“ PROSES INFEKSI“
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Siti S Ayu Cahyani
Zagita Pungus
Ovelia Weol
Putri Nanono
Vinky Malahedi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi infeksi 4
2.2 Pencegahan Infeksi 5
2.3 Faktor yang mempengaruhi Proses Infeksi 8
2.4 Konsep isolasi 9
BAB III PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
1 .1 Latar Belakang Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi atau
teknisi yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi klien dan
pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan keperawatan beresiko
terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap mikroorganisme infeksius,
meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
dan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan akut atau ambulatory. Dengan cara mempraktikan
teknik pencegahan dan penembalian infeksi perawat dapat menghindarkan penyebaran
mikroorganisme terhadap klien. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya
angka kesakitan dan kematian di dunia.Maka dari itu,pengetahuan tentang infeksi ini sangat
penting,karena dengan ini semua terlihat jelas tentang infeksi ini,
1 .2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah managemen pencegahan infeksi ?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi infeksi ?
c. Apa yang dimaksud dengan isolasi ?
1 .3 Tujuan
- Tujuan Umum :
Memahami tentang pencegahan dan pengendalian infeksi ?
- Tujuan Khusus :
a. Mengetahui managemen pencegahan infeksi.
b. Mengetahui faktor yang memengaruhi infeksi.
c. Mengetahui apa yang dimaksud isolasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Infeksi Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang
mampu menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal
dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan. Penyakit akan timbul jika
patogen berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal. (Potter & perry
Fundamental Keperawatan.edisi 4.hal : 933 – 942:2005)
Perkembangan infeksi terjadi dalam siklus yang bergantung pada elemen – elemen berikut a.
Agen Infeksius Infeksi terjadi akibat adanya mikroorganisme, termasuk bakteri,virus,jamur dan
protozoa. Kemungkinan bagi mikroorganisme atau parasit untuk menyebabkan penyakit
bergantung pada faktor – faktor berikut :
• Organisme dalam jumlah yang cukup
• Virulensi atau kemampuan untuk menyebabkan sakit
• Kemampuan untuk masuk dan hidup dalam pejammu
• Pejamu yang rentan
b. Reservoar Reservoar adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi dapat atau tidak
berkembang biak. Reservoar yang paling umum adalah tubuh manusia. Berbagai
mikroorganisme hidup pada kulit dan dalam rongga tubuh, cairan dan keluaran. Untuk
berkembang biak dengan cepat mkroorganismer memerlukan lingkungan yang sesuai, termasuk
makanan, oksigen, air, suhu yang tepat, pH dan cahaya.
c. Portal Keluar Setelah mikroorganisme menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang
biak, mereka harus menemukan jalan keluar jika mereka masuk ke pejamu lain dan
menyebabkan penyakit. Mikroorganisme dapat keluar melalui berbagai tempat, seperti kulit dan
membran mukosa, traktus respiratoris, traktus urinarius, traktus gastrointestinal, traktus
reproduktif dan darah.
d. Cara Penularan Ada banyak cara penularan mikroorganisme dari reservoar ke pejamu.
Penyakit infeksius tertentu cenderung ditularkan secara lebih umum melalui cara yang spesifik.
Namun, mikroorganisme yang sama dapat ditularkan melalui satu rute. Meskipun cara utama
penularan mikroorganisme adalah tangan dari pemberi layanan kesehatan, hampir semua objek
dalam lingkungan dapat menjadi alat penularan patogen. Semua personel rumah sakit yang
memberi asuhan langsung dan memberi pelayanan diagnostik dan pendukung harus mengikuti
praktik untuk meminimalkan penyebaran infeksi.
e. Portal Masuk Organisme dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute yang sama dengan yang
digunakan untuk keluar. Misalnya,pada saat jarum yang terkontaminasi mengenai kulit klien,
organisme masuk ke dalam tubuh. Setiap obstruksi aliran urine memungkinkan organisme untuk
berpindah ke uretra. Kesalahan pemakaian balutan steril pada luka yang terbuka memungkinkan
patogen memasuki jaringan yang tidak terlindungi. Faktorfaktor yang menurunkan daya tahan
tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh.
f. Hospes Rentan Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan dan bergantung pada
derajat ketahanan individu terhadap patogen, meskipun seseorang secara konstan kontak dengan
mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan
terhadapjumlah mikroorganisme tersebut. Makin banyak virulen suatu mikroorganisme makin
besar didapati muncul di lingkungan perawatan akut.
Pedoman Pencegahan Infeksi Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke
orang atau dari peralatan ke orang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang di antara
mikroorganisme dan individu (pasien atau petugas kesehatan). Penghalang ini dapat berupa fisik,
mekanik, ataupun kimia, meliputi :
1 . Pencucian tangan. Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :
a. Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir
b. Desinfeksi kulit (hibiscrub, handyclean)
Kapan kita harus mencuci tangan :
a. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. Setelah kontak dengan cairan tubuh
c. Setelah memegang alat yang terkontaminasi (jarum, cucian)
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi
e. Setelah menggunakan kamar mandi
f. Setelah melayani makan dan minum
g. Pada saat akan tugas dan akhir tugas
2. Penggunaan sarung tangan (kedua tangan), baik pada saat melakukan tindakan, maupun saat
memegang benda yang terkontaminasi (alat kesehatan/ alat tenun bekas pakai).
3. Penggunaan cairan antiseptik untuk membersihkan luka pada kulit.
4. Pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan bilas, desinfeksi tingkat tinggi atau
sterilisasi).
5. Pembuangan sampah.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Proses Infeksi
3.1 Kesimpulan
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan
sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera
yang serius terhadap sel atau jaringan. Proses Infeksi Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya
infeksi pada klien tergantung dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan
penjamu. Dengan proses perawatan yang tepat, maka akan meminimalisir penyebaran dan
meminimalkan penyakit. Perkembangan infeksi mempengaruhi tingkat asuhan keperawatan yang
diberikan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah yang ditulis oleh kami, semoga para pembaca bisa memahami tentang
proses infeksi. Dan kami berharap agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pencegahan. Saran dari kami agar para pembaca tetap menjaga kebersihan dan menerapkan
pencegahan infeksi serta dengan makalah ini semoga bisa membantu para pembaca untuk
menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/robin2dompas/konsep-infeksi