Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU MATERIAL KEDOKTERAN GIGI

Topik : Manipulasi Material Cetak Elastomer


Kelompok : B-3
Hari Praktikum : Selasa
Tanggal Praktikum : 4 Februari 2020
Pembimbing : Prof. Dr. Anita Yuliati, drg., M.Kes.

Penyusun :
1. Indira Moza Azzaria 021911133013
2. Chaerun Mutmainnah 021911133014
3. Real Akbar Aucky Sanjaya 021911133015
4. Muhammad Rizal Nurdin 021911133016
5. Andi Syahrimayani 021911133017
6. Lailatul Hikmah Mazlan 021911133018

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
1. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan manipulasi material cetak elastomer jenis
silicon adisi dengan teknik hand mixing dan static auto mixing dengan benar.

2. CARA KERJA
2.1 Alat dan Bahan
a. Material cetak silicon, 2 tube pasta (Provilnovo)
b. Material cetak silicon putty, 2 toples (Flexceed)
c. Material cetak silicon light body dalam cartridge (Flexitime)
d. Paper pad dan spatulla
e. Mixing gun
f. Cartridge dan mixing tips
g. Sendok cetak sebagian
h. Model kerja
i. Plastik ukuran 2x3cm
j. Pisau model

a) b) c)

d) e) f)

g) h) i)

gambar 2.1 alat dan bahan :


a) Pasta (Provilnovo), b) Putty katalis (Flexceed), c) Putty base (Flexceed), d)
Cartridge dan mixing tips, e) Paper pad, f) Spatulla, g) Sendok cetak sebagian,
h) Mixing gun, h) Model kerja

2.2 Cara Kerja


1. Manipulasi material putty
a. Menyiapkan material putty
b. Mengambil satu takar base dan satu takar katalis silicon putty. Kedua
bahan tersebut dicampur dengan cara dilipat menggunakan tangan
maksimal 15 detik hingga warna menjadi homogen.
c. Setelah homogen adonan dimasukkan ke dalam sendok cetak sebagian
dan sebelum siap untuk dicetakkan ke model kerja, sendok cetak tersebut
di selubungi dengan plastik ukuran 2x3cm.

2. Pengadukan silicon adisi menggunakan cara hand mixing


a. Pasta dasar dan katalis dikeluarkan dari tube, lalu diletakkan di atas paper
pad sepanjang kurang lebih 2 cm.
b. Pasta dasar dan katalis diaduk menggunakan spatulla dengan gerakan
memutar selama 20 detik dan dilanjutkan dengan Gerakan melipat selama
25 detik.
c. Hasil pengadukan dituangkan ke dalam sendok cetak yang telah berisi
adonan material putty dan dicetakkan kembali ke model kerja dan ditunggu
hingga setting.

3. Pengadukan silicon adisi menggunakan cara static auto mixing


a. Cartridge silicon light body dipasang pada mixing gun yang sudah diisi
dengan light body dan membuka tutup silicon cartridge.
b. Silicon cartridge dipasang pada mixing gun dan digunakan untuk
mencetak.

4. Teknik mencetak tidak langsung


a. Menyiapkan bahan cetak dan alat yang akan digunakan beserta model
kerja.
b. Menentukan gigi target yang akan dicetak pada model kerja.
c. Mencobakan sendok cetak pada model kerja.
d. Mencampur bahan cetak putty dan melakukan pencetakan pada gigi target
dengan metode gigi target berada tepat di tengah-tengah sendok cetak.
Lalu menunggu bahan cetak setting dan dilepas dari model kerja.
e. Mengaduk silicon adisi dan hasil pengadukan dimasukkan ke dalam
cetakan putty, kemudian dicetakkan kembali pada gigi target dan
menunggu hingga setting.
f. Melepas bahan cetak dan melakukan pengamatan terhadap hasil cetakan
berupa detail yang jelas dan gelembung udara pada permukaan hasil
cetakan.

5. Teknik mencetak langsung


a. Menyiapkan bahan cetak dan alat yang digunakan.
b. Menentukan gigi target pada model kerja.
c. Mencoba sendok cetak pada model kerja.
d. Mencetak bahan putty dan dimasukkan ke dalam sendok cetak, dan
permukaan ditekan menggunakan jari kelingking sedalam satu ruas jari
kelingking pada gigi target.
e. Silicon adisi diaduk menggunakan Teknik static auto mixing dan
diletakkan pada cekungan yang telah dibentuk pada bahan putty dan
sebagian lagi dioleskan pada gigi target, kemudian dicetakkan pada gigi
target dan menunggu hingga setting.
f. Melepas bahan cetak dan melakukan pengamatan terhadap hasil cetakan
berupa detail yang jelas dan gelembung udara pada permukaan hasil
cetakan.

3. HASIL PRAKTIKUM

Praktikum ini menggunakan teknik double impression dengan dua cara


yaitu tidak langsung (manual) menggunakan Metode Hand Mixing dan cara
langsung menggunakan Metode Static Auto Mixing. Pada Metode Hand Mixing
menggunakan cara pencetakan langsung dan tidak langsung. Metode ini
menggunakan master model rahang bawah dengan target percetakan pada gigi
molar 1 kanan rahang bawah (46). Proses pencampuran ini menggunakan
spatulla secara manual. Sedangkan pada Metode Static Auto Mixing
menggunakan master model rahang atas dengan target gigi insisif 1 kanan rahang
atas (11). Proses pencampuran secara otomatis menggunakan mixing gun.
Berikut adalah tabel dan gambar hasil praktikum yang telah dilakukan,

Tabel 1 : Hasil cetakan menggunakan material cetak silicon adisi

No. Objek Teknik Hasil Cetakan


Cetak

1. Gigi 46 Hand mixing  Tidak ada gelembung udara pada hasil


(cetak cetakan.
langsung)  Hasil cetakan kurang rapi dan tidak
detail.
2. Gigi 46 Hand mixing  Terdapat gelembung udara pada hasil
(cetak tidak cetakan.
langsung)  Hasilnya cetakan tidak rapi

3. Gigi 11 Static auto  Tidak ada gelembung udara yang


mixing terjebak dalam objek.
 Hasil cetakan detail dan rapi.
4. PEMBAHASAN

4.1 Teknik Manipulasi Material Cetak Elastomer


Pada praktikum ini, terdapat dua cara yang digunakan dalam
memanipulasi material cetak silikon yaitu dengan cara hand mixing dan
static automixing.

a. Teknik Hand Mixing (Bahan Putty dan pasta light body).


Pada percobaan pertama dilakukan pencampuran base dan katalis silicon
putty dengan perbandigan 1:1. Kedua bahan dicampur hingga homogen
ditandai dengan warna yang sama. Setelah homogen, adonan dimasukkan
kedalam sendok cetak sebagian dan dicetakkan kedalam master model.
Setelah itu disiapkan base dan katalis dari light body yang diletakkan
diatas paper pad masing-masing sepanjang 2 cm. Lalu diaduk menggunakan
spatulla dengan gerakan memutar dan melipat. Setelah itu campuran
tersebut diisikan pada model cetakan negatif dengan menyelubungi gigi
target dan pada master model. Lalu dicetakkan kembali pada master model
dengan posisi yang sama, dan ditunggu hingga setting. Ciri setting adalah
apabila sisa campuran pasta dasar dan katalis pada paper pad telah mudah
dilepas dan tidak lengket. Manipulasi dengan cara ini cenderung
memerlukan waktu yang cepat dan tepat terutama pada pencampuran base
dan katalis putty dengan menggunakkan tangan. Waktu setting yang singkat
dibutuhkan gerakan yang cepat agar keduanya tercampur homogen. Apabila
kurang homogen, cetakan tidak akan bisa mengeras.
Pada penggunaan teknik hand mixing penyediaan bahan dan tempat lebih
banyak dan kurang efisiennya waktu yang terpakai. Selain itu saat
mengeluarkan pasta adisi pada mixing pad tidak selalu sama dengan takaran
yang semestinya karena penekanan pada tube setiap orang berbeda-beda,
sehingga didapatkan hasil double impression material yang kurang presisi
dalam perbandingannya. Namun dari segi ekonomi lebih terjangkau karena
hanya memerlukan spatulla pengaduk dan mixing pad yang dapat
dipergunakan berkali-kali.
Hasil dari kedua percobaan Teknik hand mixing secara langsung dan tak
langsung menunjukkan bahwa hasil cetakan terlihat kurang rapi dan kurang
detail. Pada percobaan secara tak langsung terdapat kesulitan di saat proses
pencetakan kedua menggunakan material silicon light body. Cetakan
menjadi tidak akurat dikarenakan lokasi cetak tidak sama persis dengan
lokasi cetak pertama di saat menggunakan adonan putty saja.
Pada percobaan cetak secara langsung menunjukkan bahwa material
silicon light body tidak menutupi area gigi target dengan baik. Hal ini
dikarenakan oleh kedalaman cekungan pada adonan putty kurang dalam dan
menyebabkan silicon light body meluap keluar dari area gigi target saat
melakukan pencetakan.

b. Teknik Static Auto Mixing (Bahan Putty dan light body dalam catridge).
Pada percobaan kedua ini dilakukan perpaduan antara material silicon
putty dan light body. Langkah pertama menyiapkan mixing gun dengan
memasang cartridge silicon light body yang telah diisi dengan light body.
Setelah itu silicon light body diaplikasikan secukupnya pada gigi master
model yang akan dicetak, hingga menutupi keseluruhan gigi target yang
akan direstorasi. Selanjutnya menyiapkan hasil cetakan negatif yang telah
dibuat dari silicon putty, dengan cara mencampur adonan base dan katalis
sampai homogen. Kemudian dicetakkan ke sendok cetak.
Cetakan gigi target pada master model diberi cekungan dengan
menggunakan jari kira-kira berukuran sama dengan die, kemudian di isi
sebagian dengan light body pada mixing gun dan di cetak ke master model.
Ditunggu setting dan setelahnya cetakan dilepas.
Manipulasi dengan cara ini, lebih cepat, efisien meskipun diperlukan
ketelitian ketika menyemprotkan silicon light body dengan mixing gun baik
pada model yang akan direstorasi maupun pada cetakan, karena terkadang
silicon light body tidak menutupi seluruh bagian yang akan direstorasi. Hal
ini dikarenakan oleh kurangnya tekanan pada saat membuat cekungan pada
putty di sendok cetak, sehingga celah yang dihasilkan dangkal dan membuat
silicon light body tidak dapat menutupi seluruh bagian gigi target yang akan
dicetak dan meluap di area luar gigi target.
4.2 Komposisi Material Cetak Elastomer Silikon Adisi

Base Accelerator

Polymethyl hydrogen siloxane Divinylpolydimethylsiloxane

Other siloxaneprepolymers Other siloxaneprepolymers

Fillers Platinum salt activator

Retarders

Fillers

Material cetak elastomer silikon adisi disebut juga dengan polivinyl


siloxane (PVS) atau vinyl polysiloxane (VPS). Perbedaan yang dimiliki
material cetak ini dengan material cetak elastomer condensation silicon
adalah bahan dasar yang terdiri dari adisi polymerization antara
divinylpolysiloxane dan polymethylhydrosiloxane dengan garam platinum
sebagai catalyst.

Komposisi silikon adisi (Manappallil, 2010, hal. 198)

4.3 Reaksi Material Cetak Elastomer Silikon Adisi


Pada reaksi polimerisasi silikon adisi, gugus reaktif dari material cetak
ini adalah ikatan rangkap karbon (C=C) yang disebut gugus vinyl.
Kemudian terjadi polimerisasi adisi yang melibatkan pemanjangan rantai
dan ikatan silang (cross linked) dengan kelompok silane (kelompok hybrid)
untuk menghasilkan bahan seperti karet yang stabil . Reaksi ini diaktifkan
dengan garam platinum.

Keterangan: Setting expansion silicon adisi (Manappallil, 2010, hal.198)

Manipulasi Adisi silicon dengan menggunakan teknik Static auto mixing


memiliki keunggulan pada kesamaan dalam membagi dan mengaduk bahan,
semakin kecil kemungkinan masuknya udara dalam ke dalam adukan, selain
itu waktu pengadukan menjadi lebih singkat serta mengurangi jumlah
kontaminasi bahan (Annusavice, 2013). Tetapi dari segi ekonomis tidak
terlalu menguntungkan karena mixing tips pada ujung mixing gun hanya
dapat digunakan dalam sekali pakai. Sedangkan pada Teknik Hand mixing
membutuhkan persiapan alat dan juga waktu yang kurang efisien. Selain itu
takaran base dan katalis tidak akurat dikarenakan tekanan berbeda yang
dikeluarkan dari dalam tube, sehingga menimbulkan perbedaan takaran
diantara base dan katalis. Kelebihan dari Teknik ini adalah tidak
memerlukan banyak biaya dan menggunakan alat yang sederhana.
Dari berbagai macam material cetak elastomeric tersebut, yang
digunakan dalam praktikum ini adalah material cetak elastomeric jenis
silicon adisi. Bahan ini biasa disebut sebagai polyvinyl siloxane (PVS) atau
vinyl polysiloxane (VPS). Berbeda dengan silikon kondensasi, silikon adisi
didasarkan pada polimerisasi antara divinylpolysiloxane dan
polymethylhydrosiloxane dengan sebuah garam sebagai katalis. Dasar pasta
berisi polymethylhydrosiloxane, serta divinylpolysiloxane, dan katalis atau
accelerator pasta berisi divinylpolysiloxane dan sebuah garam platinum.
Garam dan polymethylhydrosiloxane dipisahkan sebelum pencampuran.
Setting time silikon adisi berkisar di antara 5-9 menit (Annusavice 2013,
hal. 154).
Proses pencampuran material cetak silikon adisi terjadi secara
kimia. Pada proses pengadukan antara base dan catalyst terjadi reaksi kimia
antara vinyl silizone dengan silane xiloxen. Tidak akan ada produk
sampingan reaksi yang terbentuk selama proporsi dari divinylpolysiloxane
dan polymethyl-hydrosiloxane yang digunakan sesuai dan tidak ada kotoran
(Annusavice 2013, hal. 154).
Hasil percobaan dengan menggunakan hand mixing dan static auto
mixing, dimana percobaan itu menggunakan material silikon adisi pada suhu
ruangan (23 derajat celcius) yang memiliki rerata setting time 8,9 menit dan
working time 3,1 menit (Anusavice, 2013).

5. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa kami sudah mampu melakukan manipulasi


material cetak elastomer jenis silicon adisi dengan teknik double impression
menggunakan metode hand mixing dan metode static auto mixing. Dan dapat
disimpulkan pula bahwa hasil cetakan yang menurut kami paling akurat dan
tidak memiliki gelembung udara adalah dengan teknik static auto mixing (
langsung ) dan secara teori static auto mixing memang menghasilkan hasil
cetakan yang lebih akurat dibanding yang lain.

6. DAFTAR PUSTAKA
Annusavice KJ. 2013. Phillip’s Science of Dental Material. 12th Edition.
Missouri : Elsevier

Manappallil, John J. 2010. Basic Dental Materials. Bangladesh: Jaypee Brothers


Medical Publishers
7. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai