Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 2 BLOK 1 TAHUN 2017


EVIDENCE BASED DENTISTRY

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Suci Ramadhani 1711411011
Livia Oktia Daryulianti 1711411012
Dian Syahira 1711411013
Andina Anggraini 1711411014
Sri Fika Wahyuni 1711411015
Vina Nurul Alvionita 1711411016
Elga Handayani 1711411017
Wiwit Pratiwi 1711411018
Nabilla Dayuning Harisman 1711411019
Fani Anjela 1711411020

Tutor : drg. Bambang Ristiono, MMR

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2017
MODUL 6

PROFESI KESEHATAN

SKENARIO 6

Dirujuk?

Yani mengantar adiknya ke poli gigi FKG UNAND dengan keluhan gigi molar 3 baru
erupsi dan sangat sakit. Setelah melakukan anmnesa dan pemeriksaan dokter yang sedang
bertugas menjelaskan kepada pasien kalau kasus tersebut dirujuk kebagian bedah mulut. Setelah
diperiksa di bagian bedah mulut, pasien diminta untuk rontgen foto dibagian radiologi.

Sebelum dilakukan tindakan pasien diminta membuat informed consent. Berbagai profesi
kesehatan terlibat dalam perawatan gigi ini. Kasus pada pasien ini disampaikan oleh dokter gigi
yang merawat pada seminar ilmiah yang diadakan organisasi profesi dokter gigi. Bagaimana
saudara menjelaskan hal ini?

Pokok elaborasi :

1. Kompetensi utama dan penunjang


2. Organisasi profesi
1. Terminology
1) Erupsi
Proses pertumbuhan gigi yang melalui beberapa tahap mulai dari tempat
pembentukan gigi di dalam tulang alveolar sampai muncul kerongga mulut
dan mencapai posisi fungsional
2) Anmnesa
Pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter atau tenaga kesehatan
lainnnya dengan cara melakukan serangkaian wawancara mengenai penyakit
kepada pasien atau keluarganya untuk pengembangan diagnose
3) Radiologi
Ilmu kedokteran untuk melihat bagian rama tubuh menusia menggunakan
pancaran/radiasi gelombang
4) Informed consent
Hak seorang pasien atau keluarga untuk menyetujui atau menolak tindakan
medis yang dilakukan dokter setelah pasien menerima informasi
5) Rujukan
Suatu jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya
pelimpahan atau pemindahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus
penyakit ataupun masalah kesehatan baik secara vertical/horizontal
6) Bedah mulut
Cabang spesialisasi kedokteran gigi yang menangani kasus dimana
dibutuhkan pembedahan pada bagian mulut dan daerah maksilofasial dengan
tujuan estetik atau medis
7) Rontgen
Tindakan menggunakan radiasi untuk mengambil gambar bagian rama tubuh
seseorang
2. Rumusan masalah
1) Apasaja hak dan kewajiban dokter/dokter gigi?
2) Apa yang harus dilakukan oleh seorang dokter sebelum melakukan tindakan
medis?
3) Kenapa tenaga kesehatan harus membuat informed consent?
4) Apasaja profesi kesehatan yang terdapat dikedokteran gigi?
5) Apa tujuan dibentuknya organisasi profesi?
6) Apa saja organisasi dalam bidang kedokteran gigi?
3. Hipotesa sementara
1. Apa yang harus dilakukan oleh seorang dokter sebelum melakukan tindakan
medis?
 Anmnesa
 Pemeriksaan
 Informed consent
2. Kenapa tenaga kesehatan harus membuat informed consent?
 Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang
sebenarnya tidak diperlukan dan secara tidak ada dasar pembenarannya
yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.
 Memberikan perlindungan hokum kepada dokter terhadap suatu kegagalan
dan bersifat negative
 Agar keluarga dari pasien lebih percaya dan merasa aman terhadap
tindakan medis dalam melakukan tindakan kepada pasien
 Untuk menghindari kesalahpahaman antara pasien dan dokter
3. Apasaja profesi kesehatan yang terdapat dikedokteran gigi?
1) Dokter gigi umum
2) Dokter gigi spesialis
3) Perawat gigi
4. Apa tujuan dibentuknya organisasi profesi?
1. Untuk saling bertukar informasi mengenai sesuatu dengan anggota-anggota
yang berprofesi sama
2. Agar lebih spesifi dalam pengobatan
3. Meningkatkan kualitas pengobatan medis di dalam profesi yang sama
4. Agar lebih ahli dalam menangani penyakit pada bidangnya tersebut
5. Untuk mendapatkan info baru yang lebih cepat
5. Apa saja organisasi dalam bidang kedokteran gigi?
- Persatuan ahli bedah mulut dan maksilofasial (PABMI)
- Ikatan ortodonti Indonesia
- Ikatan drg. Anak Indonesia (idgai)
- Ikatan prostodonti Indonesia (iprosi)
- Ikatan penyakit mulut Indonesia (ipmi)
- Ikatan periodontologi Indonesia (iperi)
- Ikatan radiologi kedokteran gigi (ikargi)
- Ikatan profesi kesehatan gigi dan mulut (ipkesgimi)
- Ikatan peminatan odontologi forensic Indonesia (ipofi)
- Ikatan profesi ilmu material dan alat kedokteran gigi Indonesia
(ipamagi)
- Ikatan peminat kedokteran gigi implant Indonesia (ipkgii)
- Perhimpunan biologi oral Indonesia (pboi)
- Ikatan kedokteran gigi estetik Indonesia (ikgei)
- Ikatan spesialisasi patologi mulut dan maksilofasial Indonesia
(ispammi)
- Ikatan prostodensia Indonesia (iprosi)

4. Skema

Hak
Menurut UU. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51
1) Memperoleh perlindungan hokum sepanjang melakukan tugas sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional
2) Memberi pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional
3) Memperoleh informasi yang jujur dan lengkap dari pasien atau keluarga
4) Menerima penghargaan jasa
Kewajiban
Menurut UU. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51
1) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien
2) Merujuk pasien ke dokter/dokter gigi lain yang mempunyai keahlian/ kemampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/ pengobatan
3) Merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia
4) Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin
ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya
5) Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/
kedokteran gigi
Tugas dokter gigi
1) Memberikan pelayanan dan pengobatan gigi
2) Membuat catatan medis yang baik dan benar dibuku rekam medis
3) Supervise kegiatan perawat gigi
4) Melayani konsultasi dari unit lain
5) Memberikan rujukan kelayanan rujukan lain

Rujukan
Pelimpahan tanggung jawab secara timbale balik antar suatu kasua/ masalah
medic yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih
berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional (Depkes RI)

Tujuan
1) Agar setiap penderita mendapatkan perawatan dan pertolongan sebaik-
baiknya
2) Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman/ bahan laboratorium dari unit
yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya
3) Menjalin perubahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge
and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan
daerah perifer
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merujuk pasien
1) Pada rujukan penderita gawat darurat, batas wilayah administrasi dapat
diabaikan karena yg penting adalah penderita dapat pertolongan yang
cepat dan tepat
2) Sedangkan untuk penderita yang tidak termasuk gawat darurat
dilaksanakan sesuai dengan prosedur rujukan yg biasa sesuai hirarki
fasilitas pelayanan
Informed consent
Suatu kesepakatan/ persetujuan dari pasien atas usaha medis yang akan
dilakukan pada pasien
Tujuan informed consent
- Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter
yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medis tidak ada
dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan
pasiennya
- Member perlindungan hokum kepada dokter terhadap suatu
kegagalan yang bersifat negative, karena prosedur medic modern
bukan tanpa resiko dan pada setiap tindakan medic ada melekat
suatu resiko (Permenkes NO. 290/Menkes/Per/IV/2008 Pasal 3)
Fungsi informed consent
Berfungsi ganda, untuk :
1) Dokter : untuk membuat rasa aman dalam menjalankan
tindakan
2) Pasien : penghargaan terhadap hak-haknya oleh dokter dan
digunakansebagai gugatan terhadap dokter apabila terjadi
penyimpangan

Tenaga medis
- Dokter : Ikatan Dokter Indonesia
- Dokter Gigi : Persatuan Dokter Gigi Indonesia
Tenaga Keperawatan
- Perawat : persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI)
- Perawat gigi : persatuan perawat gigi Indonesia (PPGI)
- Perawat Anastesi : ikatan perawat anastesi Indonesia (IPAI)
Tenaga Kefarmasian
- Apoteker : ikatan apoteker Indonesia
- Ast. Apoteker : persatuan ahli farmasi Indonesia
- Analisis farmasi : persatuan ahli teknik laboratorium kesehatan
Indonesia (patelki)
tenaga gizi
- Nutrisionis dan dietisien : persatuan ahli gizi Indonesian (persagi)

Tenaga keteknisan medis


Radiografi : persatuan ahli radiografi Indonesia(PARI)
Teknisi elektromedis : ikatan teknik elektromedik Indonesia

- Persatuan ahli bedah mulut dan maksilofasial (PABMI)


- Ikatan ortodonti Indonesia
- Ikatan drg. Anak Indonesia (idgai)
- Ikatan prostodonti Indonesia (iprosi)
- Ikatan penyakit mulut Indonesia (ipmi)
- Ikatan periodontologi Indonesia (iperi)
- Ikatan radiologi kedokteran gigi (ikargi)
- Ikatan profesi kesehatan gigi dan mulut (ipkesgimi)
- Ikatan peminatan odontologi forensic Indonesia (ipofi)
- Ikatan profesi ilmu material dan alat kedokteran gigi Indonesia
(ipamagi)
- Ikatan peminat kedokteran gigi implant Indonesia (ipkgii)
- Perhimpunan biologi oral Indonesia (pboi)
- Ikatan kedokteran gigi estetik Indonesia (ikgei)
- Ikatan spesialisasi patologi mulut dan maksilofasial Indonesia
(ispammi)
- Ikatan prostodensia Indonesia (iprosi)

Anda mungkin juga menyukai