1. Rongga mulut
Tubuh memerlukan zat-zat makanan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan jaringan tubuh.
Mulut merupakan pintu masuk makanan yang akan dikunyah, dilumatkan dan
dicerna agar makanan lebih mudah dicerna dalam perut.
Mulut terbentuk oleh rahang atas dan rahang bawah. Bagian-bagian penting dari
mulut adalah : bibir, lidah, gigi, gusi, dan ludah.
Fungsi masing-masing dari bagian mulut adalah:
a. Bibir
Fungsinya :
Menjaga jangan sampai makanan atau minuman tercecer keluar mulut
Berbicara, tersenyum, dan tertawa
Merasakan panas dinginnya makanan dan minuman
b. Lidah
Terdiri dari otot-otot yang dapat digerakkan. Pada bagian atas terdapat
tonjolan-tonjolan (papil lidah) yang berfungsi sebagai alat pengecap dan
perasa
fungsi lidah adalah untuk mengecap makanan dan minumam, menelan,
menjilat, dan berbicara
c. Gusi
Merupakan jaringan yang menyangga gigi. Gusi nay sehat berwarna merah
muda, tapi kadang berwarna merah kecoklatan, gusi melekat erat pada sekitar
gigi dan mahkota gigi
Fungsinya:
Untuk melindungi jaringan yang mengikat akar gigi pada tulang rahang
d. Ludah
Adalah: cairan mulut yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Fungsinya:
Mengatur kesimpulan mikroorganisme rongga mulut
Membantu melumatkan makanan
Melindungi jaringan lunak mulut
Membantu menelan makanan
e. Gigi
Secara anatomi (bagian), gigi terdiri dari:
Mahkota gigi
Bagian ini adalah yang terlihat didalam mulut kita. Mahkota ini dilapisi
oleh email yang warnanya tidak sama bagi setiap orang, ada yang
berwarna putih jernih, kekuning-kuningan, dll
Akar gigi
Adalah bagian gigi yang tertanam atau tertancap dalam rahang yang berfungsi
sebagai penguat akan berdirinya gigi
Jenis gigi Jumlah akar
Gigi seri atas dan bawah 1
Gigi taring atas dan bawah 1
Gigi premolar atas satu 2
Gigi premolar atas dua 1 atau 2
Gigi premolar bawah 1
Gigi geraham atas 3
Gigi geraham bawah 2
f. Lapisan gigi
Kalau gigi kita terbelah, maka akan tampak kepada kita bahwa gigi
mempunyai lapisan-lapisan dari luar ke dalam. Misalkan kita ambil gigi
gerahambawah, kemudian kita belah melintang, maka kita akan melihat
lapisan-lapisan sebagai berikut:
Lapisan email
Merupakan lapisan terluar gigi. Lapisan ini sangat keras, berfungsi untuk
melindungi gigi terhadap rangsangan yang datang dari luar, seperti
rangsangan dingin, panas, manis, asam
Lapisan dentin
Warna kekuning-kuningan, merupakan bagian yang terbesar dari seluruh
lapisan mahkota email
Cementum
Merupakan lapisan yang membungkus akar gigi
Pulpa
Merupakan saluran yang terdapat ditengah-tengah gigi yang berisi
pembuluh darah, lymphe, dan urat syaraf yang halus. Dari pulpa ini urat
syaraf bercabang sangat halus, masuk dan mensyarafi sampai lapisan
dentin. Pulpa berfungsi untuk memberikan kehidupan bagi gigi, yaitu
sebagai penghantar rangsangan dan menyalurkan nutrisi untuk kehidupan
gigi.
Lapisan jaringan penyangga atau pengikat gigi
Lapisan ini terdiri dari serat-serat jaringan seperti per yang berfungsi
sebagai bantalan kepada gigi, yang terdiri dari serat-serat periodontal, gusi,
dan tulang alveolar. Jadi jaringan ini menjaga supaya akar gigi itu jangan
bergesekan dengan tulang rahang yang pada waktu kita menggigit atau
mengunyah makanan yang agak keras.
2. Pertumbuhan Gigi
Benih gigi mulai tumbuh pada masa kehamilan minggu keenam. Benih ini
tumbuh terus, namun pada saat lahir gigi masih belum muncul ke permukaan
gusi. Gusi akan muncul berangsur-angsur beberapa bulan kemudian.
Gigi yang muncul mengalami dua kali periode pergantian, yaitu:
a. Periode gigi sulung (gigi susu)
Gigi sulung mulai tumbuh pada anak berusia enam bulan, dan lengkap
seluruhnya sebanyak 20 buahpada usia 3 tahun. Ukuran rahang pada periode
gigi susu relatif lebih kecil dari pada rahang pada orang dewasa. Diatas usia 3
tahun terjadi pertumbuhan tulang rahang untuk menyediakan tempat bagi gigi
dewasa yang akan tumbuh.
Urutan pertumbuhan gigi sulung sesuai umur anak adalah sebagai berikut :
Gigi umur
Rahang atas Rahang bawah
Gigi seri pertama 7 setengah bulan 6 bulan
Gigi seri kedua 9 bulan 7 bulan
Gigi taring 18 bulan 16 bulan
Gigi geraham pertama 14 bulan 14 bulan
Gigi geraham kedua 24 bulan 24-34 bulan
b. Periode gigi tetap/permanen/dewasa
Pada usia 6 tahun mulai tumbuh gigi geraham tetap. Pada usia 7-8 tahun
mulai terjadi pergantian gigi seri atas dan bawah. Dengan bertambahnya usia,
gigi susu bergantian tanggal, diganti oleh gigi tetap.
Gigi Umur
Rahang atas Rahang bawah
Gigi seri pertama 7-8 tahun 6-7 tahun
Gigi seri kedua 8-9 tahun 7-8 tahun
Gigi taring 11-12 tahun 9-10 tahun
Gigi premolar pertama 10-11 tahun 10-12 tahun
Gigi premolar kedua 10-12 tahun 11-12 tahun
Gigi geraham pertama 6-7 tahun 6-7 tahun
Gigi geraham kedua 12-13 tahun 11-13 tahun
Gigi geraham ketiga 17-21 tahun 17-21 tahun
PENYAKIT GIGI
Terjadi lubang
pada gigi
b. Karies berdasarkan kedalamannya
1) Karies email
Warna email terlihat suram atau kehitam-hitaman yang tidak dapat
hilang walaupun sudah dibersihkan
Bila dilakukan pemeriksaan dengan alat akan teraba kasar, lama-
kelamaan menjadi lunak dan terjadi lubang
Belum menunjukkan adanya keluhan ngilu atau rasa sakit
2) Karies dentin
Lubang gigi sudah mencapai dentin apabila dilakukan pemeriksaan
dengan menggunakan alat tajam, kadang terasa linu
Bila lubang gigi terkena rangsangan yang dingin, asam, atau manis
akan terasa ngilu. Bila rangsangan dihentikan ngilu akan hilang
Bila lubang semakin dalam dan mendekati pulpa gigi (lapisan dentin
yang sehat sudah tipis) maka bila terkena dingin atau angin , terkena
makanan manis atau asam, atau kemasukan makanan akan terasa ngilu
atau sakit
3) Karies pulpa
Lubang gigi sudah mengenai pulpa
Rasa sakit berdenyut-denyut menjalar sampai ke kepala atau telinga
Terkena rangsangan atau kemasukan makanan akan sakit dan rasa sakit
tidak akan hilang walaupun rangsangan/makanan sudah dihilangkan
Rasa sakit spontan terus menerus pada malam hari
Kadang-kadang penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang mana yg
sakit
c. Proses perjalanan karies gigi
Bila karies gigi yang sudah mengenai pulpa tetap dibiarkan (tidak dirawat)
maka lama-kelamaan pulpa gigi akan mengalami kematian dan pembusukan.
Dalam proses pembusukan, maka timbullah produk gas yang dihasilkan oleh
kuman, gas yang terbentuk akan menekan ke sekitar jaringan gigi. Terutama
kalau saluran akar gigi tersumbat sehingga keluarnya gas ini akan terhalang,
maka gas ini akan menekan ke ujung akar gigi yang akan menimbulkan sakit
yang luar biasa. Peradangan juga akan terjadi pada jaringan pengikat gigi
yang menyebabkan gigi seakan terangkat atau seakan bertambah panjang dan
menimbulkan rasa sakit.
Akibat peradangan maka timbullah nanah sebagai akibat dari perlawanan
tubuh terhadap infeksi. Nanah yang terbentuk merupakan benda asing yang
harus dibuang oleh tubuh. Nanah akan mencari jalan keluar dengan cara
berusaha menembus jaringan pengikat gigi, jaringan otot pipi, atau sekitar
leher, bawah gusi, sehingga akan terjadi pembengkakan pada gusi.
Ada juga gigi yang sudah hancur mahkotanya, tetapi dalam tulang rahang
masih tertinggal akar gigi yang membusuk. Pada ujung dari akar ini bisa
terbentuk satu kantong yang berisi bakteri. Sisa akar yang telah membusuk ini
pada suatu saat dapat terjadi peradangan.
Pembengkakan akibat gigi busuk:
Terjadi pembengkakan pada gusi sekitar gigi yang membusuk
Rasa sakit yang berdenyut-denyut
Dapat disertai dengan demam
Pembengkakan dapat menyebabkan bentuk muka menjadi tidak
simetris
Menimbulkan bau yang tidak sedap
Penderita kadang tidak dapat membuka mulut
d. Bagian gigi yang mudah terserang karies
Bila kebersihan mulut jelek atau plak tertimbun dalam waktu lama pada
permukaan gigi, maka bagian yang mudah terserang karies adalah:
Permukaan dataran kunyah yang berlekuk pada gigi geraham
Bagian diantara 2 gigi
Perbatasan antara gigi dan gusi
2. Radang jaringan penyangga gigi
Radang jaringan penyangga gigi hanya terjadi apabila plak dibiarkan menumpuk
pada permukaan gigi, terutama pada permukaan yang berbatasan dengan gusi.
Bakteri pada plak akan mengeluarkan racun yang merangsang gusi sehingga
timbul radang gusi. Makin lama, proses radang akan menjalar sepanjang akar gigi
dan merusak jaringan pengikat akar gigi dan tulang alveolar.
Tidak ada rasa sakit sebagai adanya pertanda radang, akibat nya proses penyakit
ini dapat berjalan bertahun-tahun lamanya tanpa disadari oleh penderita.
Gejala radang gusi:
a. Gusi bengkak dan mudah berdarah
b. Tidak ada rasa sakit, kadang-kadang terasa gatal
c. Kebersihan mulutnya jelek (adanya plak dan karang gigi)
1. Pendahuluan
pada masa kehamilan biasanya perhatian hanya dicurahkan pada kehamilannya
serta kepada calon bayi yang akan dilahirkan. Sedangkan perhatian terhadap
bagian tubuh lain hampir dilupakan, karena dianggap tidak berhubungan dengan
kehamilan. Pendapat ini adalah keliru. Mengingat semua anggota tubuh kita pada
dasarnya saling menunjang satu sama lain, sehingga memerlukan perhatian
tertentu.
Adanya kerusakan gigi geligi atau jaringan pendukung dalam rongga mulut ibu
hamil seperti lubang gigi, perdarahan atau pembengkakan pada gusi dan gejalan
lainnya akan menimbulkan berbagai gangguan terutama pada waktu makan.
Seperti kita ketahui, ibu hamil memerlukan makanan 4 sehat 5 sempurna, baik
bagi pertumbuhan calon bayi maupun terpeliharanya kesehatan ibu yang optimal.
2. Tanda-tanda kehamilan antara lain
Lesu, pusing-pusing, mual, kadang-kadang sampai muntah.
Keadaan ini dapat menyebabkan seorang ibu hamil malas bekerja termasuk
bersolek, malas memelihara kebersihan dirinya, termasuk memelihara kebersihan
giginya. Akibatnya plak pada ibu hamil makin banyak dan dengan demikian
kelompok ibu hamil rawan atau peka terhadap penyakit gigi dan mulut.
3. Beberapa hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu
mendapat perhatian selama masa kehamilan, antara lain:
a. Trimester I (masa kehamilan 0-3 bulan)
Pada masa ini biasanya ibu hamil biasanya merasa lesu, mual, kadang-kadang
hingga muntah. Rasa mual dan muntah ini menyebabkan terjadinya
peningkatan suasana asam dalam mulut.
Ditambahkan dengan adanya penngkatan plak karena malam memelihara
kebersihan, maka cepatlah terjadi kerusakan gigi
Beberapa cara pencegahannya:
pada waktu mual hindarilah mengisap permen atau mengulum permen
terus menerus, karena hal ini dapat menambah parahnya kerusakan gigi
yang telah ada
apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah hendaklah setelah itu mulut
dibersihkan dengan berkumur-kumur dengan air putih atau menyikat gigi
jangan minum obat anti muntah tanpa pengawasan dokter karena ada
beberapa obat yang dapat menyebabkan cacat bawaan, misalnya bibir
sumbing
b. Trimester II
Pada masa ini ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama
seperti bulan-bulan pada trimester I kehamilan. Selain itu pada masa ini,
biasanya merupakan saat terjadinya perubahan hormon yang dapat
menimbulkan kelainan dalam rongga mulut, antara lain:
Pembengkakan pada gusi, warnanya kemerah-merahan dan mudah
berdarah apabila terkena sikat gigi. Keadaan ini jarang menimbulan rasa
sakit. Tetapi dapat menjadi sumber untuk terjadinya peradangan. Sehingga
timbul rasa sakit.
Timbulnya benjolan pada gusi (diantara 2 gigi) terutama yang berhadapan
dengan pipi. Pada keadaan ini warna gusi menjadi merah kebiruan sampai
merah keunguan, mudah berdarah dan gigi terasa goyang. Dapat
membesar menutupi gigi.
c. Trimester III
Pembengkakan pada gusi mencapai puncaknya pada bulan ke 7 dan ke 8.
Meskipun setelah kelahiran akan hilang dengan sendirinya tapi tetap akan
merupakan sumber peradangan bila kebersihan mulut tidak terpelihara
4. Cara pencegahan penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil
Menjaga kebersihan mulut, yaitu sikat gigi secara teratur setiap sesudah
makan, sebelum tidur, sesudah jajan diantara waktu makan, sesudah
muntah
Mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna dan menghindari makanan yang
merusak gigi yaitu makanan yang banyak gula
Periksalah gigi secara teratur ke dokter gigi atau puskesmas setiap 6 bulan
sekali
Setelah persalinan hendaknya ibu tetap menjaga dan memperhatikan
kesehatan rongga mulut, baik untuk ibu maupun bayinya.
Mendorong lidah
Kebiasaan meletakkan atau mendorong lidah ke depan pada waktu
menelan. Hal ini disebabkan oleh bentuk lidah yang terlalu besar atau
kebiasaan memberi makanan dengan konsistensi terlalu kental pada
anak. Kebiasaan ini menyebabkan gigitan terbuka dengan gangguan
fungsi bicara, terutama untuk bunyi r,s,n,t,d,l,z,v, dan t
Gigitan terbuka akibat mendorong lidah
Kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya seperti : menggigit pensil,
mengkerot-kerot gigi, juga perlu diperhatikan karena dapat
menimbulkan kelainan pada gigi, rongga mulut, maupun wajah.