Anda di halaman 1dari 5

MODUL 5 

PROFESI KESEHATAN 
   
SKENARIO 5
“Dirujuk?”
 
Ina, seorang dokter gigi fungsional sekaligus kepala puskesmas bertugas di
puskesmas. Di poli gigi ia menemukan pasien dengan gigi 36 gangren dan gigi 48 impaksi.
Dokter gigi merencanakan ekstraksi gigi 36 dengan meminta pasien menandatangani
informed consent terlebih dahulu. Gigi 48 direncanakan untuk dilakukan odontektomi dan
pasien dirujuk ke dokter gigi spesialis bedah mulut untuk melakukan pembedahan tersebut
karena bukan merupakan kompetensinya. 

Setelah menangani pasien, Ina melanjutkan agenda kerjanya dengan menghadiri


pertemuan dengan tokoh masyarakat dan berbagai profesi lainnya. Pertemuan ini dilakukan
karena sedang terjadi peningkatan kasus TBC. 

Bagaimana saudara menjelaskan hal tersebut?. 

I. Terminologi
1. Dokter gigi fungsional
Jabatan yamg memiliki tugas dan tanggumg jawab dan wewenang dan hak secara penuh
untuk melakukan kegitan pelayanan Kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat pada
sarana pelayanan kesehatan
2. Poli gigi
Tempat pelayan atau penangan dan perawatan Kesehatan gigi dan mulut
3. Gigi 36 gangren
Berdasarkan nomenklatur gigi oleh FDI, gigi 36 menunjukan gigi M1 kiri bawah.
Sedangkan gangrene sendiri memiliki arti kondisi kematian jaringan tubuh. Maka gigi
36 gangren adalah gigi M1 kiri bawah yang sudah mati.
4. Gigi 48 impaksi
Berdasarkan nomenklatur gigi oleh FDI, gigi 48 menunjukkan M3 kanan bawah.
Sedangkan impaksi memiliki arti kondisi gigi yang terjebak didalam gusi dan umumnya
terjadi pada gigi geraham bungsu orang dewasa dengan demikian gigi 48 impaksi yaitu
suatu keadaan gigi M3 kanan bawah terjebak di dalam gusi.
5. Ekstraksi gigi
Pencabutan gigi
6. Informed consent
Pernyataan dari pasien berdasarkan informasi lengkap yang diberikan, mengenai
kesediaanya untuk menjalani Tindakan medis.
7. Dirujuk
Sama artinya dengan diarahkan
8. Odontektomi
Suatu Tindakan bedah atau operasi sederhana yang dilakukan umtuk mengeluarkan gigi
bungsu yang impaksi
9. TBC
Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis

II. Rumusan masalah


1. Apa saja tugas dokter gigi fungsional?
2. Kenapa gigi 36 pasien pada kasus tersebut harus diektraksi?
3. Kenapa diperlukan informed consent?
4. Apa manfaat informed consent bagi dokter gigi dan pasien ? serta apa syarat-syarat dari
informed consent?
5. Apa yang terjadi jika gigi yang impaksi tidak dilakukan odontektomi?
6. Bagaimana cara untuk merujuk pasien?
7. Mengapa pasien ani harus dirujuk ke spesialis bedah mulut?
8. Apakah ada hubungan penyakit TBC dengan tenaga Kesehatan gigi?
9. Apa itu kompetensi kedokteran gigi?
10. Apa saja organisasi profesi kedokteran gigi di Indonesia? Dan perannya?

III. Analisis masalah


1. Apa saja tugas dokter gigi fungsional?
Unsur utama tugas fungsional dokter gigi terdiri dari beberapa unsur yang pertama yaitu
Pendidikan
 Pendidikan formal dan memperoleh ijazah atau gelar
 Pendidikan dan pelatihan atau diklat fungsional atau teknis dibidang pertahan
negara serta memperoleh surat tanda tamat Pendidikan dan pelatihan atau
sertifikat.
Pelayan Kesehatan
 Penyembuhan penyakit gigi dan mulut
 Pemulihan Kesehatan akibat penyakit gigi dan mulut
 Peningkatan derajat Kesehatan masyarakat Dan pencegahan penyakiti gigi dan
mulut
Pengabdian kedapa masyarakat
 Pelaksanaan kegitan bantuan Kesehatan
 Pelaksanaan tugas lapangan di bidang Kesehatan
 Pelaksaan penanggulangan penyakit wabah tertentu
Pengembangan profesi
 Pembuatan karya tulis atau karya ilmiah dibidang Kesehatan gigi dan mulut
 Penejermahan atau penyaluran buku atau bahan lainnya dibidang Kesehatan gigi
dan mulut
 Pembuatan buku pedoman atau petunjuk pelaksaan teknis dibidang Kesehatan
gigi dan mulut
 Pengembangan teknologi tepat guna dibidang Kesehatan gigi dan mulut
2. Kenapa gigi 36 pasien pada kasus tersebut harus diektraksi?
Karna pada gigi tersebut terjadi gangren, gangren merupakan kondisi dimana jaringan
yang terdapat pada gigi tersebut mati jadi jika dibiarkan akan terjadi komplikasi lebih
lanjut seperti giginvitis atau iflamasi pada gusi
3. Kenapa diperlukan informed consent?
 Agar pasien mendapatkan informasi yang cukup untuk mengambil keputusan
atas terapi yang akan dilaksanakan
 Untuk mencegah malprakter antara dokter dan pasien
 Memberikan rasa aman dalam menjalankan Tindakan medis terhadap pasien
 Merupakan hak pasien yang mana pasien berhak mendapatkan informasi
mengenai penyakit yang di deritanya
4. Apa manfaat informed consent bagi dokter gigi dan pasien ? serta apa syarat-syarat dari
informed consent?
Bagi dokter informed consent memberikan rasa aman dalam menjalankan Tindakan
medis terhadap pasien, sekaligus dapat dijadikan sebagai alat pembelaan diri terhadap
kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan dari pasien atau keluarganya, bila suatu saat
timbul akibat yang tidak diinginkan. Sedangkan bagi pasien informed consent
merupakan perwujudan dari hak pasien dimana pasien berhak mendapatkan informasi
mengenai penyakit yang dideritanya , Tindakan medis apa yang akan dilakukan,
kemungkinan yang akan terjadi atas pengambilan keputusan Tindakan media tersebut.

Syarat-syarat dari informed consent


 Identitas pasien dan dokter
 Nama penyakit
 Jenis prosedur pemeriksaan atau pengobatan yang direkomendasikan atau yang
akan dilakukan oleh dokter
 Risiko dan manfaat dari Tindakan media yang dilakukan
 Risiko atau manfaat alternatif Tindakan termasuk jika tidak memilih prosedut
tersebut
 Perkiraan Tindakan medis dan pemgobatan
 Harapan kesembuhan atau Tindakan keberhasilan Tindakan atau terapi

Setelah pasien membaca dan menyetujui informed consent artinya pasien tersebut
menerima semua informasi tentang pilihan prosedur dan pengobatan yang akan
diberikan oleh dokter
Memahami informasi yang diberikan dan memiliki kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan
Memutuskan apakah akan menjalani penangan yang direkomendasikan atau menolak
tindakam tersebut
5. Apa yang terjadi jika gigi yang impaksi tidak dilakukan odontektomi?
Apabila impaksi gigi bungsu tidak dilakukan odontektomi bisa merusak gigi lain yang
berada didekatnya. Kerusakan tulang rahang dan saraf bisa terjadi. Efeknya akan sering
mengalami sakit gigi atau gusi bengkak.

6. Bagaimana cara untuk merujuk pasien?


 Mengeluarkan surat rujukan
 Memberitahu pasien akan dirujuk kemana
 Memberi pengertian kalau kasus diluar bidangnya atau kompetensinya sebagai
dokter gigi umum.
7. Mengapa pasien ani harus dirujuk ke spesialis bedah mulut?
Karena akan dilakukannya pembedahan, yang mana pembedahan ini bukan keahlian
dari dokter gigi umum dan jika dilakukan oleh dokter gigi umum akan melanggar kode
etik.

8. Apakah ada hubungan penyakit TBC dengan tenaga Kesehatan gigi?


Hubungan nya adalah dalam bekerja petugas Kesehatan gigi harus sudah mengetahui
pentingnya penyakit menular khususnya TB paru. Rata-rata petugas Kesehatan gigi
dalam bekerja akan menggunakan sarung tangan dan masker serta selalu cuci tangan
sebelum dan sesudah menangani pasien agar tidak mudah tertular penyakit menular
khusunya TB paru. Pengetahuan pencegahan tentang TB paru harus digalakkan
dikalangan petugas Kesehatan khusunya Kesehatan gigi agar terhindarnya penyakit
tersebut.

9. Apa itu kompetensi kedokteran gigi?


Perilaku yang diharapkan dari dokter gigi yang meliputi penguasaan ilmu pengetahuan
keterampilan dan nilai-nilai tuntutan yang dihadapi dalam praktik.

Jika sudah menjadi dokter gigi harus mempunyai keahlian dalam mendiagnosis
mengobati dan memberikan edukasi mengenai Kesehatan gigi

UKDGI adalah syarat untuk memperoleh kompetensi dokter gigi


10. Apa saja organisasi profesi kedokteran gigi di Indonesia? Dan perannya?
 PDGI (persatuan doktergigi Indonesia)
Mempunyai kewenangan sebagai regulator untuk mengawasi anggotanya dalam
pelaksaan kode etik dan UUPK. Ada ikatan keahlian dan ikatan peminatan
dalam PDGI contohnya ada IKORTI adalah ikatan orthodonsia Indonesia.
PABMI adalah ikatan ahli bedah mulut dam maksilofasial.
IV. Skema

V. Learning objectives
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang profesi dan kompetensi dokter
gigi dan dokter gigi spesialis
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang tugas dan kewajiban dokter
gigi
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang rujukan dan informed consent
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang organisasi profesi kedokteran
gigi
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Kerjasama dokter gigi dan
profesi lainnya (networking)
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang tenaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai