Anda di halaman 1dari 11

Laporan Awal Praktikum

Anatomi Fisiologi Manusia

Objek 5. Sistem Kardiovaskuler

Oleh :

Kelompok :2

Anggota kelompok :

1. Christin Valentina Zai (2011011037)


2. Dilla Ghania Putri (2011012015)
3. Dita Olenda Harefa (2011012001)
4. Syania Salsabila (2011012057)
5. Zakky Ananda (2011012043)

Asisten :

1. Dhea Sultana Lutfiyah


2. Wilnando Mariza

Dosen Penanggung Jawab :

1. Apt. Yelly Oktavia Sari, M.Pharm


2. Apt. Rahmad Abdillah, M.Si

Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia

Fakultas Farmasi

Universitas Andalas

2020
OBJEK V

SISTEM KARDIOVASKULER

I. TUJUAN.
1.1 Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi jantung.
1.2 Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh posisi terhadap kecepatan jantung.
1.3 Mahasiswa mampu menjelaskan bunyi jantung.
1.4 Mahasiswa mampu menjelaskan cara menentukan tekanan darah.
1.5 Mengetahui peran jantung dan darah dalam menjaga homeostatis.
II. TEORI.

Dari beberapa hati setelah pembuahan hingga kematian, jantung kita terus berdetak. Faktanya
selama sisa hidup manusia jantung manusia berdetak sekitar tiga miliar kali dan tak pernah
berhenti kecuali sepersekian detik untuk mengisi rongga di dalamnya [CITATION Lau07 \p 327 \l
1033 ].

System kardiovaskuler adalah suatu system yang secara umu berperan dalam mengedarkan
darah ke seluruh tubuh sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh
serta mengangkut semua zat buangan. System kardiovaskuler terdiri dari jantung dan
permbuluh darah. Jantung adalah pompa otot yang memiliki emapt ruamg yang berfungsi
mendorong darah mengelilingi sirkulasi. System vaskuler atau pembuluh darah terdiri dari
arteri yang membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler berdinding tipis yang
memungkinkan difusi gas dan zat metabolic[CITATION Rai161 \p 104 \l 1033 ].

Fungsi system kardiovaskuler :

 Mangangkut nutrisi, oksigen dan hormone ke seluruh tubuh dan melepaskan limbah
netabolik yaitu karbon dioksida dan limbah nitrogen.[CITATION Rai161 \p 104 \l 1033 ]
 Perlindungan tubuh oleh sel darah outih, antibody dan protein komplemen yang
beredar dalam darah dan mempertahankan tubuh terhadap mikroba asing dan toksin.
Mekanisme pembekuan juga turut serta melindungi tubuh dari kehilangan darah
setelah bekerja.[CITATION Rai161 \p 104 \l 1033 ]
 Pengaturan suhu tubuh.[CITATION Rai161 \p 104 \l 1033 ]
 Bagaimanapun system kardiovaskuler memerlukan fungsi koorperatif system lain
untuk mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk melestarikan
homeostasis intraseluler [CITATION Rai161 \p 104 \l 1033 ].

System kardiovaskuler juga terlibat dalam fungsi homestatis yaitu berpartisipasi dalam
regulasi tekanan darah arteri, memberi hormone pengatur dari kelenjar endokrin ke tempat
kerjanya di jaringan target, berpartisipasi dalam pengaturan suhu tubuh, terlibat dalam
honeostatis penyesuaian keadaan fisiologis yang berubah seperti pendarahan, olahraga, dan
perubahan postur tubuh [CITATION Lin14 \p 113 \l 1033 ].

System kardiovaskuler memiliki tiga komponen dasar :

1. Jantung.
Jantung berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk
menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan ubtuk mengalirkan darah ke jaringan.
Seperti semua cairan, darah mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah [CITATION Lau07 \p 327 \l 1033 ].
2. Pembulu darah.
Pembuluh darah erfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah
dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian dikembalikan ke jantung [CITATION
Lau07 \p 327 \l 1033 ].
3. Darah.
Darah adalah medium pengangkut tempat larut atau tersuspensinya bahan-bahan
misalnya oksigen, karbon dioksida, nutrient, zat sisa, elektrolit, dan hormone yang
akan diangkut jarak jauh ke berbagai bagian tubuh [CITATION Lau07 \p 328 \l 1033 ].

Jantung terletak di rongga dada di antara paru-paru, area ini disebut dengan mediastinum.
Jantung tertutup selaput pericardial yang terdiri dari tiga lapisan. Lapisan paling luar adalah
pericardium berserat, yang longgar kantung jaringan ikat fibrosa yang kuat meluas ke inferior
di atas diafragma dank e superior. Pericardium serosa adalah membrane terlipat yang mana
lipatannya memberikan dua lapisan yaitu parietal dan visceral. Lapisan pericardium fibrosa
adalah pericardium parietal. Di permukaan otot jantung adalah visceral pericardium atau
sering disebut dengan epikardium. Antara membrane pericardial parietal dan visceral adalah
cairan serosa yang mencegah gesekan [CITATION Sca071 \p 274 \l 1033 ].

Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri yang memompa
darah vena ke sirkulasi paru-paru dan darah bersih ke sirkulasi sistemik, pembagian fungus
ini mempermudah konseptualiasai urutasn aliran darah secara anatomi [CITATION Rai161 \p
106 \l 1033 ].

Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua ruang berdinding tipis yang disebut atrium dan dua
ruang berdinding tebal yang disebut dengan ventrikel. Antrium kanan berfungsi sebagai
penampung darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan
inferior dan dari jantung melalui sinus koronari. Antrium kiri berfungsi menerima darah yang
kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buat vena pulmonalis. Ventrikel kanan
menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru mellaui arteri pulmonalis.
Ventrikel kecil berfungsi menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta [CITATION Rai161 \p 108 \l 1033 ].

Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang mengatur urutan aliran
darah dari satu bagian ke bagian lain. Katup tricuspid terletak di antara antrium kanan dan
ventrikel kanan yang berfungsi mencegah aliran balik darah dari ventrikel kanan ke atrium
kanan selama kontraksi ventrikel. Katup semilunar paru terletak diantara ventrikel kanan dan
batang aru yang berfungsi mencegah aliran balik darah dari trunkus paru ke ventrikel kanan
selama ventrikel relaksasi. Katup bicuspid terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri
yang berfungsi mencegah aliran balik darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri selama kontraksi
ventrikel. Katuo semilunar aorta terletak di antara ventrikel kiri dan aorta menaik dan
berfungsi mencegah aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri selama kontraksi ventrikel
[CITATION Rai161 \p 108-109 \l 1033 ].

Siklus jantung adalah urutan kenjadian dalam satu kejadian denyut jantung. Dalam bentuk
sederhananya siklus jantung adalah kontraksi simulgtan dari dua atrium diikuti sepersekian
detik kemudian dengan kontraksi simultan dari dua ventrikel. Sistol adalah istilah lain dari
kontraksi dan diastole adalah relaksasi. Darah terus mengalur dari vena ke kedua atrium.
Semakin banyak darah terakumulasi, tekanannya memaksa membuka katuk AV kanan dan
kiri. Dua pertiga dari darah atrium mengalir secara pasif ke ventrikel, atrium berkontraksi
untuk emompa darah yang tersisa ke ventrikel. Setelah kontraksi atrium menjadi rileks dan
ventrikel mulai berkontraksi, kontraksi ini memaksa darah ke flap kiri dan kanan katup dan
menutupnya. Kebanyakan darah mengalur secara pasif dari atrium ke ventrikel tetapi semua
darah ke arteri dipompa oleh ventrikel. Siklus jantung tersebut terjadi selama satu detak
jantung. Siklus jantung juga mengasilkan suara jantung. Setiap detak jantung menghasilkan
dua suara yaitu lubdup yang bisa didengar dengan stetoskop. Suara pertama adalah yang
paling keras dan paling panjang yang disebabkan oleh ventrikel sistol emnutup AV. Suara
kedua disebabkan oleh penutupan aorta dan paru katup semilunar. Jika salah satu katup tidak
menutup dengan benar, suara ekstrak yang disebut murmur jantung tidak akan terdengar
[CITATION Sca071 \p 278-279 \l 1033 ].

Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang
tertutup yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Alat untuk emngukur
tekanan darah adalah tensimeter atau sfigmomanometer dan stetoskop. Tekanan darah pada
dinding pembuluh berubah-ubah pada setia sirkulasi. Pada saat ventrikel kiri memompa darah
masuk ke aorta, tekanannya naik sampai ke puncak dan disebut dengan systole. Tekanan
kemudian menurun sampai titik terendah disebut dengan diastole. Tekanan darah normal
yaitu sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar 80 mmHg. Tekanan systole dan diastole
dapat berubah-uabh sesuai dengan kondisi kesehatan serta factor usia dan penyakit [CITATION
Irn141 \p 130 \l 1033 ].

Tekanan arteri rata-rata [mean arterial pressure (MAP)] adalah sedikit lebih kecil dari
tekanan sistolik dan diastolik rata-rata di aorta. Ini berbanding lurus dengan curah jantung
kali resistensi perifer. Curah jantung (CO), atau volume menit, adalah jumlah darah yang
dipompa oleh jantung per menit, dan tahanan perifer (PR) adalah resistansi total terhadap
mana darah harus dipompa [CITATION Rai161 \p 121 \l 1033 ] :

MAP = CO x PR

Perubahan curah jantung dan tahanan perifer dapat mengubah tekanan arteri rata-rata.
Tekanan darah arteri mencerminkan tekanan mendorong yang diciptakan oleh aksi
pemompaan jantung. Karena tekanan vanterikel sulit untuk diukur, adalah kebiasaan untuk
menganggap bahwa tekanan darah arteri mencerminkan tekanan ventrikel. Karena tekanan
arteri berdenyut maka kita menggunakan nilai tunggal, tekanan arteri rata-rata untuk
mewakili tekanan mendorong. MAP ditunjukkan secara grafis pada tekanan arteri rata=rata
diperkirakan sebaga tekanan diastole ditambah sepertiga tekanan nadi [CITATION Rai161 \p
121-122 \l 1033 ] :

MAP = diastolic P + 1/3 ( tekanan sistolik P – tekanan diastolic)

Tekanan arteri rata-rata lebih dekat dengan tekanan diastolik daripada tekanan sistolik
karena diastol berlangsung dua kali lebih lama dari sistol. Kita telah melihat bahwa curah
jantung sama dengan denyut jantung dikalikan dengan isi sekuncup. Cara lain untuk
menghitung curah jantung adalah dengan membagi tekanan arteri rata-rata (MAP) denagn
resistensi (R): CO = MAP/R. Dengan menata ulang persamaan ini, Anda dapat melihat
bahwa MAP = CO x R. Jika curah jantung meningkat karena peningkatan isi sekuncup atau
denyut jantung, maka tekanan arteri rata-rata naik selama resistensi tetap stabil. Demikian
juga, penurunan curah jantung menyebabkan penurunan tekanan arteri rata-rata jika resistensi
tidak berubah [CITATION Rai161 \p 122 \l 1033 ].
III. PROSEDUR KERJA
III.1 Alat dan Bahan.
3.1.1 Alat : Laptop, Perangkat koneksi internet, alat tulis, Learning Management System
(LMS) iLearn, Zoom meeting, benang.
3.1.2 Bahan : Buku refensi anatomi fisiologi manusia, Video Pembelajaran, air panas.
III.2 Cara Kerja.

3.2.1 Anatomi jantung.


Pelajari gambar jantung

Lengkapi gambar jantung tersebut dengan nama-nama yang sudah terlampir pada diktat.

3.2.2 Kecepatan jantung.


Hitung kecepatan jantung pada posisi-posisi berikut :
a. Berbaring
b. Duduk
c. Berdiri
d. Setelah latiham ringan
e. Setelah latihan berat

Catat kecepatan denyut tersebut dalam denyut/menit dan catat pula hasil yang diperoleh
oleh seluruh anggota kelas.

3.2.3 Bunyi jantung.


Cari video tentang bagaimana bunyi jantung normal dan bunyi jantung murmur.

Bandingkan dan jelaskan bagaimana bunyi tersebut dapat terbentuk.


3.2.4 Tekanan darah.
Carilah video tentang bagaimana cara pengukuran tekanan darah menggunakan metode
peradaban denyut nadi dan auskultasi.

Bandingkan dan jelaskan bagaimana cara pengukuran tekana darah menggunakan kedua
metode tersebut .
3.2.5 Hyperimia.

Ikatlah seutas benang di atas sendi kedua pada sebuah jari tangan dan biarkan beberapa
menit.

Amati peristiwa yang terjadi.

Rendamlah sebuah jari tangan dalam air panas.

Amati perubahan warna, ukuran, dan suhu yang terjadi.


IV. DAFTAR PUSTAKA.

Chalik, R. (2016). Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia.

Costanzo, L. S. (2014). Physiology (5th ed). Philadelphia: Elsevier.

Irnaningtyas, & Istiadi, Y. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Scanlon, V. C., & Sanders, T. (2007). Essential of Anatomy and Physiology. Philadelphia: F.
A. Davis Company.

Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem (6th ed). Singapore: Cengange
Learning.
PERTANYAAN.

1. Sebutkan 2 kelainan fungsi klep jantung yang dapat menimbulkan bunyi yang
abnormal.
 Stenosis katup. Ini terjadi ketika pembukaan katup jantung lebih kecil dari
normal karena sel ebarankaku atau menyatu. Pembukaan yang menyempit
dapat membuat jantung bekerja sangat keras untuk memompadarahm
melaluinya.Hal ini dapat menyebab kan gagal jantung dan gejalalainnya.
Semua empat katup dapat pulmonalis (mengeras, membatasialirandarah),
kondisi stenosis tricuspid di sebut stenosis pulmonal, stenosis mitral atau
stenosis aorta
 Insufisiensikatup. Jugadisebut regurgitation, ketidakmampuanatau“
katupbocor “, ini terjadi ketika katup tidak menutup rapat. Jika katup tidak
segel, darahakanbocormundur di katup. Jantung harus bekerja keras untuk
menebus katup bocor, dan kurangdarah mengalir keseluruh tubuh.
2. Sebutkan perbedaan antara struktur arteri dan vena.
Arteri memiliki dinding yang tebal, kuat, dan bersifat elastis. Struktur lapisan dinding
vena seperti pada dinding arteri tetapi jumlah otot polos dan serabut elastisnya lebih
sedikit dan jaringan ikat.
3. Bila katup bicuspidus memperlihatkan kebocoran, bagaimana pengaruhnya terhadap
tekanan sistolis? Apa alasannya?
Stenosis katup. Hal ini terjadi ketika membuka katup jantung lebih kecil dari normal
karena selebaran kaku atau menyatu. Pembukaan menyempit dapat membuat jantung
bekerja sangat keras untuk memompa darah melalui itu. Hal ini dapat menyebabkan
gagal jantung dan gejala lainnya.
4. Gaya apa yang menyenankan darah tetap mengalur pada saat ventrikel dalam keadaan
relaks?
Relaksasi isovolumetrik vertikel adalah periode selama vertikel rileks dan katup AV
dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama
periode ini (isovolumetri).
5. Bagaimana tekanan darah dalam keadaan shock anafilatik dan toksemia kehamilan?
Mengapa terjadi hal yang demikian?
Shock anaphylactic adalah suatu syndroma klinis yang ditandai dengan adanya
hipotensi, tacycardia, kulit yang dingin, pucat basah, hiperventilasi, perubahan status
mental, penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh reaksi anafilaksis. Reaksi
anafilaksis merupakan sindrom klinis akibat reaksi imunologis (reaksi alergi) yang
bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi,
sirkulasi, pencernaan dan kulit. Jika reaksi tersebut cukup hebat sehingga
menimbulkan syok disebut sebagai syok anafilaktik yang dapat berakibat fatal.
6. Berikan istilah untuk hal-hal berikut :
a. Pertambahan sel darah putih.
Leukositosis.
b. Pengurangan sel darah merah.
c. Pengurangan sel darah putih.
Leukopenia.
7. Apa arti dan guna dari penentuan hematocrit dan jumlah differensial?
Hematokrit adalah jumlah sel darah merah dalam darah sehingga melalui tes
hematokrit kita bisa mendapatkan hasil jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam
persentase darah. Di sini kita akan melihat bagaimana mengontrol nilai hematokrit
normal dan apa artinya ketika nilainya tinggi atau rendah. Penghitungan jumlah
differensial adalah suatu kolompok sel darah putih yang lebih rinci untuk menentukan
berbagai jenis lekosit dari sel darah putih yang terdiri dari basofil,eosinofil, netrofil,
monosit,dan limfosit. Tes darah diferensial memungkinkan dokter menentukan berapa
banyak sel darah putih dalam tubuh.
8. Apa arti dari anemia? Sebutkan beberapa keadaan yang dapat menyebabkan anemia?
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah di bawah normal. Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi,
cedera, gangguan mestruasi, wasir, efek samping obat, dll.
9. Bagaimana pengaruh pengurangan sel darah terhadapt waktu pendarahan?
Kehilangan darah dalam jumlah besar akan menyebabkan kurangnya jumlah sel darah
merah dalam darah, sehingga terjadi anemia. Anemia karena perdarahan besar dan
dalam waktu singkat ini secara nisbi jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi
karena kecelakaan dan bahaya yang diakibatkannya langsung disadari. Akibatnya,
segala usaha akan dilakukan untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin
mengembalikan jumlah darah ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi.

Anda mungkin juga menyukai