Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HUKUM PIDANA PERS

Tentang

PERAN UNDANG-UNDANG PERS DALAM MENJAMIN KEBENARAN


BERITA TERKAIT PANDEMI COVID-19
Dosen Pengampu :

Alqodar Purwo,SH.,MH.

Di Susun Oleh :

Kaharudin Putra Samudra


NIM : 20171440013

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2020
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................1
Daftar isi...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
I. Latar Belakang.....................................................................................................3
II. Rumusan Masalah................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5
I. Sejarah Pers Di Indonesia....................................................................................5
II. Cara Menanggulangi dan Mencegah Covid-19 Yang Benar...............................7
III. Potret Pers Indonesia...........................................................................................8
IV. Esensi Kebebasan Pers........................................................................................9
V. Bentuk Partisipasi Dalam Memerangi Covid-19...............................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
I. Kesimpulan.......................................................................................................12
II. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Media masa (pers) sesungguhnya adalah media informasi yang bersifat netral di tengah
masyarakat apalagi dalam kondisi seperti saat ini. Media massa menyampaikan informasi
dengan didukung fakta yang kuat sehingga diharapkan tidak ada keberpihakan di dalamnya
menyampaikan berita terkait pandemi Covid-19. Namun demikian,media massa tidak selalu
obyektif dalam menjalankan fungsinya. Terkadang media massa selalu berorientasi bisnis,
sehingga perhitungan yang dipakai adalah keuntungan materi semata. Ketika
mempublikasikan berita tentang semakin banyaknya korban yang terinfeksi virus yang berasal
dari Wuhan, China ini misalnya, nilai-nilai etika kurang diperhatikan, yang penting secara
materi media tersebut bisa memperoleh keuntungan.

Hal terpenting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Namun yang terjadi di
Indonesia saat ini adalah maraknya penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona
yang mampu mengakibatkan kematian. Virus ini terdeteksi muncul pertama kali di Wuhan
China pada bulan Desember 2019. Virus corona merupakan virus yang menyerang saluran
pernafasan dan menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.

Dalam pengelolaan pers, sesungguhnya ada aturan main yang menjadi acuan bagi setiap
wartawan,yaitu lewat kode etik jurnalistik. Pedoman yang dimuat dalam kode etik jurnalistik
secara umum adalah memberi arahan kepada wartawan agar senantiasa memperhatikan nilai-
nilai etika dalam menjalankan profesi kewartawanan. Dalam menulis berita terkait informasi
covid-19 misalnya, wartawan dituntut harus menulis berita dengan jujur dan tanpa ada
rekayasa, obyektif dan didukung dengan fakta yang kuat. Dengan demikian diharapkan jangan
sampai wartawan menulis berita bohong atau fitnah yang bisa berakibat fatal bagi yang
diberitakan.

Penyebaran virus ini sangatlah cepat hingga memakan banyak nyawa di berbagai negara.
Awal mulanya, warga Indonesia yang positif terkena virus corona hanya 2 orang, namun
penyebaran virus ini sangat cepat sehingga setiap hari ada orang yang terkena atau terjangkit
virus ini. Hingga pemerintah mengambil keputusan untuk mempersiapkan rumah sakit daerah
sebagai rumah sakit rujukan bagi setiap orang yang terjangkit Covid-19.

Berita yang disajikan oleh media massa dengan sendirinya akan menimbulkan opini yang
berfariasi ditengah masyarakat. Karena setiap berita yang muncul di media menurut analisa
3
penulis,bisa dipersepsi secara berbeda oleh maasyarakat. Untuk itu agar opini masyarakat
tidak salah persepsi pada sebuah pemberitaan, maka kata kuncinya perlu kejujuran bagi setiap
wartawan dalam menyajikan berita.

Akibat dari maraknya virus corona ini mengakibatkan berbagai hal yang baru hampir
dikerjakan dari rumah, baik sekolah, kuliah, bekerja ataupun aktivitas yang lainnya. Bahkan
tempat beribadah pun sebagian telah ditutup demi mengurangi penyebaran virus corona ini.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti physical distancing (jaga jarak), lock
down, bahkan di beberapa daerah pun telah diberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala
besar). Namun masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut hingga
akhirnya penyebaran virus ini berjalan sangat cepat.

Media massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyebarkan berbagai
informasi ditengah masyarakat. Berita yang dipublikasikan lewat media massa ,baik yang
positif maupun yang negatif akan begitu cepat diketahui oleh masyarakat luas ,sehingga dapat
mempengaruhi cara pikir masyarakat. Manakala informasi yang diberikan itu jujur dan
obyektif maka akan sangat positif hasilnya bagi masyarakat. sebaliknya manakala informasi
yang diberikan itu bohong dan subjektif, maka akan berakibat negatif bahkan dapat
menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Itulah mengapa menurut Jhon Hohenberg,bahwa
berita di media massa harus selalu memperhatikan aktualitas, kejujuran dan
pendidikan.Dalam mengemban tugas tersebut makatidak berlebihan kalau media massa
memiliki tugas luhur yang ikut andil dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman yang intensif mengenai virus corona serta cara
menanggulanginya agar angka penyebaran tidak semakin meningkat. Mengingat banyak
sekali masyarakat yang masih meremehkan adanya virus corona ini serta belum tersedianya
vaksin yang dapat membantu kesembuhan pasien karena masih dalam pencarian dan
penelitian oleh para ahli. Sehingga perlu untuk dikaji lebih dalam mengenai permasalahan
penanggulangan dan pencegahan Covid-19 ini.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah pers di Indonesia?
2. Bagaimana cara menanggulangi dan mencegah Covid-19 yang benar ?
3. Bagaimanakah potret pers di Indonesia?
4. Bagaimanakah esensi dari “Kebebasan Pers“ yang sebenarnya?
5. Bagaimana bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

I. Sejarah Pers Di Indonesia


Pers Indonesia dimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA didirikan tanggal
13 Desember 1937 sebagai kantor berita perjuangan dalam rangka merebut kemerdekaan
Indonesia, yang mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal
17 Agustus 1945. Kantor berita Antara didirikan oleh Soemanang saat usia 29 tahun,
A.M. Sipahoentar saat usia 23 tahun, Adam Malik saat berusia 20 tahun dan Pandu
Kartawiguna Adam Malik pada usia 21 tahun diminta untuk mengambil alih sebagai
pimpinan ANTARA, dikemudian hari Ia menjadi orang penting dalam memberitakan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Karena kredibilitasnya, Adam Malik setelah menduduki jabatan semula sebagai
ketua Kantor berita Antara, ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan, Duta Besar,
Menteri Utama Bidang Politik, Menteri Luar Negeri, Presiden Sidang Majelis Umum
PBB, Ketua DPR/MPR dan Wakil Presiden. Mulai dari situ munculah berbagai media
massa di Indonesia.yang awalnya hanya untuk kepentingan pemerintahan,namun lambat
laun mulai merambah aspek ekonomi,pendidikan dll.
A. Jaman Belanda

Pers mulai dikenal pada masa gubjen Belanda Jan Pieter zoon Coen masa VOC (abad
17).

Tujuan pendirian pers masa itu :

1. Untuk menegakkan penjajahan.


2. Menentang pergerakan rakyat.
3. Melancarkan perdagangan.
B. Pada masa Jepang

Sesuai dengan sifat penjajahan maka pers oleh Jepang dijadikan sebagai alat
propaganda dengan maksud memperoleh dukungan rakyat Indonesia dalam perangnya
melawan tentara sekutu.

5
C. Pada masa pendudukan tentara Sekutu

Sekutu masuk ke Indonesia pada tahun 1945. Pada saat itu bangsa Indonesia telah
dapat mengoperasikan peralatan pers sendiri. Adapun tujuan dari pers waktu itu
dilihat dari sisi kita adalah mengobarkan semangat perlawanan untuk melawan
penjajah.

D. Pers di awal Kemerdekaan Ini adalah pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Pers dibentuk dan dikembangkan dengan tujuan utama untuk menyebarluaskan
berita proklamasi ke seluruh wilayah RI.
E. Pers di masa Liberal
Struktur pers terbagi dalam 3 katagori :
1. Pers Nasional
2. Surat kabar Belanda
3. Surat kabar berbahasa Cina

Secara financial pers nasional jauh lebih lemah dibanding Koran Belanda
maupun Cina. Pembredelan pers (pelarangan terbit krn kegiatan melawan
pemerintah) banyak dipakai sebagai upaya menghambat perkembngan pers oleh
pemerintah di era Soekarno. Tahun 1957-1958 banyak terjadi pengambilalihan
perusahaan Belanda oleh Indonesia, yang juga menandai menghilangnya Koran
Belanda.

F. Pers masa Orde Lama


Pers tunduk sepenuhnya pada peraturan pemerintah, pers dimanfaatkan sebagai
alat revolusi dan penggerak massa. Hal yang menonjol adalah :
1. Peraturan No3. Thn 1960 tentang larangan terbit surat kbr berbahasa Cina
2. Peraturan no 19 thn 1961 tentang keharusan adanya Surat Izin terbit bagi
surat kabar
3. Peraturan No.2 tahun 1961 tentang pembinaan pers oleh pemerintah, yang
tidak loyal akan dibreidel
4. UU no 4/ 1963 tentang wewenang Jaksa Agung mengenai pers
G. Pers masa Orde Baru
Awalnya bagus, mengikis dan memberitakan kebobrokan rezim orde lama
namun tidak bertahan lama karena segera dikendalikan oleh penguasa dengan
dikeluarkannya UU No.11 tahun 1966 tentang pokok-pokok pers. Dibentuk
dewan pers yang merupakan perpanjangan tangan Orde Baru untuk mengontrol

6
perkembangan pers. Pers ideal adalah pers Pancasila yang penerapannya
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab demi tercapainya stabilitas nasional
serta terwujudnya keamanan dan ketertiban umum. UU No.21 thn 1982 yg
dikeluarkan mempertegas pemberlakuakn KUHP terhadap pers. Di era ini ada 3
faktor penghambat kebebasan pers yaitu :
1. Adanya perizinan terhadap pers (SIUP)
2. Adanya wadah tunggal organisasi pers dan wartawan yaitu PWI.
3. Praktek intimidasi dan sensor pers.

Pencabutan SIUPP atau yang disebut dengan pembreidelen pers manjdi momok
yang sangat menakutkan dunia pers.

H. Perkembangan pers di era Reformasi


SIUPP dicabut oleh Habibie karena dianggap memnghambat kebebasan pers di
era demokrasi ini, dan diganti dengan UU No.40 thn 1999. Pers menjadi lebih
bebas dan longgar, banyak pers yang mengumbar sensasional dan lebih vulgar
sehingga terkesan pers menjadi tidak terkontrol. Era reformasi telah membuka
kesempatan bagi pers Indonesia untuk mengeksplorasi kebebasan. Akibat
ketiadaan otoritas yang memiliki kewenangan untuk menegur atau menindak
pers, public kemudian menjalankan aksi menghukum pers sesuai tolak ukur
mereka sendiri.
II. Cara Menanggulangi dan Mencegah Covid-19 Yang Benar

Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke berbagai negara, Pemerintah


Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan
di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian
Kesehatan.

Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan kriteria demam
lebih dari 38℃, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka beristirahatlah yang cukup di rumah
dan minumlah air yang cukup. Gunakan masker, apabila tidak memiliki masker,
hendaknya mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak nyaman dan
masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka segerakan diri untuk memeriksakan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan usahakan untuk tidak menaiki kendaraan
massal.

7
Sebagaimana protokol diatas maka dapat diambil kesimpulan mengenai
penanggulangan dan pencegahan Covid-19 secara umum yang benar adalah sebagai
berikut:

 Rajin mencuci tangan


 Kurangi berinteraksi dengan orang lain
 Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh
 Jaga jarak aman (1 meter) dengan orang yang batuk/bersin
 Hindari kerumunan
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
 Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila sedang sakit
 Etika batuk dan bersin, hindari meludah di tempat umum
 Olah daging mentah dengan hati-hati
 Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit
 Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang sakit
 Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Melindungi
III. Potret Pers Indonesia

Akhir-akhir ini pers di Indonesia semakin terlihat buruk.Kebebasan pers yang tak
terkendali dewasa ini dikawatirkan semakin menjadi ancaman serius bagi masyarakat.karena
dengan dalih kebebasan pers semakin banyak penampilan media yang cenderung merusak
moral. Publikasi foto-foto bugil di media massa misalnya kini sudah dianggap hal yang biasa,
karena itu dianggap jadi kebebasan pers. Namun persoalan berikutnya dari efek kebebasan
pers ini muncul krisis moral dan kegersangan spiritual di tengah masyarakat.

Maraknya pergaulan bebas antara pria dan wanita ,adanya kasus hamil diluar
nikah,kasus-kasus pemerkosaan, sedikit atau banyak adalah salah satu akibat dari gencarnya
media massa Indonesia dalam mempublikasikan pornografi. Dengan alasan menjalankan
fungsi media sebagai hiburan ,terkadang hiburan yang disiarkan terkesan “keblabasan” karena
sudah cenderung merusak moral masayarakat.Tayangan goyang dangdut dan berbagai
publikasi erotisme yang lainya akhir-akhir ini begitu sering muncul di media massa.

Sehingga membuat sebagian masyarakat menilai bahwa media massa mempopulerkan


artis-artis yang sengaja merusak moral. Ini menjadi bukti bahwa pers di Indonesia tidak lagi

8
netral, namun sudah terpengaruh banyak oleh komersialisme. Padahal sebagai media
pendidikan dan control sosial media juga dituntut kontribusinya dalam moral untuk senantiasa
mencerdaskan dan meningkatkan kualitasmoral masyarakat.boleh saja media mendukung
perkembangan seni dan budaya namun hendaknya nilai-nilai etika dalam masyarakat jangan
sampai hilang, agar pornografi tidak tumbuh subur di masyarakat.

IV. Esensi kebebasan pers

Kebebasan pers adalah merupakan satu wujud daripada kebebasan rakyat, yang tidak
boleh diintervensi oleh kekuasaan ataupun hal-hal yang dapat merusak kebebasan itu sendiri.
Salah satu intervensi yang dapat merusak kebebasan itu sendiri adalah arogansi wartawan atau
pers itu sendiri. Hal itu tidak akan memperkuat, tapi malah mengurangi atau merusak
kebebasan pers itu sendiri. bahkan masyarakat akan anti pasti terhadap pers mulai
mengutakan kepentingan wartawan dari pada kepentingan masyarakat dalam memperoleh
informasi.

Tetapi bagaimanapun kebebasan pers merupakan hak yang diberikan oleh Negara bagi
rakyatnya. Sesuatu yang disampaikan atau telah diberikan oleh Negara dan hal itu
menyangkut kebebasan atau hak, maka hal tersebut tidak dapat diambil atau di cabut kembali.
Jika dicabut ,justru akan menjadi boomerang bagi Negara, niscaya akan terjadi keributan, dan
demonstrasi yang lebih parah.

Kebebasan pers sesungguhnya bukanlah kebebasan mutlak, sehingga setiap insan pers
boleh melakukan apa saja. Tetapi kebebasan itu mempertimbangkan perasaan dan hormat
menghormati antar umat beragama, etnis dan budaya tertent. Dimanapun kebebasan
persmaupun ekspresi tetap harus mengikuti rambu-rambu agama, budaya dan Negara pada
wilayah serta komunitas yang bersangkutan. Tanpa ada rambu-rambu semacam itu kebebasan
menjadi anarki dan berujung pada kekacauan.

Hak dan kebebasan pers itu esensinya tidak absolute dan tidak terbatas. “Dalam Deklarasi
HAM (Hak Asasi Manusia) tahun 1948 pasal 29 dan UU Negara kita (UUD 1945) pasal 28,
pembatasan terhadap hak dan kebebasan tercantum jelas.”Intinya, kebebasan berekspresi
termasuk kebebasan pers itu mempunyai batasan-batasan tertentu. Mengingat ,dengan
batasan-batasan setiap orang sudah harus tertanam sikap saling menghormati antar umat
beragama, suku ras, dan bangsa.
9
Agar dapat menyampaikan berita secara benar ,valid dan akurat. Seorang jurnalis harus
berani menelusuri ke berbagai sumber berita hingga dihasilkan informasi yang bisa
dipercaya.Menyampaikan informasi secara tepat merupakan landasan pokok untuk tidak
mengakibatkan masyarakat pembaca ,pendengar dan pemirsa mendapat berita yang
salah.Kesalahan akibat kesesatan informasi ,tenti bisa berakibatburuk baik bagi media massa
sendiri maupun masyarakat umum.

Untuk mencapai ketepatan data dan fakta sebagai bahan informasi diperlukan penelitian
secara seksama oleh kalangan pers,Terutama wartawan.Atau lebih dikenal dengan istilah
“investigasi reporting”. Firman Allah dalam surat An-Nisa [4] ayat 94 :

“Hai orang-orang yang beriman ,apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah,Maka
telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam”
kepadamu: “kamu bukan orang mukmin”(lalu kamu membunuhnya),dengan maksud mencari
harta benda kehidupan di dunia .Karena disisi Allah ada harta yang sangat banyak .Begitu
jugalah keadaan kamu dahulu,lalu Allah menganugrahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka
telitilah Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Menyampaikan yang benar itu adalah adalah benar,dan yang salah itu adalah salah adalah
tugas manusia,terutama pers.Dengan keberanian pers ,tidak hanya sekedar menghentikan
penyimpangan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar,atau sebaliknya.Cara pers
menyampaikan kritik-konstruktif bisa bermacam-macam bentuknya.Kadang ia menulis dalam
bentuktajuk rencana ,komentar ,ulasan kritik dan kadang juga dalam bentuk pembeberan
penyimpangan dalam bentuk laporan atau penilisan berita.

V. Bentuk Partisipasi Dalam Memerangi Covid-19

Di tengah gencarnya kebijakan Merdeka Belajar era Menteri Nadiem Makarim, negara
digegerkan dengan wabah virus corona (Covid-19). Kebijakan yang diberlakukan saat ini
adalah belajar di rumah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Presiden Jokowi di istana
bogor pada tanggal 15 Maret 2020 yaitu "Dengan kondisi ini saatnya kita kerja dari rumah,
belajar dari rumah, ibadah di rumah." Hal ini sudah berjalan sejak satu bulan lebih. Dimana
sekolah diliburkan, tetapi proses belajar mengajar tetap berjalan melalui kegiatan di rumah.
Guru mengajar dari rumahnya masing-masing, para siswa belajar di rumahnya masing-
masing. Pembelajaran di rumah bisa menggunakan model pembelajaran mandiri,
pembelajaran online, pembelajaran berbantu ICT, atau bentuk lain.

10
Salah satu dari bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 yaitu mendukung
kebijakan pemerintah akan hal tersebut dengan tetap belajar di rumah, kerja dari rumah dan
ibadah di rumah. Hal ini bertujuan mengurangi dan mengantisipasi penyebaran virus corona.
Adapun pembelajaran online atau pembelajaran daring merupakan sistem yang menggantikan
pembelajaran sistem tatap muka dengan via online dengan mengakses internet baik melalui
Hp ataupun laptop. Tujuannya agar proses pembelajaran tetap berjalan walau dalam keadaan
seperti ini. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kita termasuk orang yang ikut
berpartisipasi dalam memerangi Covid19 ini.

Namun terdapat cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran online tetap berjalan
efektif. Diantaranya:

 Tetap mengoptimalkan manajemen waktu agar waktu belajar tetap teratur


 Mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan saat pembelajaran online
berlangsung seperti Hp ataupun laptop
 Belajar dengan serius dan focus
 Tetap menjaga komunikasi dengan pengajar dan teman-teman kelas Dengan demikian,
pembelajaran online yang dilakukan akan mampu memberikan nilai positif terhadap
proses pembelajaran. Karena hal ini juga mampu memberikan pengalaman baru serta
pembelajaran yang menggambarkan bahwa teknologi juga dapat bermanfaat baik bagi
penggunanya

11
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan

Kebebasan pers merupakan satu wujud daripada kebebasan rakyat, yang tidak boleh
diintervensi oleh kekuasaan ataupun hal-hal yang dapat merusak kebebasan itu sendiri. Salah
satu intervensi yang dapat merusak kebebasan itu sendiri adalah arogansi wartawan atau pers
itu sendiri. Hal itu tidak akan memperkuat, tapi malah mengurangi atau merusak kebebasan
pers itu sendiri. bahkan masyarakat akanantipasti terhadap pers mulai mengutakan
kepentingan wartawan daripada kepentingan masyarakat dalam memperoleh informasi. Hal
ini juga memberikan peran besar bagi media massa, selaku wadah bagi pers untuk
menyampaikan informasi.

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini menyerang
saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk
kering. Beberapa orang mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare. Untuk proses penularan terjadi dari orang ke orang sehingga perlu
adanya pencegahan yang harus dilakukan.

Media massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyebarkan berbagai
informasi ditengah masyarakat. Berita yang dipublikasikan lewat media massa, baik yang
positif maupun yang negatif akan begitu cepat diketahui oleh masyarakat luas, sehingga dapat
mempengaruhi cara pikir masyarakat. Manakala informasi yang diberikan itu jujur dan
obyektif maka akan sangatpositif hasilnya bagi masyarakat.sebaliknya manakala informasi
yang diberikan itu bohong dan subjektif, maka akan berakibat negatif bahkan dapat
menimbulkan konflik di tengah masyarakat

Adapun cara penanggulangan dan pencegahan yang benar yaitu dengan selalu menjaga
gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh, rajin mencuci tangan,
menjaga etika batuk dan bersin, menghindari kerumunan, menghindari menyentuh mata,
mulut dan hidung, mengurangi interaksi dengan orang lain, berdoa dan lain sebagainya.

Sebagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendukung kebijakan
pemerintah mengenai sekolah di rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah. Serta selalu
melakukan hal-hal positif yang mampu mengurangi rasa khawatir terhadap maraknya virus
corona ini.

12
II. Saran

Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar tertarik untuk terus
dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi baru yang bermanfaat. Demi
kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk ke depannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

- Isfandiari, M.A. (2020). Corona Virus (Covid-19) Hasil Kajian. Dosen FKM
- Unair Suryani, Y. (n.d.). IMPLEMENTASI GAYA HIDUP KEROHANIAN
MAHASISWA IAKN TORAJA DALAM MENYIKAPI PENCEGAHAN COVID 19.
- Telaumbanua, D. (2020). Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid19 di
Indonesia. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 12(01), 59–70.
- Daulay Hamdan (2012), Wartawan dan Kebebasan Pers, Yogyakarta, Yayasan Fokus
- Syamsul Asep M. Romli, (2006), Jurnalistik Praktis, Bandung, Remaja Rosdakarya

14

Anda mungkin juga menyukai