Anda di halaman 1dari 26

SEPARATING MEDIUM

RESIN AKRILIK
PACKING
CURING
DEFLASKING
BEBERAPA MACAM SEPARATING
MEDIUM
 Tinfoil
 Vaselin
 Cat
 Vernis
 Talk ( french chalk)
 Sabun
 Larutan alginate (CMS / Could Mold Seal )
SEPARATING MEDIUM
 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMISAHKAN ATAU MENGHINDARI
PERLEKATAN DARI DUA PERMUKAAN
 MISALNYA ANTARA GIPS DENGAN GIPS, GIPS
DENGAN ACRYLIC
PACKING
SUATU PROSEDUR PENGISIAN ACRYLIC KEDALAM
MOULD SPACE ATAU RUANGAN DENGAN CARA
DITEKAN ( DIPRES)
RESIN AKRILIK
AKRILIK DIKENAL DENGAN 2 MACAM

1. Cairan ( liquid ) yang disebut MONOMER

2. Powder ( bubuk ) yang disebut POLYMER


TINGKATAN YANG TERJADI BILA
MONOMER DICAMPUR DENGAN
POLYMER
1. Wet sand stage
Pada keadaan ini bubuk/polimer mulai masuk kedalam
cairan terlihat seperti PASIR BASAH
2. Stringy Stage
Pada saat ini adonan sangat lengket
3. Dough Stage
Adonan masih lunak tetapi dapat dipegang dan tidak
melekat pada jari tangan, pada tingkat ini adonan dapat
dimasukkan kedalam mould space
4. Leathery Stage
Adonan sudah terlalu keras dan kering untuk dimanipulasi
CARA PACKING
 Suhu dari kuvet sama dengan temperatur kamar pada
waktu akan dilakukan packing
 Buat adonan akrilik , dalam hal ini perlu diperhatikan
packing time yaitu dimana akrilik sudah mencapai tahap
DOUGH STAGE.
 Setelah mencapai dough stage kita ambil adonan dan
masukkan kedalam mould space sambil di tekan pelan-
pelan dan hati-hati supaya gigi tiruan tidak lepas.
 Pada cara flasking tertutup harus hati-hati karena hanya
terlihat lubang kecil saja dan harus benar-benar
dikoreksi apakah acryllic sudah masuk sampai batas
peripher ( tepi-tepi).
 Sesudah akrilik penuh pada kuvet, beri lapisan
plastik ( ceophane) antara kuvet atas dan bawah
lalu tutup kuvet, keudian dilakukan penekanan
dengan suatu alat PRES.
 Pres pertama harus pelan dan bertahap hal ini
untuk memberikan kesempatan acrylic untuk
masuk kesela-sela yang lebih kecil.
 Setelah beberapa saat, cuvet dibuka dan
kelebihan akrilik dibuang dengan menggunakan
pisau malam tanpa merusak mould space dan
tepi dari gips.
 Bagian yang belum terisi dengan baik diisi
acrylik yang sebelunya diolesi liquid ( cairan
dari acrylic) agar bagian yang ditambah tidak
terbekas
 Tutup kembali dengan celophane dan kuvet
ditutup dan d pres kembali seperti yang
pertama
 Pres atau penekanan yang berulang ini
disebut TRIAL CLOSURE.
 Setelah itu dilihat apakah akriik sudah penuh
dan tidak ada porous
 Celophane harus dilepas dan pres kembali
( Final Closure), ini tidak boleh dilepas lagi
 Tunggu ±1/2 jam baru dilakukan curing
METHODE PACKING
 DRY METHOD :
Cara mencampur monomer dengan polimer
langsung di dalam mouls, diindikasikan pada
pekerjaan packing yang kecil seperti
pembuatan Jacket Crown, Facing bridge,
crown n bridge, dll
 WET METHOD :
Cara mencampur monomer dengan polimer
dilakukan diluar mould, disuatu tempat yang
terdiri dari bahan porselen
CARA DRY METHOD
1. Mould space dioleskan dengan separating medium lalu
diteteskan monomer dengan pipet lalu diberi polimer
sedikit demi sedikit secara beraturan sambil
digetarkan supaya polymer masuk sampai kedasar
sampai menutupi seluruh mould
2. Tutup dengan celophone dan cuvet atas ditutup,
dilakukan trial closure
3. Kuvet dibuka kelebihan akrilik dbuang dengan pisau
malam
4. Untuk warna yang baik maka bagian incisal(1/3
bagian) dipotong dengan arah miring keincisal
kemudian tambahkan monomer lagi serta polymer
sesuai dengan warna yag dikehendaki. Demikian juga
untuk warna bagian gingival
5. Tutup kembali dengan celophane dan trial
closure kembali
6. Kuvet dibuka jika warna body, gingival dan
incisal sudah baik dibadingkan dengan shade
guide. Kelebihan akrilik dibuang, kuvet atas
diberi CMS lalu tutup untuk dilakukan final
closure

GINGIVAL ( warna gelap )

BODY ( waran sedang )

INCISAL ( warna terang )


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SEBELUM DAN PADA WAKTU PACKING
1. Mould space dikoreksi sehingga kalau
dilakukan pres tidak pecah tepi-tepi yang
tajam atau tepi yg sudah diradier
2. Tidak boleh kotor dan diberi lapisan
separating medium (CMS)
3. Kuvet harus dingin sesuai suhu kamar
4. Pada GTP RA model kerja sebelumnya
diberi postdam ( suatu seal pada daerah
distal dari plat protesa RA)
5. Torus harus direlief dgn tinfoil untuk
mengimbagi tekanan pada torus
6.Pres dilakukan tidak boleh langsung kuat
harus perlahan-lahan
7.Diperhatikan apakah tidak ada porous /
gelembung udara yang terjebak
8.Untuk wet method akrilik harus sudah
mencapai tahap dough stage
9.Pemotongan warna pada jacket crown harus
menipis kearah incisal
10. Pada final closure celophone harus dilepas
CURING
SUATU PROSES POLIMERISASI ANTARA
MONOMER YANG BEREAKSI DENGAN
POLIMER BILA DIPANASKAN ATAU
DITAMBAH ZAT KIMIA LAINNYA
POLIMERISASI ADA 2
1. Polimerisasi secara Thermis disebut
dengan Heat Curing / Hot Curing
( pemanasan )
2. Polimerisasi secara Chermis disebut dengan
Cold Curing/Self Curing yaitu dengan zat
kimia yang sudah ditambahkan di
monomernya
PROSEDUR CURING
 Kuvet dimasukkan dalam air biasa dengan
temperatur kamar sampai tenggelam ±1/2 jam
kemudian dipanaskan dari temperaturkamar
sampai naik 700 Cselama 30 menit
 Pada temperatur 700 Cdibiarkan selama 30
menit, kemudian temperatur dinaikkan lagi
sampai 1000 C selama 15 menit
 Biarkan mendidih selam 30 menit- 1jam
 Jadi keseluruhannya ±2 ¼ jam
 Dinginkan secara teratur pada suhu kamar sampa
dingin sendiri
 Setelah dingin, kuvet dibuka
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN SAAT CURING
 Suhu harus sesuai
 Kenaikan suhu secara gradual
 Titik didih monomer 100,30 C
 Pemanasan yag tiba-tiba dapat
mengakibatkan monomer menjadi gas
MERUPAKAN PROSES
MENGELUARKAN MODEL
DARI KUVET SETELAH
CURING DAN DINGIN

DEFLASKING
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN SAAT DEFLESKING
 Gips dengan model yang telah selesai dari akrilik
dikeluarkan secara utuh dengan cara memotong
sebagian-sebagian supaya tidak patah/hancur.
 Dapat digunakan pisau gips atau gergaji kecil dan tang
potong gips.
 Pemotongan dilakukan secara hati-hati sebagian demi
sebagian sampai model akrilik keliahatan dan
dilepaskan dari model kerja.
 Waktu pembukaan model jangan sampai patah
 Perhatikan cengkram/klamer jangan sampai berubah
bentuk atau letaknya.
 Jangan membuka cuvet pada waktu masih panas
sebab bisa terjadi perubahan bentuk dari model
PROSEDUR KERJA
 Rendam kuvet dalam air dingin selama 15
menit kuvet dalam keadaan dipress
 Buka alat pres dari kuvet
 Lepaskan ring kuvet kemudian basis kuvet
 Gips harus keluar secara utuh
 Potong bagian demi bagian sedikit demi
sedikit
 Penggergajian secara hai-hati dengan metode
(lihat gambar)
 Bersihkan sisa-sisa gips dengan siap deflasking
CARA DEFLESKING
TERJADINYA LUBANG-LUBANG
PADA RESIN YANG DISEBABKAN
KARENA KESALAHAN PADA
WAKTU PENGERJAAN

POROSITY
ADA 2 MACAM POROSITY
1. Porosity karena penyusutan, dalam hal ini
keslahan terlihat jelas karena penyusutan
di bahan terlihat bentuknya semakin kecil
2. Gaseous porosity & Internal porosity
Porosity dalam hal ini berbentuk lubang-
lubang halus atau besar yang terdapat pada
permukaan sebelah luar maupun sebelah
dalam dari model
SEBAB-SEBAB TERJADINYA
POROUS
 Memasukkan acrylik tidak pada tahap dough
stage, atau waktu pengepresan dilakukan akrilik
tdk pada tahap dough stage ( dry method)
 Terlalu keras pres yg dilakukan ( trial pres)
 Kurangnya pres
 Terlalu banyak memakai monomer
 Akrilik kurang memenuhi moud space
 Pemanasan yg terlelu cepat dan panas sekali
 Pemanaan yang kurang
 Pemanasan yang tidak segera dilakukan/terlalu
lama diluar

Anda mungkin juga menyukai