Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN KOMPONEN SEL TUMBUHAN

Nama : Nurul Hafidhoh

NIM : 1908086092

Kelas / Keloter : Pendidikan Biologi 3 C / 2

Dosen Pengampu : 1) Rita Ariyana Nur Khasanah, S.Pd

: 2) Hafidha

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2020
ACARA 1

STRUKTUR DAN KOMPONEN SEL TUMBUHAN

2 September 2020

A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari karakteristik sel tumbuhan.
2. Mempelajari bermacam-macam bentuk sel tumbuhan.
3. Mempelajari bagian-bagian protoplasmik dan non-protoplasmik.
B. Dasar Teori
Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang
hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk
tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuh organisme semacam itu merupakan
hasil kerja sama antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat berthan
hidup dalam waktu lama secara sendirian. Akan tetapi,bahkan ketika tersusun ke
dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ,
sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme. Setiap tindakan
organisme dimulai pada tingkat seluler (Campbell, 2008).
Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap organism adalah salah satudari dua
tipe sel yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Perbedaan utama antara selprokariotik
dan sel eukariotik adalah sel prokariotik tidak memiliki membrane intisedangkan sel
eukariotik memiliki membrane inti, yang membedakan antara selprokariotik dan sel
eukariotik adalah lokasi DNA nya. Dalam sel eukariotiksebagian besar DNA nya
dalam oorganel yang disebut nucleus. yang dibatasi olehmembrane ganda. Dalam sel
prokariotik, DNA terkonsentrasi diwilayah yang tidakterselubung oleh membrane
yang disebut nukleoid. (Campbell, 2008).
Sel hewan dan tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai
persamaan persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian
bagain selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karenasel tumbuhan
mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai
perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel,kloroplas, tidak
lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai lisosoma,sentrosoma yang di
dalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel sel
tertentu. Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma,
aparatus golgi, nukleus/ini sel pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai
persamaan (Pramesti, 2011).
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan
perubahan lingkungannya peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel
hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding
sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non
protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel dan
sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat
pula disebut sebagai benda ergastik (Subandi, 2008).
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda
ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten) lipid
(lilin, kutin, dan suberin) dan kristal kristal ca-oksalat dan silika). Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel,
misalnya penyimpanan cadangan makanan contohnya amilum pemeliharaan
struktur (lilin) dan perlindungan, misalnya adanya Kristal Ca oksalat dalam
suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang
memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya
untuk yang kedua kali (Priyandoko, 2007).
C. Langkah Kerja
1. Langkah kerja pembuatan preparat dibaca terlebih dahulu sebelum foto preparat
yang telah disediakan diamati.
2. Setelah foto preparat hasil pengamatan diamati lalu digambar pada kertas A4 dan
diberi keterangan.
3. Dibuat laporan praktikum dalam bentuk file (.pdf) sesuai format.
D. Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Preparat

No. Nama Gambar Tangan Keterangan


1. Penampang Melintang Gabus
Batang Singkong 1. Dinding sel
2. Sitoplasma

Gambar 1a
Manihot utilissima

2. Serabut Randu
1. Sel Serabut
2. Gelembung
Udara

Gambar 2a
Ceiba pentandra
3. Lapisan Epidermis Bawang
Merah 1. Nukleus
2. Dinding Sel
3. Sitoplasma

Gambar 3a
Allium cepa

4. Lapisan Epidermis Rheo


discolor

Gambar 4a
Rhoeo discolor

5. Daun Hydrilla verticellata


1. Klorofil
2. Dindins sel

Gambar 5a
Hydrilla verticellata

6. Tangkai Daun Begonia


1. Ca Oksalat
Gambar 6a
Begonia sp

7. Batang Bayam
1. Ca Oksalat

Gambar 7a
Amaranthus sp

8. Umbi Kentang
1. Amilum

Gambar 8a
Solanum tuberosum

E. Pembahasan
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup
yangsecara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antaralain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Bentuk sel ada
beberapa macam diantaranya cakram kecil, kolumner, gelendong, dan polihedral.
Sedangkan ukurannya bekisar berdiameter 10-30 µm. Perbedaan ukuran sel
cenderung ada kaitannya dengan volume dan luas areal permukaan sel itu sendiri.
Ukuran sel yang aktif mengadakan metabolisme cenderung lebih kecil dari sel yang
tidak aktif melakukan metabolisme (George, 2011).

Pramesti (2011), mengemukakan beberapa bagian-bagian sel. Sel mempunyai


bagian-bagian atau organel-organel yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
diantaranya yaitu:
1.      Membran sel: untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat dari luar sel.
2.      Nukleus (inti): untuk mengendalikan semua kegiatan sel.
3.      Sitoplasma: untuk menetralkan kondisi yang ekstrim (terlalu asam atau terlalu
basa).
4.      Ribosom: untuk sintesis protein.
5.      Lisosom: untuk mencerna bahan dari luar dan menghancurkan organel-organel
yang rusak.
6.      Reticulum endoplasma: sebagai jembatan antara inti sel dan sitoplasma.
7.      Plastida: sebagai pigmen klorofil.
8.      Vakuola: untuk menyimpan makanan, mencerna makanan serta pengeluaran
berupa cairan.
9.      Mitokondria: sebagai respirasi sel.
10.  Sitoskleton: sebagai penyokong.

Dalam praktikum acara pertama ini kami mengamati bentuk dan struktur sel.
Berbagai macam bentuk sel kami jumpai. Kami mengamati beberapa bahan antara
lain, penampang melintang gabus batang singkong, serabut randu, lapisan epidermis
bawang merah, lapisan epidermis Rheo discolor, daun Hydrilla verticellata, tangkai
daun begonia, batang bayam, umbi kentang.
Sel gabus pada singkong yang telah kami amati, memiliki bentuk segi enam.
Sel gabus ini terlihat seperti deretan ruang-ruang kosong. Ini berarti bahwa sel gabus
merupakan sel mati karena tidak terdapat inti sel maupun organel lainnya yang
menyusun sel tersebut, kecuali dinding sel. Tidak ada aktivitas yang dilakukan sel
tersebut. Maka sel tersebut dikatakan sel mati.
Sel pada bawang merah yang telah kami amati, memiliki bentuk persegi
panjang meskipun tidak sempurna. Ini dikarenakan sel bawang merah adalah
tumbuhan. Karena pada tumbuh terdapat dinding sel sehingga terlihat rapi. Antar sel
satu dengan sel lainnya tersusun dengan rapih. Kami dapat mengamati bahwa pada sel
bawang merah tersebut terdapat ini sel, dinding sel dan cairan yang berada dalam sel
yang disebut sitoplasma.
Serabut kapuk randu. Pada pengamatan selanjutnya kami mengamati serabut
kapuk randu yang mana sel nya berbentuk panjang. Sel kapuk randu seperti halnyasel
kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi,
sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel
dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara
sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Dalam sel kapuk randu terdapat
dinding sel, ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas, serta terdapat
gelembung udara untuk menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang
membutuhkan udara lebih banyak maka dari itu memiliki ruang antar sel dan
gelembung udara didalam selnya.
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata terlihat beberapa
organel sel tumbuhan. Diantaranya adalah dinding sel dengan ruang antar sel yang
terlihat jelas, selain itu juga terdapat plastid yang berupa kloroplas dan nukleus serta
sitoplasma. Sel pada daun pada Hydrilla verticillata merupakan sel tumbuhan yang
hidup selain karena mempunyai bagian-bagian sel di atas, juga didukung oleh adanya
gerakan aliran sitoplasma yang searah dengan jarum jam. Pergerakan ini menandakan
adanya sifat-sifat hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis.

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara
lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang dan ciri hidup lainnya. Benda-benda mati
dalam sel yang bersifat cair seperti patri, cairan sel, lemak dan minyak.Benda-benda
mati dalam sel bersifat padat seperti Kristal Ca (Co2) 2 atau garam oksalat, Kristal
kersik, alauron dan Kristal putih telur dan yang lebih panjang adalah amilum disebut
dengan hilus (Priyandoko, 2007).
Pengamatan sel dari Begonia Sp terlihat Ca oksalat yang berbentuk drusen ata
seperti bintang kristal kalsium oksalat umumnya terdapat pada sel kortek dan sel
parenkim floem dan parenkim xylem merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu
pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Kristal kalsium oksalat terbentuk
ketika asam oksalat yang bersifat racun bagi tumbuhan dimetabolisme dengan ion
kalsium sehingga terjadi pengendapan. Endapan-endapan ini kemudian membentuk
kristal yang selanjutnya disebut kristal kalsium oksalat.
Pada saat mengamati batang Amaranthus sp terlihat dengan jelas bagian
dinding sel, sitoplasma, dan Kristal Ca. oksalatnya. Kristal yang terdapat pada
tangkai bayam ini merupakan hasil akhir metabolism. Kristal kalsium oksalat
berbentuk tetrahedral atau prisma yang berkuran sangat kecil sehingga disebut dengan
bentuk kristal pasir tapi bukan pasir.
Pada saat mengamati sayatan Solanum Tuberosum di bawah mikroskop, di
peroleh butir pati atau amilum. Butir-butir pati dibentuk pertama kali didalam
kloroplas. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang
disebut hilum. Lamela merupakan pelapisan pada butir pati yang tersusun dari 2
bagian yaitu selulosa dan lignin. Pelapisan pada butir pati terlihat sebagai akibat
kepekatan molekul-molekul yang lebih banyak pada saat permulaan terbentuknya
setiap lapisan dan sedikit demi sedikit kepekatan berkurang pada lapisan terluar
karena kelebihan air. Hilus terletak di tepi butiran atau dipinggir sehingga disebut tipe
tepung eksentris. Lamelanya berbentuk mengerucut yang berpusat pada hilus dan,
amilum berfungsi sebagai cadangan makanan.
F. Kesimpulan
1. Beberapa krakteristik sel tumbuhan yaitu memiliki vakuola yang besar, memiliki
dinding yang terdiri atas selulosa, hemiselulosa, pektin dan beberapa mengandung
lignin, memiliki jalur komunikasi khusus antar sel yang dikenal dengan
plasmodesmata, memiliki plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil,
pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan
terjadinya fotosintesis.
2. Bentuk sel ada beberapa macam diantaranya cakram kecil, kolumner, gelendong,
dan polihedral. Sedangkan ukurannya bekisar berdiameter 10-30 µm. Perbedaan
ukuran sel cenderung ada kaitannya dengan volume dan luas areal permukaan sel
itu sendiri. Ukuran sel yang aktif mengadakan metabolisme cenderung lebih kecil
dari sel yang tidak aktif melakukan metabolism.
3. Sel pada tumbuhan terdiri dari sel protoplasmik dan non-protoplasmik, yang
termasuk protoplasmic yaitu nucleus, retikulun endoplasma, badab golgi,
mitokondria, ribosom, plastida. Yang termasuk protoplasmic yaitu seperti patri,
cairan sel, lemak dan minyak.Benda-benda mati dalam sel bersifat padat seperti
Kristal Ca (Co2) 2 atau garam oksalat,
G. Jawaban Pertanyaan
1. Bentuk sl yang telah diamati ada yang berbentuk heksagonal, lonjong, persegi
Panjang, drusen, kristal pasir.
2. Benda ergastik yang diamati yaitu kalsium oksalat dan amilum. Sedangkan yang
tidak seperti patri, lemak dan lain lain.
3. Pada Umbi kentang Hilus terletak di tepi butiran atau dipinggir sehingga disebut
tipe tepung eksentris.
H. Daftar Pustaka
Campbell Neil A.2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
George, H. F. 2011. Biologi. Jakarta: Erlangga
Pramesti H.T. 2010. Mikroskop dan Sel. Lampung: UNLAM
Priyandoko. 2007. Sitologi. Yogyakarta: UGM Press
Subandi. 2008. Sel-sel pada organisme multiselule. Bandung: ITB press

Anda mungkin juga menyukai