wb
Tugas 3
No Soal Skor
2. Identifikasi contoh kasus yang sudah anda kutip, termasuk dalam jenis
30
perselisihan apa ? Berikan alasan singkat!
JAWAB:
**Berdasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 2004 perselisihan hubungan
industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha atau gabungan usaha dan pekerja atau serikat pekerja karena adanya
perselisihan antarserikat pekerja dalam satu perusahaan. Perselisihan hak adalah
perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak akibat adanya pelaksanaan
atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan, perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian atau kesepakatan kerja Bersama.
Adapun perselisihan kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan
kerja karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan
perusahaan atau perjanjian atau kesepakatan kerja Bersama. Perselisihan pemutusan
hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu
pihak. Sementara itu perselisihan antar serikat pekerja merupakan perselisihan
antara serikat pekerja dan serikat pekerja lain dalam satu perusahaan yang
disebabkan tidak adanya kesesuaian paham mengenai keanggotaan dan
pelakasanaan dan kewajiban serikat pekerja. Dalam perselisihan hubungan industrial
para pihak yang berada dalam perselisihan tersebut adalah pengusaha atau
gabungan pengusaha, pekerja secara individu, dan serikat pekerja.
“Perselisihan Hak dan PHK Dominasi Kasus Buruh di Tangerang pada 2021”
VIVA – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang mencatat, sebanyak 260
kasus perselisihan Hubungan Industrial(HI) terjadi di tahun 2021. Dalam ratusan
kasus perselisihan
antara pekerja atau buruh dengan pihak perusahaan itu didominasi oleh persoalan
perselisihan hak dan PHK yang tidak sesuai dengan ketentuan."Di Kabupaten
Tangerang sendiri masalah perselisihan masih terhitung tinggi, pasalnya masih ada 260
kasus diakibatkan karena perselisihan hak dan PHK yang tidak sesuai dengan
ketentuan," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengendalian
Ketenagakerjaan Disnaker Kabupaten Tangerang, Sapta Laelani, Selasa, 31 Mei 2022.
Sumber referensi :
- https://www.viva.co.id/amp/berita/bisnis/1480154-perselisihan-hak-dan-phk-
dominasi-kasus-buruh-di-tangerang-pada-2021?page=2
- BMP hubungan industrial/EKMA4367/EDISI2/Modul 5 Hal 5.23- 5.24, Perselisihan
hubungan industrial
2. Identifikasi contoh kasus yang sudah anda kutip, termasuk dalam jenis
perselisihan apa ? Berikan alasan singkat!
JAWAB:
**Untuk kasus pada jawaban nomor 1 sebelumnya termasuk perselisihan hak dan
perselisihan pemutusan hubungan kerja.
JAWAB:
Penyelesaian yang sesuai dan tepat secara garis besar dapat diupayakan
dengan Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2004 yakni penyelesaian perselisihan dapat
dilakukan di luar pengadilan hubungan industrial yaitu melalui Biparit, mediasi,
Konsiliasi, arbitrase, dan pengadilan. Mekanisme ini tentunya lebih cepat dan dapat
memenuhi rasa keadilan para pihak karena penyelesaiannya berdasarkan
musyawarah untuk mencapai mufakat. Berikut ini penjelasannya:
4) Membuka buku dan meminta surat-surat yang diperlukan dari para pihak
dan instasi atau lembaga terkait.
5) Menerima atau menolak wakil para pihak yang berselisih apabila
ternyata tidak memiliki surat kuasa.
2) Menolak mewakili para pirak apabila ternyata tidak memiliki surat kuasa
3) Menolak melakukan konsiliasi terhadap para pihak yang belum melakukan
perundingan secara bipartite. Meminta surat/dokumen yang berkaitan
dengan perselisihan
Arbitase adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang berselisih
dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri untuk memberikan keputusan
mengenai perselisihan kepntingan, perselisihan pemutusan hubungan
kerja,dan perselisihan antarserikat kerja dalam satu perusahaan yang diserahkan
penyelesaiannya melalui arbitase yang putusannya mengikat para ahli dan
bersifat final. Menurut Biogess dan DuBose (1985), baik karyawan maupun
manajemen mempunyai dorongan mengadakan arbitase sebagai langkah akhir
dalam prosedur penanganan keluhan. Arbitase hubungan industrial merupakan
penyelesaian perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja
dalam satu perusahaan di luar pengadilan hubungan industrial melalui
kesepakatan tertulis dari para pihak yang berselisih untuk menyerahkan
penyelesaian perselisihan kepada arbitrer yang putusannya mengingkat para
pihak dan bersifat final.
e) Pengadilan hubungan industrial
Sumber Refrensi:
- BMP hubungan industrial/EKMA4367/EDISI2/Modul 5 Hal 5.25-5.32/Penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
Demikian jawaban yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada penulisan
yang kurang tepat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.