Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4367/Hubungan Industrial
Tugas :3
Penulis Soal/Institusi : Faridah Iriani, SE., M.M
Penelaah Soal//Institusi : Andre Suandi Simbolon, S.Pd., M.M
No Soal Skor
1. Carilah contoh kasus perselisihan hubungan industrial yang terjadi di Indonesia dan
20
lengkapilah dengan sumber berita yang anda kutip.
2. Identifikasi contoh kasus yang sudah anda kutip, termasuk dalam jenis perselisihan apa?
Berikan alasan singkat.
30
3. Berdasarkan jenis perselisihan yang sudah anda tetapkan, bagaimana cara penyelesaian
50
yang sesuai dan tepat.
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
NAMA : CHATERINE MEGA BRILIAN
NIM : 041803373
MATA KULIAH : HUBUNGAN INDUSTRIAL (EKMA4367)
1. Carilah contoh kasus perselisihan hubungan industrial yang terjadi di Indonesia dan
lengkapilah dengan sumber berita yang anda kutip.
Senin (20/02). 14 buruh PT. Orson Indonesia yang tergabung dalam Serikat
Buruh Multi Sektor Indonesia (SBMSI) – PT. Orson Indonesia mengajukan
gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut dilayangkan terkait
keputusan pihak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja secara
sepihak. Gugatan tersebut diajukan setelah melewati berbagai proses upaya
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
SUMBER : https://www.bantuanhukum.or.id/web/buruh-pt-orson-ajukan-
gugatan-ke-pengadilan-hubungan-industrial/
2. Identifikasi contoh kasus yang sudah anda kutip, termasuk dalam jenis perselisihan
apa? Berikan alasan singkat.
Kasus pada nomer satu diatas termasuk kedalam jenis perselisihan pemutusan
hubungan kerja.
Dan disebutkan bahwa gugatan yang dilakukan oleh 14 buruh tersebut adalah
karena keputusan pihak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja
secara sepihak.
Seperti yang tercantum pada kutipan kasus pada nomer satu pada paragraph ke
dua bahwa sebelumnya, upaya perundingan bipartit antara buruh dan pengusaha
yang ditengahi oleh pihak Mediator Hubungan Industrial Disnakertrans Jakarta
Utara telah dilakukan namun menemui jalan buntu, maka penyelesaian yang
paling tepat dan sesuai ialah dengan upaya penyelesaian melalui Pengadilan
Hubungan Industrial. Hal ini sesuai dengan prosedur yang tertera dalam
Undang-undang No. 2 Tahun 2004 tersebut prosedur penyelesaian setiap
perselisihan hubungan industrial harus terlebih dahulu dilakukan melalui
perundingan bipartit dan jika perundingan tidak mencapai hasil maka ditempuh
prosedur sebagai berikut.