Penyusun:
1.1 Bahan :
1.2 Alat :
BAB 2
HASIL PRAKTIKUM
2.1 Hasil double impression secara tidak langsung dengan Metode Hand mixing (Bahan Putty
dan pasta medium body).
Pada praktikum ini dapat dilihat hasil putty yang memiliki permukaan halus, rapi, tidak
terjadi deformasi, permukaan tidak mengkilap, dan menutupi seluruh bagian yang
diperlukan. Sedangkan pada medium body, didapatkan hasil permukaan yang memiliki
bintil, porus, tekstur tidak teratur, dan menghasilkan banyak sisa pada tepi.
2.2 Hasil double impression secara langsung dengan Metode Static Auto Mixing (Bahan Putty
dan light body dalam catridge).
Pada praktikum ini putty menutupi seluruh bagian yang diperlukan, permukaan halus, tidak
mengkilap, dan terdapat porus. Sedangkan pada light body, terlihat sedikit bintil, hasil yang
akurat, sisa adonan yang ada ditepi lebih sedikit dan lebih halus, terdapat permukaan sedikit
mengkilap dan tidak mengkilap.
2.3 Hasil double impression secara langsung dengan Metode Handmixing (Bahan putty dan
medium body)
Pada praktikum ini didapatkan hasil putty yang halus, namun terdapat bintil, dan permukaan
tidak mengkilap. Pada medium body terdapat bintil dan porus pada bagian mesial, banyak sisa
adonan pada tepi, sisa adonan tidak teratur, terdapat permukaan mengkilap dan tidak mengkilap.
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Landasan Teori
PROSES POLIMERISASI
Kelompok reaktif adalah ikatan rangkap karbon (C=C) yang disebut vinyl grup.
Polimerisasi terjadi lewat jalan radikal bebas dan polimerisasi adisi. Menurut ANSI/ADA
spesifikasi No. 19 ada tiga tipe material cetak elastomer, sebagai berikut beserta
polimerisasinya:
1. Polysulfide
Gambar 4.1 Struktur Polysulfide danreaksi setting (Anusavice et al, 2012: 154)
2. Silikon
a. Silikon Kondensasi
Gambar 4.2 Struktur Silikon Kondensasi dan reaksi setting (Anusavice et al, 2012: 154)
b. Silicon Adisi
Gambar 4.3 Struktur Silikon Adisi dan reaksi setting (Anusavice et al, 2012: 155)
3. Polyether
Gambar 4.4 Struktur Polyether dan reaksi setting (Anusavice et al,, 2012: 156)
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manipulasi double impression yang paling baik menurut kelompok kami adalah dengan
menggunakan teknik langsung dengan Metode Static Auto Mixing (Bahan Putty dan light
body dalam catridge).
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J., Chiayi Shen, dan H. Ralph Raws. 2013. Phillips Science of Dental
Materials, ed. 12. Philadelphia: Elsevier.
Dino et al. 2015. Mechanical Properties of Elastomeric Impression Materials: An In Vitro
Comparison. International Journal of Dentistry, p.7.
Kumar, D. 2011. Elastomeric Impression Materials: A Comparison of Accuracy of Multiple
Pours. The Jurnal of Contemporary Dental Pratice. Volume 12. Nomor 4. p.277.
McCabe, John F. dan Angus W.G. Walls. 2008. Applied Dental Materials, ed. 9. Oxford:
Blackwell Publishing.
Sakaguchi, Ronald L. Dan John M. Powes. 2012. Craigs Restorative Dental Materials, ed. 13.
Philadelphia: Elsevier.
Hendry, 2012. Akurasi Dimensi Hasil Cetakan Polyvinylsiloxane Dengan Teknik Modifikasi
Putty/Wash 2 Tahap. Avialable At: Http://Lib.Ui.Ac.Id/File?File=Digital/20315505-
T%2031595-Akurasi%20dimensi-Full%20text.Pdf. Accessed 11 Mei 2017