Anda di halaman 1dari 4

Kelebihan dan Kekurangan Bahan Cetak :

1. Hidrokoloid

Keuntungan Kerugian
1. Memiliki keakuratan 1. Biaya awal mahal
dimensional 2. Material harus dipersiapkan
2. Hidrofilik – hindari dengan baik
kelembapan, darah, cairan 3. Mudah sobek
3. Tidak mahal setelah 4. Dimensi tidak stabil
initialequipment -Harus segera dilakukan
4. Tidak memerlukan costum pengecoran
tray -Hanya dapat dilakukan
5. Pleasant flavor untuk single cast
6. Tidak memerlukan mixing 5. Sulit dilakukan desinfeksi
(Anusavice , 2003) (Anusavice , 2003)

2. Hidrokoloid Irreversibel

Bahan cetak hidrokoloid irreversibel dapat dicontohkan dengan alginat.

 Kelebihan dan kekurangan alginat


Kelebihan Kekurangan
Manipulasi mudah Mudah rusah dalam suhu panas dan lembab
Nyaman bagi pasien Sering timbul porus pada permukaan cetakan
Relatif tidak mahal,karena tidak Tidak dapat mencetak detail-detail halus
membutuhkan banyak perlatan dalam rongga mulut
Bahan Cetak Non Elastik
1. Gipsum

 Kelebihan dan kekurangan gips


Kelebihan Kekurangan
ekonomis Mudah terjadi porus
Konsistensi kaku saat mencampur Mudah keras
Menghasilkan cetakan yang lebih rigid Kurang akurat
Kompatibel dengan bahan cetak
Memiliki stabilitas dimensional yang
baik
Sifat mekanis baik
2. zinc oxide eugenol
Keuntungan Zinc Oxide Eugenol Kekurangan Zinc Oxide Eugenol

1. Stabilitas dimensi Bagus 1. Bahan ini tidak elastic hingga tidak


2. permukaan akurat dan detail dapat mencatat daerah undercut
3. mempunyai working time yang cukup 2. Hanya set cepat di bagian tipis
3. Eugenol alergi pada beberapa pasien

3. Compound

Compound adalah bahan cetak yang bersifat rigid, reversible dengan perubahan
fisikal.

Keuntungan Kerugian
1. Bahan cetak dapat digunakan 1. Sulit mendapatkan rekaman secara
kembali (pada pasien yang sama) detail karena high viskositas
pada kasus yang terjadi kesalahan 2. Menekan jaringan
2. Ketidakakuratan dapat diperbaiki (mucocompression)
kembali tanpa bahan cetak yang baru 3. Berubah karena kecilnya stabilitas
3. Akurasi dapat ditingkatkan dimensi
dengan menyala bahan permukaan 4. Sulit dikeluarkan dari mulut bila ada
4. Bahan ini cukup baik untuk beberapa daerah undercut
mendukung 5. Kemungkinan bisa terjadi
cetakan itu sendiri terutama overextension terutama didaerah
di bagian tepi (peripheral), yang peripheral
tidak akanmudah patah meski tanpa
didukung oleh sendok cetak.

Gipsum Kedokteran Gigi Menurut spesifikasi gypsum menurut ADA (American Dental
Association) nomor 25. Produk gypsum terbagi menjadi 5 tipe yaitu :
1.Impression Plaster (Tipe I)
 Gips tipe ini jarang digunakan untuk mencetak dalam kedokteran gigi sebab telah
digantikan oleh bahan yang tidak terlalu kaku seperti hidrokoloid dan elastomer,
sehingga gips tipe I terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash, untuk rahang
edentulus
 Gipsum tipe I digunakan untuk mencetak pasien yang telah kehilangan gigi, hal ini
disebabkan sifatnya yang tidak elastis dan mudah patah. Apabila gipsum tipe ini
digunakan untuk mencetak pada pasien yang memiliki gigi, maka undercut gigi tidak
dapat tercetak dengan baik.
 Keras dan brittle
 Setting time pendek
 Setting ekspansi rendah (0.13%)
 W.P: 0,6
 Kekuatan ekspansi rendah
 Bentuk partikel irregular
 Tiak bertahan lama dalam penyimpanan
 Densitas rendah

2. Model Plaster (tipe II)


 Gips tipe II digunakan terutama untuk keperluan laboratorium dan model akhir
pencetakan rahang tidak bergigi

 Pada dasarnya gipsum tipe II merupakan plaster of Paris, gipsum ini


 digunakan sebagai model studi dan sebagai bahan pengikat model kerja ke articulator
 Untuk model studi, artikulator mounting dan flask gigi tiruan resin akrilik
 W.P: 0,5-0,6
 Setting ekspansi 0.3

3.Dental Stone (tipe III)


 Gips tipe III ideal digunakan untuk membuat model kerja yang memerlukan kekuatan
dan ketahanan abrasif yang tinggi seperti pada konstruksi protesa dan model
ortodonsi.
 Gipsum tipe III memiliki karakteristik lebih keras dan lebih kuat dibandingkan
gipsum tipe II sehingga lebih tahan lama
 Dipergunakan rencana perawatan dan untuk mengisi cetakan kerja
Model kerja digunakan dokter gigi atau laboran sebagai media pembuatan gigi tiruan.
 W:P 0,28-0,3
 Kekuatan kompresi lebih tinggi
 Densitas lebih tinggi dari tipe sebelumnya

4. Dental Stone Hight Strenght (tipe IV)


 Gips tipe IV sering dikenal sebagai die stone sebab gips tipe IV sangat cocok
digunakan untuk membuat pola malam dari suatu restorasi, umumnya digunakan
sebagai dai pada inlay, mahkota dan jembatan gigi tiruan di bidang konservasi gigi
(Hatrick,2011; Manappallil, 1998)
 Gipsum tipe IV atau biasa disebut dengan die stone digunakan untuk media
pembuatan dai. Gipsum ini memiliki ketahanan terhadap abrasi yang cukup baik
untuk menghindari perubahan bentuk gipsum saat mengukir wax, w/p ratio yang
rendah dan kekuatannya dua kali lipat dari gipsum tipe III. Gipsum tipe IV atau biasa
disebut dengan die stone digunakan untuk media pembuatan dai
 Tingkat densitas dan kekuatan kompresi tinggi
 Setting ekspansi rendah

5.Hight Strenght Hight Expansion Dental Stone (tipe V)


 Di bidang kedokteran gigi biasanya digunakan untuk mengkompensasi besar
pengerutan logam untuk dental casting
 Gipsum tipe ini digunakan sebagai model kerja dialam pembuatan gigitiruan berbasis
logam
 Dipergunakan utuk pembuatan die yang akan dicor menggunakan pemanasan tinggi
 Kekuatan ekspansi paling tinggi
 Kekuatan kompresi paling tinggi.

Referensi
1. O’Brien, W., 2002, Dental Materials and Their Selection, Quintessence Publishing, Hanover
Park.
2. Hatrick, D.C., Eakle, W.S., dan Bird, W.F., 2011, Dental Materials: Clinical Applications for
Dental Asisstans and Dental Hygienist 2 nd ed., Elsevier, USA.

Anda mungkin juga menyukai