14
Jurnal Sasi Vol.20 No.2 Bulan Juli - Desember 2014
ABSTRACT
Integration of the development planning area within the development system of National, all
Regional Governments both Provincial and Regency/City shall prepare a planning document
regional development, in the form of a Plan Long-Term Development (PLD) Regional and
Medium Term Development Plan Regions with due regard to the country's financial and
Planing system National development. But the fact of legislation are still many inconsistencies
among others associated with the procedure, standard time, costs. To create different sets of
rules and regulations, which became the legal basis for orderly behavior in order to organize
the life of society, nation and state. The establishment of legislation is done through the
correct process with regard orderly legislation and general principles of legislation is good.
As stipulated by law number 23 of 2014,
Keyword: Planning System, Politics Law
supra struktur politik juga dapat dilepaskan Maluku yang yang sangat luas terdapat
dari konteks pembangunan sistem hukum konsentrasi-konsentrasi penduduk di suatu
nasional. Berbagai aspek baik ideologi, wilayah tertentu dimana masyarakatnya
politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan sangat heterogen, baik ditinjau dari aspek
pertahanan keamanan mesti menjadi etnis, agama, budaya, latarbelakang
tumpuan yang jelas dan menjadi bagian dari kehidupan di bidang ekonomi dan lain
pertimbangan dalam suatu kebijakan politik sebagainya. Dengan demikian perlu adanya
di daerah. Dikaji dari aspek manajamen politik hukum dalam menjembatani akan
pemerintahan, penyiapan Politik hukum proses pembentukan Politik hukum daerah
daerah memang tidak terlepas dari sebagai kebijakan dalam mengelola
pengaturan Politik hukum di Indonesia. pemerintahan di daerah.
Pengalaman sejarah melalui perkem- Penyiapan dan pengaturan melalui
bangan ketatanegaraan Indonesia selama ini kebijakan hukum sebagai suatu instrumen,
mengakui bahwa perubahan terhadap baik maka pemberian otonomi dapat pula
bentuk negara maupun sistem pemerintahan mendorong terwujudnya partisipasi dalam
juga ikut mempengaruhi penyelenggaraan perumusan kebijakan politik daerah,
sistem pemerintahan dibawahnya. Ini mengingat perlu tercipta suasana sosio-
dimungkinkan, karena secara konstitusional, politik yang akan memberikan arah dan
ketentuan pasal 18 Undang – Undang Dasar kebijakan pada visi inspirasi pemerintahan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 daerah dan aspirasi masyarakat dalam
menegaskan : merumuskan kebijakan sehingga dapat
“ Negara kesatuan Republik Indonesia diintegrasikan dengan kebijakan regional
terbagi atas beberapa provinsi dan pada maupun nasional. 1
daerah provinsi itu sendiri dikenal Dalam pembagian wilayah, peraturan
beberapa daerah kabupaten dan kota yang daerah mempengaruhi sistem politik di
secara administratif pemerintahan diberi- daerah. Untuk menunjang pembangunan di
kan kewenangan untuk mengatur dan daerah perlu adanya pembenahan sistem
mengurus sendiri urusan pemerintahannya politik daerah yang mapan. Berdasarkan
berdasarkan atas asas otonom dan tugas Undang-Undang Pemerintah Daerah diberi
pembantuan ”. kewenangan untuk membuat peraturan
Adapun maksud penegasan ketentuan sendiri. Peraturan ini dibuat oleh eksekutif
pasal ini bahwa di dalam negara kesatuan bekerjasama dengan legislatif daerah yang
(eenheidstaat) di Indonesia, tidak ada daerah bersangkutan, dengan asumsi bahwa
yang bersifat “Staat”. Di Indonesia hanya peraturan yang dibuat merupakan cerminan
dikenal daerah-daerah provinsi dan daerah- aspirasi masyarakat.
daerah kecil yang bersifat otonom sebagai- Pada tahun 2006, pembenahan sistem
mana diatur dengan undang- undang. dan politik hukum diharapkan dapat
Menjawab tuntutan dan kebutuhan mewujudkan tertib peraturan perundang -
pembangunan daerah sebagaimana digam- undangan dan semakin terciptanya peraturan
barkan di atas, maka dengan pertimbangan perundang-undangan yang adil, konsekuen,
ketentuan pasal 18 UUD RI 1945, kemudian dan tidak diskriminatif serta mencerminkan
dibuat Undang-undang Nomor 22 Tahun aspirasi masyarakat dan kebutuhan pem-
1999 yang kemudian disempurnakan dengan bangunan; semakin terjaminnya konsistensi
Undang-undang Pemerintahan Daerah yang seluruh peraturan perundang-undangan pada
selama ini di anggap tidak aspiratif. tingkat pusat dan daerah; semakin
Eksistensi pemerintahan daerah begitu
urgen khususnya dalam negara yang 1
menganut sistem negara kesatuan. Sebagai- J. Kaloh, Mencari bentuk otonomi daerah(Suatu
solusi dalam menjawab kebutuhan lokal dan
mana kita ketahui dalam wilayah Provinsi tantangan global)
Hendry John Piris, Peran Politik Hukum Dalam Perencanaan…………………. 16
Jurnal Sasi Vol.20 No.2 Bulan Juli - Desember 2014