OLEH:
KELAS : XI MIPA-4
[AUTHOR NAME] 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….....4
C. Tujuan……………………………………………………………………………….......4
D. Manfaat…………………………………………………………………………….........4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...9
[AUTHOR NAME] 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu
dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi merupakan
salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan
bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat
bertahan lama dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi di dalam mulut
adalah gigi berlubang, penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies gigi merupakan
penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang banyak dijumpai pada anak-anak sekolah
dasar di Indonesia, serta cenderung meningkat setiap tahunnya.
Masalah yang paling banyak ditemui pada masalah gigi adalah karies yang sering disebut
dengan gigi berlubang. Gigi berlubang ini banyak diderita oleh anak-anak. Persen penyakit
karies di Indonesia mencapai 80%. Karies gigi adalah suatu proses kerusakan yang dimulai
dari email terus ke dentin dan merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan banyak
faktor. Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi terjadinya karies yaitu faktor
mikroorganisme dan faktor perilaku. Faktor perlaku ini terjadi karena rasa malas terhadap
diri kita untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut dua kali sehari.
Selain itu, Peningkatan keadaan sosial ekonomi dan pola hidup masyarakat juga sangat
berpengaruh pada peningkatan penyakit gigi. Hal ini antara lain disebabkan karena adanya
perubahan perilaku masyarakat serta kemampuan dalam menyediakan makanan yang
bersifat kariogenik seperti gula, permen dan coklat.
[AUTHOR NAME] 3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yakni:
1. Bagimana manfaat gigi pada manusia?
2. Bagaimana cara merawat gigi dengan baik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Memenuhi tugas bahasa Indonesia membuat makalah.
2. Mengetahui fungsi gigi pada manusia.
3. Mengetahui cara merawat gigi yang baik.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah:
1. Melatih diri untuk lebih tekun dan disiplin dalam mengerjakan tugas.
2. Melatih penulis supaya lebih terbiasa dalam membuat makalah.
3. Melatih diri untuk lebih teliti dalam memeriksa ejaan-ejaan dalam makalah agar
sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
[AUTHOR NAME] 4
BAB II
PEMBAHASAN
Gigi Permanen
Gigi permanen adalah gigi yang menggantikan gigi susu yang tanggal dan akan menjadi
gigi untuk seumur hidup. Gigi permanen tidak akan tanggal dengan sendirinya, kecuali
terjadi keabnormalan. Jumlah gigi permanen secara keseluruhan adalah 32 buah, yaitu
delapan gigi seri, empat gigi taring, delapan gigi premolar, dan 12 gigi molar.
[AUTHOR NAME] 5
Gigi Taring (Dentis Kaninus)
Gigi Taring adalah gigi yang berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi taring
berbentuk tegak dengan ujung yang tajam. Gigi taring terletak berdampingan dengan gigi
seri. Gigi taring pada manusia dewasa berjumlah 4 buah, 2 terletak di rahang bawah dan 2
lainnya terletak di rahang atas.
[AUTHOR NAME] 6
Perawatan gigi yang tepat adalah dengan memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan
sekali. Meskipun mungkin tidak terdapat keluhan apapun dari rongga mulut, tetapi
pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan 6 bulan sekali. Hal tersebut berguna untuk
mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih lanjut. Pemeriksaan gigi yang
dilakukan 6 bulan sekali setidaknya sekaligus untuk dilakukan pembersihan karang gigi
atau yang biasa disebut dengan scaling oleh dokter gigi. Mengunjungi dokter gigi untuk
melakukan pemeriksaan tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui jika ada kelainan yang
berkembang di rongga mulut. Namun juga dapat untuk mengetahui jika ada perkembangan
penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut. Jika dokter gigi mendapati kondisi
demikian, biasanya akan merujuk pada dokter yang berkompeten.
[AUTHOR NAME] 7
BAB III
SIMPULAN
Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh pada manusia pada saat kita berusia sekitar 6 bulan.
Gigi susu ini akan tanggal satu persatu dan kemudian digantikan dengan gigi permanen.
Umumnya gigi mulai tanggal saat anak berusia 4 – 6 tahun. Sedangkan, gigi permanen
berperan menggantikan gigi susu yang tanggal dan akan menjadi gigi untuk seumur hidup.
Gigi permanen tidak akan tanggal dengan sendirinya, kecuali terjadi keabnormalan.
Gigi seri merupakan gigi yang berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan. Gigi
Taring adalah gigi yang berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi Geraham
depan berfungsi untuk menggiling, menggilas dan mengunyah makanan. Gigi Geraham
belakang berfungsi untuk menggilas, melumat, menghancurkan dan menghaluskan
makanan.
Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, kita harus mengetahui dan menerapkan
menggosok gigi dua kali sehari. Selain itu, waktu yang baik untuk menggosok gigi adalah
setelah sarapan dan sebelum tidur. Perawatan gigi yang tepat dapat dilakukan dengan
memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali. Walaupun mungkin tidak terdapat
keluhan apapun dari rongga mulut, tetapi pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan 6 bulan
sekali. Hal tersebut berguna untuk mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih
lanjut.
[AUTHOR NAME] 8
DAFTAR PUSTAKA
[AUTHOR NAME] 9