Anda di halaman 1dari 11

PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DI

PT. CAHAYABHAKTI KARYASERASI BANJARMASIN BERDASARKAN UNDANG-


UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

Muhammad Fikri Arriadi1, Iwan Riswandie2 ,Hanafi3


Program Studi Ilmu Hukum,74201
Fakultas Hukum
Universitas Islam Kalimantan MAB
Jl.Adhyaksa No.2 Kayutangi,Kota Banjarmasin,Kalimantan Selatan
Email: mfikriariyadi@gmail.com

ABSTRAK

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) antara Pekerja dengan Perusahaan dapat terjadi
karena sudah berakhirnya waktu yang telah di sepakati diperjanjikan kerja salah satu sebab
Pemutusan Hubungan Kerja yaitu disebabkan kesalahan berat, dimana seorang pekerja di PT.
Cahayabhakti karyaserasi Banjarmasin,telah melakukan pelanggaran berat dengan melakukan
penggelapan uang melalui pemalsuan nota penjualan untuk penagihan kredit atas kesalahan berat
tersebut diatas pekerja dikenakan sanksi PHK tanpa pesangon dari perusahaan.Penelitian ini
memuat dua rumusan masalah bagaimana Penyelesaian Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja
terhadap karyawan PT. Cahayabhakti karyaserasi Banjarmasin berdasarkan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004,bagaimana tanggung jawab PT. Cahayabhakti karyaserasi Banjarmasin
terhadap karyawan yang melakukan kesalahan berat pasca di PHK.Jenis penelitian yang
digunakan oleh peneliti dalam penulisan Skripsi ini yaitu penelitian empiris (non
doktrinal),menggunakan pendekatan kasus (case approach), populasi dalam penelitian ini adalah
Pekerja yang di PHK di Perusahaan PT. Cahayabhakti karyaserasi Banjarmasin, dalam penelitian
ini para sampel yaitu dengan Assistant Supervisor dan HRD atau Pimpianan Perusahaan, teknik
pengambilan sampel jenis proportionate stratified random sampling,teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi, menggunakan analisisis deskriptif kualitatif.
Dari penelitian ini di peroleh hasil bahwa Dalam hal Penyelesaian Sengketa Pemutusan
Hubungan Kerja Terhadap Karyawan PT. Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin Benar
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 melalui jalur non litigasi dan secara tripatrit
kemudian di bantu pihak mediator dalam upaya mediasi terus di lakukan dan terjadi kesepakatan
antara pihak perusahaan dan pihak pekerja dan membuat surat pejanjian antara kedua
pihak.Dalam hal Tanggung Jawab PT. Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin Terhadap
karyawan yang melakukan kesalahan berat pasca di phk sesuai dengan surat perjanjian kerja
yang telah di tanda tangani oleh pekerja pada awal mulai kerja,yang di terangkan dalam
pejanjian kerja yaitu apabila pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sudah melanggar
perjanjian kerja yang dibuat dari pihak pertama, maka pihak pertama berhak mengambil tindakan
sanksi/PHK dan sekalipun masa kerja masih berjalan.dan pihak pertama tidak diwajibkan dalam
memberikan uang pesangon kepada pekerja,dan untuk gajih terakhir tetap dapat oleh pekerja
karena bulan berjalan di minggu ke tiga yaitu pada akhir bulan.

Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa, Pemutusan Hubungan Kerja, PT.Cahayabhakti


Karyaserasi Banjarmasin

1
DISPUTE SETTLEMENT PROCESS OF TERMINATION OF EMPLOYEE
RELATIONSHIP AT PT. CAHAYABHAKTI KARYASERASI BANJARMASIN BASED ON
LAW NUMBER 2 YEAR 2004 CONCERNING SETTLEMENT OF DISPUTES OF
INDUSTRIAL RELATIONS

Muhammad Fikri Arriadi1,Iwan Riswandie2,Hanafi3


Legal Studies Program,74201
faculty of Law
Islamic University of Borneo MAB
Jl. Adhyaksa No.2 Kayutangi, Banjarmasin City, South Kalimantan
Email: mfikriariyadi@gmail.com

ABSTRACT

Termination of Employment (PHK) between Workers and the Company can occur
because the time agreed upon in the work has expired. One of the reasons for Termination of
Employment is due to a serious error, where a worker at PT. Cahayabhakti Karyaserasi
Banjarmasin, has committed a serious violation by embezzling money through falsification of
sales notes for credit collection for the serious mistakes mentioned above, workers are subject to
layoffs without severance pay from the company. This study contains two formulations of the
problem of how to resolve disputes over termination of employment for employees of PT.
Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin based on Law No. 2 of 2004, what is the responsibility
of PT. Cahayabhakti is a collaboration between Banjarmasin for employees who make serious
mistakes after being laid off. The type of research used by the researcher in writing this thesis is
empirical research (non-doctrinal), using a case approach, the population in this study is
workers who have been laid off at PT. Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin, in this study the
samples were Assistant Supervisor and HRD or Company Head, the sampling technique was
proportionate stratified random sampling, data collection techniques used were interviews and
documentation, using qualitative descriptive analysis. From this study, the results obtained that
in terms of Dispute Settlement of Termination of Employment Against Employees of PT.
Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin True Based on Law Number 2 of 2004 through non-
litigation channels and tripartite then the mediator is assisted in the mediation effort to continue
to do and an agreement occurs between the company and the workers and make a letter of
agreement between the two parties. Reply PT. Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin Against
employees who make serious mistakes after being laid off in accordance with the work
agreement letter that has been signed by the worker at the start of work, which is explained in
the work agreement, namely if the worker in carrying out his duties has violated the work
agreement made from the first party, then the first party has the right to take sanctions/layoffs
and even if the working period is still running

Keywords: Dispute Resolution, Termination of Employment, PT.Cahayabhakti Karyaserasi


Banjarmasin,

2
PENDAHULUAN oleh satu orang atau lebih dari mediator
yang netral.” 2
Pemutusan hubungan kerja antara Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan
pekerja dengan perusahaan dikenal dengan Pasal 158 yaitu:
istilah pengakhiran hubungan kerja, yang (1) Pengusaha dapat memutuskan hubungan
dapat terjadi karena sudah berakhirnya kerja terhadap pekerja/buruh dengan
waktu yang telah di sepakati diperjanjikan alasan Pekerja/buruh telah melakukan
kerja dan dapat pula terjadi karena adanya kesalahan berat sebagai berikut:
perbedaan pendapat antara buruh dan a. Melakukan penipuan,pencurian, atau
perusahaan, atau karena sebab yang lain penggelapan barang dan atau uang
mengenai Pemutusan Hubungan Kerja dari milik perusahaan;
(PHK), Dalam segi praktek di lapangan, b. Memberikan keterangan yang palsu
pemutusan hubungan kerja yang terjadi atau yang dipalsukan sehingga
karena adanya perbedaan pendapat, masalah merugikan perusahaan;3
ini akan membawa dampak untuk kedua Diatas adalah 2 point di perbolehkan
belah pihak yaitu dampak dari pekerja PHK karena kesalahan berat. Dalam kajian
kehilangan penghasilan dan dari pihak Ini Terkait Kasus Yang Diangkat yaitu
pengusaha kekurangan sumber daya untuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang
menjalankan usahanya.1 disebabkan kesalahan berat, dimana seorang
Undang-Undang Nomor 2 Tahun Pekerja di PT. Cahayabhakti karyaserasi
2004 mengenai Penyelesaian Perselisihan Banjarmasin, telah melakukan pelanggaran
Hubungan Industrial membagi beberapa berat dengan melakukan penggelapan uang
jenis perselisihan hubungan industrial yaitu melalui pemalsuan nota penjualan untuk
dalam empat jenis, yaitu Perselisihan hak, penagihan kredit atas kesalahan berat
Perselisihan kepentingan, Perselisihan tersebut diatas Pekerja dikenakan sanksi
Pemutusan Hubungan Kerja dan PHK tanpa pesangon dari
Perselisihan antar pekerja/buruh dalam suatu perusahaan.Sehingga peneliti tertarik untuk
perusahaan. Pasal 1 angka 11 Undang- mengetahui dan meneliti bagaimana
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaiannya yang di lakukan di luar
Penyelesaian Perselisihan Hubungan pengadilan atas kesalahan berat yang pada
Industrial menjelaskan bahwa Mediasi dasarnya masuk ke sengketa pidana dan
Hubungan Industrial yang disebut sebagai bagaimana tanggung jawab perusahaan dari
mediasi yaitu Penyelesaian perselisihan hak, segi uang pesangon atas kesalahan berat
Perselisihan kepentingan, perselisihan tersebut dan bagaimana dari kesalahan
Pemutusan Hubungan Kerja,Perselisihan ringan dan sedang yang apabila di lakukan
antar pekerja hanya dalam satu perusahaan oleh pekerja.Berdasarkan hal-hal yang
dengan cara musyawarah yang ditengahi
2
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004,
1 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Zainal Asikin,dkk, (2014), Dasar-Dasar
Industrial Pasal 1 Angka 11
Hukum Perburuhan, Cet. 10. Jakarta: 3
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
PT.RajaGrafindoPersada,hlm.173 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 158 ayat 1 huruf a-b.

3
dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk dengan Assistant Supervisor dan HRD atau
meneliti dalam bentuk sebuah skripsi Pimpianan Perusahaan, teknik pengambilan
dengan judul “Proses Penyelesaian sampel jenis proportionate stratified random
Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja Di sampling,teknik pengumpulan data yang
PT. Cahayabhakti Karyaserasi digunakan yaitu wawancara dan
Banjarmasin Berdasarkan Undang- dokumentasi, menggunakan analisisis
Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang deskriptif kualitatif, dan bertujuan untuk
Penyelesaian Perselisihan Hubungan mengetahui secara langsung bentuk dan proses
Industrial” Penyelesaian Sengketa Pemutusan Hubungan
Berdasarkan pada pemaparan diatas,maka Kerja Di PT. Cahayabhakti Karyaserasi
penulis menemukan tujuan di rumusan Banjarmasin berdasarkan dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang
masalah di dalam judul tersebut yaitu :
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial .
1. Bagaimana Penyelesaian Sengketa
Pemutusan hubungan kerja Terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
karyawan PT. Cahayabhakti Karyaserasi
A. Penyelesaian Sengketa Pemutusan
Banjarmasin berdasarkan Undang-
Hubungan Kerja Terhadap Karyawan
Undang Nomor 2 Tahun 2004?
PT. Cahayabhakti Karyaserasi
2. Bagaimana Tanggung Jawab PT. Banjarmasin ber dasarkan Undang-
Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin Undang Nomor 2 Tahun 2004
terhadap karyawan yang melakukan Pada Tahun 2019 seorang pekerja
kesalahan berat pasca di PHK? melakukan pemalsuan nota penjualan untuk
penagihan kredit di luar kota,yang pada
METODE PENELITIAN awalnya pekerja tersebut tidak menerima
bahwa pekerja tersebut melakukan
pelanggaran tersebut,dan dari pihak atasan
Jenis penelitian yang di pakai atau
atau yang memantau kinerja pekerja tersebut
digunakan oleh peneliti dalam penulisan skripsi
menemukan kecurigaan dan mencari
ini yaitu penelitian empiris (non doktrinal)
beberapa bukti yaitu nota tagihan palsu serta
merupakan penelitian hukum yang berupaya
keterangan beberapa saksi dari pelanggan
untuk melihat hukum dalam artian yang
yaitu pemilik toko,bahwa mereka sudah
nyata,atau dapat di katakana melihat,meneliti
bayar sekitar 60 juta,akan tetapi tidak
bagaimana bekerjanya hukum. 4Penelitian ini
menyetorkan uang milik perusahaan tiap
termasuk kedalam penelitian Empiris,
minggunya,setelah bukti sudah jelas di
menggunakan pendekatan kasus (case
temukan akhirnya pekerja tersebut
approach), populasi dalam penelitian ini
melakukan penyelesaian di bantu pihak
adalah Pekerja yang di PHK di Perusahaan kepolisian untuk penyelesaiannya,jadi di sini
PT. Cahayabhakti karyaserasi Banjarmasin, penyelesaiannya menggunakan tripatrit
dalam penelitian ini para sampel yaitu dengan jalur mediasi terlebih dahulu antara
pihak pertama dan pihak kedua akhirnya
4 terjadi kesepakatan di buatnya surat
Junaedi Effendi,(2018), metode penelitian
hukum normatif & empiris,Cet.2. Depok: pernyataan dari keluarga pekerja bahwa
Prenadamedia Group,hlm.150. bertanggung jawab akan membayar uang

4
hasil penggelapan itu menyicil tiap bulan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
hingga selesai dan Peraturan Perusahan tetap Industrial dan sebelum ke ranah
berlaku,pekerja tetap di PHK dan apabila Mediasi telah menempuh Penyelesaian
tidak setuju maka akan di selesaikan ke jalur Secara Bipartit namun tidak ada
pengadilan.5
kesepakatan. Kemudian ke tahap
1. Kendala Dalam Proses Penyelesaian selanjutnya secara tripatrit Terkait
Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja peranan mediator sebagai pihak
di PT. Cahayabhakti Karyaserasi penengah dalam perselisihan hubungan
Kendala-kendala dalam industrial antara pengusaha dan
menangani penyelesaian perselisihan pekerja, Bapak Anggi selaku Mediator
hubungan industrial antara pengusaha Hubungan Industrial telah berusaha
dan pekerja adalah adanya perbedaan agar Perselisihan ini bisa di selesaikan
sudut pandang,keengganan untuk di tingkat Mediasi melalui pendekatan
memahami apa yang disampaikan oleh sesuai dengan ketentuan
mediator,tidak menerima pendapat (mengutamakan kemanusiaan dengan
mediator (ego tinggi para pihak). tujuan keadilan bagi kedua belah
Mediator berusaha memberikan pihak). namun makna adil susah di
pemahaman dengan menjelaskan artikan bagi kedua belah pihak, karna
dengan merujuk kepada penyelesaian adil bagi satu pihak berarti ada pihak
di luar pengadilan dan apabila tidak lain merasa tidak adil, maka itu
sepakat,maka akan di selesaikan ke diperlukan Undang-Undang sebagai
jalur litigasi atau di pengadilan sesuai rujukannya.
Undang-Undang yang berlaku,dan Berdasarkan hasil penelitian ini
mengalami kesulitan karena pihak pihak Pemilik Perusahaan dan pekerja
yang bersengketa masih tidak mengeri tidak mencapai kesepakatan dalam
hukum. Disinilah peran mediator perselisihan, dengan kata lain,anjuran
sangat di butuhkan, keberadaan dari mediator tidak diterima oleh
mediator sebagai pihak ketiga, sangat pengusaha, dengan mengacu kepada
tergantung pada kepercayaan yang Undang- Undang Ketenagakerjaan,
diberikan para pihak untuk pekerja minta uang pesangon sesuai
menyelesaikan sengketa dengan jumlah upah sebesar sisa
mereka.Mekanisme pelaksanaan kontrak, namun pengusaha tidak
mediasi dalam penyelesaian sengketa memberi uang pesangon dengan
Pemutusan Hubungan Kerja di PT. mengacu pada perjanjian kerja.
Cahayabhakti Karyaserasi sesuai Sedangkan melalui Undang-
dengan prosedur Undang-Undang Undang Republik Negara Indonesia
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
penyelesaian perselisihan hubungan
5
industrial, pemerintah dalam hal ini
Wawancara dengan Narasumber pertama
bapak Ahmad Junaidi sebagai asistent supervisor di pembentuk Undang-Undang ingin
PT. Cahayabhakti Karyaserasi.

5
merevisi masalah-masalah yang pihak pengusaha.dan pada akhirnya
berhubungan dengan Ketenagakerjaan dengan pihak yang bersengketa
/perburuhan, yaitu mekanisme menerima anjuran dari mediator
penyelesaian perselisihan sengketa sebagai penengahnya, maka akan
hubungan industrial, yang tujuan dibuatkan surat perjanjian bersama,
utamanya yaitu untuk pencerahan dan surat perjanjian bersama untuk
dalam mewujudkan keadilan dalam hal memiliki kekuatan hukum.
penyelesaian perselisihan hubungan Jadi hasil penelitian di PT.
industrial. Dalam perspektif keadilan, Cahayabhakti Karyaserasi dalam
jika salah satu pihak merasa adil pasti melakukan proses Penyelesaian
ada salah satu pihak yang merasa tidak Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja
adil,maka akan susah untuk Terhadap Karyawan PT. Cahayabhakti
mewujudkan keadilan bagi kedua belah Karyaserasi Banjarmasin sesuai dan
pihak. Namun sebagai pihak penengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 2
hanya bisa berusaha agar adil dalam Tahun 2004 dengan jalur Non litigasi
arti sama-sama menerima keputusan melalui tripatrit dan selanjutnya
bersama atas dasar rela menerima mediasi dan sepakat kedua belah pihak.
konsekuensi dari hasil kesepakatan
B. Tanggung jawab PT.Cahayabhakti
walaupun salah satu merasa keberatan,
Karyaserasi Banjarmasin terhadap
namun karena ada hukum yang
karyawan yang melakukan kesalahan
mengaturnya, mereka harus
berat pasca di PHK
menghormati hukum yang berlaku dan
menaatinya. Dengan tidak 1. Tanggug Jawab dari PT.Cahayabhakti
mengabaikan unsur-unsur dari tujuan Karyaserasi
hukum, yaitu keadilan, kepastian dan a. Tanggung Jawab Perusahaan untuk
kemanfaatan, lembaga Non litigasi gajih terakhir
mediator telah berusaha semaksimal Terjadinya kasus
mungkin untuk memberikan jalan penggelapan uang yang di lakukan
keluar kepada kedua belah pihak yang pekerja terungkap di pertengahan
bersengketa yaitu pihak Pemilik desember dan bulan berjalan 3
Perusahaan dan pekerja agar pihak minggu lebih dan perusahaan akan
pengusaha membayar upah sebesar tetap memberikan gajih terakhir
2(dua) bulan gajih, Pihak pengusaha kepada pekerja sesuai aturan
tidak mau membayar upah sebesar perusahaan.6
2(dua) bulan dengan alasan sudah b. Tanggung jawab perusahaan untuk
diatur dalam perjanjian kerja,bahwa penghargaan masa kerja
apabila pekerja melakukan Pekerja tidak mendapat
kesalahan,maka tidak dapat uang
pesangon, dan untuk pihak tenaga kerja 6
Wawancara dengan Narasumber kedua
juga tidak menerima tawaran dari Bapak Rahmadi Asnoor Sebagai Pimpinan
Perusahaan PT. Cahayabhakti Karyaserasi.

6
uang penghargaan untuk masa 2. Kendala Dalam Tanggung jawab PT.
kerja karena pekerja memberikan Cahayabhakti Karyaserasi Banjarmasin
sebuah perilaku atau gambaran terhadap karyawan yang melakukan
yang tidak bagus buat karyawan kesalahan berat pasca di PHK
lain tentang pelanggaran Kendala-kendala dalam
ini,sehingga tidak memberikan tanggung jawab perusahaan terhadap
uang penghargaan.7 karyawan melakukan kesalahan berat
pasca di PHK yaitu dari segi uang
c. Tanggung Jawab Perusahaan
pesangon yang tidak di dapat oleh
Untuk Uang Pesangon Akibat
pekerja,karena pekerja melakukan
Pekerja Melakukan pelanggaran
kesalahan yang fatal sesuai dengan
Sesuai Aturan Perusahaan dari
perjanjian kerja saat pekerja mulai
Perjanjian kerja Pada Pasal 6 dan
bekerja,dan Sengketa penyelesaian
7 Yaitu :
Pemutusan Hubungan Kerja tetap di
Pasal 6
lakukan dengan non litigasi, dimana
Apabila pihak kedua dalam
mediator telah berusaha semaksimal
melaksanakan tugas-tugasnya
mungkin untuk memberikan jalan
telah melanggar Pedoman Kerja,
keluar kepada pihak yang bersengketa
Peraturan-Peraturan dan Norma-
yaitu pihak Pemilik Perusahaan dan
Norma Tingkah Laku yang dibuat
pekerja agar pihak pengusaha
oleh pihak pertama, maka pihak
membayar upah sebesar 2(dua) bulan
pertama berhak dan akan
gajih, Pihak pengusaha tidak mau
mengambil tindakan / sanksi atau
membayar upah sebesar 2(dua) bulan
mengakhiri Perjanjian Ini
dengan alasan telah diatur dalam
sekalipun masa kerja masih
perjanjian kerja,bahwa apabila
berjalan. Dan pihak pertama tidak
pekerja melakukan kesalahan,maka
diwajibkan untuk memberikan
tidak dapat uang pesangon, dan untuk
uang pesangon kepada pihak
pihak tenaga kerja juga tidak
kedua dan pihak kedua tidak
menerima tawaran dari pihak
berhak untuk menuntut uang
pengusaha bahwa tidak mendapat
pesangon apapun dari pihak
pesangon. Pekerja bekerja memiliki
pertama.
masa kerja yaitu 1 Tahun lebih Dari
Pasal 7
bulan November 2018-Desember
Apabila Pihak Kedua melanggar
2019,Pekerja pasca PHK dan setelah
Perjanjian sebagaimana tersebut
mediasi,maka surat pernyataan dari
pada pasal 6 maka pihak pertama
pekerja untuk membayar sisa uang
akan melakukan proses Hukum
penggelapan tersebut kepada
sesuai ketentuan yang berlaku.8
perusahaan sudah di setujui dan tidak
7
mendapat uang pesangon dan tetap di
Ibd.
8
Surat perjanjian kerja PT. Cahayabhakti PHK,dan apabila pekerja yang di
Karyaserasi Banjarmasin.

7
PHK wanprestasi atau menghilang tripatrit kemudian di bantu pihak
atau tidak melunasi akan di selesaikan penengah disebut ”mediator” atau
ke pengadilan untuk beralih ke hukum ”penengah” yang tugasnya untuk
pidana. membantu pihak-pihak yang
Jadi Hasil Penelitian Di PT. bersengketa dalam menyelesaikan
Cahayabhakti Karyaserasi dalam permasalahan dan tidak
Tanggung Jawab PT. Cahayabhakti mempunyai kewenangan untuk
Karyaserasi Banjarmasin Terhadap mengambil keputusan,upaya
Karyawan Yang Melakukan mediasi terus di lakukan dan
Kesalahan Berat Pasca Di PHK yaitu terjadi kesepakatan antara pihak
untuk uang pesangon tidak perusahaan dan pihak pekerja dan
mendapatkan karena sudah terikat di membuat surat pejanjian antara
perjanjian kerja bahwa pekerja tidak kedua pihak.
akan mendapat uang pesangon 2. Dalam hal Tanggung Jawab PT.
apabila Melanggar Pedoman Kerja, Cahayabhakti Karyaserasi
Peraturan - Peraturan dan Norma- Banjarmasin Terhadap Karyawan
Norma tingkah laku yang dibuat dari Yang Melakukan Kesalahan Berat
pihak pertama, maka pihak pertama Pasca Di PHK sesuai dengan surat
berhak dan akan mengambil tindakan perjanjian kerja yang telah di
/ sanksi atau mengakhiri Perjanjian ini tanda tangani oleh pekerja pada
sekalipun masa kerja masih berjalan awal mulai kerja,yang di
dan pihak pertama tidak diwajibkan terangkan dalam Pejanjian Kerja
memberikan uang pesangon. yaitu Apabila pihak kedua dalam
PENUTUP melaksanakan tugas-tugasnya
sudah Melanggar perjanjian Kerja
A. Kesimpulan yang dibuat dari pihak pertama,
Setelah dilakukan kajian, analisis, maka pihak pertama berhak
serta pembahasan di bab-bab yang mengambil tindakan sanksi/PHK
sebelumnya terhadap permasalahan dan Perjanjian ini sekalipun masa
yang sudah penulis teliti, maka dapat kerja masih berjalan. dan pihak
diambil kesimpulan beberapa hal pertama tidak diwajibkan dalam
yaitu sebagai berikut : memberikan uang pesangon
1. Dalam hal penyelesaian sengketa kepada pihak kedua dan pihak
pemutusan hubungan kerja kedua tidak memiliki hak untuk
terhadap karyawan PT. menuntut uang pesangon apapun
Cahayabhakti Karyaserasi dari pihak pertama. Jadi untuk
Banjarmasin telah sesuai uang pesangon tidak dapat oleh
Berdasarkan Undang-Undang pekerja karena melakukan
Nomor 2 Tahun 2004 melalui kesalahan berat sesuai perjanjian
jalur non litigasi dan secara kerja ,dan untuk gajih terakhir

8
tetap dapat oleh pekerja karena
bulan berjalan di minggu ke tiga
berdekatan dengan akhir bulan.

B. SARAN
1. Dalam penyelesaian sengketa
PHK Terhadap pekerja di PT.
Cahayabhakti Karyaserasi
Banjarmasin sesuai dengan
prosedur Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2004 Tentang
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial. Namun
dalam perusahaan hanya
mempunyai kekuatan hukum tetap
pada surat perjanjian kerja di
setiap pekerja dan dalam aturan
perusahaan tidak memilki aturan
hukum khusus yang jelas
mengenai PHK atas kesalahan
berat,ringan,dan sedang,sehingga
perlu di perbaharui aturan
tersebut.
2. Dalam hal Tanggung Jawab PT.
Cahayabhakti Karyaserasi
Banjarmasin terhadap karyawan
yang melakukan kesalahan berat
pasca Di PHK sesuai dengan
perjanjian kerja. Namun dalam
Undang-Undang Ketenagakerjaan
tentang hak pekerja yang
melakukan pelanggaran belum di
atur secara khusus sehingga perlu
perbaikan kejelasannya dalam
bentuk pembaharuan aturan
Undang-Undang ketenagakerjaan

9
DAFTAR PUSTAKA Kualitatif Sastra,Cet.1. Malang:
BUKU UMMPress.
Asikin,Zainal,dkk,(2014),Dasar - Dasar Hukum Syahrul,Machmud,(2014),Hukum Acara
Perburuhan, Cet.10. Jakarta:PT Raja Khusus Pada Pengadilan Hubungan
Grafindo Persada. Industrial,Cet.1.Yogyakarta: Graha
Bachtiar,(2018),Metode Penelitian Ilmu.
Hukum,Cet.1. Tangerang Selatan: Trijono, Rachmat, (2014),Pengantar Hukum
Unpam Press. Ketenagakerjaan,Cet.1. Depok:papas
Damanik,Sehat, (2006),Outsourcing dan sinar senanti.
Perjanjian Kerja Menurut Undang-
Undang No.13 Tahun 2003 tentang PERATURAN PERUNDANG-
Ketenaga kerjaan,Cet.1. Jakarta: DSS UNDANGAN
Publishing. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Effendi,Junaedi,(2018),metode penelitian hukum Tentang Ketenagakerjaan.
normatif & Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
empiris,Cet.2.Depok:Prenadamedia Tentang Penyelesaian Perselisihan
Group.
Hubungan Industrial.
Husni,Lalu, (2014), Pengantar Hukum
Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi
Revisi ke-12,Depok: PT. Rajagrafindo JURNAL
Persada. Darwis anatam,( 2015) “penyelesaian
Jonathan,Sarwono, (2006), Metode Pemutusan Hubungan Kerja (phk) di
Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, luar Pengadilan hubungan industrial “
Cet.1. Yogyakarta: Graha Ilmu. jurnal hukum samudra keadilan
Mahmud,Peter (2017)Penelitian Hukum ,volume x Nomor 2, edisi jul –
Edisi Evisi,Cet.13. Jakarta: Kencana. desember 2015.
Mulyadi,Lilik,danAgus Subroto,(2011) Mardalena Hanifah(2016)“Kajian Yuridis:
,Penyelesaian Perkara Pengadilan Mediasi Sebagai Alternatif
Hubungan Industrial dalam Teori Dan Penyelesaian Sengketa Perdata Di
Praktik, Bandung: PT. Alumni. Pengadilan”Jurnal Hukum Acara
Rusli,Hardijan,(2011),Hukum Perdata Adhaper,Volume 2,Nomor. 1,
Ketenagakerjaan Berdasarkan Januari – Juni 2016.
Undang Undang No.13 Tahun 2003
Nikodemus Maringan (2015)“Tinjauan
Tentang Ketenagakerjaan Dan
Yuridis Pelaksanaan Pemutusan
Peraturan Terkait Lainnya,Cet.1.
Hubungan Kerja (Phk) Secara Sepihak
Bogor: Ghalia Indonesia. Oleh Perusahaan Menurut Undang-
Soerjono,Suekanto,(2003),Penelitian Hukum Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Normative Suatu Tinjauan Singkat, Ketenagakerjaan” Jurnal Ilmu Hukum
Cet.17. Jakarta: Raja Grafindo Legal Opinion,Edisi 3, Volume 3,
Persada.
Tahun 2015.
Sugiarti,dkk,(2020),Desain Penelitian

10
Rumelda Silalahi (2019) “Kajian Hukum pukul 03.58 WITA
Atas Pernyelesaian Perselisihan Merdeka.com,“Poin-Poin Perubahan UU
Hubungan Industrial Secara Konsiliasi Ketenagakerjaan di Omnibus Law
”Jurnal Darma Agung,Volume Cipta Kerja (I)”dapat di akses online
XXVII, Nomor 2, Agustus 2019. pada
Velis Alicia Pui (2020) “Analisis Yuridis https://www.merdeka.com/peristiwa/p
Penyelesaian Sengketa Pemutusan oin-poin-perubahan-uu-
Hubungan Kerja Terhadap Tenaga ketenagakerjaan-di-omnibus-law-
Kerja Asing Melalui Mediasi(Studi cipta-kerja.html.,Tanggal 14 juni 2021
Penelitian Di Dinas Tenaga Kerja Kota Nidaur Rahmah, “Jenis-Jenis Pemutusan
Batam)”Jurnal Wajah Hukum,Volume Hubungan Kerja (PHK), Alasan PHK
4(2), Tahun 2020. Yang Diperbolehkan, Dan Dampak
PHK“dapat di akses online pada
WEBSITE https://www.pengadaan barang. co.id/
2020/11/pemutusan - hubungan-kerja-
Ali Faqhan Bysi” Mediasi Dalam phk.html Tanggal 1 Mei 2021 Pukul
Penyelesaian Perselisihan Hubungan 10.00 WITA
Industrial Di Dinas Sosial, Tenaga
Rahayu & Partners ”Hukum
Kerja Dan Transmigrasi Kota
ketenagakerjaan” dapat di akses online
Yogyakarta"dapat di akses online pada
pada https://elv
http://digilib.uin-
ira.rahayupartners.id/id/vision pada
suka.ac.id/20719/1/10340157_BAB-
Tanggal 14 juni 2021
I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf pada hari Sabtu Sri Ayu Pratiwi, “Penyelesaian Pemutusan
Tanggal 29 Mei 2021 pukul 13.09 Hubungan Kerja Sepihak Karena
WITA Menikah Dengan Rekan Kerja
Berdasarkan Pasal 153 (1) Undang-
Elok Hikmawati, “Hukum Perburuhan
Undang Nomor 13 Tahun 2003
(Pertemuan XII) “dapat di akses online
Tentang Ketenagakerjaan (Studi PT.
pada
Sekato Pratama Makmur Kabupaten
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/
Bengkalis)” dapat diakses online pada
UEU-paper-6785-K-12_ Prosedur
http://repository.uinsuska.ac.id/28204/
_Penyelesaian_ Perselisih
1/SKRIPSI%20GABUNG%20PDF.pd
an_Hubungan_Industrial.pdf,Tanggal
f pada hari Minggu Tanggal 09 Mei
30 April 2021 Pukul 11.00 WITA
2021, pukul 13.33 WITA.
Heri Retnawati,”Teknik Pengambilan
Sampel”dapat di akses online pada
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13225
5129/pengabdia n/15-Teknik % 20
Penyampelan%20alhamdulillah.pdf
pada hari jum’at Tanggal 28 mei 2021

11

Anda mungkin juga menyukai