homogen yang padat di lobus paru primer, kanan, dan bawah
Gambar 2 Foto rontgen dada menunjukkan
adenopati hilar bilateral TB paru primer Gambar 3 Foto rontgen dada menunjukkan kekeruhan yang tidak merata pada paru-paru kanan atas dan zona tengah dengan bayangan fibrotik, keduanya limfadenopati hilus.
Gambar 4 Rontgen toraks menunjukkan opasitas
miliaria bilateral difus TB paru primer. Gambar 5 X-ray dada menunjukkan efusi pleura opacity yang padat di paru-paru kiri bawah dari TB paru primer.
Gambar 6 Rontgen dada menunjukkan garis
Kerely B karena edema interstitial (hanya pada anak-anak) dari TB paru primer. Rontgen dada dari TB yang tidak aktif meliputi fibrosis, kalsifikasi persisten (fokus Ghon), Gambar 7 Rontgen dada menunjukkan kompleks TB aktif Ghon.
Gambar 8 Rontgen dada menunjukkan fokus Ghon
sebagai gigih dari bekas luka yang mengapur. Gambar 9 X-ray dada menunjukkan tuberculoma halus sebagai massa kekeruhan yang menetap TB paru primer-pasca aktif (reaktivasi TB atau TB sekunder) menjadi penyakit pada orang dew Gambar 10 X-ray dada menunjukkan lesi kavitas pada paru-paru kiri pasca-TB primer.
Gambar 11 Rontgen toraks menunjukkan lesi
kavitas dan kadar cairan udara di lobus kiri bawah dan tengah paru-paru kanan setelah TB paru primer Gambar 12 Foto rontgen dada menunjukkan lesi fibroproliferatif pada paru kanan atas TB paru pasca-primer.
Gambar 13 Foto rontgen dada menunjukkan
kepadatan retikulonodular kasar di paru kanan bawah TB paru pasca- primer Gambar 14 Foto rontgen dada menunjukkan kepadatan retikulonodular kasar pada paru kanan bawah TB paru pasca-primer Sekuel akhir dari TB sekunder adalah bekas luka fibrocalcific, bekas luka fib Gambar 15 Foto rontgen dada menunjukkan bekas luka fibrokalsifikasi sebagai kekeruhan ruang udara atau kekaburan antara atau sekitar kepadatan ini.
Gambar 16 Foto rontgen dada menunjukkan nodul
bundar diskrit dengan tepi bundar tanpa kalsifikasi Gambar 17 Rontgen dada menunjukkan bekas luka fibrotik yang berbeda dengan kehilangan atau retraksi volume dengan deviasi fisura atau hilus ke atas pada sisi yang sesuai dengan asimetri volume kedua rongga dada.
Gambar 18 Nodul diskrit dengan kehilangan atau
retraksi volume - Satu atau lebih kepadatan nodular dengan batas yang berbeda dan tidak ada kekeruhan wilayah udara sekitarnya dengan pengurangan ruang yang ditempati oleh lobus atas. Nodulanya bulat atau memiliki tepi yang bulat. Gambar 19 Rontgen dada menunjukkan kehilangan volume, dan lobar kolaps
Gambar 20 Foto rontgen dada menunjukkan
kepadatan bronkiektasis saja pada paru bilateral TB paru pasca-primer Gambar 21 X-ray dada menunjukkan penebalan pleura dari TB pasca-primer.