ASUHAN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
YULIANA
2017 01 046
KELOMPOK 4
PEMBIMBING
2021
BAB I
KONSEP TEORITIS
A. Definisi
Infark Miokard Akut ( IMA ) adalah kematian jaringan otot jantung ( mioard )
yang disebabkan oleh insufisiensi suplai atau banyaknya darah baik relatif maupun
secara absolut ( Muwarni, 2011).
Infark Miokard Akut ( IMA ) oleh orang awan disebut serangan jantung yaitu
penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner sehingga aliran darah ke
otot jantung tidak cukup sehingga menyebabkan jantung mati ( Rendi & Margareth,
2012 ).
Infar Miokard Akut ( IMA ) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena
sumbatan pada arteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya
aterosklerotik pada dinding arteri koroner sehingga menyumbat aliran darah ke
jaringan otot jantung ( Black & Joyce, 2014 ).
B. Etiologi
Menurut Fakih Ruhyanuddin ( 2006 ), penyebab Infark Miokard Akut ( IMA )
adalah :
1. Gangguan pada arteri koronaria berkaitan dengan atherosclerosis, kekakuan, atau
penyumbatan total pada arteri oleh emboli atau thrombus.
2. Penurunan aliran darah system koronaria menyebabkan ketidakseimbangan antara
miokardial O2 suplai dan kebutuhan jaringan terhadap O2. Penyebab suplai
oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan yang disebabkan oleh faktor :
a. Faktor pembuluh darah :
1) Ateroskeloris
2) Spasme
3) Arteritis
b. Faktor sirkulasi :
1) Hipotensi
2) Stenosos aorta
3) Insufisiensi
c. Faktor Darah :
1) Anemia
2) Hipoksemia
3) Polisitemia
Penyebab lain :
C. Patofisiologi
Iskemia yang berlangsung lebih dari 30 – 45 menit akan menyebabkan kerusakan
selular yang ireversibel dan kematian otot atau nerosis. Bagian miokardium yang
mengalami infark atau nekrosis akan berhenti berontraksi secara permanent. Jaringan
yang mengalami infark dikelilingi oleh suatu daerah iskemik yang berotensi dapat
hidup. Ukuran infark akhir bergantung dari nasib daerah iskemik tersebut. Bila
pinggir daerah ini mengalami nekrosis maka besar daerah infark akan bertambah
besar, sedangkan perbaikan iskemia akan memperkecil daerah nekrosis.
Infark miokardium biasanya menyerang ventrikel kiri. Infark digambarkan lebih
lanjut sesuai letaknya pada dinding ventrikel. Misalnya, infark miokardium anterior
mengenai dinding anterior ventrikel kiri. Daerah lain yang biasanya terserang infark
adalah bagian inferior, lateral, posterior, dan septum.
Otot yang mengalami infark akan mengalami serangkaian perubahan selama
berlangsungnya proses penyembuhan. Mula – mula otot yang mengalami infark
tampak memar dan sianotik akibat terputusnya aliran darah regional. Dalam jangka
waktu 24 jam timbul edema pada sel – sel, respon peradangan disertai infiltrasi
leukosit. Enzim – enzim jantung akan terlepas dari sel – sel ini. Menjelang hari kedua
atau ketiga mulai proses degradasi jaringan dan pembungan semua serabut nekrotik.
Selama fase ini dinding nerotik relative tipis. Kira – kira pada minggu ketiga mulai
terbentuk jaringan parut. Lambat laun jaringan penyambung fibrosa menggantikan
otot yang nekrosis dan mengalami penebalan yang progresif. Pada minggu keenam
parut sudah terbentuk dengan jelas.
D. Manifestasi Klinik
1. Nyeri dada yang tiba – tiba dan berlangsung terus – menerus terletak dibagian
bawah sternum dan perut atas, adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyeri
akan terasa semakin berat sampai tak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan
berat, bisa menyebar ke bahu dan lengan yang biasanya lengan kiri. Tidak seperti
angina, nyeri ini muncul secara spontan ( bukan setelah bekerja atau gangguan
emosi ) dan menetap selama beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak akan
hilang dengan istrahat maupun nitrogliserin. ( Brunner & Suddart ,2005 ).
2. Nyeri sering disertai nafas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing, mual, dan
muntah.
Aritmia merupakan penyulit Infark Miokard Akut ( IMA ) yang terjadi terutama
pada saat – saat pertama setelah serangan. Hal ini disebabkan oleh adanya
perubahan – perubahan masa refrakter, daya hantar rangsang dan kepekaan
terhadap rangsangan. Sistem syaraf otonom juga berperan besar terhadap
terjadinya aritmia karena klien Infark Miokard Akut ( IMA ) umunya mengalami
peningkatan parasimpatis dengan kecenderungan bradiaritmia meningkat,
sedangkan peningkatan tonus simpatis pada Infark Miokard Akut ( IMA ) inferior
akan mempertinggi kecenderungan terjadinya fibrilasi ventrikel dan perluasan
infark.
Secara khas nyeri dirasakan di daerah perikardial sering dirasakan sebagai suatu
desakan, diperas, ditekan, dicekik, dan nyeri seperti terbakar, rasanya tajam dan
menekan atau sangat nyeri, nyeri terus menerus, dan dangkal.
Nyeri dapat melebar ke belakang sternum sampai dada kiri, lengan kiri, leher,
rahang, atau bahu kiri.
E. Pemerisaan Penunjang
1. Elektrokardiografi
Elektrokardiografi (EKG) merupakan pemeriksaan penunjang pertama yang
dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien dengan nyeri dada akut dalam
waktu 10 menit sejak kedatangan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Gelombang T
yang tinggi dan elevasi ST adalah presentasi EKG yang terlihat sejak awal onset
nyeri. Munculnya gelombang Q akan terlihat setelah 6 jam kemudian. Infark
miokard pada dinding inferior akan terlihat pada lead II,III dan aVF, dinding
anterior pada lead V1-V4, dan dinding anterolateral pada lead I, aVL, V5-V6.
Infark pada ventrikel kanan dapat didiagnosis menggunakan EKG pada V3r dan
V4r. EKG sisi kanan harus diambil pada pasien dengan STEMI inferior, untuk
mendeteksi kemungkinan infark ventrikel kanan. Pada sebagian kecil pasien
dengan nyeri dada dan infark miokard yang berkembang (sekitar 5%), EKG
menunjukkan blok berkas cabang (biasanya kiri). Hal ini umumnya terkait dengan
infark anterior yang luas dan prognosis yang buruk.
Distribusi perubahan-perubahan EKG memberikan beberapa informasi tentang
area miokardium yang terlibat:
a. Perubahan-perubahan dalam V2-V6 menunjukkan penurunan iskemia anterior
atau nekrosis dalam area kiri anterior dari arteri. Infark yang luas dalam
daerah ini berkaitan dengan risiko gagal jantung yang tinggi, aritmia,
komplikasi mekanik dan kematian dini.
b. Perubahandalam I, aVL, V5 dan V6 menunjukkan iskemia lateral atau
nekrosis dalam daerah arteri sirkumflek satau cabang-cabang diagonal dari
LAD. Infark dalam daerah ini memiliki prognosis yang baik dibanding infark
anterior yang luas.
c. Perubahan dalam II, III dan sebuah FV menunjukkan iskemia inferior atau
nekrosis pada arteri koroner kanan. Dibandingkan pasien dengan infark
anterior yang luas, pasien-pasien ini memiliki insiden yang rendah akan gagal
jantung, kenaikan insiden dari bradiaritmia (sejak iskemia nodal atrio
ventrikular (AV) atau aktivasi vagal sering beriringa ndengan oklusi dari arteri
koroner kanan) dan prognosis yang relative baik.
d. Tinggi gelombang R dalam V1-V3 berkaitan dengan depresi ST menunjukkan
iskemia atau nekrosis dalam dinding posterior, sering berkaitan dengan oklusi
arteri sirkumfleks atau arteri koroner kanan
2. Ekokardiografi
Ekokardiografi sangat membantu dalam mendeteksi nyeri dada kardiak
telah direkomendasikan sebagai lini pertama untuk mengukur Regional Wall
Motion Abnormality (RWMA) dan Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri (FEVK). FEVK
dikategorikan menjadi meningkat (FEVK > 75%), normal (FEVK 50-75%),
menurun (FEVK30-49%) dan sangat menurun (FEVK <30%).
3. Biomarkers
Pemeriksaan petanda kerusakan jantung yang dianjurkan adalah Creatinin Kinase
isoenzym Myoglobin (CKMB) dan Cardiac Specific Troponin (cTn) T atau cTn I,
yang dilakukan secara serial. CKMB meningkat setelah 3 jam dan mencapai
puncak dalam 10–24 jam dan kembali normal dalam 2-4 hari, cTn (T dan I)
meningkat setelah 2 jam dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan cTn T masih
dapat dideteksi setelah 5-15 hari sedangkan cTn I setelah 5-10 hari. Pemeriksaan
enzim jantung lain yaitu mioglobin dan Lactic dehydrogenase (LDH). Pada
beberapa decade terakhir, troponin jantung telah diganti dengan penanda biologis
dalam deteksi nekrosis miokard yang berdasarkan pada sensitivitas dan
spesifisitas. Setiap pasien yang menunjukkan troponin dengan kenaikan yang khas
dan penurunan bertahap yang berhubungan dengan gejala-gejala iskemik atau
perubahan EKG harus didiagnosis dengan pasti telah memiliki infark miokard.
Troponin kompleks merupakan bagian integral dari myofibril jantung yang
dilepaskan setelah kerusakan miokardium. Dua komponen regulasi, troponin I dan
T, dirilis oleh mikro-infark miokard, perifer dapat dideteksi, menunjukkan bahwa
nekrosis miokard telah terjadi. Sifat khusus mereka, troponin jantung sangat
sensitif, dengan deteksi tinggi yang terjadi setelah nekrosis
F. Penatalaksanaan
1. Terapi Reperfusi
Untuk pasien yang mengalami infark miokard akut dengan waktu onset gajala
kurang dari 12 jam, Percutaneous Coronary Intervention (PCI), Coronary Artery
Bypass Graft (CABG), ataupun reperfusi farmakologis (fibrinolitik) harus
dilakukan sedini mungkin.
2. Bukan Terapi Reperfusi
American College of Cardiology (ACC)/American Heart Association
(AHA) dan European Society of Cardiology (ESC) merekomendasikan dalam tata
laksana pasien dengan infark miokard diberikan terapi dengan menggunakan anti
platelet (aspirin, clopidogrel, thienopyridin), anti koagulan seperti Unfractionated
Heparin (UFH)/Low Molecular Weight Heparin (LMWH), nitrat, penyekat beta,
ACE inhibitor, dan Angiotensin Receptor Blocker.
Pasien dengan infark miokard yang berkembang sering tidak meminta
bantuan medis sampai gejala-gejalanya telah muncul lebih dari satu jam.
Keterlambatan pasien ini terjadi pada saat yang paling kritis dalam perjalanan
penyakit, saat nyeri parah dan risiko takiaritmia ventrikular dan serangan jantung
tinggi. Oleh Karena ini, semua pasien dengan nyeri dada dicurigai memiliki SKA
yang harus segera dipindahkan kerumah sakit untuk dilakukan penilaian.
Pemindahan idealnya harus dilakukan oleh paramedis yang terlatih dengan
monitoring jantung dan fasilitas resusitasi serta kemampuan untuk mendapatkan
EKG selama perjalanan. Transmisi EKG diawalakan memungkinkan rumah sakit
untuk mendiagnosis dan memberikan ini siasi awal sampai pada tindakan
selanjutnya.
Menurut Brunner & Suddart pada tahun 2005 tujuan penatalaksanaan
medis adalah memperkecil kerusakan jantung sehingga mengurangi
kemungkinana terjadinya komplikasi. Kerusakan jantung diperkecil dengan cara,
segera mengembalikan keseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen
jantung. Terapi obat – obatan, pemberian oksigen, dan tirah baring dilakukan
secara bersamaan untuk mempertahankan jantung. Obat – obatan dan oksigen di
gunakan untuk meningkatkan suplai oksigen, sementara tirah baring dilakukan
untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Tiga kelas obat – obatan yang digunakan
untuk meningkatkan suplai oksigen yaitu :
1. Fasodilator
Fasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalah nitrogiselin (NTG )
intravena
2. Antikoagulan
Antikoagulan heparin adalah antikoagulan pilihan untuk membantu
mempertahankan integritas jantung. Heparin memperpanjang waktu pembekuan
darah, sehingga dapat menurunkan kemungkinan pembentukan trombus dan
selanjutnya menurunkan aliran darah.
3. Trombolitik
Tujuan trombolitik adalah untuk melarutkan setiap trombus yang telah terbentuk
di arteri koroner, memperkecil penyumbatan dan juga luasnya infark. Agar
efektif, obat ini harus diberikan pada awal awitan nyeri dada. Tiga macam obat
trombolitik : streptokinase, aktifator plasminogen jaringan dan anistreplase.
Pemberian oksigen. Terapi oksigen dimulai saat awitan nyeri oksigen yang
dihirup akan langsung meningkatkan saturasi darah. Afektifitas terapeutik oksigen
ditentukan dengan observasi kecepatan dan irama pertukaran pernafasan, dan
pasien mampu bernafas dengan mudah. Saturasi oksigen dalam darah secara
bersamaan diukur dengan pulsa oksimetri. Analgetik, pemberian analgetik
dibatasi hanya untuk pasien yang tidak efektif di obati dengan nitrat dan
antikoagulan. Analgetik pilihan masih tetap morfin sulfat yang diberikan secara
intravena dengan dosis meningkat 1-2 mg.
G. Komplikasi
1. Aritmia
Aritmia setelah infark miokard memiliki bentuk yang bervariasi, termasuk
aritmia ventrikel yang merupakan penyebab utama kematian mendadak, gangguan
system konduksi, dan aritmia atrium. Hampir 90 persen pasien mengalami aritmia
setelahin farkakut. Takiaritmia ventrikel dapat ditemukan pada 67% kasus dalam
12 jam pertama infark miokard akut, fibrilasi ventrikel terjadi sekitar 4.5%
dengan kejadian terbesar pada satu jam pertama dan fibrilasi atrium terjadi pada
sekitar 5-10% pasien pasca infark, terutama pada pasien yang lebih tua dengan
gagal jantung.
2. Kematian Jantung Mendadak
Kematian mendadak terjadi pada 25% pasien setelah infark miokard akut
dan sering terjadi sebelum pasien sampai kerumah sakit. Proporsi kematian akibat
penyakit jantung iskemik yang tiba-tiba hampir 60%
3. Syok Kardiogenik
Gagal jantung setelah infark miokard akan menyebabkan kongesti paru
sehingga terjadi hipoperfusi organ yang mendalam, ini disebut syok kardiogenik.
Syok kardiogenik ditemukan pada saatmasuk (10%), sedangkan 90% terjadi
selama perawatan. Biasanya pasien yang berkembang menjadi syok kardiogenik
mempunyai penyakit arteri koroner multivesel.
4. Ruptur Dinding Ventrikel
Insiden rupture dinding ventrikel kiri terjadi antara 10-20%, pasien yang
mengalami infark pertama kali akan mengalami rupture sekitar 18%. Ruptur
dinding ventrikel kiri tujuh kali lebih sering dari pada rupture ventrikel kanan.
5. Infark Ventrikel Kanan
Infark ventrikel kanan adalah komplikasi dari infark miokard inferior.
Studi menunjukkan infark ventrikel kanan mencapai 14-60% pada pasien yang
meninggal dengan infark miokard inferior. Infark ventrikel kanan menyebabkan
tanda gagal ventrikel kanan yang berat (distensi vena jugularis, tanda Kussmaul,
hepatomegali) dengan atau tanpa hipotensi.
6. Efusi Perikardial dan Perikarditis
Efusi pericardial dilaporkan pada 25% pasien dengan infark miokard akut
dan lebih sering terjadi pada pasien dengan infark miokard anterior, infark yang
luas, dan gagal jantung kongestif. Perikarditis dapat terlihat pada area yang
mengalami nekrosis. Perikarditis timbul sejak hari pertama sampai 6 minggu
pasca infark, sedangkan efusi pericardial setelah infark miokard membutuh
waktu beberapa bulan untuk diserap kembali.
7. Gagal Jantung Kongestif
Pasien dengan infark miokard akut yang luas dan iskemia yang persisten
memungkinkan terjadinya gagal jantung. Terjadinya gagal jantung akut telah lama
diakui sebagai predictor kuat untuk meningkatkan morbiditas dan mortalitas
setelah terjadi infark miokard.
8. Aneurisma Ventrikel Kiri
Akibat infark miokard akut terjadi penipisan dan pelebaran dinding
ventrikel kiri di sisi otot jantung yang nekrosis akibat takadanya aliran darah
kedaerah tersebut.
9. Thrombus Mural dan Emboli
Thrombus terjadi oleh karena penurunan kontraktilitas ventrikel kiri dari
turbelensi akibat lambatnya alian darah di ventrikel kiri serta atrium kiri.
Thrombus yang lepas dinamakan emboli. Apabila emboli ini lepas dari ventrikel
kiri maka paling sering mengakibatkan terjadinya stroke iskemik dan penyakit
arteri peifer (seperti: akut limb iskemia).
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. IdentitasPasien
Pada klien penderita Infark Miokard Akut (IMA )diantaranya terjadi pada usia 35-
55 tahun. Klien yang menderita Infark Miokard Akut (IMA) umumnya adalah lak-
laki.
f. Pemeriksaan fisik :
cuping hidung.
g) Mulut dan faring : keadaan bibir, keadaan gigi dan gusi, keadaan
lidah
2) Pemeriksaan integument
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan
(iskemia)
Intervensi:
jantung berubah).
g. Berikan oksigen tambahan dengan kanul nasal atau masker sesuai indikasi
D. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan
yang telah dibuat, selama kondisi pasien memungkinkan untukdilakukan
tindakan tanpa ada kontraindikasi. Tindakan dilakukan dalam jangka waktu
tertentu sesuai perkiraan terpenuhinya kebutuhan pasien.
E. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada pasien infark miokard akut menurut (Doenges,
Moorhouse dan Geissler, 2012) adalah
(1) tidak ada nyeri dada/ terkontrol
(2) kecepatan jantung/ irama mampu mempertahankan curah jantung adekuat/
perfusi jaringan
(3) meningkatkan tingkat aktivitas untuk perawatan diri dasar (4) ansietas
berkurang/ diatasi
(5) proses penyakit, rencana pengobatan, dan prognosis dipahami
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/39073861/LP_INFARK_MIOKARD_AKUT
https://www.scribd.com/document/332633514/Lp-Infark-Miokard-Akut
https://www.scribd.com/document/341959307/Lp-Akut-Miokard-Infark