Anda di halaman 1dari 7

JUDUL : Struktur Sel

NAMA DAN STAMBUK : Muhammad Faisal Aditya R/ L1A121227


JURUSAN & KELAS : Peternakan/E

TANGGAL PERCOBAAN : 6 Oktober 2021


ASISTEN PEMBIMBING : Muhammad Iram S.L, S.Pd.

A. PENDAHULUAN

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan,

baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Ukuran sel bervariasi

tergantung fungsinya. Bentuk sel juga tergantung tempat dan fungsinya.

Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635-1703) yang

berarti kotak-kotak kosong. Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari

batang Quercus suber menggunakan mikroskop, ia menemukan adanya

ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya.

Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae

artinya sel (Arista, 2017 (37)).

Adapun ciri-ciri sel menurut Arista, 2017 adalah sebagai berikut:

a. Dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan

b. Melakukan pencernaan intraseluler (digestive) dan pengeluaran (ekskresi).

c. Memberikan respon atau tanggapan terhadap rangsang.

d. Dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel dalam

mitokondria.

e. Tumbuh dan berkembang.


B. HASIL PENGAMATAN
a. Gambar pengamatan Pada sel kayu mati (Ubi Kayu) Manihot
utilisima

Keterangan:
1. Dinding sel
2. Ruang sel kosong
3. Ruang antar sel
4. Gelembung udara

b. Gambar pengamatan Pada sel hidup (Bawang Merah) Allium cepa


L.

Keterangan:
1. Dinding sel
2. Nukleus
3. Sitoplasma
C. PEMBAHASAN

Adapun perbedaan sel hidup dan mati yang mengamati sel pada ubi

kayu sebagai sel mati dan sel bawang merah sebagai sel hidup:

- Dinding sel. Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang

merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya. pada sel

bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding

sel dan nukleus, sehingga sel pada bawang merah disebut sel hidup.

Pada sel hidup ditandai adanya pergerakan/aktivitas yang terjadi di

dalam sel.

- Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong dan

mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang

lainnya. Sel ubi kayu yang ada di gambar termasuk sel mati karena

sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya

nampak kosong. Sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan

rapat, didalam dinding sel terlihat kosong. Pada sel mati tidak terdapat

pergerakan/aktivitas di dalam sel, hal ini karena tidak adanya organ yang

hidup di dalam sel (Joko dkk, 2013).

Perbedaan sel hidup dan mati dapat dibedakan berdasarkan pendaran

warnanya (Nur, 2018 (77)). Perbedaan sel hidup dan sel mati pada

tumbuhan dapat dilihat dari segi struktur sel dan aktivitas yang terjadi pada

sel (Abdillah, 2017).

Doyle dan Griffiths (2000) dalam Anggrianti (2008: 23) menyatakan

bahwa, ripan blue biasa digunakan untuk membedakan sel hidup dan sel
mati. Sel hidup tidak terwarnai, bulat dan relatif kecil dibandingkan dengan

sel mati. Sedangkan sel mati membengkak dan berwarna biru.

Struktur sel dapat dilihat di bawah mikroskop setelah dilakukan proses

pewarnaan dan fiksasi, antara lain dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin

(HE) yang disebut pewarnaan rutin, Periodic Acid Schiff (PAS) dan jenis

pewarnaan yang lainnya. Karena sel yang mati dapat menyerap zat warna

dengan baik. Sel hidup dapat dipelajari hanya dengan mikroskop cahaya,

karena dengan menggunakan mikroskop elektron jaringan harus dalam

ruang hampa. Banyak sel yang dapat diamati dengan cara diisolasi dalam

cairan isotonik, seperti serum darah, larutan air atau larutan garam

fisiologis, atau dalam kultur jaringan. Sel-sel tersebut muncul sebagai massa

sitoplasma yang tidak teratur dan tembus cahaya yang mengandung nukleus.

Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang

secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel

ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA

pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti

sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus. Dinding sel tumbuhan

merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel tumbuhan.

Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam dalam polisakarida

lain serta protein dan berukuran jauh lebih tebal daripada membran plasma,

yaitu 0,1 µm hingga beberapa mikrometer. Dinding sel melindungi sel

tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengisapan air

secara berlebihan (Subagiartha, 2018).


Sel mati dan sel hidup, baik sel tumbuhan dan sel hewan, dapat dilihat

perbedaannya secara struktural melalui pengamatan secara mikroskopis.

Pada sel tumbuhan yang mati akan terlihat ruang-ruang kosong di

tengahnya, sedangkan pada sel tumbuhan yang hidup, senantiasa

mengandung protoplasma, karena protoplasma didefinisikan sebagai isi sel

hidup, dan tidak mencakup dinding sel. Pada hakikatnya, sebuah sel

tumbuhan mempunyai 2 bagian penting, yaitu protoplas dan dinding sel.

Protoplas adalah seluruh isi sel yang terdiri atas: (1) Protoplasma, yaitu

bagian isi sel yang hidup, yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-

organel, seperti inti sel, plastid, mitokondria, ribosom, retikulum

endoplasma, diktiosom, dan mikrobodi; (2) Non Protoplasma, yaitu bagian

isi sel yang bersifat tidak hidup, seperti vakuola, lemak dan minyak, minyak

atsiri dan damar, kristal, butir aleuron, dan butir pati (amilum) (Sihombing

dkk, 2016 (3)).

Sel adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma

dengan didalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya

dibatasi oleh dinding sel. Suatu sel dikatakan hidup umumnya ditandai

dengan adanya dan berfungsinya inti serta organelorganel sel juga ditandai

dengan adanya pergerakan di dalam sel (Abdillah, 2017).

Untuk membedakan sel hidup dan sel mati digunakan pewarnaan

dengan tripan biru, sel mati akan menyerap zat warna biru karena kematian

sel akan diikuti oleh perubahan integritas membran sel sehingga membran

sel menjadi permeabel dan dapat menyerap zat warna, sedangkan sel hidup
membran selnya impermeabel sehingga tidak dapat menyerap warna

(Kurnijasanti dkk, 2008 (53)).


D. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Fega. 2017. Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati pada Tumbuhan
(The Difference of Living Cells and Dead Cells in Plants). Universitas
Islam Riau. Diakses 6 Oktober 2021

Anggrianti, Padmi. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Buah Kemukus
(Piper cubeba L.) Terhadap Sel HeLa. Skripsi. Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta. Diakses 6 Oktober
2021

Arista, Cut Dian Nova. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative


Tipe Think-Pair-Share Dan Media Tiga Dimensi (3d) Pada Materi
Struktur Dan Fungsi Sel Di Man 2 Aceh Barat. Skripsi. Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam-Banda Aceh. Diakses 6 Oktober 2021

Joko, dkk. 2013. Laporan Pengamatan Sel Gabus, Sel Epidermis Bawang
Merah Dan Sel Epithelium Rongga Mulut. UPTD SMA Negeri 1 Pare.
Diakses 6 Oktober 2021

Kurnijasanti, Rochmah dkk. 2008. Efek Sitotoksik In Vitro Dari Ekstrak


Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Kultur Sel
Kanker Mieloma. J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 7, no. 1, hh. 48-54.
Diakses 6 Oktober 2021

Nur, A & Izzati Muhimmah. 2018. Purwarupa Sistem Penghitungan Sel


Polen Berdasarkan Citra Mikroskopis Digital. Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi) 2018. Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta. Diakses 6 Oktober 2021

Sihombing, Betsy dkk. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Prodi


Pendidikan Biologi Dan Prodi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta. Diakses 6 Oktober
2021

Subagiartha, I Made. 2018. Sel Struktur, Fungsi, Dan Regulasi. Program


Studi Anesthesiologi Dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Rsup Sanglah. Diakses 6 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai