Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEDICAL ERROR DALAM PELAYANAN KESEHATAN GIGI

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah dengan dosen
pengampu Ns.Reni Purbanova, MPH

Disusun Oleh :

Maulana Agung S (2006311614401040)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 17 KARANGANYAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Medical Error Dalam Pelayanan
Kesehatan Gigi" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ns.Reni
Purbanova, MPH dalam Farmakologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Medical Error Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns.Reni Purbanova, MPH, selaku dosen Mata
kuliah Farmakologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan.....................................................................................................................3

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Medical Error.........................................................................................4

2.2 Kategori Medical Error............................................................................................5

2.3 Contoh Medical Error Di Kedokteran Gigi................................................................6

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7

3.2 Saran......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu hal bagi setiap orang. Saat kondisi seseorang sehat, orang tersebut
dapat berpikir dan melakukan segala aktifitasnya secara optimal dan menghasilkan karya-karya yang
diinginkannya. Tetapi, apabila kesehatan seseorang terganggu, maka mereka akan melakukan berbagai
cara untuk dapat mengembalikan kesehatannya seperti semula agar sehat seperti semula. Salah satunya
adalah dengan cara mendatangi tenaga medis sesuai dengan keadaan yang dialami serta mengunjungi
sarana-sarana pelayanan kesehatan yang tersedia. Upaya penyembuhan tersebut perlu didukung
dengan sarana pelayanan kesehatan yang baik dan harus dengan didasari dengan suatu sistem
pelayanan medis yang baik pula

Praktik Kedokteran gigi adalah salah satu pelayanan kesehatan yang tersedia ditengah kehidupan
masyarakat, sarana pelayanan kesehatan gigi tersebut berupa Rumah Sakit Umum yang mempunyai poli
gigi khusus, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, maupun klinik praktik Dokter gigi lainnya, tentu saja dalam
melakukan pelayanan medis tersebut membutuhkan team work antara Dokter Gigi, perawat gigi dan
lingkungan yang berpengaruh didalamnya agar tercapai suatu tujuan yaitu kesembuhan. Namun, dalam
berusaha mencapai tujuan tersebut sering ditemukan suatu kesalahan-kesalahan medis yang
menyebabkan efek samping sehingga tidak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan gigi dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Medical Error?

2. Apa saja dan bagaimana kategori Medical Error?

3. Contoh Medical Error di pelayanan kesehatan gigi

1.3. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi Medical Error, kategori medical error dibidang kedokteran
gigi

2. Mahasiswa mampu memahami contoh-contoh kesalahan medis yang biasanya terjadi di pelayanan
kesehatan gigi

3. Mahasiswa bisa mengtahui pencegahan terjadinya medical error.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MEDICAL ERROR

Menurut Guwandi (2005), medical error adalah suatu kekeliruan, suatu peristiwa yang tidak diduga akan
terjadi, yang tidak dikehendaki dalam pemberian pelayanan medis yang dapat mengakibatkan luka
ataupun tidak sampai menimbulkan luka terhadap pasien.

Institute of Medicine (IOM) mendifinisikan medical error sebagai “kegagalan untuk menyelesaikan


tindakan yang direncanakan sebagaimana yang dimaksud atau penggunaan strategi yang salah untuk
mencapai suatu tujuan.

Jenis kesalahan dalam bidang kedokteran gigi atau tindakan malpraktik profesional
yang paling mungkin terjadi dalam kedokteran gigi adalah kurangnya kinerja yang tepat. Kesalahan yang
ada hubungannya dalam kedokteran gigi adalah kesalahan dalam diagnosis.

2.2. KATEGORI MEDICAL ERROR

A. Medical Error: Menyediakan dan Meresepkan Obat

Dalam kategori ini medical error atau kesalahan medis dapat berupa tidak akuratnya dosis obat yang
diresepkan serta kesalahan dalam memberikan anastesi atau analgesia. Kesalahan ini terjadi akibat
kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang prinsip-prinsip farmakokinetik atau farmakodinamik
berkaitan dengan terapi obat termasuk penyerapan obat, distribusi, metabolisme, eliminasi, mekanisme
aksi dan efek secara umum. Penyedia layanan kesehatan gigi memiliki kewajiban untuk menyadari
kesalahan yang terjadi dan prinsip-prinsip pemberian obat dan resep obat yang sesuai.

B. Medical Error: Kegagalan dalam mempertahankan Perawatan Pasien

Grafik catatan perawatan gigi pasien menyediakan ringkasan kesehatan dan riwayat kesehatan secara
umum. Penting untuk diingat bahwa catatan perawatan gigi adalah sebuah dokumen hukum yang
lengkap dan akurat. Catatan juga penting ketika ada dugaan malpraktik atau kesalahan profesional.
Dewan Praktik Kedokteran Gigi, Divisi Bidang Hukum, telah menghasilkan dokumen referensi yang
sangat baik (2007) yang secara luas mencakup topik dokumentasi gigi. Pertimbangan tentang
pemeliharaan dibahas meliputi kepatuhan peraturan HIPAA untuk memastikan privasi dan keamanan
pasien, terutama dalam konteks komunikasi elektronik.

C. Medical Error: Kurangnya Informed Consent menyebabkan tindakan praktik tidak efektif.

American Dental Association termasuk beberapa negara, membutuhkan akuisisi informed consent
sebelum memulai prosedur perawatan gigi. Secara khusus, ADA menyatakan bahwa dokter gigi dalam
melakukan tindakan "Diperlukan untuk memberikan informasi kepada pasien / orang tua tentang
masalah kesehatan gigi, dimana dokter gigi mengamati, sifat setiap usulan pengobatan, manfaat
potensial dan risiko yang terkait dengan pengobatan itu. Ketika pasien atau orang tua pasien
menandatangani sebuah informasi dokumen persetujuan bahwa secara tersirat mereka tahu dan
mengerti manfaat dan risiko yang terkait dengan intervensi yang diusulkan.

D. Medical Error: Kesalahan Untuk Mendiagnosis, Misdiagnosis Dan Kesalahan Memberi Rujukan

Secara historis, dalam kedokteran gigi yang paling sering terjadi adalah yang berhubungan dengan
kesalahan diagnosis kanker mulut, penyakit periodontal dan karies. Misdiagnosis, bentuk lain dari
kesalahan diagnosis juga dapat terjadi dan menyebabkan hal yang merugikan (misalnya infeksi, cedera
saraf, dll). Pada misdiagnosis terdapat perbedaan antara dokter gigi umum, spesialis bedah mulut,
spesialis konservasi gigi, dan spesialis periodonsia ( sekitar 41-46 persen kesalahan).

2.3. CONTOH MEDICAL ERROR DI KEDOKTERAN GIGI

- Implan Gigi

Kesalahan umum pertama adalah melakukan prosedur dental secara tidak benar. Contoh yang sangat
menyakitkan adalah menempatkan implan ke dalam mulut seseorang ketika seseorang tidak cukup
sehat atau tidak memiliki struktur tulang cukup sehat untuk dapat menerima implan gigi, akibatnya,
implan gagal untuk diatur.

- Teknik yang tidak benar

Sebuah kesalahan umum kedua adalah kegagalan dalam teknik prosedural. Dokter gigi dapat dimintai
tanggung jawab untuk malpraktik jika mereka menggunakan bahan dasar saluran akar formaldehida
tetapi tidak digunakan dengan benar dan mengakibatkan pasien cedera.

- Kegagalan untuk Mendiagnosa

Kesalahan umum ketiga adalah kegagalan untuk mendiagnosa kondisi pasien. Sebuah contoh
kesalahan yang serius dapat terjadi jika pasien memiliki beberapa jenis penyakit periodontal dan tidak
didiagnosis atau diobati oleh dokter gigi, sebagai akibatnya pasien mungkin kehilangan semua giginya
secara permanen.

BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Medical error merupakan suatu “kegagalan untuk menyelesaikan tindakan yang direncanakan karena
ketidaksengajaan tenaga medis.
Kategori Medical Error meliputi:

- Kesalahan meresepkan obat

- Kegagalan dalam mempertahankan perawatan pasien

- Kurangnya informed consent

- Kesalahan untuk mendiagnosis, misdiagnosis dan kesalahan memberi rujukan

- Mengabaikan untuk ikuti aturan / peraturan daerah yang ditetapkan oleh hukum negara

Contoh kesalahan-kesalahan medis yang terjadi di kedokteran gigi antara lain:

- implan gigi,

- teknik yang tidak benar,

- Kegagalan untuk mendiagnosa, dan komplikasi.

3.2. Saran

Untuk menghindari terjadinya kesalahan medikasi, perlu adanya koordinasi yang jelas diantara semua
tenaga medis di pelayanan kesehatan gigi .

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, M.R. 1999. “Medication Errors”. The American Pharmaceutical Assosiation

Esqué M.T, M.G. Moretones Su˜nol, J.M. Rodríguez Miguélez, E. Sánchez Ortiz, M. Izco Urroz, M. de
Lamo Camino, J. Figueras Aloy. 2016. Medication Errors in a Neonatal Unit: One Of the Main Adverse
Events. Elsevier España. Vol. 84. p.211-217.

Guwandi, J., 1991, Etika dan Hukum Kedokteran. FKUI : Jakarta

Murti, B., 2002, Medical Error, Solusi Personal dan Solusi Sistemik. Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS

Nagelberg, R., 2015, Medical Errors in Dentistry. Journal of Dental Education, PennWell Publishing.

Tshiamo, W.B, Kgositau, M, Ntsayagae, E, Sabone, M.B., 2015, The Role of Nursing Education in
Preventing Medication Errors in Botswana. International Journal of Africa Nursing Sciences. Vol.3. p.18-
23.

Anda mungkin juga menyukai