KAJIAN DHUHA

Nama : Shalshabilla Nandisya

Npm : 2110070100149

Penceramah: Ust Zulfi Akmal, Lc. MA

Judul ceramah : FIQIH PERTEMANAN

Perkara yang sangat penting bagi pemuda dan pemudi untuk bisa diperhatikan dengan
baik dan di jaga sekuat mungkin.Dimana melihat pengalaman kita dulu banyak sekali anak-anak
muda di awalnya baik saja tapi karna salah pergaulan akhirnya terjerumus kepada perbuatan
yang tidak di ridhoi oleh Allah membuat dirinya malu dan juga keluarganya malu.

Di dalam Al-qur’an sesungguhnyaAllah Swt terlah mengajarkan kita bagaimana

seharusnya kita berteman ,walaupun sebenarnya dalam pertemanan kita sering berkata jangan
pilih-pilih teman,walaupun sebenarnya itu perkataan atau ungkapan yang tidak pas,karna kita
perlu memilih teman yang cocok yang saling tolong-menolong dalam menaati Allah Swt dan
kita menjauhi teman yang saling Tarik-menarik utk melakukan perbutan yang dimurkai Allah
Swt karena akibatnya bukan saja didunia nanti sampai keakhirat akan mendatangkan bahya.

Allah Swt memberikan garisan besar tentang perteman ini,bahwasanya Allah Swt
menyuruh kepada kita untuk berteman dengan orang-orang jujur,taat kepada Allah Swt,jauh
dari mrlakukan perbuatan maksiat dan kedurhakaan,baik itu langsung kepada allah atau dengar
merusak dirinya sendiri dan alam sekitar.

Di akhirat kelak kita sangat membutuhkan pada teman yang baik itu,dimana Alla Swt berfirman
menceritakan kondisi orang di akhirat kelak.diantara hal yang menjadi penyesalan bagi orang-
orang yang dimasukan ke neraka.

Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati dalam memilih teman. Seseorang akan ikut agama
teman akrabnya. Maka jika teman akrabnya rajin sholat maka dia akan rajin sholat. Lalu tentang
seseorang jangan Tanya siapa dia, tapi tanya siapa yang menjadi teman akrabnya. Tidak ada
nikmat yang lebih baik bagi seorang hamba selain agama islam, kecuali teman yang baik. Di
dalam al-Quran telah diingatkan dalam berteman, dan bersabarlah kamu bersama-sama orang
yang menyeru Allah dari pagi sampai malam hari.
Berteman dengan orang soleh akan mengubahmu dari 6 kondisi kepada 6 kondisi berikutnya :

 Dari banyak ragu-ragu menjadi seorang yang penuh keyakinan

 Dari ria kepada ikhlas
 Dari kelalaian kepada ingat/sadar
 Dari ingin dunia kepada ingin akhirat
 Dari kesombongan kepada tawadhu’
 Dari jeleknya niat kepada ketulusan