MATA KULIAH
NAMA :
Febby Widianto
2023
1. Konsep Dasar Penyakit Infark Miokard Akut
1. Anatomi dan Fisiologi
atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah
dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah
rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat 3 pada orang dewasa sekitar 250-350 gram.
mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari
2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan
jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak
mengganggu jantung. b) Tengah/ miokardium Lapisan otot jantung yang menerima darah
dari arteri koronaria. c) Dalam / Endokardium Dinding dalam atrium yang diliputi oleh
membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender
Ruang-ruang jantung Jantung terdiri dari empat ruang yaitu: 1) Atrium dekstra:
Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi
atau Krista terminalis. a) Muara atrium kanan terdiri dari: Vena cava superior, vena cava
inferior, sinus koronarius, osteum atrioventrikuler dekstra. b) Sisa fetal atrium kanan:
fossa ovalis dan annulus ovalis. c)Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan
melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari: a.
Valvula triskuspidal b. Valvula pulmonalis. 2) Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama
dan aurikula. 3) Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari valvula
disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri
koroner. Sumbatan ini sebagian besar disebabkan oleh rupture flak ateroma pada arteri
inflamasi, dan mikroembolisasi distal. Kadang-kadang sumbatan akut ini dapat pula
disebabkan oleh spasme arteri koroner, emboli, atau vaskulitis. (Intan, 2019)
Infark miokard disebabkan oleh nekrosis miokardium akibat perfusi darah yang
tidak adekuat pada jaringan otot jantung. Keadaan ini menyebabkan perubahan
mikroskopis pada jantung dan pelepasan enzim jantung ke dalam aliran darah. Faktor
resiko meliputi pertambahan usia, keadaan hiperkoagulabel, vaskulitis dan faktor yang
a. Faktor penyebab :
b) Emosi.
d) Hypertiroidisme.
a) Kerusakan miocard.
b) Hypertropimiocard.
c) Hypertensi diastolic.
b. Faktor predisposisi :
c) Hereditas.
Manisfestasi Kinik IMA menurut Nurarif (2013) dalam (Agustin, 2019) yaitu :
1) Lokasi substernal
2) Sifat nyeri : rasa sakit seperti ditekan, terbakar, tertindih benda berat,
3) Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan
atas kiri
4) Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah
makan
6) Dispnea
Menurut (neva andriyani, 2016) pada beberapa penderita IMA, dapat ditemukan
1) Nyeri dada Nyeri dada pada pendrita infark miokard terasa lebih intensif
yang terasa berat, menekan, seperti dremas-remas dan kadang menjalar ke leher,
1) Peningkatan tekanan JVP Pada fase awal ainfark miokard, tekanan vena
dipompa ke jantung
4) Sesak nafas
1) Kadar CK (kreatinin forfokinase) bisa normal pada stadium awal, tapi bisa
meningkat 6 jam pasca infark IMA yang tanpa gejala atau yang luput
6. Patofisiologis
terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus
pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya. Pada sebagian besar kasus,
infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami fisur, ruptur atau ulserasi, dan jika
kondisi lokal atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga terjadi trombus mural
pada lokasi ruptur yang mengakibatkan oklusi arteri koroner. Penelitian histologis
yang tipis dan inti kaya lipid (Alwi, 2009) dalam (AJA MICHELLE PUTRI
HABERHAM, 2018)
Infark merepresentasikan kulminasi dari kaskade kejadian yang berbahaya,
yang diinisiasikan oleh iskemia, yang berkembang dari fase yang potensial
reversibel ke fase kematian sel yang ireversibel. Miokard yang disuplai secara
langsung oleh pembuluh darah yang tersumbat akan segera mati. Jaringan di
sekitar daerah yang nekrosis mungkin tidak akan segera nekrosis karena jaringan
tersebut mungkin cukup diperfusikan oleh pembuluh darah sekitar yang masih 9
Universitas Sumatera Utara baik. Akan tetapi, sel-sel sekitar lainnya dapat
menjadi iskemik seiring waktu, akibat kebutuhan akan oksigen tetap berlangsung
meski suplai oksigen menurun, dan regio infark dapat meluas ke arah luar
7. Komplikasi
1) Disritmia
3) Tromboemboli
4) Perikarditis
5) Ruptura Miokardium
6) Aneurisma Ventrikel
8. Pemeriksaan Penunjang
iskemia, injuri dan nekrosis yang timbul menurut urutan tertentu sesuai dengan
c. Q patologis
yang terjadi bisa sangat bervariasi, bisa beberapa jam hingga 2 minggu. Selama
miokard non-Q. Gambaran infark miokard subendokardial pada EKG tidak begitu
jelas dan memerlukan konfirmasi klinis dan laboratoris, pada umumnya terdapat
depresi segmen ST yang disertai inversi segmen T yang bertahan beberapa hari.
Pada infark
miokard pada umumnya dianggap bahwa Q menunjukkan nekrosis miokard,
nekrosis miokard. Pada infark miokard dinding posterior murni, gambaran EKG
horisontal, jadi terdapat R yang tinggi di V1, V2, V3 dan disertai T yang simetris
8.1.1 Penatalaksanaan
perfusi miokard sesegera mungkin, meredakan nyeri, serta mencegah dan tata
serta aspirin dan heparin dalam waktu 90 menit sejak onset geja
aterosklerosis
8) pembedahan
2. Konsep Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus
1. Pengkajian
mengidentifikasi masalah keperawatan yang terjadi pada tahap ini akan menentukan
diagnosis keperawatan. Oleh karena itu, pengkajian harus dilakukan secara teliti dan
Kegiatan dalam pengkajian adalah penumpulan data baik subyektif maupun obyektif
dengan tujuan menggali informasi tentang status kesehatan pasien ( Nikmatur, 2012 )
1. Biodata
dengan stress atau sebab dari lingkungan yang tidak menyenangkan. Jenis
kelamin lebih sering terjadi pada laki – laki umur 35 tahun dan wanita lebih dari
2. Keluhan utama
Pasien Infark Miokard Akut mengeluh nyeri pada dada substernal, yang
rasanya tajam dan menekan sangat nyeri, terus menerus dan dangkal. Nyeri
dapat menyebar ke belakang sternum sampai dada kiri, lengan kiri, leher,
rahang, atau bahu kiri. Nyeri miokard kadang-kadang sulit dilokalisasi dan
nyeri mungkin dirasakan sampai 30 menit tidak hilang dengan istirahat atau
Pada pasien infark miokard akut mengeluh nyeri pada bagian dada yang
dirasakan lebih dari 30 menit, nyeri dapat menyebar samapi lengan kiri, rahang
dan bahu yang disertai rasa mual, muntah, badan lemah dan pusing. ( Yuniarta,
Pada klien infark miokard akut perlu dikaji mungkin pernah mempunyai
hilangnya sel endotel vaskuler dan berakibat berkurangnya produksi nitri oksida
2019)
6. Riwayat psikososial
Rasa takut, gelisah dan cemas merupakan psikologis yang sering muncul
pada klien dan keluarga. Hal ini terjadi karena rasa sakit, yang dirasakan oleh
miokard akut. Hal ini terjadi dikarenakan klien kurang kooperatif dengan
7. Pemeriksaan Fisik
1) B1 ( Breathing )
c. Perkusi
dan sebagian falang kedua jari tengah pada tempat yang hendak
diperkusi. Ketukan ujung jaritengah kanan pada jari kiri tersebut dan
meniup pipa besi, suara napas lebih keras dan pendek saat
inspirasi.
2) B2 ( Blood )
a. Inspeksi : inspeksi adanya jaringan parut pada dada pasien. Keluhan
b. palpasi : denyut nadi perifer melemah. Thrill pada infark miokard akut
akibat kelainan katup biasanya tidak ditemukan pada infark miokard akut
tanpa komplikasi.
3) B3 ( Brain )
a. Pemeriksaan neurosensori
bangun, duduk atau istirahat dan nyeri dada yang timbulnya mendadak.
Pengkajian
meliputi wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis, merintih,
4) B4 ( Bladder )
haluaran urine merupakan temuan signifikan yang harus dikaji lebih lanjut untuk
yang terjadi bila perfusi ginjal menurun ) atau karena ketidakmampuan pasien
untuk buang air kecil. Daerah suprapubik harus diperiksa terhadap adanya massa
oval dan diperkusi terhadap adanya pekak yang menunjukkan kandung kemih
5) B5 ( Bowel )
rumah sakit dan yang terpenting adalah perubahan pola makan setelah sakit.
Kaji penurunan turgor kulit, kulit kering atau berkeringat, muntah dan
akibat penurunan aliran balik vena yang disebabkan karena gagal ventrikel
kanan. Hepar menjadi besar, keras, tidak nyeri tekan dan halus. Ini dapat
diperiksa dengan menekan hepar secara kuat selama 30 – 60 detik dan akan
6) B6 ( Bone )
1. Keluhan lemah, cepat lelah, pusing, dada rasa berdenyut, dan berdebar.
dalam 24 jam dan apakah pasien mengalami sulit tidur dan bagimana
2. Diagnosis Keperawatan
Pernyataan yang jelas tentang masalah klien dan penyebab. Selain itu
dan diagnosa yang muncul harus dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
elektrikal.
kriteria hasil:
a. dispnea menurun
c. takikardia
membaik Intervensi
pasien
pasien
sedang dilakukan
intervensi
keterbatasan perfusi
infus
8) nyeri akut
kriteria hasil:
b. Meringis menurun
c. Gelisah menurun
Intervensi
nyeri
kriteria hasil:
b. Takikardia menurun
c. Lelah menurun
Intervensi:
stress
h. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
toleransi
kriteria hasil:
intervensi:
mengakibatkan kelelahan
stimulus
kriteria hasil:
c. konsentrasi membaik
intervensi:
keputusan
perawat
kepada pasien sesuai dengan rencana keperawatan yang telah ditetapkan, tetapi
diberikan atau dilaksanakan dengan berpegang pada tujuan yang ingin dicapai,
pada bagian ini ditentukan apakah perencanaan sudah tercapai atau belum, dapat
A. Anatomi
yang merupakan organ pemompa darah serta pembuluh darah yang merupakan
metabolisme, dan hormon kedalam sel-sel tubuh. Di dalam sel ,darah mengangkut
Berat jantung sekitar antara 300 smpai 350 gram, pada pria dewasa normal
dan antara 250 sampai 300 gram, pada wanita normal sekitar 0,5 % dari berat
satu kepalan tangan. Jantung terletak di mediastinum antara tulang rusuk ke-2 dan
ke-6.Sepetiga bagian jantung terletak disisi kanan dada dan sisanya di sisi kiri
dada. Jantung mempunyai empat ruang dan empat katup, dua ruang atas disebut
atrium dan dua ruang bawah disebut ventrikel yang dijaga oleh katup trikuspidalis
disebelah kanan dan katup mitral (biskuspidalis) disebalah kiri.Pintu dari ventrikel
kanan menuju arteri pulmonalis dijaga oleh katup pulmonalis dan pintu dari
ventrikel kiri menuju aorta dijaga oleh katup aorta. Pembuluh darah terdiri dari
arteri ,vena ,kapiler, dan yang terkait dengan struktur ini adalah system limfatik.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transpor tertutup yang terdiri atas
Dari ketiga komponen tersebut harus memiliki fungsi yang baik, agar seluruh
Jantung
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan 4 ruang yang terletak di rongga
dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ruang
jantung terdiri atas dua ruang yang berdinding tipis di sebut atrium (serambi), dan
Jantung terdapat di dalam sebuah kantung longgar berisi cairan yang di sebut
perikardium. Ke empat ruang jantung tersebut adalah atrium kiri dan kanan serta
ventrikel kiri dan kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling
berdampingan. Atrium dan ventrikel di pisah kan satu dan yang lain oleh katup-
Darah
Otot jantung pembuluh darah, sistem konduksi, suplai darah dan mekanisme saraf
jantung, harus bekerja sempurna agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Semua komponen tersebut akan bekerja sama dalam bentuk denyutan, tekanan
dan isi / volume pompa darah untuk menyuplai aliran ke seluruh jaringan sesuai
Secar normal volume darah yang berada dalam sirkulasi pada seseorang laki-laki
dengan berat badan 70kg berkisar 8% dari berat badan atau sekitar 5.600 ml. Dari
komponen ini terdiri atas arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena dengan masing-
Arteri
jaringan. Oleh karena itu, sistem arteri mempunyai dinding yang kuatb dan darah
mengalir dengan cepat menuju jaringan. Dinding aorta dan arteri relatif
mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut teregang pada saat sistole
Arteriol
Kapiler
Secara anatomis struktur kapiler berisi sel endotelium dan bagian terusan kapiler
berfungsi untuk proses difusi. Adanya pori-pori pada bagian akhir kapiler atau
perbatasan akhir dari sel endotelium memfasilitasi terjadinya difusi silang pada
Dinding venula hanya sedikit lebih tebal dari pada dinding kapiler. Venula
berfungsi sebagai penampung darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung
Vena
Ber4frungsi sebagai jalur transportasi darah balik dari jaringan untuk kembali ke
jantung. Oleh karena tekanan dalam sistem vena rendah, maka dinding vena yang
gravitasi. Untuk mencegah adanya arus balik, maka secara fisiologis vena
kapiler.
B. Definisi
Endokarditis adalah radang pada katup jantung dan endokardium yang disebabkan
melibatkan endokardium yang utuh atau rusak atau katup jantung protesa (Edward K.
Chung, 1995).Endokarditis adalah infeksi yang serius dari salah satu dari empat klep-klep
disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis
biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan
endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang
didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga
disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi
yang hidup dalam saluran pernapasan bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90-
95% endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya
antibiotik streptokokus viridans 50% penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari
sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu
berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik,
jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan
katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis adalah penyakit
fallop. Bila ada kelainan organic pada jantung, maka sebagai faktor
2) Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan
mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang saluran
pernapasan.
D. Manifestasi Klinis
diperkirakan kurang dari 2 minggu pada lebih dari 80 persen pasien endokarditis
katup. Yang menarik, pada beberapa pasien yang mengalami infeksi katup
Endokarditis infektif yang akut lebih sering terjadi pada jantung normal.
yang tinggi dan menggigil, jarang namun ditemukan jari tabuh dan Janeway
lesions (bercak kemerahan pada telapak tangan dan kaki). Terdapat tanda-tanda
umumnya menyangkut pada arteri yang lebih besar sehingga menimbulkan infark
atau abses paru dan sebagainya. Bising jantung baru atau perubahan bising
Gejala timbul lebih kurang 2 minggu sesudah masa inkubasi. Keluhan umum
yang sering dirasa adalah demam tidak terlalu tinggi, letih, lesu, banyak keringat
malam, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit kepala, dan sakit
sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada,
hematuria, sakit perut, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan sakit pada kulit.
sekali tidak teratur, dengan puncak panas 38-40 oC dan terjadi pada sore atau
malam hari. Sering disertai menggigil pada suhu badan yang tinggi, diikuti
keringat banyak. Anemia, pembesaran hati, dan limpa dapat terjadi. Gejala emboli
dan vaskular dapat terjadi berupa petekie pada mukosa tenggorokan, mata, dan
juga pada semua bagian kulit, terutama di dada. Bagian tengah petekie biasanya
lebih pucat dan dapat terjadi pada retina yang disebut Roth’s spot. Emboli yang
timbul di bawah kuku jari tangan dan kaki berbentuk linier berupa bercak
kemerahan, disebut splinter hemorrhage. Lesi yang lebih spesifik (ada yang
terdapat pada kulit tangan (tenar dan hipotenar) dan kaki, terutama pada ujung
jari. Emboli besar dapat menimbulkan gangguan saraf sentral dan psikiatri, infark
adanya kelainan katup dan kelainan bawaan. Tanda lain yang dapat ditemukan
adalah sesak napas, takikardi, aritmia, sianosis, atau jari tabuh. Pada stadium
akhir terjadi gagal jantung dan lebih sering terjadi pada insufisiensi mitral dan
aorta.
E. Patofisiologi
poliartritis. Jantung juga merupakan organ sasaran yang merupakan dan bagian
yang kerusakannya paling serius. Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat
infeksi, artinya jantung tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung di
rusak oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensitifitas
tumbuhan kecil yang transparan, yang menyerupai manik dengan ukuran sebesar
jarum pentul. Manik-manik kecil tadi tidak berbahaya dan dapat menghilang tanpa
merusak bilah katub, namun yang lebih sering mereka menimbulkan efek serius.
Mereka menjadi awal terjadinya suatu proses yang secar bertahap menebalkan
dengan bilah katub yang normal, sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna.
Pada klien lain, tepi bilah katub yang meradang menjadi lengket satu sama
kecil klien dengan demam rematik menjadi sakit berat yang diiringi oleh gagal
jantung yang berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik. Klien dengan kondisi
meskipun klien telah bebas dari gejala, masih ada beberapa efek residual
permanen yang tetap tinggal dan sering menimbulkan deformitas katub progresif.
Beratnya kerusakan jantung atau bahkan keberadaan nya mungkin tidak tampak
pada pemeriksaan fisik selama fase akut penyakit ini namun bising jantung yang
khas pada stenosis katup, regurgitasi, atau keduanya dapat terdegar pada
auskultasi.pada beberapa klien, bahkan dapat terdeteksi adanya getaran pada saat
F. WOC
G. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
normositik normokromik, kadar zat besi dalam serum rendah, serum iron-
jika penyakit semakin lama sehingga pada EI akut bisa tidak dijumpai anemia.
Pada EI subakut, jumlah leukosit bisa normal akan tetapi pada EI subakut
jarang.
hampir semua pasien EI. LED tidak meningkat pada CHF, gagalginjal, atau
tidak perlu dilakukan karena biyanya mahal dan tidak efektif dalam
persen pasien.
sebagai komplikasi yang sering, adanya bercak infiltrat kecil multipel pada
yang disebabkan emboli atau vegetasi pada arteri koronaria, dan gangguan
H. Penatalaksanaan
1) Medis
a. Tirah baring
gentamicyn)
tepat(terutama sesuai dengan uji resistensi) valid, dan waktu yang cukup.
Pengobatan empiris untuk endokarditis akut adalah dengan nafisilin 2g/ 4
jam, ampisilin 2g/ 4 jam dan gntamisin 1,5 mg/kg BB 8/ jam. Sedangkan
untuk endokarditis sub akut cukup dengan ampisilin dan gematisin. Pada
orang dewasa atau anak- anak dengan endokarditis disertai kelainan jantung
reumatik dan bawaan dapat diberi pinisilin G 2,4- 6 juta unit/hari diteruskan
streptomicyn 0,5 mg tiap 12 jam selama 2 minggu. Pada orang tua atau
wanita setelah tindakan stentri dan ginekologis dapat diberi penisilin G 1,2-
2,4 juta unit/ hari parenteral ditambah gentamicyn 3-5 mg/ kg BB yang
terhadap penisilin, dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam iv atau nafsin 1,5
g tiap 4 jam, oksasilin 12g/ hari atau vankomisin tiap 6 jam atau eritromisin
0,5 g tiap 8 jam. Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal,
per oral.
Resiko mortalitas dan morbiditas tinggi pada tindakan bedah yang terlalu
bedah adalah gagal jantung yang tidak dapat diatasi dengan obat- obatan,
pada 1 ajm sebelum prosedur, diikuti 1,5g pada 6 jam setelah dosis inisial.
dosis inisial.
2) Keperawatan
a Independent
b Dependent
c Interdependent
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Evaluasi Keperawatan.
A. Pengkajian
Pengkajian ini terdiri atas anamnesis berupa keluhan utama, riwayat penyakit
Anamnesis
a. Keluhan utama
Pada fase awal keluhan utama biasanya terasa sesak nafas dan nyeri
katup jantung, keluhan sesak nafasdan kelemahan menjadi alasan klien untuk
meminta pertolongan
intravena.
akut, riwayat minum obat, dan adanya efek samping yang terjadi di masa lalu.
Juga harus menanyakan adanya alergi obat dan tanyakan reaksi alergi apa yang
timbul. Sering kali klien tidak dapat membedakan suatu alergi dengan efek
samping obat.
d. Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah di alami oleh keluarga, serta
bila ada anggota keluarga yang meninggal, maka penyebab kematiannya juga di
tanyakan.
Pemeriksaan fisik
a. B1 (Breathing)
Apabila gangguan sudah mengenai katup jantung, biasanya klien terlihat sesak
dan frekuensi nafas melebihi normal.sesak nafas ini terjadi akibat pengerahan
tenaga dan kenaikan tekanan akhir diastolik pada ventrikel kiri yang
gagalan eningkatan curah darah ventrikel kiri pada waktu melakukan kegiatan
fisik. Bila sudah parah, dispnea kardiak dapat timbul pada waktu beristirahat.
Inspeksi
Inspeksi adanya parut. Keluhan lokasi nyeri di daerah substernal atau nyeri di
Palpasi
Denyut nadi perifer melemah, panas tinggi (38,9o - 40oC), dan menggigil.
Auskultasi
sistemik yang terjadi sesuai dengan virulensi organisme yang menyerang. Bila di
temukan mur-mur pada seseorang yang menderita infeksi sistemik maka harus di
katup akibat vegetasi atau perforasi katup atau chordae tendineae. Pembesaran
jantung atau adanya bukti gagal jantung kongestif juga bisa terjadi.
Perkusi
Pada batas jantung terjadi pergeseran untuk kasus lanjut pembesaran jantung.
c. B3 (Brain)
sertai eksudat (awitannya mendadak) serta nyeri sendi dan punggung. Sinusitis
akut dan otitis media akut terjadi mungkin karena streptokokus. Manifestasi
sistem saraf pusat mencakup sakit kepala, iskemia serebral transien atau
sementara, dan stroke yang mungkin di akibatkan oleh emboli pada arteri
serebral.
d. B4 (Bladder)
perifer.
e. B5 (Bowel)
Klien biasanya di dapatkan mual dan muntah, tidak nafsu makan dan berat badan
turun. Pembesaran dan nyeri tekan pada kelenjar limfe, nyeri abdomen (lebih
f. B6 (Bone)
Aktivitas. Gejala : kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola hidup menetap,
dan jadwal olahraga tidak teratur. Tanda : takikardia, dispnea, pada istirahat /
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Elektrokardiografi
B. Analisa Data
Proses analisa data adalah menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep,
C. Diagnosa Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mucus yang
ketidakcukupan nutrisi.
cairan
untuk aktivitas.
7)
D. Rencana keperawatan
yang paling parah dari kerusakan katup dapat di kurangi. Untuk rencana keperawan
Diagnosa I :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mucus yang kental,
Kriteria Hasil : klien mampu menunjukkan jalan napas yang paten (klien merasa
tidak tercekik, irama napas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
a. Auskultasi bunyi napas. Catat adanya bunyi napas misalnya mengi, kerkel,
ronki.
Rasional : takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan
c. Catat adanya derajat dispnea, missal keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas,
proses kronis selain proses akut yang menimbulkan perawatan di rumah sakit.
d. Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, missal peninggian kepala tempat tidur,
e. Pertahankan polusi lingkungan minimum, missal debu, asap, dan bulu bantal
episode akut.
Diagnosa II :
Intervensi :
cairan terkumpul pada rongga pericardial (bila ada perikarditis) yang pada
b. Pantau denyut atau irama jantung, tekanan darah dan jumlah pernapasan
c. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas, contoh: bangun dari
kursi, bila tak ada nyeri ambulasi dan istirahat selama 1 jam setelah makan.
Diagnosa III :
cairan
Tujuan :
Kriteria hasil : mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ Urine
normal, HT normal
Intervensi :
CVP untuk penentuan derajat cairan dan respons terhadap terapi penggantian.
volume intravaskuler.
Diagnosa IV :
Intervensi :
Diagnosa V :
untuk aktivitas.
Intervensi :
a. Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas, khususnya bila klien
Rasional : Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas karena efek obat
kelemahan.
kelebihan aktivitas.
d. Implementasi program rehabilitasi jantung/aktivitas (kolaborasi)
Diagnosa VI :
Intervensi :
Pada demam dapam membantu dalam diagnosis ; missal kurun demam lanjut
b. Pantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi
terinfeksi.
E. Evaluasi
Fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan
yang diberikan. Hal yang dievaluasi berupa keakuratan, kelengkapan dan kualitas data
teratasi atau tidaknya masalah klien serta pencapaian tujuan dan ketepatan intervensi
keperawatan.