Anda di halaman 1dari 18

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

1. Rongga mulut
Tubuh memerlukan zat-zat makanan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan jaringan tubuh.
Mulut merupakan pintu masuk makanan yang akan dikunyah, dilumatkan dan
dicerna agar makanan lebih mudah dicerna dalam perut.
Mulut terbentuk oleh rahang atas dan rahang bawah. Bagian-bagian penting dari
mulut adalah : bibir, lidah, gigi, gusi, dan ludah.
Fungsi masing-masing dari bagian mulut adalah:
a. Bibir
Fungsinya :
 Menjaga jangan sampai makanan atau minuman tercecer keluar mulut
 Berbicara, tersenyum, dan tertawa
 Merasakan panas dinginnya makanan dan minuman
b. Lidah
Terdiri dari otot-otot yang dapat digerakkan. Pada bagian atas terdapat
tonjolan-tonjolan (papil lidah) yang berfungsi sebagai alat pengecap dan
perasa
fungsi lidah adalah untuk mengecap makanan dan minumam, menelan,
menjilat, dan berbicara
c. Gusi
Merupakan jaringan yang menyangga gigi. Gusi nay sehat berwarna merah
muda, tapi kadang berwarna merah kecoklatan, gusi melekat erat pada sekitar
gigi dan mahkota gigi
Fungsinya:
 Untuk melindungi jaringan yang mengikat akar gigi pada tulang rahang
d. Ludah
Adalah: cairan mulut yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Fungsinya:
 Mengatur kesimpulan mikroorganisme rongga mulut
 Membantu melumatkan makanan
 Melindungi jaringan lunak mulut
 Membantu menelan makanan
e. Gigi
Secara anatomi (bagian), gigi terdiri dari:
 Mahkota gigi
Bagian ini adalah yang terlihat didalam mulut kita. Mahkota ini dilapisi
oleh email yang warnanya tidak sama bagi setiap orang, ada yang
berwarna putih jernih, kekuning-kuningan, dll
 Akar gigi
Adalah bagian gigi yang tertanam atau tertancap dalam rahang yang berfungsi
sebagai penguat akan berdirinya gigi
Jenis gigi Jumlah akar
Gigi seri atas dan bawah 1
Gigi taring atas dan bawah 1
Gigi premolar atas satu 2
Gigi premolar atas dua 1 atau 2
Gigi premolar bawah 1
Gigi geraham atas 3
Gigi geraham bawah 2

f. Lapisan gigi
Kalau gigi kita terbelah, maka akan tampak kepada kita bahwa gigi
mempunyai lapisan-lapisan dari luar ke dalam. Misalkan kita ambil gigi
gerahambawah, kemudian kita belah melintang, maka kita akan melihat
lapisan-lapisan sebagai berikut:
 Lapisan email
Merupakan lapisan terluar gigi. Lapisan ini sangat keras, berfungsi untuk
melindungi gigi terhadap rangsangan yang datang dari luar, seperti
rangsangan dingin, panas, manis, asam
 Lapisan dentin
Warna kekuning-kuningan, merupakan bagian yang terbesar dari seluruh
lapisan mahkota email

 Cementum
Merupakan lapisan yang membungkus akar gigi
 Pulpa
Merupakan saluran yang terdapat ditengah-tengah gigi yang berisi
pembuluh darah, lymphe, dan urat syaraf yang halus. Dari pulpa ini urat
syaraf bercabang sangat halus, masuk dan mensyarafi sampai lapisan
dentin. Pulpa berfungsi untuk memberikan kehidupan bagi gigi, yaitu
sebagai penghantar rangsangan dan menyalurkan nutrisi untuk kehidupan
gigi.
 Lapisan jaringan penyangga atau pengikat gigi
Lapisan ini terdiri dari serat-serat jaringan seperti per yang berfungsi
sebagai bantalan kepada gigi, yang terdiri dari serat-serat periodontal, gusi,
dan tulang alveolar. Jadi jaringan ini menjaga supaya akar gigi itu jangan
bergesekan dengan tulang rahang yang pada waktu kita menggigit atau
mengunyah makanan yang agak keras.
2. Pertumbuhan Gigi
Benih gigi mulai tumbuh pada masa kehamilan minggu keenam. Benih ini
tumbuh terus, namun pada saat lahir gigi masih belum muncul ke permukaan
gusi. Gusi akan muncul berangsur-angsur beberapa bulan kemudian.
Gigi yang muncul mengalami dua kali periode pergantian, yaitu:
a. Periode gigi sulung (gigi susu)
Gigi sulung mulai tumbuh pada anak berusia enam bulan, dan lengkap
seluruhnya sebanyak 20 buahpada usia 3 tahun. Ukuran rahang pada periode
gigi susu relatif lebih kecil dari pada rahang pada orang dewasa. Diatas usia 3
tahun terjadi pertumbuhan tulang rahang untuk menyediakan tempat bagi gigi
dewasa yang akan tumbuh.
Urutan pertumbuhan gigi sulung sesuai umur anak adalah sebagai berikut :
Gigi umur
Rahang atas Rahang bawah
Gigi seri pertama 7 setengah bulan 6 bulan
Gigi seri kedua 9 bulan 7 bulan
Gigi taring 18 bulan 16 bulan
Gigi geraham pertama 14 bulan 14 bulan
Gigi geraham kedua 24 bulan 24-34 bulan
b. Periode gigi tetap/permanen/dewasa
Pada usia 6 tahun mulai tumbuh gigi geraham tetap. Pada usia 7-8 tahun
mulai terjadi pergantian gigi seri atas dan bawah. Dengan bertambahnya usia,
gigi susu bergantian tanggal, diganti oleh gigi tetap.
Gigi Umur
Rahang atas Rahang bawah
Gigi seri pertama 7-8 tahun 6-7 tahun
Gigi seri kedua 8-9 tahun 7-8 tahun
Gigi taring 11-12 tahun 9-10 tahun
Gigi premolar pertama 10-11 tahun 10-12 tahun
Gigi premolar kedua 10-12 tahun 11-12 tahun
Gigi geraham pertama 6-7 tahun 6-7 tahun
Gigi geraham kedua 12-13 tahun 11-13 tahun
Gigi geraham ketiga 17-21 tahun 17-21 tahun
PENYAKIT GIGI

Penyakit gigi yang sering terjadi adalah:


1. Lubang atau karies gigi
2. Radang jaringan penyangga gigi

Penyebab karies gigi dan radang jaringan penyangga gigi


Berdasarkan penelitian terbukti bahwa karies gigi dan radang jaringan penyangga gigi
disebabkan oleh benih penyakit yang disebut dengan bakteri streptokokus mutan.
Bakteri ini terdapat didalam plak.
Plak adalah : endapan lunak yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi, terdiri
atas sejenis bahan perekat (seperti agar-agar) yang dihuni oleh bakteri.
Sifat plak :
 Plak yang dibiarkan menempel pada gigi kian hari kian menebal, dan bakteri pada
plak berkembang biak serta bertambah ragamnya
 Plak melekat erat pada permukaan gigi, karena itu perlu menggosok gigi untuk
menghilangkannya
 Plak tidak berwarna sehingga sulit untuk dilihat, kecuali dengan menggunakan
pewarnaan khusus
Plak berasal dari sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan, karena sisa-sisa
makanan yang terdapat dalam gigi dan mulut lama kelamaan akan membusuk dan
membentuk suatu endapan lunak pada gigi dan gusi. Bila Plak dibiarkan terus
menerus maka bakteri akan bertumpuk-tumpuk pada plak, sehingga bakteri yang
ada pada bagian bawah tumpukan akan mati dan mengeras karena proses
pengkapuran. Plak yang sudah mengeras disebut karang gigi. Umumnya karang
gigi berwarna kuning kecoklatan, merupakan lapisan yang keras dan berbau
kurang sedap.

1. Lubang atau karies gigi


a. Proses terjadinya karies gigi
Bakteri pada plak memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya.
Makanan bakteri ini berasal dari karbohidrat yang ada dalam makanan dan
minuman kita.
Karbohidrat adalah bahan makanan yang terdapat dalam padi-padian, umbi-
umbian, sagu, tegu, dll
Kebanyakan karbohidrat harus diolah dulu sebelum dapat di konsumsi oleh
manusia. Pengolahan ini menghasilkan sejenis karbohidrat yang disebut
karbohidrat sederhana atau sukrosa. Sukrosa mudah diserap oleh bakteri
didalam plak, sehingga bakteri dapat berkembang dengan cepat dan plak
makin menebal. Selain itu, ampas dari pengolahan sukrosa oleh bakteri plak
adalah asam yang serupa dengan cuka.
Asam tersebutlah yang merusak email, membuat email keropos, sehingga
lambat laun akan timbul lubang pada gigi. Kerusakan pada email ini terjadi
karena asam melarutkan mineral dari email.
Gula yang dijual ditoko atau pasar, baik gula merah maupun gula pasir,
semuanya mengandung sukrosa. Keduanya sama-sama merusak gigi karena
kandungan sukrosanya sangat tinggi.

Bagan proses terjadinya karies gigi

Karbohidrat dari makanan

Diubah oleh bakteri pada


plak

Asam Proses demineralisasi Email menjadi


(kehilangan mineral gigi) keropos

Terjadi lubang
pada gigi
b. Karies berdasarkan kedalamannya
1) Karies email
 Warna email terlihat suram atau kehitam-hitaman yang tidak dapat
hilang walaupun sudah dibersihkan
 Bila dilakukan pemeriksaan dengan alat akan teraba kasar, lama-
kelamaan menjadi lunak dan terjadi lubang
 Belum menunjukkan adanya keluhan ngilu atau rasa sakit
2) Karies dentin
 Lubang gigi sudah mencapai dentin apabila dilakukan pemeriksaan
dengan menggunakan alat tajam, kadang terasa linu
 Bila lubang gigi terkena rangsangan yang dingin, asam, atau manis
akan terasa ngilu. Bila rangsangan dihentikan ngilu akan hilang
 Bila lubang semakin dalam dan mendekati pulpa gigi (lapisan dentin
yang sehat sudah tipis) maka bila terkena dingin atau angin , terkena
makanan manis atau asam, atau kemasukan makanan akan terasa ngilu
atau sakit
3) Karies pulpa
 Lubang gigi sudah mengenai pulpa
 Rasa sakit berdenyut-denyut menjalar sampai ke kepala atau telinga
 Terkena rangsangan atau kemasukan makanan akan sakit dan rasa sakit
tidak akan hilang walaupun rangsangan/makanan sudah dihilangkan
 Rasa sakit spontan terus menerus pada malam hari
 Kadang-kadang penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang mana yg
sakit
c. Proses perjalanan karies gigi
Bila karies gigi yang sudah mengenai pulpa tetap dibiarkan (tidak dirawat)
maka lama-kelamaan pulpa gigi akan mengalami kematian dan pembusukan.
Dalam proses pembusukan, maka timbullah produk gas yang dihasilkan oleh
kuman, gas yang terbentuk akan menekan ke sekitar jaringan gigi. Terutama
kalau saluran akar gigi tersumbat sehingga keluarnya gas ini akan terhalang,
maka gas ini akan menekan ke ujung akar gigi yang akan menimbulkan sakit
yang luar biasa. Peradangan juga akan terjadi pada jaringan pengikat gigi
yang menyebabkan gigi seakan terangkat atau seakan bertambah panjang dan
menimbulkan rasa sakit.
Akibat peradangan maka timbullah nanah sebagai akibat dari perlawanan
tubuh terhadap infeksi. Nanah yang terbentuk merupakan benda asing yang
harus dibuang oleh tubuh. Nanah akan mencari jalan keluar dengan cara
berusaha menembus jaringan pengikat gigi, jaringan otot pipi, atau sekitar
leher, bawah gusi, sehingga akan terjadi pembengkakan pada gusi.
Ada juga gigi yang sudah hancur mahkotanya, tetapi dalam tulang rahang
masih tertinggal akar gigi yang membusuk. Pada ujung dari akar ini bisa
terbentuk satu kantong yang berisi bakteri. Sisa akar yang telah membusuk ini
pada suatu saat dapat terjadi peradangan.
Pembengkakan akibat gigi busuk:
 Terjadi pembengkakan pada gusi sekitar gigi yang membusuk
 Rasa sakit yang berdenyut-denyut
 Dapat disertai dengan demam
 Pembengkakan dapat menyebabkan bentuk muka menjadi tidak
simetris
 Menimbulkan bau yang tidak sedap
 Penderita kadang tidak dapat membuka mulut
d. Bagian gigi yang mudah terserang karies
Bila kebersihan mulut jelek atau plak tertimbun dalam waktu lama pada
permukaan gigi, maka bagian yang mudah terserang karies adalah:
 Permukaan dataran kunyah yang berlekuk pada gigi geraham
 Bagian diantara 2 gigi
 Perbatasan antara gigi dan gusi
2. Radang jaringan penyangga gigi
Radang jaringan penyangga gigi hanya terjadi apabila plak dibiarkan menumpuk
pada permukaan gigi, terutama pada permukaan yang berbatasan dengan gusi.
Bakteri pada plak akan mengeluarkan racun yang merangsang gusi sehingga
timbul radang gusi. Makin lama, proses radang akan menjalar sepanjang akar gigi
dan merusak jaringan pengikat akar gigi dan tulang alveolar.
Tidak ada rasa sakit sebagai adanya pertanda radang, akibat nya proses penyakit
ini dapat berjalan bertahun-tahun lamanya tanpa disadari oleh penderita.
Gejala radang gusi:
a. Gusi bengkak dan mudah berdarah
b. Tidak ada rasa sakit, kadang-kadang terasa gatal
c. Kebersihan mulutnya jelek (adanya plak dan karang gigi)

Pengobatan dasar penyakit gigi dan rongga mulut


a. Karies email sampai dentin
 Jaga jangan sampai lubang gigi menjadi kotor
 Segera ke dokter gigi untuk dilakukan penambalan dengan obat atau bahan
tambal tertentu
 Jangan menutup lubang dengan timah lapisan pembungkus rokok, karena
lubang tidak bersih dan tambalan itu tidak rapat sehingga kuman akan terus
merusak dan menyebabkan lubang bertambah dalam
b. Karies pulpa
 Bila keadaan sangat mendesak, dimana terjadi rasa sakit yang berdenyut-
denyut dimalam hari, maka usahakan supaya lubang gigi tetap bersih
dengan jalan berkumur air yang sedikit hangat
 Minum obat pengurang rasa sakit seperti aspirin, antalgin, sesuai dengan
dosis, kecuali pada penderita yang alergi terhadap obat tertentu
 Bawa segera ke dokter atau perawat gigi, dan barulah nanti dapat
ditentukan apakan gigi masih dapat dirawat atau harus dicabut
c. Gusi busuk atau pembengkakan
 Lubang gigi tidak boleh tersumbat, harus bersih supaya gas yang ada pada
gigi itu tidak terhalang keluarnya
 Bila terjadi rasa sakit, sebagai tindakan darurat dapat berkumur-kumur
dengan air hangat yang dalam satu gelas air yang dibubuhi setengah sendok
teh garam
 Segera berobat ke tenaga kesehatan gigi
d. Radang gusi
 Jangan mengorek-ngorek gusi yang terasa gatal atau mudah berdarah,
karena dikhawatirkan terjadi infeksi akibat penggunaan alat yang tidak
steril
 Segera berobat ke tenaga kesehatan gigi, untuk kemudian dapat dilakukan
pembersihan plak dan karang gigi
 Radang gusi yang dibiarkan bertahun-tahun (radang jaringan penyangga
gigi) dapat mengakibatkan gigi menjadi goyah dan mengganggu di waktu
mengunyah makanan, sehingga gigi harus dicabut

Tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut


a. Memperpanjang waktu (frekuensi) kontak permukaan gigi dengan bahan
penyebab kerusakan gigi. Kurangi makanan permen atau makanan manis
lainnya, apalagi yang mudah melekat, terutama kurangi makan makanan tadi
diantara waktu malam
b. Menyikat gigi palimg sedikit dua kali sehari, yakni sesudah makan pagi dan
sebelum tidur malam, dengan cara yang benar dan teratur
c. Memakan makanan yang sehat, bergizi, cukup mengandung mineral dan
vitamin, terutama bahan makanan yang banyak mengandung serat-serat
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
d. Memeriksakan gigi secara teratur paling sedikit enam bulan sekali. Dengan
demikian bila terjadi atau terdapat suatu kelainan atau penyakit pada gigi
maka dapat ditindak lanjuti sedini mungkin
KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL

1. Pendahuluan
pada masa kehamilan biasanya perhatian hanya dicurahkan pada kehamilannya
serta kepada calon bayi yang akan dilahirkan. Sedangkan perhatian terhadap
bagian tubuh lain hampir dilupakan, karena dianggap tidak berhubungan dengan
kehamilan. Pendapat ini adalah keliru. Mengingat semua anggota tubuh kita pada
dasarnya saling menunjang satu sama lain, sehingga memerlukan perhatian
tertentu.
Adanya kerusakan gigi geligi atau jaringan pendukung dalam rongga mulut ibu
hamil seperti lubang gigi, perdarahan atau pembengkakan pada gusi dan gejalan
lainnya akan menimbulkan berbagai gangguan terutama pada waktu makan.
Seperti kita ketahui, ibu hamil memerlukan makanan 4 sehat 5 sempurna, baik
bagi pertumbuhan calon bayi maupun terpeliharanya kesehatan ibu yang optimal.
2. Tanda-tanda kehamilan antara lain
Lesu, pusing-pusing, mual, kadang-kadang sampai muntah.
Keadaan ini dapat menyebabkan seorang ibu hamil malas bekerja termasuk
bersolek, malas memelihara kebersihan dirinya, termasuk memelihara kebersihan
giginya. Akibatnya plak pada ibu hamil makin banyak dan dengan demikian
kelompok ibu hamil rawan atau peka terhadap penyakit gigi dan mulut.
3. Beberapa hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu
mendapat perhatian selama masa kehamilan, antara lain:
a. Trimester I (masa kehamilan 0-3 bulan)
Pada masa ini biasanya ibu hamil biasanya merasa lesu, mual, kadang-kadang
hingga muntah. Rasa mual dan muntah ini menyebabkan terjadinya
peningkatan suasana asam dalam mulut.
Ditambahkan dengan adanya penngkatan plak karena malam memelihara
kebersihan, maka cepatlah terjadi kerusakan gigi
Beberapa cara pencegahannya:
 pada waktu mual hindarilah mengisap permen atau mengulum permen
terus menerus, karena hal ini dapat menambah parahnya kerusakan gigi
yang telah ada
 apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah hendaklah setelah itu mulut
dibersihkan dengan berkumur-kumur dengan air putih atau menyikat gigi
 jangan minum obat anti muntah tanpa pengawasan dokter karena ada
beberapa obat yang dapat menyebabkan cacat bawaan, misalnya bibir
sumbing
b. Trimester II
Pada masa ini ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama
seperti bulan-bulan pada trimester I kehamilan. Selain itu pada masa ini,
biasanya merupakan saat terjadinya perubahan hormon yang dapat
menimbulkan kelainan dalam rongga mulut, antara lain:
 Pembengkakan pada gusi, warnanya kemerah-merahan dan mudah
berdarah apabila terkena sikat gigi. Keadaan ini jarang menimbulan rasa
sakit. Tetapi dapat menjadi sumber untuk terjadinya peradangan. Sehingga
timbul rasa sakit.
 Timbulnya benjolan pada gusi (diantara 2 gigi) terutama yang berhadapan
dengan pipi. Pada keadaan ini warna gusi menjadi merah kebiruan sampai
merah keunguan, mudah berdarah dan gigi terasa goyang. Dapat
membesar menutupi gigi.
c. Trimester III
Pembengkakan pada gusi mencapai puncaknya pada bulan ke 7 dan ke 8.
Meskipun setelah kelahiran akan hilang dengan sendirinya tapi tetap akan
merupakan sumber peradangan bila kebersihan mulut tidak terpelihara
4. Cara pencegahan penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil
 Menjaga kebersihan mulut, yaitu sikat gigi secara teratur setiap sesudah
makan, sebelum tidur, sesudah jajan diantara waktu makan, sesudah
muntah
 Mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna dan menghindari makanan yang
merusak gigi yaitu makanan yang banyak gula
 Periksalah gigi secara teratur ke dokter gigi atau puskesmas setiap 6 bulan
sekali
 Setelah persalinan hendaknya ibu tetap menjaga dan memperhatikan
kesehatan rongga mulut, baik untuk ibu maupun bayinya.

KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK BALITA


1. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut harus dimulai sejak usia bayi dan balita
karena:
Fungsi gigi dan mulut antara lain sebagai pintu gerbang masuknya makanan,
maka perhatian dan pemeliharaan gigi mulut juga harus dimulai sejak bayi dan
balita.
Masa bayi dan balita adalah masa yang merupakan dasar dan menyeluruh
terjadinya tumbuh kembang semua anggota tubuh dan akan menentukan sampai
sejauh mana mutu atau kualitas generasi dimasa yang akan datang.
2. Hal-hal yang perlu diketahui dan dipahami
a. Usia 0-6 bulan
Dalam masa ini bayi minum asi, susu, dan makanan lunak. Gigi belum
tumbuh, tetapi makanan cair dan lunak ini akan berpengaruh terhadap
keserasian pertumbuhan dan perkembangan rahang, otot-otot mulut dan
tempat gigi bakal tumbuh, karena itu hal-hal yang harus dipahami dalam
pemeliharaan mulut bayi antara lain:
 ibu menolong bayi menyikat gigi. Mula-mula si ibu harus mencuci
tangannya sampai bersih, kemudian telunjuk jari dibungkus dengan kapas
yang bersih atau dengan kain lunak, dan dicelupkan kedalam air masak .
bersihkan mulut bayi setiap selesai diberi asi, susu, makanan lunak atau
setiap habis mandi. Hal ini bertujuan:
 menghindarkan tumbuhnya jamur dalam mulut bayi
 menanamkan kebiasaan membersihkan mulut sejak dini
 bila bayi membutuhkan dot maka pilihlah bentuk ujung dot, kekenyalan dan
lubang dot yang memenuhi syarat kesehatan
 bersihkan dan simpanlah dot sebaik-baiknya agar terhindar terhadap kontak
dengan kuman atau media tumbuhnya jamur
 jagalah bayi agar tidak menghisap jarinya, untuk mencegah terjadinya
gangguan dalam pertumbuhan gigi dan rahangnya
 biasakan bayi diberi susu yang tidak terlalu manis

b. Usia 7-24 bulan


Pada bayi umur 6 bulan biasanya gigi mulai tumbuh. Makin bertambah umur
bayi makin banya gigi dan akan lengkap pada anak umur 24 bulan
Pada kurun waktu pertumbuhan gigi ini seorang anak harus mulai diajar oleh
ibunya:
 Untuk membersihkan giginya setiap mau tidur malam dan setiap selesai
makan atau minum susu
 Minum susu yang tidak diberi gula atau diberi gula sedikit saja
 Segera bersihkan giginya setelah diberi gula-gula, permen, coklat, dan
biskuit
 Ajarkan atau biasakan diberi makanan yang bergizi baik
 Berkenalan dengan petugas kesehatan gigi agar anak tidak asing dan
tidak takut bila suatu waktu perlu perawatan giginya
c. usia 3-5 tahun
saat ini anak dalam masa pra sekolah. Mereka mulai belajar hidup
bermasyarakat dan berkembang. Pada usia ini mereka akan mengalami:
 mengenal banyak teman
 mengenal dan minta banyak macam makanan
 meniru atau mencontoh apa yang dilihatnya
dampaknya dapat berakibat menguntungkan atau merugikan bagi kesehatan
giginya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini:
 memilih makanan yang bergizi baik untuk kesehatan gigi anaknya
seperti: buah-buahan, sayur-sayuran, dan lauk pauk lainya
 pada masa ini seorang anak sudah bisa diajari membersihkan giginya
dengan cara yang tepat dan benar, namun harus diawasi ibunya
 seorang ibu harus mengingatkan anaknya untuk menyikat gigi sebelum
tidur malam dan setiap selesai makan

perbedaan gigi susu dan gigi tetap


Perbedaan gigi susu dan gigi tetap
Gigi susu Gigi tetap
warna lebih muda atau putih Warna lebih tua atau kuning
Email dan dentin lebih tipis Email dan dentin lebih tebal
ruang pulpa lebih lebar atau besar Ruang pulpa tidak begitu besar
Akarnya lebih pipih Akarnya lebih membulat
Resopsi atau pengikisan akar Resopsi akar secara patologis
secara fisiologi (terjadi karena penyakit)

Proses terjadinya karies


Proses terjadinya karies pada gigi anak-anak dan gigi dewasa tidak berbeda.
Hanya kecepatan dan proses karies pada gigi anak-anak lebih cepat daripada gigi
dewasa. Hal ini disebabkan karena tebalnya email dan dentin pada gigi anak
tebalnya setengah dari ketebalan gigi orang dewasa
Proses pergantian gigi susu dan gigi tetap
Bila gigi susu anak sudah mendekati masa tanggalnya (lepasnya) maka gigi susu
itu akan goyang karena adanya tekanan dari gigi tetap yang akan
menggantikannya. Proses ini akan mengakibatkan gigi susu akan mengalami
resopsi (pengikisan) dan menjadi goyang sehingga gigi susu ini harus dicabut.
3. Kelainan pada gigi dan mulut yang sering ditemukan padaanak TK adalah:
a. Kelainan yang disebabkan oleh kebiasaan buruk:
Menghisap ibu jari, menghisap atau menggigit bibir, bernafas melalui mulut,
mendorong lidah, gigitan terbuka akibat mendorong lidah.
 Menghisap ibu jari
Kebiasaan ini menyebabkan kelainan pertumbuhan, seperti gigi
mendongos, gigitan terbuka, langit-langit yang dalam. Selain itu jari
yang dihisap akan menjadi merah, keriput, dan bertanduk

 Menghisap atau menggigit bibir


Kebiasaan ini dapat menimbulkan kelainan pada gigi seri atas, yaitu
menjadi miring, renggang, dan menonjol kedepan. Selain itu kulit
dagu akan mengkerut
 Bernafas melalui mulut
Biasanya kelainan ini disebabkan adanya penyakit atau kelainan pada
saluran nafas (misalnya amandel, polip pada hidung, dll)
Kebiasaan ini dapat menyebabkan muka panjang atau sempit,
menyebabkan gigitan terbuka sehingga dapat mengakibatkan mulut
menjadi kering hingga gusi mudah terkena peradangan dan gigi
mudah terkena karies atau lubang

 Mendorong lidah
Kebiasaan meletakkan atau mendorong lidah ke depan pada waktu
menelan. Hal ini disebabkan oleh bentuk lidah yang terlalu besar atau
kebiasaan memberi makanan dengan konsistensi terlalu kental pada
anak. Kebiasaan ini menyebabkan gigitan terbuka dengan gangguan
fungsi bicara, terutama untuk bunyi r,s,n,t,d,l,z,v, dan t
 Gigitan terbuka akibat mendorong lidah
Kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya seperti : menggigit pensil,
mengkerot-kerot gigi, juga perlu diperhatikan karena dapat
menimbulkan kelainan pada gigi, rongga mulut, maupun wajah.

Pencegahan penyakit gigi dan mulut pada anak


a. Anak dianjurkan untuk menyikat gigi dirumah setiap hari, minimal 2 kali
sehari sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam. Ajari anak untuk
menyikat gigi dengan cara yang benar, dengan cara yang dicontohkan
orang tuanya
b. Makan-makanan yang bergizi, dan menghindari makanan atau minuman
yang manis-manis
c. Segera berkumur-kumur atau menyikat gigi setelah makan atau minum
yang manis-manis
d. Menganjurkan kepada orang tua untuk lebih banyak memberi perhatian
dan lebih sering berkomunikasi bila anak mampunyai kebiasaan buruk,
seperti menghisap jari, dll
e. Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin pada tenaga kesehatan gigi

Cara menyikat gigi yang baik dan benar


Guna menyikat gigi :
 Meniadakan dan membesihkan semua kotoran dari permukaan gigi
dan gusi
 Merangsang sirkulasi darah pada jaringan gusi
 Meniadakan bau-bauan yang tidak enak yang berasal dari mulut

Guna pasta gigi :


 Membantu sikat gigi dalam membersihkan dan memoles permukaan
gigi
 Membuat prosedur menyikat gigi menjadi kegiatan yang
menyenangkan, karena adanya bahan pasta gigi yang memberikan
rasa segar pada mulut
 Mempunyai efek tertentu, diantaranya adanya obat tertentu didalam
pasta untuk mencegah gigi berlubang
Manfaat obat kumur :
 Obat kumur membantu membersihkan gigi dan jaringan lunak mulut
 Membantu meniadakan bau-bau yang tidak enak dalam mulut.
 Obat kumur kadang menpunyai daya antiseptik yang dapat
membunuh atau mengurangi kuman-kuman
 Adanya penyebab rasa yang mengakibatkan perasaan enak atau segar

Cara menyikat gigi


a. Siapkan sikat gigi yang masih bagus atau baik bulu-bulunya. Ukurannya
disesuaikan, untuk dewasa sikat gigi besar, untuk anak-anak sikat gigi yang kecil.
Pilihlah pasta gigi yang mengandung flour, banyak nya pasta gigi adalah sebesar
biji jagung
b. Kumur-kumur sebelum menyikat gigi, untuk membersihkan sisa-sisa makanan
yang berada dalam mulut
c. Pada waktu meyikat gigi, arahkan bulu sikat atau letakkan bulu sikat diantara gigi
dan gusi
d. Sikatlah semua permukaan gigi dengan gerakan maju mundur dan pendek-pendek
selama 2 menit, dapat dikombinasikan dengan membuat gerakan memutar atau
melingkar diantara gigi dan gusi. Sikatlah permukaan gigi yang menghadap pipi
dan bibir
e. Sikat permukaan gigi yang menghadap langit-langit dan lidah
f. Khusus untuk gigi depan bagian dalam
 Rahang atas :
Bulu sikat diarahkan dari batas antara gigi dan gusi kearah bawah
 Rahang bawah :
Bulu sikat diarahkan dari batas antara gigi dan gusi ke arah atas
g. Sikatlah seluruh permukaan gigi yang dipakai untuk mengunyah
h. Setelah semua permukaan gigi selesai disikat. Kumurlah satu kali saja. Bersihkan
sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi tegak dengan posisi kepala sikat gigi
berada diatas
i.Sebaiknya setiap anak atau orang mempunyai sikat gigi sendiri
MODUL PELATIHAN KADER UKGMD
(Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa)
Desa Tipar Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas
Oleh :
Indah Rahmawati S.KG

Anda mungkin juga menyukai