KESEHATAN TERNAK
Oleh :
NAUFAL ARIQ ZUHDI
202010350311076
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Naufal Ariq Zuhdi
Nim : 202010350311076
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Pertanian dan Peternakan
Mata Praktikum : Kesehatan Ternak
Laporan praktikum ini telah diterima sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian
akhir praktikum Kesehatan Ternak pada Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
201910350311062
Mengetahui,
Malang, (sesuai pembuatan)
Dr. Ir. Khusnul Khotimah, MM., MP. Prof. Dr. Drh. Lili Zalizar., MS
NIP.11091020208 NIDN: 0030036201
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
hidayah-Nya dan juga kesehatan akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak dengan tepat waktu.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Penyusunan Laporan Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak ini penulis telah
memperoleh bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung,
maka melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua Jurusan Peternakan Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP, atas dukungan
dan motivasinya.
2. Kepala Laboratorium Peternakan dan Nutrisi Dr. Ir. Khusnul
Khotimah, MM., MP. atas dukungan dan motivasinya.
3. Instruktur Ilmu Kesehtan Ternak Prof. Dr. drh. Lili Zalizar, MS. atas
bimbingan, motivasi, nasehat, dan semangat yang sangat berharga
sejak awal hingga terselesainya laporan praktikum ini.
4. Kakak – kakak asisten yang telah memberikan arahan dan ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Semua pihak yang terlibat banyak membantu sehingga laporan
praktikum ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan
praktikum ini masih banyak kekurangan. Karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan laporan praktikum ini
Wassalamualaikum Wr. Wb.
ii
Penulis
iii
Daftar Isi
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Pengenalan Jenis Obat....................................................................................3
2.1.1 Antibiotika...............................................................................................3
2.1.2 Antiseptika...............................................................................................4
2.1.3 Anthelmetika............................................................................................4
2.1.4 Anastetika................................................................................................5
2.1.5 Analgetika................................................................................................5
2.2 Uji Telur Cacing Sampel Tinja......................................................................5
2.3 Deteksi Mastitis..............................................................................................6
2.4 Pengenalan Jenis Bloat...................................................................................6
2.5 Teknik Pemeriksaan Sympthom.....................................................................7
2.6 Teknik Penyuntikan dan Vaksinasi pada Unggas..........................................7
2.7 Teknik Pengambilan Darah pada Ternak Unggas..........................................8
2.8 Teknik Pemeriksaan Pascamati Ayam...........................................................8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................15
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
5.1. Kesimpulan..................................................................................................16
5.2. Saran............................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
digunakan sebagai pertimbangan menemukan penyakit dengan cara melihat ada
tidaknya perubahan pada organ tubuh ayam.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengenalan Jenia Obat dan Uji Telur pada Sampel
Tinja adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Golongan dalam jenis obat
2. Mengetahui Cacing Telur pada sampel tinja
3. Mengetahui gejala klinis atau subklinis mastitis
4. Mengetahui gejala dan cara mengatasi bloat
5. Mengetahu gejala awal penyakit pada ternak
6. Mengetahui cara melakukan penyuntikan dan vaksinasi
7. Mengetahui cara pengambilan darah pada ternak ungas
8. Mengetahui penyakit yang menyerang unggas melalui pembedahan
bangkai
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Antiseptik adalah suatu senyawa kimia yang biasanya digunakan untuk
menghambat maupun membunuh pertumbuhan mikroorganisme dalam jaringan
hidup dan mempunyai efek mencegah ataupun membatasi adanya infeksi agar
tidak menjadi lebih parah (Samanha et al.). Antiseptik berbeda dengan antibiotic
dan disenfektan, yaitu antibiotic digunakan untuk membunuh mikroorganisme di
dalam tubuh, dan disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh
mikroorganisme pada benda mati. Efektifitas antiseptik dalam membunuh
mikroorganisme bergantung pada beberapa faktor, misalnya kosentrasi dan lama
paparan.
Antiseptik yang paling banyak ditemukan dipasaran adalah yang berbahan
alcohol hingga 70% yang dapat menyebabkan kulit kering serta iritasi jika
dipakai secara berulang. Antiseptik yang kuat dan dapat mengiritasi jaringan
kemungkinan dapat digunakan sebagai disinfektan contohnya adalah fenol yang
dapat digunakan baik sebagai antiseptic maupun disinfektan. Kosentrasi yang
rendah pada antiseptic akan menghambat fungsi biokimia membrane bakteri,
namun tidak membunuh bakteri tersebut.
2.1.3 Anthelmetika
Anthelmetika adalah jenis obat yang digunakan untuk mengurangi atau
membunuh cacing dalam tubuh manusia. Penyakit infeksi merupakan salah satu
penyakit yang menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang
seperti indonesia. Infeksi paling umum tersebar di dunia adalah infeksi cacing.
Pemberian obat cacing pada ternak berfungsi untuk membunuh atau mengurangi
parasite cacing yang dapat mengganggu produktifitas pada ternak.
Antelmintik diberikan secara oral pada saat makan atau sesudah makan.
Waktu yang ideal untuk menguji antelmintik tanpa melakukan penggantian
media adalah kurang dari 48 jam pada suhu 37oC. lebih dari itu faktor lain
terutama media turut mempengaruhi terjadinya paralisis hingga mortalitas
cacing (Setya dan Suwarni, 2015). Antelmintik baru umunya lebih aman dan
efektif dibandingkan dengan antelmintik lama.
2.1.4 Anastetika
Anastetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri atau
mati rasa sehingga dimungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi. Anastetika
4
juga bisa di sebut obat yang menyebabkan timbulnya pengaruh tanpa sensasi
secara garis besar. Anastetika juga dapat diartikan obat yang menyebabkan
timbulnya pengaruh menjadi dua yaitu umum dan local. Anastetika umum
bekerja pada susunan saraf pustu,sehingga bebrapa fungsi saraf terlambat.
Obat yang digunakan dalam menimbulkan anestesia disebut obat anestetik.
Suatu anestesi yang ideal dapat menimbulkan anestesi dengan tenang dan cepat
serta memungkinkan pemulihan segera setelah penanganan selesai. Anestesi
intravena dapat menghasilkan berbagai manfaat dan efek samping (seperti
depresi atau stimulasi kardiovaskular, nyeri pada sisi injeksi, mual dan muntah,
depresi atau stimulasi pernafasan) (Inayati).
2.1.5 Analgetika
Analgetika adalah zat zat yang memiliki efek mengurangi atau
melenyapkan rasa nyeri tanpa menhilangkan kesadaran. Rasa nyeri dalam
kebanyakan hal merupakan suatu gejala yang berfungsi adalah rangsangan
mekanis atau kimiawi(Mita dan Husni, 2017). Zat-zat tertentu yang menimbukan
kerusakan pada jaringan yang di sebut mediator nyeri. Serofonim,brokodiknim
dan prostuglandim (Efendi,H.M,dkk 2019). Sifat-sifat analgetika adalah
menhilangkan rasa nyeri tanpa mengakibatkan tidur atau gelisah.
Analgetika non narkotik lebih banyak digunakan daripada analgetika
narkotik karena mudah didapat tanpa resep dari dokter. Umumnya analgetika
non narkotik digunakan pada saat menderita rasa nyeri yang ringan. Analgetika
non narkotik menimbulkan efek analgesic dengan cara menghambat secara
langsung dan selektif enzim-enzim pada system saraf pusat yang mengkatalis
biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase sehingga mencegah sesintisasi
reseptor rasa sakit.
5
Infeksi cacing ditimbulkan oleh berbagai cacing yang berada di dalam rongga
usus yang kemudian akan menyebabkan infeksi dalam tubuh manusi maupun
hewan. Cacing yang berada di dalam rongga usus biasanya adalah kelas nematoda
khusus. Infeksi ringan oleh parasit ini sering tidak ditandai dengan gejala klinis
yang menciri tetapi mengakibatkan kerugian ekonomi besar yang ditimbulkan
secara lansung antara lain karena: kematian, penurunan pertambahan berat badan
dan gangguan reproduksi (Silva et al., 2015).
6
dan bloat sekunder yang berbentuk gas bebas yang terpisah (Yanuartono et al.).
Bloat ringan biasanya dapat teratasi dengan pemberian obat kembung dan minyak
nabati yang berfungsi menghancurkan buih yang terdapat di rumen sehingga
ternak memperlancar gas keluar.
7
menit. Teknik penyuntikan secara intramuskuler pada dasarnya ada dua cara yaitu
metode penyuntikan konvensional atau standar dan metode penyuntikan Z track.
Perbedaan kedua metode ini terletak pada insensi jarum dari kulit sampai otot
(Tambunan dan Wulandari, 2015).
8
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
3.1.1 Pengenalan Jenis Obat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat Pukul 07.00 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1.2 Uji Telur pada Sampel Tinja
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1.3 Deteksi Mastitis
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1.4 Pengenalan Jenis Bloat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1.5 Teknik Pemeriksaan Sympthom
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.16 Teknik Penyuntikan dan Vaksinasi pada Unggas
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1.7 Teknik Pengambilan Darah pada Ternak Unggas
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1.8 Teknik Pemeriksaan Pascamati Ayam
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu Pukul 08.40 WIB-selesai.
Bertempat di kandang peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Pengenalan Jenis Obat
3.2.1.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Alat tulis
9
2. Buku tulis
3.2.1.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Obat dan vitamin
3.2.2 Uji Telur Cacing Sampel Tinja
3.2.2.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Gelas beaker
2. Obyek glass dan deck glass
3. Tabung reaksi
4. Mikroskop
5. Centrifuger
6. Mortar
7. Pastle
3.2.2.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Feses ternak
2. NaCl jenuh
3.2.3 Deteksi Mastitis
3.2.3.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Paddle
2. CMT paddle
3. Bekker glass
3.2.3.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Susu segar
2. Cairan CMT
3.2.4 Pengenalan Jenis Bloat
3.2.4.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Trocar sapi
10
2. Trocar kambing
3.2.4.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Obat antizymotik
2. Sapi kembung
3.2.5 Teknik Pemeriksaan Sympthom
3.2.5.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Thermometer
2. Alat tulis
3.2.5.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ayam Hidup
3.2.6 Teknik Penyuntikan dan Vaksinasi pada Unggas
3.2.6.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Spuit 1cc
2. Jarum suntik
3. Kapas
3.2.6.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ayam Hidup
2. Vitamin B kompleks dan vaksin ND
3. Alkohol
4. Aquades
3.2.7 Teknik Pengambilan Darah pada Ternak Unggas
3.2.7.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Jarum suntik
2. Srynge 2cc
3.2.7.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
11
1. Ayam hidup
2. Alkohol 70%
3. Aquades
3.2.8 Teknik Pemeriksaan Pascamati Ayam
3.2.8.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Gunting bedah
2. Tempat bedah
3. Pisau
4. Baki
5. Spuit
3.2.8.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Ayam sakit
2. Air
3.3 Prosedur Praktikum
3.3.1 Pengenalan Jenis Obat
Adapun prosedur praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengamati jenis obat dan fungsi obat.
2. Membedakan mana obat vitamin, vaksin, dan obat peredam rasa sakit.
3. Mencatat jenis obat dan fungsi obat.
4. Mencatat golongan-golongan obat.
3.3.2 Uji Telur Cacing pada Sampel Tinja
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengamati sampel tinja
2. Mengetahui cara penelitiannya
3. Mengetahui cara kerja alat dan bahan uji
4. Mencatat hasil amatan
5. Mengetahui obat yang tepat untuk ternak yang terjangkit
6. Mengetahui cara pencegahannya
12
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat uji CMT botol dan paddle
2. Masukan reagen CMT kedalam botol
3. Pasang CMT paddle dengan botol
4. Masukkan sampel susu/stripping putting per quarter dari langsung ternak
sebanyak 1 ml
5. Tekan botol CMT hingga reagennya keluar sebanyak 1 ml
6. Goyangkan paddle selama 30 detik
7. Amati pada tiap paddle
3.3.4 Pengenalan Jenis Bloat
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Tandai perut sapi dengan menggunakan gambar segitiga yang
menghubungkan titik tulang pinggul, titik rusuk akhir.
3. Tusukkan cannula pada perut ternak bagian sebelah kiri langsung pada
rumen.
4. Tarik trocar perlahan-lahan agar isi rumen tidak tersedat keluar dan
menyumbat pipa trocar.
5. Setelah gas dapat dibebaskan segera masukkan obat-obatan antizymotik
antara lain formalin atau clorofom. Obat-obatan ini akan menurunkan
proses fermentasi mikroba, sehingga jumlah gas dapat turun.
3.3.5 Teknik Pemeriksaan Sympthom
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan ayam yang masih hidup
2. Perikasalah suhu ayam menggunakan thermometer pada bagian kloaka
3. Perhatikan bulu ayam
4. Amati pernapasan pada ayam
3.3.6 Teknik Penyuntikan dan Vaksinasi pada Unggas
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Periksa alat dan bahan yang tersedia
2. Sterilkan spuit dan canul dengan alkohol 70 % kemudian bilas dengan
aquadest steril
13
3. Masukkan vitamin B complek ke dalam spuit sebanyak 0,5 cc.
4. Tentukan daerah suntikkan yaitu daerah dada ( pektoralis ) atau daerah
kaki ( tibialis ).
5. Sterilkan kembali spuit dan canul dengan alkohol 70 %.
3.3.7 Teknik Pengambilan Darah pada Ternak Unggas
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Periksa alat dan bahan yang tersedia
2. Tentukan daerah pengambilan darah (di vena sayap)
3. Lakukan pengambilan darah. Sterilkan daerah bekas suntikan sambil
dimasase.
4. Masukkan sampel darah ke dalam tabung vacuitaner
3.3.8 Teknik Pemeriksaan Pasacamati Ayam
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Patahkan leher ayam diantara jari telunjuk dan ibu jari atau dengan
gunting. Tempatkan ayam pada punggungnya dan pegang dengan cara
menempatkan ibu jari diantara “Wishbone“ dan tekan pada tulang
punggungnya.
2. Baringkan ayam dengan kepala menghadap ke atas dan posisi kaki
menghadap ke praktikan
3. Potong kulit dengan gunting menyilang diantara spernum dan anus.
Pemotongan diteruskan ke arah depan dengan memotong tulang dada
sampai persendian bahu.
4. Potong kerongkongan di depan proventrikulus dan keluarkan
proventikulus, dan keluarkan proventikulus, gizzard, hati dan limpa.
5. Buka gizzard dan proventikulus dan periksa keadaannya.
6. Keluarkan jantung dan amati pericardiumnya, buat sayatan pada kedua
ventrikel jantung dan atrium dan periksa keaannya.
7. Keluarkan dan amati paru-paru dan trakea.
1.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Langsung dilampirkan foto laporan mingguan dengan urutan :
1. Cover
2. Hasil
3. Pembahasan
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum tersebutadalah sebagai berikut :
1. Terdapat 5 jenis obat yaitu, antibiotika, antiseptika, desinfektan,
anthelmetika, anastetika, dan analgestika.
2. Cacing telur pada sapi dapat diidentifikasi menggunakan metode
mikroskopis.
3. Gejala subklinis pada sapi dapat diketahui melaui pemeriksaan uji
CMT.
4. Bloat yang parah dapat ditangani menggunakan metode trokar. Sapi
yang mengalami bloat perut sebelah kiri akan terlihat membesar.
5. Gejala awal penyakit pada ternak dapat diketahui melalui suhu tubuh,
pernafasa dan nadi.
6. Teknik penyuntikan pada ternak umunya menggunakan intramuscular.
Vaksinasi pada ternak dapat dilakukan dengan tetes atau injeksi.
7. Pengambilan darah pada unggas dilakukan melalui pembuluh darah
vena yang berada di sayap unggas.
8. Jenis penyakit yang dapat diketahui melalui pemerikasaan unggas
pasca mati adalah Avian Influenza (AI), Gumboro, Newcastle Disease
(ND), Pembengkakan pada paru-paru, pembengkakan pada hati, dll.
5.2. Saran
Adapun saran untuk praktikum sebaiknya praktikum lebih
dikembangkan lagi metode dalam pembelajaran agar saat pembelajaran
tidak membosankan dan lebih aktif lagi. Hasil pada praktikum yang telah
dilaksanakan juga tidak bisa menjadi acuan atau tolak ukur sebaiknya
dilakukan penelitian lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahan data.
16
Daftar Pustaka
Ali, A. S., I. Ismoyowati, and D. Indrasanti. "Jumlah eritrosit, kadar hemoglobin
dan hematokrit pada berbagai jenis itik lokal terhadap penambahan probiotik
dalam ransum." J. Ilmiah Peternakan 1 (2013): 1001-1013.
Awaludin, Aan, et al. “Studi Lapang: Penegakan Diagnosis Infectious Bursal
Disease (IBD) Pada Ayam Broiler.” Jurnal Ilmu Peternakan Terapan, vol. 3,
no. 1, 2019, pp. 25–30.
Damayanti, Yunny, et al. “Evaluasi Penyakit Virus Pada Kadaver Broiler
Berdasarkan Pengamatan Patologi Anatomi Di Rumah Pemotongan
Unggas.” Indonesia Medicus Veterinus, vol. 1, no. 3, 2012, pp. 417–27.
Dewi, Dias Apria, and Supriyanto. “Prevalensi Nematodiasis Pada Ternak
Ruminansia Kecil Di Yogyakarta.” Jurnal Pengembangan Penyuluhan
Pertanian, vol. 17, no. 31, 2020, pp. 53–61.
Fatmawati, Mira, et al. “Prevalensi Dan Faktor Predisposisi Mastitis Subklinis
Pada Sapi Perah Rakyat Dusun Bakir, Desa Sukomulyo, Kabupaten Batu
Prevalence and Predisposing Factors of Subclinical Mastitis in Dairy Cows
in Bakir, Sukomulyo Village, Batu Regency.” Veterinary Biomedical &
Clinical Journal, vol. 1, no. 2, 2019, pp. 35–41.
Inayati, Istiqoma Dewi Kurniawati Zullies Ikawati. “Evaluasi Efektivitas Dan
Keamanan Penggunaan Obat Anestesi Umum Di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.” Farmasains : Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kesehatan, vol. 2, no.
1, 2012.
Kencana, Gusti Ayu, et al. “Respons Imun Ayam Petelur Pascavaksinasi
Newcastle Disease Dan Egg Drop Syndrome.” Jurnal Sain Veteriner, vol.
35, no. 1, 2017.
Ltipudin, DIding, and Andi Mushawwir. “Regulasi Panas Tubuh Ayam Ras
Petelur Fase Grower Dan Layer.” Jurnal Sain Peternakan Indonesia, vol. 6,
no. 2, 2011.
Mita, Ratnawulan Soraya, and Patihul Husni. “Pemberian Pemahaman Mengenai
Penggunaan Obat Analgesik Secara Rasional Pada Masyarakat Di Arjasari
Kabupaten Bandung.” Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, vol. 6, no. 3, 2017,
pp. 193–94.
Munda, Sitanath, et al. “Research System [IKRS] for Treatment of Bloat and Its
Significance towards Greenhouse Gas Emission: Jharkhand, India.”
Advances in Animal and Veterinary Sciences, vol. 4, no. 5, 2016, pp. 241–49.
Nugraha, Sobron Adi, et al. “Tanaman Obat Keluarga Dalam Perspektif
Masyarakat Transisi (Studi Etnografis Pada Masyarakat Desa Bawodobara).”
Jurnal Inovasi Penelitian, vol. 1, no. 3, 2020, pp. 266–67.
Pambudi, Risma Sakti, et al. “Knowledge Level the Use of Antibiotics in Health
Students of Surakarta Sahid University.” Jurnal Dunia Farmasi, vol. 4, no.
3, 2020, pp. 149–56.
Puspitasari, Yulianna, et al. “Penyuluhan Mastitis Subklinis Dan Kegiatan Uji
California Mastitis Test Pada Sapi Perah Di Koperasi Unit Desa Kecamatan
Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.” Jurnal Layanan Masyarakat
(Journal of Public Service), vol. 13, no. April, 2021, pp. 15–38.
Rahmaniar, Reina Puspita, et al. “Kasus Ornithobacterium Rhinotrachealedari
17
Sampel Trachea Pada Beberapa Jenis Unggas.” Jurnal Ilmiah Fillia
Cendekia, vol. 6, no. 1, 2021.
Samanha, et al. Formulasi Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.)
Dengan Bahan Penstabil Tea (Trietanolamin). no. November, 2021, pp.
521–29.
Setya, Adhi Kumoro, and Sri Suwarni. “Potensi Biji Mengkudu (Morinda
Citrifolia L.) Sebagai Antelmintik Terhadap Ascaris Suum.” Media Farmasi
Indonesia, vol. 13, no. 1, 2015, pp. 1305–10.
Sianita, Nanik, et al. “Respon Antibodi Dan Protektivitas Pada Ayam Pasca
Vaksinasi Menggunakan Vaksin Nd Aktif Lv12.” CIRED - Open Access
Proceedings Journal, vol. 4, no. 2, 2011, pp. 1–67.
Silva, M.R.L., et al. “Host-Specificity and Morphometrics of Female Haemonchus
Contortus, H. Placei and H. Similis (Nematoda: Trichostrongylidae) in Cattle
and Sheep from Shared Pastures in São Paulo State, Brazil.” Journal of
Helminthology, vol. 89, no. 3, 2015, pp. 302–306.
Tambunan, Evelyn H., and Imanuel S. Wulandari. “Penggunaan Teknik Z-Track
Air Lock Untuk Menurunkan Nyeri Pada Prosedur Injeksi Intra Muskuler.”
Jurnal Ners, vol. 10, no. 1, 2015, pp. 112–17.
Yanuartono, Yanuartono-, et al. “Review: Peran Pakan Pada Kejadian Kembung
Rumen.” Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, vol. 28, no. 2, 2018, p. 141.
zalmi, hendra, et al. Jenis Jenis Obat-Obatan Dan Manfaatnya Bagi Mahkluk
Hidup. 2019.
18