NIM : 1909511035
Kelas : 2019 B
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat atas Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga saya
dapat menyelesaikan karya tulis ini. Isi dari karya tulis ini di ambil dari beberapa sumber
yang kemudian dirangkum dan di susun.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Penghayatan Profesi
Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Dalam penyusunan karya tulis ini tentu jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini dan untuk
pelajaran bagi kami semua dalam penyusunan tulisan selanjutnya. Semoga karya tulis ini
nantinya dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………….……………......
KATA PENGANTAR...........……………………………………...…………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan………....................................…………...….......…………........... 2
1.4 Manfaat……………………………………........………………………... 2
BAB 2. PEMBAHASAN........................……………………............................... 3
BAB 3. KESIMPULAN…………………………………………………............. 6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hog cholera (HC) atau Classical swine fever adalah penyakit viral pada
babi yang sangat ganas dan sangat menular yang disebabkan oleh virus dan dapat
terjadi secara akut, sub akut maupun kronis dan disertai dengan mortalitas dan
morbitas yang tingi. Penyakit ini sangat merugikan pada babi sehingga sangat
ditakuti terutama oleh peternak babi. Sejak pertama ditemukan sekitar 2 abad
yang lalu sampai tahun 1960-an penyakit ini epi= zootik di Eropa dan Amerika,
benua yang memiliki populasi babi tertinggi. Sejak tahun 1970-an banyak negara
di Eropa Barat dan Amerika Utara telah berhasil memberantas penyakit tersebut.
1
2. Bagaimana gejala babi yang terinfeksi Hog cholera?
3. Bagaimana penularan Hog cholera terjadi?
4. Apa langkah yang dilakukan untuk menekan penularan Hog cholera?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Hog cholera, gejala yang dialami pada hewan yang terinfeksi,
cara penularan penyakit, dan cara menekan jumlah penularan Hog cholera.
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hog cholera juga disebut demam babi adalah penyakit serius dan sering
fatal yang terjadi pada babi. Demam babi yang diduga berasal dari Afrika ini
memengaruhi lebih dari 55 negara di 3 benua, termasuk Cina, tempat di mana
hampir separuh populasi babi dunia berada. Virus ini sangat menular dan dapat
menyebar melalui pakan dan produk daging babi yang terkontaminasi, serta
sepatu, pakaian, kendaraan, pisau dan peralatan rumah tangga lainnya. Penularan
juga dapat terjadi melalui proses perpindahan ternak yang terinfeksi dan melintasi
populasi babi lain. Virus ini juga mungkin ada dalam sampah yang digunakan
untuk pakan babi.
Babi adalah satu-satunya induk semang alami virus HC, oleh karena itu
babi penderita merupakan sumber penularan yang terpenting . Penyakit Hog
cholera disebabkan oleh virus dari familia Flaviviridae, genus Pestivirus, dalam
genus ini virus Hog cholera bergabung bersama virus penyebab diare pada sapi
(bovine viral diarrhea). Kedua virus ini juga mempunyai hubungan antigenik
(OIE,2008). Virus masuk ke dalam tubuh babi biasanya melalui rute oronasal .
Cara penularan bisa dengan kontak langsung ataupun tidak langsung . Penularan
bisa secara horizontal ataupun vertikal, yakni dari induk kepada fetus yang
3
dikandung (Tarigan S dkk, 1997). Babi yang terinfeksi oleh virus yang virulen
akan mengeluarkan virus kedalam lingkungan sebelum timbul gejala klinis sampai
babi mati atau sampai terbentuk antibodi bagi babi yang bertahan hidup.
Sedangkan babi yang terinfeksi oleh virus yang virulensinya sedang ataupun
rendah biasanya mengeluarkan virus dalam jumlah yang lebih rendah dan dalam
kurun waktu yang lebih pendek. Oleh karena itu, strain virus yang virulen
biasanya menularnya lebih cepat dan menimbulkan morbiditas yang jauh Iebih
tinggi dibandingkan dengan strain yang kurang virulen (TERPSTRA, 1991).
4
atau mahal (Subronto, 2003). Pengendalian penyakit Hog cholera dengan dapat
dilakukan melalui vaksinasi dan stamping out serta pengendalian lalu lintas keluar
masuknya ternak, kendaraan dan sarana lainnya (Joko dan Indah, 2000).
5
BAB III
KESIMPULAN
Hog cholera(HC) juga disebut demam babi adalah penyakit serius dan
sering fatal yang terjadi pada babi. Babi adalah satu-satunya induk semang alami
virus HC, oleh karena itu babi penderita merupakan sumber penularan yang
terpenting . Penyakit Hog cholera disebabkan oleh virus dari familia Flaviviridae,
genus Pestivirus, dalam genus ini virus Hog cholera bergabung bersama virus
penyebab diare pada sapi (bovine viral diarrhea). Cara penularan bisa dengan
kontak langsung ataupun tidak langsung . Penularan bisa secara horizontal
ataupun vertikal, yakni dari induk kepada fetus yang dikandung. Wabah HC bisa
terjadi apabila babi diberi makan dengan sisa dapur yang mengandung daging
babi tercemar tersebut tanpa dimasak terlebih dahulu. Usaha untuk mencegah
virus ini yaitu melalui vaksinasi maupun larangan impor atau pemasukan babi
beserta produknya dari negara yang terindikasi daerah tertular.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dunne, H . W. 1975 . Hog cholera In Diseases of swine. Ames, Iowa State Univ.
Press. page189.
Harkness, J . W. 1985 . Classical swine fever dan its diagnosis: a current view.
Vet. Rec. 116: 288-293 . HAVE, P. 1984.
Tarigan Simson, Sjamsul Bahri, A. Sarosa. 1997. HOG CHOLERA PADA BABI.
Bogor : Balai Penelitian Veteriner.
Joko S., dan Indah, S. 2000. Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Sampar
Babi. Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Barat.
Fenner, F. J., Gibbs, E.P.J., Murphy, F.A ., Rott., R, Studert, M.J., White, D.O.
2003. Veterinery Virology 2nd Ed. San Diego, California. Academic Press.
7
Febriansyah. 2019. ”Apa Itu Virus Hog Cholera Yang Sebabkan 4682 Babi Mati
Di Sumut", https://tirto.id/apa-itu-virus-hog-cholera-yang-sebabkan-4682-babi-
mati-di-sumut-elgW, diakses pada tanggal 23 November 2019 pukul 17.00.
8
MAGENTA
Magenta (fuchsia) adalah salah satu warna dasar dari sistem CMYK dalam
percetakan. Pendekatan terhadap warna ini bisa didapat dari sistem RGB dengan
mencampurkan Merah dan Biru secara maksimum.Masyarakat awam sering
menukar magenta dengan merah muda atau merah. Hal ini kurang tepat sebab
terdapat unsur biru di dalam warna ini.Magenta adalah
jenis warna antara ungu dan mawar. Untuk mencari warna magenta, diperlukan
pencampuran dari warna-warna utama yang pas, seperti dari merah dicampur biru,
sehingga magenta sangat istimewa. Magenta merupakan warna resmi lambang
dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Magenta adalah nama sebuah kota di barat laut Italia. Meskipun tidak ada
yang tahu pasti, para sejarawan berspekulasi kota itu mungkin dinamai Marcus
Maxentius, seorang jenderal Romawi — dan kemudian seorang kaisar — yang
memiliki kantor pusat di sana pada abad ke-4.
Singkat cerita sekitar 1500 tahun. Pada 1859, selama Perang Kemerdekaan
Italia Kedua, pasukan Prancis dan Italia mengalahkan Austria di Magenta. Itu
9
adalah bentrokan yang sangat berdarah — sangat berdarah sehingga lebih dari
tujuh ribu orang tewas terkubur dalam satu kuburan massal. Beberapa orang
menganggap penamaan warna menjadi Magenta karena saat pertempuran banyak
tentara Perancis yang mengenakan seragam merah. Namun banyak ahli percaya
perubahan nama warna itu karena mengingatkan pada medan yang berlumuran
darah
Tak lama kemudian, ditemukan jenis pewarna ungu muda keunguan, yang
terbuat dari tar batubara. Warna, awalnya disebut fuchsine (atau fuchsia) setelah
pewarna yang digunakan untuk membuatnya, segera diganti namanya menjadi
magenta. Sementara beberapa orang menduga itu disebut magenta setelah
seragam berwarna merah yang dikenakan oleh pasukan Prancis, menurut Philip
Ball, Bright Earth, Art dan Invention of Color, namanya diganti untuk merayakan
kemenangan pasukan Prancis pada Pertempuran Magenta pada 4 Juni 1859, dekat
kota Italia dengan nama itu.
Henri Matisse dan pelukis lain dari gerakan Fauvist adalah yang pertama
menggunakan magenta dalam seni mereka. Magenta terbiasa mengejutkan
pandangan itu dan memberi dampak pada emosi mereka.
Pada tahun 1860 buku Pakaian Wanita Inggris di Abad Kesembilan Belas:
A Comprehensive Guide menyebut magenta sebuah inovasi penting. Selanjutnya
dilaporkan bahwa kebaruan itu sangat dikagumi bahwa Magenta digunakan untuk
gaun, rok, topi, dan stoking serta pita, dll .; itu digambarkan sebagai 'Ratu Warna'.
10