coba yang dipapar virus ND diberikan calon probiotik secara oral
menggunakan sonde lambung. Pemberian dua kali sehari dengan dosis terapi 0,5,
1 dan 1,5 ml/200 gram BB ayam dengan jumlah BAL 109 CFU/ml (Gugolek et al,
2004).
3.5.6 Pengamatan Pasca Pengaplikasian Bakteri Probiotik sebagai Penangkal
ND
Pengamatan dilakukan dengan cara melihat titer antibodi menggunakan uji
HA dan HI terhadap virus ND.

Rancangan Penelitian

Feses Burung Unta


(Struthio camelus)
Bakteri Indigenous
Asal Feses Burung
Unta
Bakteri Asam Laktat Asal
Feses Burung Unta

Gram ( + )
Katalase ( - )

Karakterisasi Bakteri Asam


Laktat Berdasarkan Sifat
Fenotip

Morfologi
Fisiologi
Biokimia

Bakteri Asam Laktat Berpotensi


sebagai Probiotik
Pembuatan Hewan Model Terkena
ND (Newcastle Disease)
Uji Coba pada Hewan Model yang
Terkena Virus ND
Penyusunan Laporan
Hasil

Tahan Asam
Lambung
(pH 2,5)
Tahan
Garam
Empedu
(Oxygall
0,3%)

Analisa
Hasil

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No.
Jenis Pengeluaran
1 Peralatan penunjang,
2 Bahan habis pakai
3 Perjalanan survey
4 Lain-lain :
Jumlah
4.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan

I. Persiapan
1.1 Persiapan Tempat
1.2 Observasi dan
Pembelian Alat
dan Bahan
II. Pelaksanaan
2.1 Koleksi Sampel
Feses
2.2 Pengidentifikasian
Bakteri
2.3 Pemberian Virus
ND pada hewan
percobaan
2.4 Pemberian Koleksi
Sampel Probiotik
III. Pengumpulan
Data dan Evaluasi
Hasil
3.1 Evaluasi Hasil
3.2 Pengumpulan Data
3.3 Analisa dan
Pengolahan Data
3.4 Penarikan
kesimpulan dan
penyusunan laporan

Biaya (Rp.)
4.050.000
4.850.000
1.300.000
2.050.000
12.250.000,00

Bulan Ke1
2
3
4
5
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
KeKeKeKeKe1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

DAFTAR PUSTAKA
Barrow, G.I. and Feltham. 1993. Cowan and Steels Manual for the Identification
of Medical Bacteria. 3rd ed. Cambridge University Press. Great Britain
Darminto, dan Sjamsul H. 1997. Mengenal Penyakit-Penyakit Menular Penting
pada Burung Unta (Struthio camelus). Wartazoa Vol 7 No. 1. Hal : 22-32
Djunaedi, Djoni. 2007. Pengaruh Probiotik pada Respon Imun. Jurnal
Kedokteran. 23 (1) : 22-37.
Gugolek., Lorek., and Rotkiewicz. 2004. Effect of Probiotic Bacteria Isolated
From alergian Arid Zone: RawGoats Milk. African J. Biotech., 49, 377-381.
Halim, C.N., Elok, Z. 2013. Studi Kemampuan Probiotik Isolat Bakteri Asam
Laktat Penghasil Eksopolisakarida Tinggi Asal Sawi Asin (Brassica Juncea).
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No.1 :129-137.
Hewajuli, D.A dan N.L.P.I Dharmayanti. 2011. Patogenitas Virus Newcastle
Disease pada Ayam. WARTAZOA Vol. 21 No. 2. Hal : 72-80.
Jaganathan et al., 2015. Observation of Risk Factors, Clinical Manifestations and
Genetic Characterization of Recent Newcastle Disease Virus Outbreak in West
Malaysia. BMC Veterinary Research (2015) 11:219
Ketaren, P.P. 1999. Burung Unta sebagai Komoditas Harapan : Klasifikasi dan
Keunggulan Biologis Burung Unta (Struthio camelus). WARTAZOA Vol. 8 No.
I. Hal : 9-14.
Kusriningrum. 2008. Perancangan Percobaan. Surabaya : Universitas Airlangga
Press.
Madigan, M.T., J.M. Martinko, dan J.Parker. 2003. Brock Biology of
Microorganism Pearson Education. Inc. New Jersey. Hal. 79-80.
Moore, C., Graema S.C., Jasper, P. dan John, G. 2014. Tracking Socioeconomic
Vulnerability Using Network Analysis: Insights from an Avian Influenza
Outbreak in an Ostrich Production Network. Plos One Vol. 9. Hal : 1-12.
Parede, L., D. Zainuddin, dan H Huminto. 2011. Penyakit Menular pada
Intensifikasi Unggas Lokal dan Cara Penanggulangannya. Lokakarya Nasional
Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Indonesia. Hal : 314-319.
Putri, I.P.M. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Feses
Orangutan (Pongo pygmaeus) sebabgai Kandidat Probiotik. Universitas
Brawijaya.
Wresdiyati, T., Yeni, S., Sri, R.M., Irma, I.A., dan Made, A. 2013. Probiotik
Lokal Meningkatkan Kandungan IgA Usus Halus Tikus yang Diinfeksi
Enteropathogenic E. Coli (Epec): Studi Imunohistokimia. Jurnal Kedokteran
Hewan. ISSN :1978- 225X. 109-115.

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pimbimbing

12

13

2. Anggota 1

14

3. Anggota 2

15

4. Anggota 3

16

17

5. Anggota 4

18

6. Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
2. NIP
3. NIDN
4. Tanggal Lahir
5. Pangkat/Golongan
6. Jabatan
7. Instansi
8.

Alamat Rumah

9.

Tlp/HP/email

B. Riwayat Pendidikan:
No. JenisPendidikan
/ Gelar
1.
S1-Sarjana
Kedokteran
Hewan
2.
ProfesiDokterHewan
3.

S2-Megister
Pertanian

4.

S3-Doktor

Dr. Sri Murwani, Drh, MP


19630101 198903 2 001
0001016340
01 Januari 1963
Pembina/ IV A
Lektor Kepala
Fakultas Kedokteran & Program Kedokteran
Hewan Universitas Brawijaya
Dadaptulis Dalam RT. 01 RW. 06
Kelurahan Dadaprejo, Junrejo, Batu 65323
Tlp. 0341-467881
HP. 081 334 739 117
muratinia@ub.ac.id

Tempat / Universitas

Tahun

Fak. Kedokteran
Hewan Universitas
Gadjah Mada
Fak. Kedokteran
Hewan Universitas
Gadjah Mada
Fak. Kedokteran
Hewan Universitas
Gadjah Mada
Fak. Kedokteran
Universitas Brawijaya

1986

Kedokteran
Hewan

1987

Kedokteran
Hewan

1995

Sains Veteriner

2008

Biomedik
Kedokteran

C. Pengalaman Penelitian:
No Judul Penelitian
.
1.
Antibodi Monoklonal terhadap Outer Membrane
Protein Pasteurella multocida Isolat Dompu
2.
Deteksi Antigen Protektif menggunakan Antibodi
Monoklonal
3.
Protein Adhesin 32 kDa Helicobacter pylori Isolat
Malang, Sifat Imunogenisitasnya dan Reaksi
Silangnya Dengan Patogen Enterik

Bidang Ilmu

Keterangan
Tesis S2
Penelitian Dosen
Muda
IPTEKDOK

19

4.
5.

6.
7.

8.
9.

10.
11.

12.
13.

14.

15.

16.

17.

18.

Ekspresi Fenotipik Isolat Escherichia coli Uropatogen Penelitian


Bersama Mandiri
Inokulasi Transurethral Escherichia coli Uropathogen Penelitian
Galur HLY+ HA+ dan HLY- HA-dan Tejadinya Bersama Mandiri
Kolonisasi pada Saluran Kemih Mencit
Karakterisasi Protein Hemaglutinin 38 kDa IPTEKDOK
Salmonella typhi 223M
Pola Protein dari Outer Membrane Protein DPP FKUB
Salmonella typhi yang Diisolasi menggunakan noctylglucoside dan menggunakan sarcosyl
Vaksin LDL yang Dioksidasi Pada Fase Awal Hibah Bersaing
Aterosklerosis
2 tahun
Effect of Combined Therapy Using Chloro-quin and Penelitian
Vitamin C to The Peritonedal Macrophage Function Bersama Mandiri
in Balb/C Strain Mice Infected by Plasmodium bergei
Diet Aterogenik Pada Tikus Putih (Rattus novergicus Penelitian
Strain Wistar) sebagai hewan model aterosklerosis
Bersama Mandiri
Karakterisasi Molekuler Protein Ahesi Bakteri Riset Unggulan
Salmonella typhi dan Molekul Reseptornya pada Terpadu 2
tahun
Human Endothelial Cell
Probe Diagnostik Infark Miokardial Akut yang terkait Hibah Pasca 3
infeksi mikroorganisme
tahun
Produksi Protein AdhesiMembran Spermatozoa Hibah Bersaing
Ternak Dalam Rangka Pengembangan Imunokon- 2 tahun
trasepsi Pria
Deteksi Molekul Adhesin Chlamydia pneumonia dan Hibah Bersaing
Fungsinya Dalam menghambat Perlekatan Chlamydia 2 tahun
pneumonia pada Sel Endotelial Manusia
Pengaruh Ekstraks Taraxacum officinale Dalam Hibah Bersaing
Menekan Ekspresi
Gen RAR2 pada Kanker 1 tahun
Payudara
Profil Protein Chlamydia pneumoniae dan DPP FKUB
Keberadaannya pada penderita Infark Miokardial
Akut
Peran Adhesin pada outer membrane protein Disertasi S3
Chlamydia pneumonia pada Degradasi Kolagen Tipe
IV melalui aktivasi makrofag dan peningkatan MMP9
Efek antimikroba ekstraks daun kelor (Moringao DPP-PKHUB
liefera) menggunakan pelarut n-heksana dan air
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coili,

20

19.

20.

21.

22.

23.

Pseudomonas aeruginosa, Salmonella enteritidis


secara in vitro
Efek antimikroba ekstraks kulit biji (pericarp) jambu
mete (Anacardium occidentale) menggunakan pelarut
n-heksana dan ethanol terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli, Streptococcus uberis dan
Salmonella enteritidi ssecara in vitro
Efek Preventif Ekstrak Air Daun Kelor (Moringao
leifera) Terhadap Aterosklerosis Stadium Awal Pada
Tikus (Rattusnovergicus) Strain Wistar yang Diberi
Diet Aterogenik
Efek Preventif Perasan Daun dan Tangkai Semanggi
Air (Marsilea crenata) Terhadap Urolithiasis pada
Tikus (Rattus novergicus) Galur Wistar yang
Diinduksi Etilen Glikol dan Amonium Klorida
Pengembangan Kebijakan Penatalaksanaan Penyakit
Lupus Eritematosus
Sistemik Menggunakan
Kombinasi Vitamin D dengan Curcumin sebagai
Agen
Imunomodulator
untuk
Meningkatkan
Keberhasilan Terapi
Isolasi, Identifikasi dan Karakterisasi Virus
Newcastle Disease Isolat Jawa Timur: Studi
Epidemiologi Molekuler dan Pengembangan Vaksin
Subunit Berbasis Isolat Lokal

D. Daftar Publikasi Jurnal:


No
Nama
Jenis
.
Jurnal
Publikasi
1.
Jurnal
Hasil
Kedokteran penelitian
Brawijaya
Penulis
pertama
2.

3.

Jurnal
Kedokteran
Brawijaya
Penulis
pertama
Majalah
Kesehatan
Fakultas

Hasil
penelitian

Hasil
penelitian

DPP-PKHUB

Dana Mandiri

Dana Mandiri

Penelitian
Unggulan PT 2
tahun

Penelitia
Unggulan PT
masihberjalan

Volume/
Nomor
Identifikasi Protein
Vol.
Imunogenik
XXIII,
Chlamydia pneumonia No.2
terhadap Serum
Penderita Infark
Miokard Akut
Diet Aterogenik pada Vol.
Tikus Putih (Rattus
XXII,
novergicus strain
No. 1
Wistar) sebagai Model
Hewan Aterosklerosis
Perbandingan Daya
Vol. 2,
Antifungal Dekok
No. 2
Sirih Segar (Piper
Judul

Bulan/
Tahun
Agustus
2004

April 2006

Desember
2007

21

Kedokteran
UB
Penulis
pertama

4.

Jurnal
Kedokteran
YARSI
Penulis
pertama

Hasil
penelitian

5.

The
Official
Journal of
The World
Heart
Federation
http://www.
elsevier.co
m/locate/pr
econ
www.scopu
s.com
Penulis
pertama
Journal of
Biological
Research
Penulispert
ama

Hasil
penelitian

6.

Hasil
penelitian

betle) dengan Dekok


Daun Sambiloto
Kering (Andragraphis
paniculata) terhadap
Candida albicans
Secara in vitro
Studi
seroepidemiologis
Chlamydia pneumonia
dan beberapa
mikroorganisme yang
diduga menyebabkan
infark miokard akut
Role of Adhesin of
Outer Membrane
Protein Chlamydia
pneumoniae in
Collagen Type-IV
Degradation

Vol. 15,
N0. 1

1 Januari
April 2007

Vol. 4
Suplle. 1

May 2009

Kemampuan Adhesin EdisiKhu Desember


61 kDa Outer
sus, No. 2009
3D
Membrane Protein
Chlamydia pneumonia
dalam Mengaktivasi
Makrofag

E. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan /


Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah / Seminar
Tempat
th
1.
17 Annual Scientific Protein 61 kDa OMP Chlamydia 2008
Meeting of The
pneumonia on Acute Myocardial Jakarta
Indonesian Heart
Infarction
related
to
Diasease
C. pneumonia Infection

22

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

17th Annual Scientific


Meeting of The
Indonesian Heart
Diasease 2008

Sero epidemiological study of


Chlamydia pneumonia and some
microorganisms that presumed
causing
acute
myocardial
infarction
Seminar Nasional
The Adhesion Molecule of
Hasil-hasil Penelitian Chlamydia pneumonia and Its
Ilmu Hayati 2008
Function in Inhibiting The
Adherence of
C. pneumonia to
Human Endothelial Cells
th
17 Asian Pacific
The Role of Adhesion Molecule of
Congress of
Chlamydia
pneumonia
in
Cardiology
Atherosclerosis and Degradation
of Collagen Type IV
Kongres Nasional
Chlamydia pneumonia Infection
VII Pertemuan Ilmiah Associated to Atherosclerosis and
Tahunan PAMKI
Acute Myocardial Infarction
5th
National Poster: The Role of Adhesion
Symposium
of Molecule
of
Chlamydia
Indonesia
pneumonia in Atherosclerosis and
Antimicrobial
Degradation of Collagen Type IV
Resistance Watch
Seminar
Nasional Macrophage
Activation
by
Stem Cell dan Hasil- Adhesion Molecule 61 kDa
hasil Penelitian Ilmu Chlamydia pneumoniae
hayati
10th Congress and Role an Endothelial Adhesin in
International
Atherogenesis and Rupture of
Conference
Plaques Atherosclerotic
ofIndonesian Society
for Microbiology
International
Adhesin Molecule of Chlamydia
Congress, The First pneumonia Associated to Rupture
Congress
South of Atherosclerotic Plaques by
EastAsiaVeterinary
Degradation of Collagen type-IV
School Association
6th
National Chlamydia pneumonia Infection
Symposium
of Associated
to
Rupture
of
Indonesia
Atherosclerotic Plaques
Antimicrobial
Resistance Watch
International Seminar Role Adhesin of Chlamydia

2008
Jakarta

2008
Lab. Sentral
Ilmu Hayati
UB Malang
2009
Kyoto,
Jepang
2009
FK UGM,
Yogyakarta
2009
Jakarta

2009
LSIH UB
Malang
2009
FKH Unair,
Surabaya

2010
FKH IPB,
Bogor

2010
Jakarta

2010

23

12.

13.

14.

15.

16.

Buku
No.
1.

Strategies for The


Control Prevention of
Zoonotic Diseases
International Seminar
8th
Basic
MolecularBiology
Course on Stem Cell
Treatment
With
Stem Cell
Seminar
Nasional
Biologi XX dan
Kongres
Perhimpunan Biologi
Indonesia
2nd
International
Conference
on
Global
ResourceConversatio
n
2nd
International
Congress
and
Conference of South
East Asea Veterinary
School Association

pneumonia in Apoptosis Inhibition FKH Unair,


Surabaya
of Infected Cells

10th Congress and


International
Conference
of
Indonesian Society
for Microbiology

Ability of Adhesin 61 kDa Outer 2011


Membrane Protein Chlamydia Unair,
pneumoniae
to
enhance Surabaya
Macrophage Activity

Microbial Infection Associated To 2010


Atherosclerosis
And
Acute FKUB,
Malang
Myocardial Infarction

Adhesion Molecule of Chlamydia 2010


30 neumonia to Human Vein UIN,
Malang
Endothelial Cell

Role Adhesion of in Apoptosis 2011


MIPA UB,
Inhibition of Infected Cells
Malang

Role Of Adhesin Of Outer 2011


Membrane Protein Chlamydia IPB, Bogor
pneumoniae In Rupture Of
Atherosclerotic
Plaques
By
Degradation Of Collagen Type-Iv
In Vitro

Judul
Dasar-Dasar Bakteriologi Medik

Penulis
Tim Pengajar
Mikrobiolog iFakultas
Kedokteran UB

Tahun
2003 s/d
sekarang

24

25

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya


1. Peralatan penunjang
Material
Botol kaca
Cawan petri
Tabung
polypropilen
Tabung reaksi
Tabung durham
Timer
Backer glass
Tabung erlemeyer
Obyek glass
Cover glass
Shaker
Gelas ukur
Pengaduk kaca
Ose
Ice box
Eppendof
Bunsen
Ice pack
Kandang ayam
Mikropipet
LAF (Sewa Lab)
Blue tip
Inkubator (Sewa
Lab)
Mikroskop cahaya
(Sewa Lab)
Anerobic jar
(Sewa Lab)

Justifikasi
Pemakaian
Tempat Sampel
Kultur bakteri

5 buah
5 buah

Perlakuan uji

1 set

Perlakuan uji
Perlakuan uji
Pengukuran
waktu
Perlakuan uji
Wadah larutan
Melihat mikros
bakteri
Perlakuan uji
Pengaduk
Pengukur bahan
Homogenisator
Streak bakteri
Wadah virus
Wadah larutan
Sterilisasi
Pendingin
Tempat hewan
coba
Transfer larutan
Penanaman
bakteri agar
steril
Transfer
larutan
Inkubasi
bakteri
melihat mikros
bakteri
wadah kultur
bakteri

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)
30.000
40.000

Jumlah
(Rp
150.000
200.000

350.000

350.000

8 buah
5 buah

25.000
10.000

200.000
50.000

1 buah

50.000

50.000

4 buah
10 buah

25.000
50.000

100.000
500.000

1 box

30.000

30.000

2 pack
1 buah
2 buah
2 buah
5 buah
1 buah
25 buah
5 buah
10 buah

10.000
50.000
125.000
25.000
5.000
150.000
1000
20.000
10.000

20.000
50.000
250.000
50.000
25.000
150.000
25.000
100.000
100.000

1 buah

200.000

200.000

25.000

100.000

5 bulan

200.000

200.000

1 pack

50.000

50.000

5 bulan

200.000

200.000

5 bulan

200.000

200.000

5 bulan

100.000

100.000

26

Autoclave (Sewa
Lab)
Refrigerator (Sewa
Lab)
Spektofotometer
(Sewa Lab)
Sentrifugasi (Sewa
Lab)

sterilisator alat
penyimpanan
kultur bakteri
alat pengukur
parameter
alat pengukur
parameter

2. Bahan habis pakai


Justifikasi
Material
Pemakaian
Larutan
Peptone
Pelarut
Aquades
Alkohol 70 %
Desinfeksi
H2O2 3 %
Larutan
KOH 3%
Larutan
Oksidase kit
Media uji
Alumunium foil
Pelapis media
Pelapis
Plastik wrap
Streak sampel
Cotton swab
Tusuk gigi
Streak media
NaCl 6,5 %
Larutan
NaCl 10 %
Larutan
NaCl 18 %
Larutan
Pewarna gram
Uji bakteri
Pewarna spora
Uji bakteri
cairan empedu (Ox
Uji bakteri
gall) 0,3 %
HCl
Larutan
NaOH
Larutan
Gel
Uji bakteri
Polyacrylamide
Inhibitor protease
Uji bakteri
1 mM PSMF
Cell-lytic B-IIUji bakteri
Bacterial solution
0,3 % Tris
Glycine 1,44 %
Uji bakteri

5 bulan

200.000

200.000

5 bulan

200.000

200.000

5 bulan

100.000

100.000

5 bulan

100.000

100.000

SUB TOTAL (RP)

4.050.000

Kuantitas
2 botol
5 liter
2 botol
2 botol
2 botol
1 paket
1 gulung
1 pack
1 pack
1 pack
2 botol
2 botol
2 botol
1 botol
1 botol

Harga
Jumlah
Satuan (Rp) (Rp)
25.000
50.000
10.000
50.000
25.000
50.000
75.000
150.000
75.000
150.000
300.000
300.000
50.000
50.000
20.000
20.000
20.000
20.000
10.000
10.000
25.000
50.000
25.000
50.000
25.000
50.000
50.000
100.000
100.000
100.000

2 botol

50.000

100.000

2 botol
2 botol

25.000
25.000

50.000
50.000

1 buah

75.000

75.000

1 botol

100.000

100.000

1 botol

125.000

125.000

1 botol

50.000

50.000

27

SDS 0,1 %
MRSA
Media NA
Media starch agar
Media sulfati
Indole Motility
Media tryptone
broth
Reagen kovacs
Larutan iodium
Gliserol 60%

Larutan
Media kultur
Media kultur
Media kultur

2 botol
5 buah
5 buah
5 buah

25.000
50.000
40.000
40.000

50.000
250.000
200.000
200.000

Media kultur

5 buah

40.000

200.000

Media kultur

5 buah

30.000

150.000

Pereaksi
Larutan
larutan uji

2 botol
2 botol
2 botol

50.000
25.000
75.000

100.000
50.000
150.000

Ayam

Hewan coba
Bahan
penelitian
Pengembangbia
kan virus

35 ekor

35.000

875.000

1 set

500.000

500.000

3 rak

125.000

375.000

SUB TOTAL (Rp)

4.850.000

Virus ND
Telur ayam
berembrio

3. Perjalanan survey
Justifikasi
Material
Perjalanan
Malang-sekitar
Survey
dan
Malang-Surabaya pembelian alat
dan bahan
Pengambilan
Malang-Pasuruan
sampel feses

Kuantitas
10 kali

Harga
Jumlah
Satuan (Rp) (Rp)
50.000
500.000

1 kali

300.000

300.000

2 kali

250.000

500.000

SUB TOTAL (Rp)

1.300.000

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

1.000.000

1.000.000

2 kali

200.000

200.000

3 kali

50.000

150.000

5 bulan

500.000

500.000

1 set

200.000

200.000

4. Lain-lain
Material
Sewa
Laboratorium
Masuk TSI
Laporan
Dokumentasi
Atk

Justifikasi
Perjalanan
Tempat
penelitian
Pengambilan
sampel feses
Pembuatan hasil
Sewa kamera,
foto kegiatan
Untuk
pelaporan

Kuantitas
1 tempat

28

evaluasi dan
pencatanan
hasil penelitian
SUB TOTAL (Rp)

2.050.000

29

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No
.

Nama / NIM

Program
Studi

1 Andrea
Puput Pend.
Handayani
/ Dokter
135130100111015 Hewan

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)

Dokter
Hewan

18

2 Dyasti
Arda Pend.
Primastia
/ Dokter
135130100111019 Hewan

Dokter
Hewan

18

3 Samuel Halomoan
/
135090101111005

Biologi

IPA

18

4 Margareth Rika /
135090100111016

Biologi

IPA

18

Uraian Tugas
- Ketua Tim
- Mempersiapkan
semua kebutuhan
penelitian
- Mengkoordinir
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Menyusun
rancangan dan
hasil akhir luaran
penelitian
- Menyusun
laporan
- Anggota 1
- Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Melakukan
analisis data
- Menyusun
laporan bersama
tim
- Anggota 2
- Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Mengumpulkan
data
- Menyusun
laporan bersama
tim
- Anggota 3
- Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
- Melakukan
analisis data
- Menyusun

30

Julian Mantara /
145130101111026

Pend.
Dokter
Hewan

Dokter
Hewan

18

laporan bersama
tim
Anggota 4
Membantu ketua
tim dalam
pelaksanaan
penelitian
Melakukan
analisis data
Menyusun
laporan bersama
tim

31

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai