Anda di halaman 1dari 6

Nama : Markus Steven Salamena

NIM : C031171501

SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan


berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari
jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
Fungsi utama sistem kardiovaskuler adalah memberikan oksigen ke setiap sel (fungsi
sebagai pompa). Sistem kardiovaskuler juga berperan dalam menjaga suhu tubuh (fungsi
sebagai sistem pemanas).

A. Heart Failure
Heart Failure (HF) atau gagal jantung dan shock merupakan manifestasi dari kegagalan
sirkulasi. Pada HF, kekuatan kontraksi myocardium menurun, sehingga jantung tidak dapat
memompakan semua darah yang disalurkan ke jantung.
1) Etiologi
Heart Failure disebabkan oleh gangguan pengisian jatung (rupture tamponade, rupture
aorta, rupture arteri pulmoner), takiaritmia (miokarditis, miopati, keracunan tanaman,
sengatan listrik), bradikardia (overdosis anestesi, keracunan tanaman) dan beban kerja
jantung meningkat
2) Patogenesa
Curah/ output jantung berkurang sehingga menyebabkan anoksia jaringan. Dapat perakut
(otak kekurangan oksigen dan menyebakan gejala saraf) atau kurangg parah (edema paru-
paru dan gangguan respirasi)
3) Gejala klinis
Gejala klinis HF ialah dispnoea, sempoyongan, jatuh, diikuti kematian. konvulsi ringan
pulsus sulit diraba bradikardia/takikardia suara jantung tidak terdengar.
4) Diagnosis
Cara membedakannya jika di gagal jantung akut terdapat bradikardia/takikardia
berlebihan, mukosa pucat, pulsus tidak teraba, konvulsi ringan
5) Terapi
Pemberian obat obatan,operasi dan pemasangan (implant) alat
B. Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu keadaan di mana myocardium tidak dapat
mempertahankan cardiac output (CO) yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
tubuh.
1) Etiologi
CHF disebabkan oleh penyakit-penyakit jantung yang terdiri atas: penyakit perolehan
pada katub jantung dan myocardium, penyakit jantung congenital dan penyakit cacing
jantung
2) Tanda klinis
Tanda klinis dari CHF terbagi atas dua yaitu CHF kiri: batuk, dyspnoea, orthopnoea,
dyspnoea paroxysmal, oedema pulmonum dan CHF kanan: congesti vena, hepatomegali dan
splenomegali, ascites dan oedema subcutan, hydrothorax dan hydropericardium, cardiac
cachexia
3) Terapi
Terapi yang diberikan untuk mengobati CHF ialah: pemberian preparat digitalis,
pemberian diuretika, diet dengan sodium rendah, bronchodilator, obat-obatan dan terapi lain
(istirahat, pemberian narkotik, phlebotomy, paracentesis abdominal dan thoracocentesis,
terapi oksigen, terapi antibiotik)

C. Shock
Shock adalah suatu sindroma klinis, yaitu suatu keadaan dinamik yang ditandai dengan
kegagalan progresif dari sirkulasi, sehingga terjadi kerusakan jaringan karena berkurangnya
aliran darah melalui kapiler
1) Etiologi
Shock disebabkan oleh haemorrhagic shock, hypovolemic shock, septic shock, traumatic
shock, neurogenic shock, anaphylactic shock dan cardiogenic shock
2) Tanda klinis
Tanda klinis dari shock ialah kulit menjadi dingin dan membran mukosa pucat, depresi
pada fungsi sensoris, kelemahan otot, frekuensi respirasi meningkat, pulsus cepat dan lemah,
tachycardia, hipotensi ditandai dengan capillary refill time yang lebih panjang (> 2 detik),
terdapat dilatasi dan lakrimasi, hypersalivasi, oligouri/anuria, diare haemorrhagis terjadi
sebelum hewan mati.
3) Terapi
Terapi shock ialah pemberian terapi oksigen, penghentian perdarahan, pemberian cairan
IV, terapi steroid, terapi antibiotika drug of choice, terapi dengan vasoactive drugs,
pemberian anticoagulans, hewan perlu dihangatkan.

Penyakit-Penyakit Jantung Konginital


A. Patent ductus arteriosus
1) Etiologi
Patent ductus arteriosus merupakan kelainan jantung congenital yang disebabkan oleh
terbukanya Ductus arteriosus beberapa hari setelah hewan itu lahir, dimana ductus ini
berfungsi untuk mencegah sirkulasi pulmonal (membawa darah dari arteri pulmonalis ke
bagian distal dari arcus aorticus dan ke sirkulasi sistemik)
2) Tanda klinis
Hewan-hewan yang menderita PDA dapat menunjukkan CHF pada umur beberapa
minggu atau beberapa bulan. Kadang-kadang tanda klinis baru mulai nampak pada umur 8
bulan sampai umur 3 tahun.
3) Diagnosa
Diagnosa PDA ditentukan berdasarkan: jenis anjing yang terkena, umur dan dikonfirmasi
pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiocardiography.
4) Terapi
Terapi operatif harus dilakukan sedini mungkin, bila terjadi right to left shunt tidak boleh
diadakan operasi dan hanya diobati terhadap gejala-gejala CHF

B. Pulmonic stenosis
1) Etiologi
Pulmionic stenosis disebabkan oleh obstruksi yang mencegah aliran darah normal dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
2) Tanda klinis
Pada umumnya asymtomatis, hanya terdapat gangguan pertumbuhan. Tetapi pada
keadaan yang lanjut dapat terdapat dypsnoea, cepat lelah dan dekompesasi jantung kanan.
Pada auscultasi terdengar bising sistolik dan dapat terdapat reduplikasi diastole
3) Diagnosa
Diagnosa ditentukan berdasarkan jenis anjing yang terkena, umur hasil pemeriksaan
klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiocardiography.
4) Terapi
Operatif bila tanda-tanda CHF dapat diatasi.

C. Aortic stenosis
1) Etiologi
Aortic stenosis disebabkan oleh terdapatnya obstruksi aliran darah dari ventrikel kiri ke
aorta
2) Tanda klinis
Tanda klinis Aortic stenosis ialah syncope, panting, bentuk dan kongesti atau edema
pulmonom dan pada saat dilakukan auscultasi terdengar bising sistolik.
3) Diagnosa
Diagnosa Aortic stenosis ditentukan berdasarkan: jenis anjing yang terkena, umur hasil
pemeriksaan klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan
angiocardiography.
4) Terapi
Operatif bila tanda-tanda CHF dapat diatasi.

D. Atrial septal defect (ASD)


1) Etiologi
Atrial septal defect (ASD) umumnya muncul bersamaan dengan kelainan jantung
congenital lainnya
2) Tanda klinis
Dyspnoea, cepat lelah, tanda-tanda CHF kanan, bila terjadi right to left shunt terjadi
cyanosis dan pada saat auscultasi terdengar suara bising systolic
3) Diagnosa
Diagnosa ditentukan berdasarkan jenis anjing yang terkena, umur hasil pemeriksaan
klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiocardiography.
4) Terapi
Operatif bila tanda-tanda CHF dapat diatasi.

E. Ventricular septal defect (VSD)


1) Etiologi
Ventricular septal defect (VSD) adalah kelainan jantung congenital dan seringkali VSD
tidak menimbulkan tanda-tanda klinis. Kadang-kadang dapat juga terjadi tanda-tanda CHF.
2) Pemeriksaan klinis
Pada saat auscultasi terdengar bising systolic yang keras, palpasi: adanya precordial
thrill dan terdapat jerky pulse
3) Diagnosa
Diagnosa ditentukan berdasarkan jenis anjing yang terkena, umur hasil pemeriksaan
klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiocardiography.
4) Terapi
Operatif bila tanda-tanda CHF dapat diatasi.

F. Persistenst common artrioventricular canal


1) Etiologi
Persistenst common artrioventricular canal disebabkan oleh kerusakan pada bagian
terbawah dari septum atrial dan bagian atas dari septum ventricel, dengan kelainan pada
katub-katub atrioventricular.
2) Tanda klinisnya
Pada saat auscultasi terdengar bising systolic yang keras, palpasi: adanya precordial
thrill dan terdapat jerky pulse.
3) Diagnosa
Diagnosa ditentukan berdasarkan jenis anjing yang terkena, umur hasil pemeriksaan
klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiocardiography.
4) Terapi
Terapi penyakit ini hanya dapat dilakukan untuk pengobatan gejala CHFnya saja karena
tidak dapat dilakukan tindakan operatif

G. Tetralogy of fallot
1) Tanda klinis
Dyspnoeae, mudah lelah, paroxysmal anoxia dengan syncope, gangguan pertumbuhan,
cyanosis, polycythemia
2) Kelainan klinis
Kelainan klinis dari tetralogy of fallot ialah kerusakan pada septum ventrikel sebelah
atas, over riding, dextroposision aorta yang menerima darah dari ventrikel kanan atau kiri,
stenossi katub pulmonalis, hypertrophy ventrikel kanan (terjadi secara sekunder)
3) Diagnosa
Diagnosa ditentukan berdasarkan jenis anjing yang terkena, umur hasil pemeriksaan
klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiocardiography.
4) Terapi
Tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Kelainan Frekuensi dan Ritme


Frekuensi dan ritme jantung dipengaruhi oleh: Pacemaker, simtem konsuksi dan
myocardium
a) Sinus Takikardia (denyut jantung frekwen): Meningkatnya denyut jantung karena
pengaruh yang dapat dikenali seperti eksitasi, sakit, latihan, hipertermina, tekanan darah
arteri rendah dan obat- obatan andregenik
b) Sinus Bradikardia (denyut jantung lambat) : Jumlah derakan dari nodus S-A berkurang
dapat disebabkan karena tekanan darah arteri tinggi, lesion ruang cranium, tekanan
intracranial tinggi, hipotermia, hipoglikemia dan hernia diagfragma
A. Atrioventricular block
1) Derajat pertama
Secara klinik tidak terdeteksi tetapi konduksi A-V node tertunda
2) Derajat kedua
Terdapat gangguan di A-V node sehingga kontraksi atrium tidak diikuti kontraksi
ventrikel, terjadi secara acak tetapi dengan pola teratur. Pada denyut terblok suara
jantung dan pulsus absen
3) Derajat ketiga
Tidak ada konduksi di A-V node sehingga ventrikel kontraksi tersendiri, lambat, regular.
Kontraksi atrium lebih cepat daripada ventrikel tanpa kerja dan atropine.
B. Aritmia (Takikardia)
1) Atrium Fibrilasi
Kontraksi atrium sangat cepat (200-400x/menit), kontraksi ventrikel cepat (100-
200x/menit) tanpa disertai kerja dan rasa takut tetapi terjadi secara kontinu→terjadi pada
penyakit myocardium parah dapat mengakibatkan pembenungan karena lemah jantung
2) Ventrikel Fibrilasi
Ventrikel fibrilasi disebabkan oleh karena sambaran petir, overdosis anestesi, toksemia
parah, keracunan tanaman dan phase akhir penyakit jantung. Denyut nadi tidak teraba, suara
jantung tidak terdengar, tekanan darah turun cepat dan kematian karena lemah, jantung akut.

Anda mungkin juga menyukai