FLU BURUNG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
MELISA NTOI
RAHMAD SIGIT MURSAHA
SRI ENDANG MOKODOMPIT
SRI NURWANDA .S.AHMAD
WAHYUDIN ABDULLAH
EMA FITRIA KABUHANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ Flu Burung
(H5N1)”, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberatasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yang telah membimbing, memotifasi dan mendampingi kami
dalam pembelajaran.
Makalah ini berisi tentang Pengertian flu burung, Patofisiologi flu burung, Etiologi flu
burung, Tanda dan gejala flu burung, Cara penularan flu burung, Cara pencegahan flu
burung, Penatalaksanaan flu burung.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................
H. Komplikasi .........................................................................................................
I.Penatalaksanaan....................................................................................................
J.Diagnosa keperawatan..........................................................................................
K.Intervensi,Implementasi......................................................................................
L.Evaluasi................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ..............................................................................................................
C. TUJUAN
Memasuki alveoli
FLU BURUNG
]
Penumpukan secret Penurunan suplai oksigen Output cairan absorbs nutrisi
Gangguan keseimbangan
Bersihan jalan Gangguan
napas tidak berlebihan
keseimbangan tak nutrisi kurang dari
efektif kebutuhan tubuh
cairan
efektif
Peningkatan Kekurangan
Retraksi dada cairan
Perubahan
Pada regulasi Pola napas Resiko syok
temperature tdk efektif hipovolemik
Hipertermi
F.MANIFESTASI KLINIK
TANDA DAN GEJALA FLU BURUNG
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
a. Gejala pada unggas:
Jengger berwarna biru
Borok di kaki
Kematian mendadak
1. Pada Unggas:
2. Pada Manusia:
Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang):
Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
Imunisasi.
3. Masyarakat umum:
Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu : Pilih unggas yang sehat (tidak
terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800 °C selama 1 menit dan pada telur
sampai dengan suhu ± 640 °C selama 4,5 menit.
Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi
tangan (dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk
alat2/instrumen)
Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya.
Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan pernafasan.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis flu burung dapat ditegakkan dengan 1 dari 3 pemeriksaan penunjang, berupa
pemeriksaan RT-PCR (Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction) untuk RNA avian
influenza A (H5N1), kultur virus, atau peningkatan empat kali lipat antibodi spesifik H5.
[3,10,20]
Untuk pemeriksaan, sampel diambil dari aspirasi nasofaringeal, serum, apus hidung, apus
tenggorok, atau cairan tubuh seperti cairan pleura dan cairan ETT (Endotracheal Tube), serta
usap dubur pada kasus anak. [3,10]
Pemeriksaan RT-PCR (Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction)
Deteksi virus RNA dengan pemeriksaan RT-PCR merupakan pemeriksaan yang sensitif
untuk membedakan subtipe virus influenza. Pada pemeriksaan awal, hasil dapat negatif
sehingga diperlukan pemeriksaan RT-PCR ulang jika kecurigaan infeksi flu burung sangat
tinggi.
Pemeriksaan Serologi
Pada pasien dengan gejala sesak napas, dilakukan rontgen dada. Gambaran radiologis
abnormal dapat ditemukan 3-17 hari setelah timbul demam (rata-rata dalam 7 hari), berupa:
Infiltrat interstisial
Rapid Influenza Diagnostic Test (RIDT) dapat digunakan dalam situasi endemik atau
pandemik untuk mengeksklusi infeksi virus influenza tipa A dan B. Pemeriksaan ini memiliki
sensitivitas 80%.
Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam
pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila
berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.
J.DIAGNOSA KEPERAWATAN
CONTOH KASUS
Tn.Aa masuk rumah sakit diantara oleh keluarga ke rumah sakit MM dunda
limboto dengan keluhan sesak nafas berat. Setelah di anemesa oleh perawat
klien mengatakan sesak nafas berat sudah 3 hari , batuk berlendir, susah
mengeluarkan secret (tidak mampu batuk), demam tinggi, kurang napsu makan,
BB menurun dari 60 ke 50.
Tanda-tanda vital: RR : 30X/M, N:100X/M, SB: 39derajat celcius, TD:
150/80mmhg.
PENGKAJIAN
A.IDENTITAS PASIEN
a.Nama : Tn.Aa
b.Umur : 58 tahun
c.Agama : Islam
e.Status perkawinan : Menikah
f.Pekerjaan : Petani
g.Pendidikan : SMP
h.Alamat : Paguyaman
i.Nomor rm :-
j.Diagnosa medis :
PENANGGUNG JAWAB PASIEN
a.Nama : Ny.Mn
b.Umur : 50 tahun
c.Hubungan dengan pasien : Menikah
d.Pekerjaan : IRT
e.Alamat : Paguyaman
B.RIWAYAT KEPERAWATAN
1.RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
a.Alasan masuk rumah sakit
Klien masuk k rumah sakit diantara oleh keluarga ke rumah sakit MM dunda limboto
dengan keluhan sesak nafas berat. Setelah di anemesa oleh perawat klien mengatakan
sesak nafas berat sudah 3 hari , batuk berlendir, susah mengeluarkan secret (tidak
mampu batuk), demam tinggi, kurang napsu makan, BB menurun dari 60 ke 50.
Tanda-tanda vital: RR : 30X/M, N:100X/M, SB:39˚C, TD: 150/80mmhg.
b.Keluhan utama
klien mengeluh sesak nafas berat
c.Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh sesak nafas berat,batuk berlendir,susah mengelurkan secret(tidak
mampu batuk),Demam tinggi,Kurang nafsu makan,BB menurun dari 60-50
d.Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak memiliki penyakit pada masa kanak-anak,Klien tidak memiliki alergi
obat-obatan dan makanan ,klien tidak memiliki Riwayat penyakit yang sama
2.Riwayat Kesehatan Keluarga
Setelah dilakukan pengkajian Klien tinggal dengan istri dan anak-anaknya,tidak ada
anggota keluarga yang memiliki penyakit serupa,tidak ada anggota keluarga yang
memunyai penyakit menular atau menurun.
C.PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan umum : Composmentis
2.Kondisi Klien Secara : Lemah
3.Tanda-tanda vital TD : 150/80 mmhg
RR : 30 x/menit
N : 100x/menit
SB : 39˚C
4.Pertumbhan Fisik TB : 165 cm
BB : 60kg turun sampai 50kg
5.Sistem pernafasan
Inspeksi :
Membran mukosa hidung faring tmpak merah, tonsil tampak kemerahan, hidung
tampak kemerahana, terdapat secret. RR 30X/menit, menggunakan oksigen,
menggunakan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung, pernafasan cepat.
Palpasi:
Tidak teraba adanya pemebesaran tiroid, tidak teraba adanya pembesaran kelenjae
limfe.
Perkusi:
Paru sonor
Auskultasi:
Area nafas vesikuler, ada bunyi nafas tambahan(mengi,whezing) Inspeksi :
Membran mukosa hidung faring tmpak merah, tonsil tampak kemerahan, hidung
tampak kemerahana, terdapat secret. RR 30x/menit, menggunakan oksigen,
menggunakan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung, pernafasan cepat.
Palpasi:
Tidak teraba adanya pemebesaran tiroid, tidak teraba adanya pembesaran kelenjae
limfe.
Perkusi:
Paru sonor
Auskultasi:
Area nafas vesikuler, ada bunyi nafas tambahan(mengi,whezing)
KLARIFIKASI DATA
ANALISA DATA
Hipertermia
Gangguan keseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang
burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh
virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang
selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke
manusia Flu burung bisa menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan
ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan
unggas. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang
kemudian mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh
manusia atau binatang lainnya. Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas
ke manusia dibanding dari manusia ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke
manusia, dan juga belum terbukti penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi.
Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1
(H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada
menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan
jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu
burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun
beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://dreamfile.wordpress.com/2017/03/09/flu-burung-gejala-cara-penularan-pencegahan-
dan-pengobatannya/