Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI

OBJEK 6

“SEL TUMBUHAN”

Nama : Syania Salsabila

No.BP : 2011012057

Hari/tanggal : Kamis/25 Maret 2021

Shift/kelompok : 4/1

Rekan kerja : 1. Cahayu Putri N (2011011031).

2. Nur Ichlas Rofa Putra (2011013006).

3. Siti Aisyah Rizki (2011013007).

4. Warin Amalia Utami (2011013023).

LABORATORIUM BOTANI FARMASI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021

1
OBJEK 6

SEL TUMBUHAN

I. TUJUAN.

Mengenal dan mempelajari sel serta pergerakan dari protoplasma.

II. PRINSIP.

Sel tumbuhan terdiri dari dinding sel dan protoplas. Unit ini mengandung
unsur-unsur organic dan anorganik dalam jumlah besar. Sel mempunyai peran
yang beragam misalnya dalam memproduksi makanan, menyimpan makanan, alat
transportasi air, dll. Sel tanaman umumnya lebih besar jika dibandingkan dengan
sel hewan

III. TEORI.

Tumbuhan adalah organisme multiseluler yang bersifat autotroph yaitu dapat


membuat makanannya sendiri sehingga berperan sebagai produsen dalam rantai
makanan di ekosistem. Tumbuhan merupakan organisme kompleks yang di
dalamnya tersusun dari sel, sekelompok sel dengan bentuk dan fungsi yang sama
akan membentuk jaringan, sekelompok jaringan akan membentuk organ,
sekelompok organ akan membentuk sistem organ dan akhirnya membentuk
organisme atau individu. Sekumpulan organisme yang sama akan membentuk
populasi, sekumpulan pipulasi membentuk komuntas dan komunitas-komunitas
tersebut akan berinteraksi dengan lingkungannya dalam suatu ekosistem (1).

Sel merupakan unit strukturil dan fungsionil dari kehidupan. Dalam teori sel
yang dikemukakan oleh MJ. Scheleiden pada tahun 1838 dan Schwan pada tahun
1839 sel adalah unit dasar dari kehidupan (2).

Orang yang dianggap pertama kali menemukan sel adalah Robert Hooke yang
mengamati sayatan tipis dari gabus dengan mikroskop yang amat sederhana yang
dibuatnya sendiri. Di bawah mikroskop itu ia melihat struktur yang terdiri dari
ruang kecil yang dinamakan cellula yang dibatasi oleh dinding sel yang disusun
oleh selulosa. Pada tahun 1828 Robert Brown mengamati pergerakan partikel di
dalam sel yang dinamakan aliran Brown dan pada tahun 1831 ia menemukan
nukleus dala sel epidermis sejenis anggrek. Hugo Von Mohl pada tahun 1846
menamakan isi sel sebagai protoplasma sedangkan pada 1862 Kolliker
menggunakan istilah sitoplasma untuk cairan yang mengelilingi inti sel. Sejak
akhir abad 19 dan selama aad 20 penelitian mengenai sel berkembang amat pesat
sehingga melahirkan suatu bidang ilmu tentang sel atau sitology (2).

2
Sel terbagi dalam dua tipe yaitu :

a. Sel prokariotik.
Sel ini merupakan sel yang belum memiliki nukleus atau tidak
memiliki membrane inti yang memisahkan materi genetik di inti sel
dengan bagian lainnya,
b. Sel eukariotik.
Sel ini merupakan sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya atau
materi genetik yang dibungkus oleh membrane inti (3).

Sel tumbuhan terdiri dari dinding sel dan protoplas. Unit ini mengandung
unsur-unsur organic dan anorganik dalam jumlah besar. Sel mempunyai peran
yang beragam misalnya dalam memproduksi makanan, menyimpan makanan, alat
transportasi air, dll. Sel tanaman umumnya lebih besar jika dibandingkan dengan
sel hewan (4).

Pada sel tumbuhan mempunyai bentuk sel yang lebih besar dibanidngkan
sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap, berdinding sel dari seluosa, terdapat
plastid, vakuola yang besar, menyimpan tenaga dalam bentuk butiran atau pati.
Namun pada dinding sel tidak memiliki lisosom, sentrosom, dan memiliki nukleus
yang kecil (4).

Sel tumbuhan memiliki fungsi utama sebagai sel fotosintetik dan sel
absorbtif. Di dalam sel fotosintetik terdapat banyak kloroplas yang akan berfungsi
sebagai sumber karbon hasil dari fotosintesis, sedangkan pada sel absorbtif dapat
berfungsi untuk mengambil zat hara dari lingkngan. Pada tanaman tingkat tinggi
kedua fungsi sel tersebut hanya dapat dilakukan oleh sel-sel khusus (4).

Kelompok besar penyususn sel tumbuhan :

1. Komponen protoplasmic (komponen yang hidup dari sel), terdiri dari inti,
mitokondria, plastid, ribosom, lisosom, retikul endoplasma, mikrotubulul
dan badan golgi.
2. Komponen non protoplasmic (komponen yang tidak dapat hidup dari sel),
terdiri dari vakuola dan hasil metabolism misalnya aleuron, amilum,
minyak atsiri dan Kristal oksalat. Komponen non protoplasmic bisa
dibedakan menjadi non protoplasmic cair dan non protoplasmic padat (1)

Salah satu komponen non protoplasmic yang berkaitan dengan senyawa


fitokimia adalah vakuola. Beberapa reaksi kimia dan produk yang dihasilkan oleh
sel akan ditimbun dalam vakuola. Vakuola adalah bagian sel yang berisi cairan
dan sebelah luarnya dibatasi oleh membrane tonoplas. Cairan dalam vakuola

3
berisi berbagai macam bahan organic dan anorganik. Di dalam vakuola juga
ditemukan Kristal dan benda silica (1).

Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang mengelilingi protoplasma. Tiga
keistimewaan pada sle tumbuhan yaitu pada dindingnya berselulosa, vakuolanya
dapat memperbesar volume, tekanan dan memperluas permukaan serta memiliki
plastid (4).

Bagian-bagian sel tumbuhan :

 Dinding sel.
Merupakan penyusun sel tumbuhan yang tersusun atas serat0serat
selulosa, bersifat tebal dan kaku untuk membrantu mempertahankan
bentuk sel da melindungi sel dari kerusakan mekanis. Dinsing sel terdapat
plasmodesmata yang berfusngsi untuk hubungan dengan sel di sebelahnya
(5). Dinding primer merupakan dinding yang pertama kali dibentuk dalam
proses pertumbuhan sel. Dinding primer biasanya tipis dan pada sel
epidermis dari daun dan batang dinding primer dapat ditutupi oleh kutin
atau lilin. Dinding sekunder terbentuk detelah del tidak mengalami
pertumbuhan atau tidak bertambah besar lagi. Dinding sekunder berfungsi
untuk perlindungan mekanis, bersifat tidak elastis, mengandung selulosa,
hemiselulosa, lignin dan sejumlah kecil mineral (2)
 Vakuola.
Merupakan rongga yang berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis
membrane yang disebut tonoplas. Vakuola berfungsi menimbun sisa-sia
metabolism dan untuk penguraian molekul-molekul sederhana (5).
 Mitokondria.
Merupakan organel yang memiliki struktur yang sangat kompleks
dan berfungsi untuk membentuk energy. Mitokondria memiliki enzim-
enzim yang berperan untuk mengatur daru krebs yaitu sitokrom (5).
Mitokondria berfungsi dalam proses respirasi aerob dan memasok ATP
sebagai sumber energy utama bagi sel. Selain itu mitokondria terlibat
dalam metabolism zat antara (2).
 Kloroplas.
Merupakan oranel yang berperan dalam fotosintesis karena adanya
jlorofil dan pigemn-pigemn fotosintetik (5). Kloroplas merupakan organel
semiotonom karena memiliki DNA dan ribosom (3).
 Mikrotubulus.

4
Merupakan organel berbentuk benang-benang silindris yang
tersusun atas protein. Berfungsi sebagai rangka sel utnuk mempertahankan
bentuk sel (5).
 Mikrofilamen.
Tersusun dari protein aktin dan myosin. Berfungsi dalam
pergerakan sel dalam makhluk hiduo tingkat tinggi (5).
 Peroksisom.
Merupakan organel yang banyak mengandung enzim oksidase,
berfungsi dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat serta perubahan
purin (5).
 Protoplasma.
Merupakan bahan hidup dalam sel yang diselubungi oleh suatu
membrane disebut membrane plasma yang tersusun dari lipid dan protein
(5).
 Nukleus.
Merupakan organel yang berfungsi untuk mengendalikan sleuruh
kegiatan sel (5).
 Apparatus golgi.
Merupakan organel berbentuk seperti kantong pipih yang berbenuk
jala yang terpusat pada salah satu sisi nukleus dan berfungsi unuk
pengemasan dan sekresi protein (5).
IV. CARA KERJA.
 Buat sayatan melintang dari preparat diatas letakkan diatas objek gelas.
 Beri reagen air, khusus untuk preparat bawang merah beri reagen lugol
tutup dengan cover gelas dan amati dibawah mikroskop.
 Gambarkan sesuai dengan pola yang ada pada mikroskop, serta
bandingkan dengan referensi dan diskusikan.
V. HASIL.

Preparat Di bawah Di bawah literatur Keteranga


mikroskop mikroskop dengan n
dengan air lugol
Empulur Ruang sel
batang ubi (merah),
kayu ruang antar
sel (biru),
dinding sel
(hijau)

5
Umbi Inti sel
lapis (merah),
bawang dinding sel
merah (hiajau),
sitoplasma
(biru)

Benang Inti sel


sari (merah),
Rhoeo dinding sel
discolor (hijau),
sitoplasma
(bitu)
Daun Dinding
Hydrila, sel
verticillat (merah),
a sitoplasma
(hijau),
plastida
(biru)

VI. PEMBAHASAN.

Empulur batang ubi kayu atau Manihot uttilissima menurut literature


harusnya memiliki struktur berbentuk segi enam yang tersusun secara acak, dapat
terlihat dinding selnya, ruang antar sel berfungsi sebagai tempat sel, dan ada
gelembung udaranya. Saat ditetesi dengan air dan diamati di bawah mikroskop,
sampel menunjukkan hasil yang mirip sekali dengan literature sedangkan saat
ditetesi dengan lugol strukturnya kurang kelihatan dengan jelas namun masih
terlihat berupa bercak-bercak lingkaran.

Pada pengamatan untuk umbi lapis bawang merah atau Allium cepa menurut
literature berwarna emerahan sampai merah muda yang berbentuk segi enam pipih
dan tersusun teratur yang memiliki dinding sel di luar membrannya dan memiliki
struktur yang terdiri dari dinding sel, sitoplasma dan nukleus. Pada sampel yang
ditetesi dengan lugol maupun air tidak berhasil memperlihatkan struktur yang
sama dengan literature.

Untuk pengamatan benang sari Rhoeo discolor menurut literature memiliki


bagian yang panjang seperti saluran dan sebuah bagian seperti kantong tepat di
sebelahnya. Saat sampel ditetesi dengan air, selnya berbentuk oval dan saling
menyambung sehingga seperti rantai. Saat ditetesi lugol strukturnya terlihat

6
hamper sama persis seperti yang terlihat pada literature namun hanya kurang
bintik-bintik yang mengitari kantong tersebut saja.

Pada pengamatan daun Hydrlla verticillata menurut literature struktur selnya


berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata berwarna kuning
kehijauan yang tersusun rapi, tidak terlalu hijau karena kandungan klorofil pada
daun tersebut hanyalah sedikit dan strukturnya yang terlihat adalah dinding sel,
ruang sel dan kloroplas. Saat sampel ditetesi air maupun lugol menunjukkan hasil
yang hamper sama persis dengan literature.

Sel adalah unit structural terkecil yang menunjukkan semua sifat yang
dihubungkan dengan kehidupan. Semua reaksi kimia dan fisika yang terjadi di
dalam sel mendukung fungsi-fungsi organ atau metabolism.

Sel tumbuhan terdiri dari dinding sel dan protoplas. Unit ini mengandung
unsur-unsur organic dan anorganik dalam jumlah besar. Sel mempunyai peran
yang beragam misalnya dalam memproduksi makanan, menyimpan makanan, alat
transportasi air, dll. Sel tanaman umumnya lebih besar jika dibandingkan dengan
sel hewan.

Sel tumbuhan mempunyai bentuk sel yang lebih besar dibanidngkan sel
hewan, mempunyai bentuk yang tetap, berdinding sel dari seluosa, terdapat
plastid, vakuola yang besar, menyimpan tenaga dalam bentuk butiran atau pati.
Namun pada dinding sel tidak memiliki lisosom, sentrosom, dan memiliki nukleus
yang kecil.

Sel tumbuhan memiliki fungsi utama sebagai sel fotosintetik dan sel absorbtif.
Di dalam sel fotosintetik terdapat banyak kloroplas yang akan berfungsi sebagai
sumber karbon hasil dari fotosintesis, sedangkan pada sel absorbtif dapat
berfungsi untuk mengambil zat hara dari lingkngan. Pada tanaman tingkat tinggi
kedua fungsi sel tersebut hanya dapat dilakukan oleh sel-sel khusus.

Protoplasma adalah istilah yang diberikan kepada sel hewan dan tumbuhan
tanpa adanya dinding sel. Didalam protoplasma sendiri terdapat komponen-
komponen sel yaitu mitokondria, badan golgi, nucleus, reticulum endoplasma,
vakuola dan sebagainya. Semua organ-organ tersebut merupakan komponen
utama sel yang mencerminkan sifat-sifat genetic organisme yang bersangkutan.
Oleh karena itu pada rekayasa genetika, protoplasma banyak dipergunakan
sebagai material dasar.

Gerak pada sitoplasma :

7
 Gerak sirkulasi.
Arah gerakannya lebih dari satu arah atau seakan-akan tidak
menentu dan dapat dilihat dari pada sel yang memiliki vakuola yang kecil.
 Gerak rotasi.
Merupakan gerakan sitoplasma yang melingkar secara tetap dan
terjadi pada sel yang memiliki vakuola besar.

8
DAFTAR PUSTAKA.

1. Dhaniaputri R. Mata kuliah struktur dan fisiologi tumbuhan sebagai


pengantar pemahaman proses metabolisme senyawa fitokimia. Pros Semin
Nas Pendidik Biol. 2015;4(1):636–45.
2. Suhatri N. Buku Ajar Botani Farmasi. Padang: Universitas Andalas; 2015.
3. Irnaningtyas, Istiadi Y. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Erlangga, editor.
Jakarta; 2016.
4. Ramdhini RN, Manalu AI, Ruwaida IP, Isrianto PL, Panggabean NH,
Wilujeng S, et al. Anatomi Tumbuhan. Karim A, editor. Yayasan Kita
Menulis; 2021.
5. Wijaya A, Surastuti E, Ridarwati S, Nunung. Teaching Guide Struktur Sel
Tumbuhan dan Hewan. Yogyakarta: Uversitas Negeri Yogyakarta; 2005.

9
LAMPIRAN.

10
11

Anda mungkin juga menyukai