PEMBIMBING
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN Co-Asistensi BIDANG PERUNGGASAN
Mengetahui,
(Drh. A. Magfira Satya Apada, M.Sc) (Drh. Zainal Abidin Kholilullah, M.kes)
NIP 198508072010122008 NIP 196910172008041001
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena masih memberi
saya kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan studi kasus laporan perunggasan yang
berjudul “Infectious Laryngotracheitis Pada Ayam”. Tidak lupa juga saya mengucapkan
terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan
ini, khususnya kepada dosen pembimbing dan teman-teman sekalian.
Saya sadar bahwa laporan kasus reseptir saya ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, jika ada kesalahan dalam laporan saya kali ini, saya meminta maaf yang
sebesar-besarnya dan saya juga mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan
dosen penguji sehingga saya akan lebih baik nantinya. Saya berharap laporan studi kasus
perunggasan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca serta menjadi pedoman bagi bahan
ajaran.
Sekian dan Terima Kasih.
2.2 Etiologi
Penyebab ILT adalah virus herpes, berbentuk kuboid beramplop, peka terhadap ether,
dan memiliki inti DNA. Virus ILT diklasifikasikan sebagai anggota famili
Alphaherpesviridae dengan nomenklatur virologi Gallid herpesvirus I. Elektron mikrograf
kultur sel embrio ayam terinfeksi ILT mengandung partikel viral ikosahedral yang
mempunyai struktur sama dengan virus herpes simplek. Perbanyakan diri virus ILT
tampaknya sama pada perbanyakan diri virus herpes simplek dan pseudorabies. Virus
diabsorbsi pada permukaan sel, dan virus masuk ke dalam sel secara pinositosis (Syibli,
2014).
Hanya ada satu strain immunologis walaupun strain bervariasi dalam patogenesitasnya.
Kebanyakan strain adalah patogen, hanya sedikit strain yang kurang patogen. Infeksi herpes
virus mengarah terbentuknya inklusi intranuklear type A pada awal infeksi. Inklusi dapat
dilihat dalam sel epitel trakchea, dan kadang-kadang dalam epitel konjungtif. Inklusi dapat
dilihat pula dalam membran choriollantois telur ayam bertunas yang diinfeksi dan dalam
kultur sel embrio (Syibli, 2014).
2.6 Diagnosa
Diagnosa ILT dapat didasarkan pada gejala klinis dan patologi anatomi. Adanya inklusi
intranuklear pada jaringan trakea dan konjungtiva diwarnai dengan pewarnaan Giemsa juga
sebagai alat diagnostik ILT. Identifikasi virus secara cepat dapat dibuat dengan menggunakan
uji fluorescent antibody technique (FAT) (Syibli, 2014). Virus dapat diisolasi dari trakea dan
jaringan paru setelah disuntikkan pada embrio ayam, suntikan trakea dari infraorbital ayam
yang peka serta pada kultur sel (Syibli, 2014).
2.7 Pengendalian
a. Pengobatan
Tidak ada obat yang berhasil guna dalam menurunkan keparahan ataupun mengurangi
gejala penyakit (Syibli, 2014).
b. Pencegahan
Jika diagnosa ILT diperoleh pada awal kejadian wabah, vaksinasi pada ayam yang tidak
tertular akan memacu terbentuknya kekebalan yang memadai, sebelum penyakit ini datang
menyerang. Oleh karena infeksi ILT sering sebagai akibat adanya ayam carier, maka
sangatlah penting untuk menghindari mencampur ayam yang sembuh dari sakit dengan ayam
lain yang belum terinfeksi ILT (Syibli, 2014).
Hal yang paling penting untuk keberhasilan dalam pencegahan atau kontrol penyakit ini
adalah mencegah adanya perpindahan segala sesuatu yang berpotensi tercemar, seperti orang
atau pekerja kandang, makanan, peralatan kandang dan peralatan vaksinasi. Vaksinasi ILT
adalah suatu cara yang baik untuk meningkatkan ketahanan terhadap ILT pada sekelompok
ayam yang peka. Cara pemberian vaksin ini melalui tetes mata, tetes hidung dan pemberian
pada air minum dengan aturan yang tepat, baik untuk penyimpanan vaksin serta tatacara
vaksinasinya (Syibli, 2014).
c. Pengendalian dan pemberantasan
Tindakan pemberantasan ditujukan terhadap farm tertular dengan melakukan tindakan
isolasi ayam yang sakit dan penutupan sementara farm. Ayam yang mati harus segera dikubur
atau dibakar. Kandang tercemar harus dibersihkan dan didesinfeksi dan orang atau petugas
yang pernah kontak dengan ayam yang sakit dilarang masuk kandang yang belum tercemar.
Selanjutnya apabila farm sudah aman maka dilakukan pembukaan farm kembali. Perlakuan
terhadap farm terancam yaitu dilakukan tindakan pengamatan dan pemantauan, penyuluhan
dan ring vaksinasi dan terhadap farm yang bebas penyakit dilakukan tindakan pencegahan
secara rutin (Syibli, 2014).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Anamnesa
Peternakan ayam layer milik PT Inti Tani Satwa melaporkan bahwa satu kandang di
peternakannya menunjukkan penurunan produksi telur. Populasi ayam tesebut sebanyak 3100
dalam satu kandang. Ayam-ayam tersebut berumur 36 minggu dengan berat badan rata-rata
1800 gram dan recording vaksinasi ayam lengkap. Anak kandang juga melaporkan bahwa
terdapatnya ayam yang kesulitan bernapas disertai suara ngorok dan batuk serta penurunan
produksi telur.
3.3 Diagnosa
Diagnosa ILT dapat didasarkan pada gejala klinis dan patologi anatomi, oleh karena
itu dilakukannya nekropsi bangkai ayam yang mati untuk melihat perubahan patologi pada
organ-organ tertentu pada ayam. Beberapa perubahan patologi yang ditemui pada proses
pembedahan yaitu organ trachea terdapatnya hemoragi, pada laring juga terdapat hemoragi
dan pada sinus ayam terdapatnya perkejuan. Gambaran perubahan patologi yang ditemui
pada ayam sesuai dengan Syibli (2014), bahwa perubahan patologi ayam penderita ILT
berupa hemoragi trachea, gumpalan eksudat pada trachea. Perluasan keradangan lebih lanjut
dapat menyebar ke bronchi, masuk ke paru dan kantong udara. Edema dan kongesti pada
epitel konjungtiva dan rongga infraorbital.
Gambar 4. Perubahan patalogi anatomi ditemukan. (A) Perkejuan pada sinus, (B)
Hemoragi pada laring, (C) Hemoragi pada trachea (Dokumentasi pribadi).
a. Vaksin
Jenis Obat Vaksin Live Infectious Laryngotracheitis (ILT)
b. Antibiotik
Jenis Obat Antibiotik Doxocyline dari golongan tetracyline
3100× 270
=
1000
= 837 liter
c. Vitamin
Jenis Obat Multivitamin (Vitamin A, B Kompleks, C, D, E, dan K) dan
Elektrolit
Nama paten Vita Stress
Indikasi Vita Stress akan menggantikan elektrolit yang diekskresikan
tinggi selama stres untuk mendapatkan kondisi yang optimal
dan penambahan vitamin akan meningkatkan metabolisme.
Kombinasi vitamin dan elektrolit juga membantu
mempercepat pemulihan setelah sakit dan pemberian
antibiotik.
3100× 270
=
1000
= 837 liter
4.1 Kesimpulan
Infectious laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit akut pada ayam yang ditandai
dengan gejala khas pada saluran pernafasan, kesulitan bernafas dan keluarnya eksudat
berdarah. Penyebab ILT adalah virus herpes, berbentuk kuboid beramplop, peka terhadap
ether, dan memiliki inti DNA. Tanda klinis dengan adanya kesulitan bernafas dan keluarnya
cairan mukus berdarah adalah khas untuk bentuk penyakit ILT parah. Tidak ada obat yang
berhasil guna dalam menurunkan keparahan ataupun mengurangi gejala penyakit.
4.2 Saran
Perlunya perbaikan penerapan biosecurity yang ketat dan disiplin agar serangan
Infectious laryngotracheitis (ILT) benar-benar bisa dicegah
DAFTAR PUSTAKA