Disusun Oleh :
Ariel Akbar Arditia Muhtar
214121078
CIMAHI
2021
Rumah Tgl : Nilai Tgl : Nilai Rata-rata
CI
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Acute coronary syndrome (ACS) adalah istilah untuk tanda-tanda klinis dan gejala
iskemia miokard: angina stabil, non-ST-segmen elevasi miokard infark, dan elevasi ST-
segmen infark miokard.). Acute coronary syndrome (ACS) adalah merupakan satu dari tiga
penyakit pembuluh darah arteri koroner, yaitu : ST-Elevasi infark miokard (30 %), Non ST-
Elevation infark miokard (25 %), dan Angina Pectoris Tidak Stabil (25 %). Sindrom koroner
akut terjadi ketika aliran darah menuju jantung berkurang secara drastis atau tiba-tiba. Saat
terjadi, peristiwa ini dapat menyebabkan sejumlah kondisi pada jantung dan memerlukan
2. Etiologi
a. Faktor penyebab
2) Curah jantung yang meningkat :Aktifitas berlebihan, Emosi, Makan terlalu banyak ,
Hypertiroidisme
a) Kerusakan miocard
b) Hypertropi miocard
c) Hypertensi diastolik
b. Faktor predisposisi
c) Hereditas
a. Mayor :
1) Hiperlipidemia
2) Hipertensi
3) Merokok
4) Diabetes
5) Obesitas
b. Minor:
1) Inaktifitas fisik
biasanya dirasakan diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas.
2) Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan
lagi.
3) Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus
4) Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan
emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan
6) Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin diaforesis berat, pening atau
7) Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena
b. Pada ACS dapat ditemukan juga sesak napas, diaphoresis, mual, dan
nyeri epigastrik.
jantung
4. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat ditemukan, antara lain :
a. Aritmia
b. Kematian mendadak
c. Syok kardiogenik
e. Emboli Paru
h. Aneurisma Ventrikel
5. Patofisiologi
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima
arteri besar. Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan menggangu
absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam
lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami
nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi sempit dan
aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan
perdarahan ke dalam plak, dan penimbunan lipid terus menerus. Bila fibrosa
pembungkus plak pecah, maka debris lipid akan terhanyut dalam aliran darah
dan menyumbat arteri koroner dan kapiler di sebelah distal plak yang pecah.
Hal ini di dukung dengan struktur arteri koroner yang rentan terhadap
atheroma.
Dari klasifikasinya, maka ACS dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
Iskemik dan Infark. Iskemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang
ruang jantung yang paling rentan mengalami iskemia dan infark, hal ini
Metabolisme anaerobik sangat tidak efektif selain energi yang dihasilkan tidak
inversi, dan depresi segmen ST. Gabungan efek hipoksia, menurunnya suplai
energi, serta asidosis dapat dengan cepat mengganggu fungsi ventrikel kiri.
Angina pektoris dapat dibagi: angina pektoris stabil (stable angina), angina
yang timbul saat melakukan aktifitas. Rasa nyeri tidak lebih dari 15 menit dan
hilang dengan istirahat. Angina Pektoris Tidak Stabil (UAP): Pada UAP nyeri
dada timbul pada saat istirahat, nyeri berlangsung lebih dari 15 menit dan terjadi
yang disebabkan oleh spasme arteri koroner. Iskemia yang berlangsung lebih
dari 30 menit dapat menyebabkan kerusakan sel yang ireversibel dan kematian
otot (nekrosis). Bagian miokardium yang mengalami nekrosis atau infark akan
6. Pemeriksaan penunjang
a. EKG
pada 2 sadapan yang berdekatan pada limb lead dan atau segment
sadapan yang berdekatan pada limb lead dan atau segment depresi ≥
3) Gambaran EKG
gelombang Q.
c. Elektrolit.
e. Kecepatan sedimentasi
Meningkat pada hari ke-2 dan ke-3 setelah IMA , menunjukkan inflamasi.
f. AGD
Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.
h. Rontgen Dada
i. Ekokardiogram
l. Angiografi coroner
atau emergensi.
bekuan darah.
penyembuhan.
7. Penatalaksanaan medik
Tujuan terapi pada penderita ACS, yaitu men-stabilkan angina dan mencegah
kerusakan lebih lanjut pada infark. Masa-masa kritis pada penderita infark adalah
fatal merupakan hal yang paling sering sebagai penyebab suddent death.
a. Umum
2) Pasien puasa 4-6 jam, setelah pasien tidak ada keluhan nyeri dada
4) Oksigen
b. Khusus
a) B Bloker
d) Trombolitik Terapi
elevasi),sedang pada infark non Q dan APTS tidak ada manfaat pemberian
trombolitk.
e) Heparin
APTTT,dosis bolus 5000 IU,diikuti dengan infus 1000 IU/jam (2-2,5 x nilai
kamar cateterisasi untuk dilakukan PTCA, dan pada mereka yang gagal
Yang termasuk kedalam Sindroma koroner akut adalah angina tak stabil, miokard infark akut
dengan elevasi segmen ST (STEMI), dan miokard infark akut tanpa elevasi segmen ST
(NSTEMI) :
terbagi atas tiga varian utama angina pektoris: angina pektoris tipikal
Angina pektoris tak stabil ditandai dengan nyeri angina yang frekuensinya
serangan menjadi lebih intens dan berlangsung lebih lama dari angina pektoris
stabil.
negara maju.
c) Infark Miokard Akut Tanpa Elevasi ST (NSTEMI)
khas pada hasil pemeriksaan rekam jantung. Meski tidak seberbahaya STEMI
1. Pengkajian
a) Identitas klien
Meliputi nama , tempat tinggal, tanggal lahir, jenis kelamin, agama , suku bangsa, warga
b) Aktifitas
Gejala :
Kelemahan,
Kelelahan
teratur
Tanda :
Takikardi
Gejala :
▪ Diabetes mellitus.
Tanda :
▪ Nadi : Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat
mungkin terjadi.
ventrikel.
▪ Murmur : bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot papilar
atau bibir
d) Integritas ego
Gejala :
Tanda
▪ Menolak
▪ Menyangkal
▪ Cemas
▪ Gelisah
▪ Marah
▪ Perilaku menyerang
▪ Koma nyeri.
e) Eliminasi
Tanda :
▪ Normal
Gejala :
▪ Mual
▪ Kulit kering/berkeringat.
▪ Muntah.
g) Higiene
h) Neurosensori
Gejala :
▪ Pusing
Tanda :
▪ Perubahan mental
▪ Kelemahan
Gejala :
Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes
j) Pernafasan:
Gejala :
▪ Dispnea nokturnal
Tanda :
▪ Pucat, sianosis
k) Interaksi sosial
Gejala :
Tanda :
2. Diagnosa Keperawatan